MATA KULIAH BAHASA INDONESIA DOSEN Dr. MIFTAH NUGROHO, M.Hum.
I. Perbaiki kalimat-kalimat di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang efektif. Jawaban ditulis dibawah soal
1. Bagi peserta yang sakit tidah diharuskan hadir
Peserta yang sakit tidak diharuskan hadir 2. Para guru-guru di sekolah tingkat dasar sedang mengadakan rapat. Guru-guru di sekolah tingkat dasar sedang mengadakan rapat 3. Dalam rapat itu diputuskan tentang tiga hal pokok, yaitu perbaikan mutu produk, meningkatkan frekuensi iklan, dan pemasaran produk yang lebih intensif. Dalam rapat itu diputuskan mengenai tiga hal pokok, yaitu memperbaiki mutu produk, meningkatkan frekuensi iklan, dan pemasaran produk yang lebih intensif. 4. Gadis yang berbaju merah. Gadis berbaju merah. 5. Harga minyak dibekukakan atau kenaikan secara luwes Harga minyak dibekukakan atau dinaikan secara luwes 6. Sekolah kami yang terletak di depan mall Sekolah kami terletak di depan mall 7. Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. la tidak datang ke tempat it karena tidak diundang 8. Ia memakai baju warna kuning. la memakar baju berwarna kuning. 9. Para hadirin dipersilakan duduk kembali! Hadinn dipersilahkan duduk kembali! 10. Halamanya sangat luas, rumah paman saya di Cibubur. Rumah paman saya di Cibubur halamannya sangat luas.
II. Soal membuat paragraph
1. Paragraf perbandingan dan pertentangan antara Kota Surakarta dan Kota Semarang (NIM GANJIL) dan antara kota Jakarta dan Yogyakarta Kota Surakarta dan Kota Semarang Semarang dan Solo adalah dua kota besar yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah. Solo dikenal sebagai kota budaya dengan banyak menawarkan keunggulan, terutama mengenai biaya hidup. Sementara Semarang adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang dilengkapi dengan fasilitas kota yang cukup lengkap. Menariknya, kedua kota tersebut sama- sama bertitel sebagai kota paling layak huni di Indonesia. Solo atau Surakarta itu sebenarnya mantan ibu kota Mataram. Semarang hanyalah kota administrasi dan kota pelabuhan yang dikembangkan oleh Belanda. Kota ini sebenarnya lebih bisa dikatakan kota bisnis. Saya merasa bahwa Semarang itu sebuah kota besar yang bagus dan cukup rapi, tetapi suasananya kurang meriah. Sebenarnya cukup disayangkan mengapa Semarang kurang populer. Sebab selain di sana banyak gedung-gedung kolonial, alamnya cukup menarik. Ada daerah bukit yang dinamakan Candi dan hawanya sejuk. Kalau untuk ditinggali, Semarang cukup nyaman. Namun situasi di Semarang bisa dikatakan adem ayem, tidak banyak atau sering terjadi kerusuhan seperti di Solo. 2. Paragraf sebab akibat dengan tema kenaikan harga barang (NIM GANJIL) dan tema ekonomi yang lesu.
KENAIKAN HARGA BAHAN POKOK DI INDONESIA
Yang paling sering mengalami kenaikan harga biasanya adalah beras, yang dapat memicu bahan pokok lain mengalami kenaikan harga. Sehingga banyak masyarakat mengeluh karena tidak dapat membeli bahan makanan seperti sebelum harganya naik. Akan tetapi kenaikan harga bahan pokok sangat dirasakan oleh rakyat menengah kebawah. Penyebab meroketnya harga diantara lain, karena kurangnya stok pangan, terjadi kekeringan, serangan hama, distribusi yang tidak merata, sampai terjadinya penimbunan barang. Kondisi kenaikan harga pangan ini perlu mendapat perhatian dan fokus utama dalam agenda kerja pemerintah. Kebijakan yang dapat mengatasi kenaikan harga bahan pokok, yaitu dengan mengimpor beras dari luar negeri yang berpotensi menghasilkan beras yang banyak. Antara lain, Thailand, Vietnam, Filifina, dan lain-lain.