1. Terdapat 4 jenis pengendalian nilai tukar yang digunakan oleh berbagai negara di dunia
(Fixed Exchange Rate, Free Floating, Manage Float, dan Pegged).
a. Jelaskan perbedaan dari masing-masing sistem pengendalian nilai tukar tersebut
b. Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem pengendalian
tersebut?
c. Berikan contoh negara mana saja yang menggunakan sistem pengendalian
tersebut.
Jawab :
a. Fixed Exchange Rate adalah rezim yang diterapkan oleh pemerintah atau bank sentral yang
mengikat nilai tukar mata uang resmi negara tersebut dengan mata uang negara lain atau harga
emas.
Free Floating merupakan sistem moneter dimana nilai tukar dibiarkan bergerak mengikuti
kekuatan-kekuatan pasar tanpa intervensi dari pemerintah.
Manage Float adalah lingkungan keuangan internasional di mana nilai tukar berfluktuasi dari
hari ke hari, tetapi bank sentral berusaha untuk mempengaruhi nilai tukar negara mereka dengan
membeli dan menjual mata uang untuk mempertahankan kisaran tertentu.
Pegged adalah patokan harga, dimana valuta suatu negara dipatokkan atau dikaitkan ke satu
valuta lain, atau ke satu unit perhitungan.
Pemerintah harus memiliki cadangan devisa yang besar untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan
untuk melakukan intervensi pasar.
Kelebihan Nilai Tukar Mengambang Bebas/ Free Loating Fleksibilitasnya yang tinggi
dalam melakukan penyesuaian terhadap kondisi pasar. Otoritas moneter tidak perlu mempunyai
cadangan dana untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uangnya. Masalah dari negara lain
(seperti inflasi dan tingkat pengangguran) tidak akan merambat (contagion effect) Tidak ada
masalah surplus atau defisit-neraca pembayaran Tidak ada pembatasan penggunaan valuta
asing Tingkat kurs yang berlaku selalu sama dengan tingkat kurs keseimbangan. Jadi, tidak ada
masalah pasar gelap dan akibat negatifnya
Kelemahan Nilai Tukar Mengambang Bebas Sangat besarnya peluang untuk berspekulasi,
sehingga dapat menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar.
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali / Manage Float
Fleksibilitasnya yang cukup tinggi dalam melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi
pasar. Lebih memberikan kepastian yang lebih baik bagi para eksportir dari importir tentang
besarnya nilai tukar yang akan berlaku untuk satu periode. Sistem yang sanggup memadukan
kelebihan-kelabihan system kurs tetap dan system kurs mengambang Perlunya otoritas moneter
memiliki cadangan dana yang cukup untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uangnya. Tidak
selamanya mampu mengatasi ketidakseimbangan pada neraca pembayaran Otoritas moneter
bisa jadi tidak berada pada posisi yang tidak baik ketimbang para spekulan, investor dan
pedagang uang professional dalam menduga-duga kecenderungan kurs dalam jangka panjang.
Kelebihan
Kekurangannya aadalah Kondisi ekonomi atau politik yang lemah dapat menyebabkan
perusahaan dan investor mempertanyakan apakah patok tersebut akan bertahan. Bank sentral
perlu mengimbangi tekanan kebawah terhadap nilai mata uang dengan mengintervensi pasar
valuta asing.
1. Eksportir datang ke bank devisa yang ditunjuk oleh importir untuk membuka L/C.
2. Eksportir (beneficiary) yang telah menerima L/C kemudian menyerahkan barang ke pihak
carrier.
3. Setelah barang diterima oleh carrier, maka eksportir mendapatkan bill of landing.
4. Bill of landing kemudian diserahkan kepada paying bank untuk dilakukan penebusan atau
pembayaran.
5. Setelah pihak paying bank mendapatkan bill of landing, kemudian bank tersebut akan
memberikan sejumlah uang.
6. Bill of landing selanjutnya dikirim ke importir.
7. Importir menyerahkan bill of landing tersebut kepada pihak carrier. Pada tahap tata cara
pembayaran dengan L/C ini, bill of landing tersebut ditukar dengan barang yang dikirimkan
oleh eksportir.