Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL OBSERVASI HOME INDUSTRI KRIPIK

DIAJUKAN UNTUK PENGGANTI UAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

DOSEN : Dr. H. Jaja, M.Hum / Mokhamad marjuki, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh :

1. Denny Setya ( 120090118 )

2. Aden Warliman ( 120090138 )

Kelas : 1 AN D

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SWADYA GUNUNGJATI

CIREBON

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyesaikan laporan observasi ini dengan baik. Shalawat dan salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa’atnya diakhirat.

Tak lupa, penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan observasi sebagai pengganti UAS dari mata kuliah Bahasa
Indonesia yaitu observasi home industri kripik.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan
yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini, penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Cirebon, Januari 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bisnis makanan merupakan bisnis yang senantiasa bertahan dan terus berkembang seiring
dengan meningkatnya kebutuhan kuliner masyarakat. Ada beberapa hal yang membuat bisnis ini
terus tumbuh. Pertama, makanan merupakan suatu kebutuhan masyarkat baik secara kuliner
ataupun jajanan maupun kebutuhan pokok. Bisnis makanan memiliki pangsa pasar tersendiri,
yaitu pemuda seperti remaja, mahasiswa dan masyarakat penggemar kuliner.

Tempe merupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat. Tempe
merupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi. Bioteknologi merupakan bidang ilmu
yang vital dan berhubungan dengan tekhnologi pertanian. Metode ini sebenarnya telah di
lakukan sejak jaman dahulu, tetapi hal ini belum disadari oleh masyarakat umum. Dengan
proses yang sederhana namun dapat menghasilkan produk yang berkualitas gizi cukup baik.

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana cara membuat tempe ?

2.Bagaimana cara pembungkusan tempe ?

3. Bagaimana pemasaran nya ?

C. Tujuan

1.Mengetahui cara pembuatan tempe

2.Mengetahui cara pembungkusan tempe

3, Mengetahui pemasaran tempe tersebut


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tempe adalah salah satu produk fermentasi yang umumnya berbahan baku kedelai yang
difermentasi dan mempunyai nilai gizi yang baik. Fermentasi pada pembuatan tempe terjadi
karena aktivitas kapang Rhizopus oligosporus. Fermentasi pada tempe dapat menghilangkan bau
langu dari kedelai yang disebabkan oleh aktivitas dari enzim lipoksigenase. Fermentasi kedelai
menjadi tempe akan meningkatkan kandungan fosfor. Hal ini disebabkan oleh hasil kerja enzim
fitase yang dihasilkan kapang Rhizopus oligos porus yang mampu menghidrolisis asam fitat
menjadi inositol dan fhosfat yang bebas. Jenis kapang yang terlibat dalam fermentasi tempe tidak
memproduksi toksin, bahkan mampu melindungi tempe dari aflatoksin. Tempe mengandung
senyawa antibakteri yang diproduksi oleh kapang tempe selama proses fermentasi secara umum
tempe berwarna putih, dikarenakan pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji
kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Tempe memiliki aroma yang khas
dikarenakan adanya degradasi dari komponen-komponen dari kedelai itu sendiri.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Awal Mula Pendirian Pabrik


Pabrik tempe yang berada di Dusun puhun, Desa Sidaraja, Kecamatan Ciawigebang,
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Pabrik ini berdiri kurang lebih pada awal tahun 2000-an
oleh sepasang suami istri yang bernama Bapak Ruswa dan Ibu Yayah, ia berinisiatif untuk
mendirikan sebuah home industri tempe yang di beri nama dengan nama tempe bapak ewo.
Pada tahun tersebut sudah mulai berproduksi dan mengirim tempe yang dibuatnya ke
warung-warung dan pasar-pasar sekitaran tempat tinggalnya.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang terdapat di pabrik tempe Bapak ewo merupakan struktur
organisasi garis. Strukturnya sebagai berikut :
 Proses Produksi
 Proses pengemasan
 Proses Pemasaran

C. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang terdapat pada pabrik Tempe Bapak Ewo sebanyak 4 orang
yang terdiri dari :
 3 orang untuk pengemasan
 1 menyiapkan kedelai untuk dikemas

D. Sistem Pengupahan
3 orang merupakan pemilik pabrik tersebut sehingga tidak ada pengupahan
 1 orang di kasih upah perminggu Rp 100.000.00
E.Proses Pembuatan Keripik

 Tempe
Bahan baku tempe tersebut yaitu kedelai , dibeli dari took kedelai. Tidak semua
jenis kedelai bisa dibuat menjadi tempe, jenis kedelai … yang biasa dibuat
menjadi tempe di Pabrik ini.

Berikut proses pembuatan keripik singkong:

1. Langkah pertama yaitu merendam kedelai 1 hari 1 malam dan


setelah itu digiling setelah digiling dicuci sampai bersih.

2. Langkah Kedua percampuran kedelai dengan ragi tempe


3. Pencetakan atau Pengemasan tempe tersebut

4. Setelah di cetak atau dikemas tempe tersebut didiamkan selama 1


hari sampai dengan 2 hari

5. Hasil Setelah didiamkan selama 1 hari – 2 hari


F. Pemasaran
Sebelum di pasarkan, tentunya tempe yang telah dibuat dikemas terlebih dahulu. Untuk
kemasannya hanya satu macam.
Pemasaran biasanya dijual dipasar atau kelilingan dengan harga persatu buah tempe Rp
2000. Dan biasanya sehari bisa menghabiskan 40 kg kedelai jadi perhari itu penjualan bisa
Rp 80.000.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kami dapatkan khususnya pembuatan tempe ialah terdapat berbagai kendala yang di alami
oleh Bapak Ewo seperti bahan baku yang semakin meningingkat,keuangan yang tidak stabil, serta
lawan bisnis yang semakin banyak sehingga membutuhkancara agar dapat menarik minat pelanggan
ataupun masyarakat serta pendapatan atau pemasukkan yang di hasilkan tidak sebesar
pengeluaran yang harus di keluarkan dalam sekali proses produksi tempe.Selain dari kendala yang di
dapatkan oleh Bapak dalam pembuatan tempe ada juga keuntungan seperti produk tempe yang sudah
di kenal luas oleh masyarakat umum serta proses pembuatan yang sederhana di balik itu juga tempe
juga merupakan makanan poko yang banyakdi gandrungi oleh masyarakat sebagai makanan luas baik
itu dalam olahan masakan lauk/paukatau pun jajan yang seperti gorengan yang mudah di jumap
Manfaat tempe ini juga sangat banyak oleh karena itu banyak kedisukai oleh semua kalangan
karena dengan harganya yang murah tapi khasiatnya banyak.
B. Kritik dan Saran
Sebaiknya lebih ditingkatkan lagi dengan produksi nya karena tempat tidak terlalu bersih. Dan
mungkin sedikit lebih menarik dengan pengemasannya agar para konsumen lebih tertarik dengan
produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai