Anda di halaman 1dari 8

UAS

INSTITUSI DEPOSITORI DAN PASAR


MODAL

NAMA : FIKRI FEBRIANSYAH


NPM : 20131004
PRODI : MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI (STIE)LA TANSAMASHIRO


PRODI. MAGISTER MANAJEMEN
JL. SOEKARNOHATA(BY PASS) PASIRJATI
RANGKASBITUNG
web:latansamashiro.ac.id
1. a. Transaksi ekonomi yang akan terjadi jika tidak ada Lembaga keuangan
yaitu distribusi keuangan yang tidak merata, karena tidak adanya perantara
yang menghimpun/meyalurkan dana secara efektif dan efisien dalam aktifitas
perekonomian.
b. Tiga disinsentif ekonomi tanpa Lembaga keuangan

c. Fungsi Lembaga Keuangan


1. Sebagai tempat penyimpanan kekayaan
Fungsi menyimpan kekayaan dalam lembaga khusus keuangan
dengan cara menahan nilai aset yang telah dimiliki. Di mana nilai aset yang
dimiliki ini berasal dari pendapatan yang diperoleh dari hasil kerja yang
dilakukan. Namun hanya sebagian pendapatan yang diperoleh saja yang bisa
dijadikan sebagai penyimpanan kekayaan.
2. Sebagai pembiayaan
Fungsi pembiayaan atau dapat disebut sebagai kredit ini akan
digunakan untuk membiayai semua kebutuhan konsumsi. Bukan hanya
kebutuhan konsumsi saja namun bisa juga membiayai kebutuhan investasi
ekonomi. Maka dari itu, seorang nasabah akan membutuhkan pembiayaan
dalam membeli barang seperti mobil, motor, rumah, dan lain-lain.

2. a. Faktor yang dapat menyebabkan permintaan yang sangat besar untuk membeli
dan menjual mata uang asing
1) Inflasi
Merupakan kenaikan harga pada barang atau jasa. Perdagangan
internasional antara suatu barang ataupun jasa merupakan dasar utama
yang terdapat di dalam pasar valuta asing. Apabila tingkat inflasi pada
suatu negara tinggi, maka nilai mata uang lokal akan rendah, pun
sebaliknya. Hal tersebut akan mengakibatkan kecenderungan untuk
menjatuhkan nilai tukar mata uang lokal.
2) Neraca Pembayaran
Nilai tukar mata uang bisa dipengaruhi secara langsung oleh kegiatan
neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang aktif adalah peningkatan
permintaan dari pihak debitur asing, sehingga akan mampu
meningkatkan nilai mata uang lokal. Disisi lain, pasif nya suatu saldo
pembayaran, yang mana debitur dalam negeri menjual seluruh asetnya
dengan menggunakan mata uang asing, akan menyebabkan penurunan
nilai tukar terhadap mata uang nasional. Tingkat keterbukaan ekonomi
juga akan turut menentukan ukuran dan dampak dari neraca
pembayaran dalam nilai tukar mata uang. Seperti, efek perubahan tarif,
kuota perdagangan, subsidi ekspor, pembatasan impor barang, dll.
3) Perbedaan Suku Bunga di setiap negara
Tingkat bunga adalah suatu harga dari uang yang dimanfaatkan untuk
jangka waktu tertentu. Perubahan tingkat suku bunga yang tinggi pada
suatu negara akan turut memengaruhi arus modal internasional. Bila
suatu suku bunga meningkat, maka akan menstimulasi modal asing
yang masuk. Apabila nominal suku bunga pada suatu negara meningkat,
maka permintaan mata uang lokal akan menjadi suatu tanda terima
kredit yang mahal untuk suatu perusahaan.
4) Kontrol Pemerintah
Kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah juga akan turut memengaruhi
keseimbangan nilai tukar mata uang. Berbagai contoh dari kebijakan
tersebut adalah upaya pemerintah dalam menghindari masalah niai
tukar valuta asing dan juga perdagangan internasional, serta
mengintervensi pasar uang.
5) Ekpsektasi
Pasar valuta asing akan memberikan reaksi yang cukup agresif pada
setiap berita ataupun isu yang bisa berefek di kemudian hari.

b. Pengertian dan fungsi pasar valuta asing secara umum


Pasar valuta asing merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi
yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara
lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara
berkesinambungan.
Fungsi pasar valuta asing :
 Sebagai penyedia kredit, pasar valas akan menyajikan kemudahan untuk
dilakukan perjanjian atau kontrak jual beli dengan sistem kredit
 Mempermudah proses pertukaran valas dan pemindahan dana dari satu
negara ke negara lainnya. Sehingga nantinya dapat memungkinkan
terjadinya kliring internasional
 Spekulasi, melalui pasar valas seseorang dapat melakukan spekulasi,
bahkan dengan mencari risiko dengan harapan nantinya akan mendapat
keuntungan 
 Membatangi risiko, pasar valas memberikan kemungkinan untuk
dilaksanakannya hedging (membatasi risiko terhadap kemungkinan
perubahan harga).

3. a. Beberapa strategi manajer Lembaga keuangan dalam membuat portofolio


berdasarkan biaya transaksi dan resiko nya :
- Diversifikasi Portofolio
Merupakan strategi untuk mengoptimalkan return dan meminimalisir resiko
dengan menempatkan investasi pada lebih dari satu instrumen, baik saham
maupun non saham. Dalam diversifikasi portofolio, ada baiknya Anda
menggunakan produk investasi yang likuid, seperti reksadana, pasar uang,
surat deposito, dan emas. tujuannya agar lebih mudah dilikuidasi.
- Tujuan dan Jangka Investasi
Sebelum merancang portofolio, pastikan terlebih dahulu apa tujuan investasi
dan jangka waktu yang diperlukan
- Pahami profil resiko
Profil risiko adalah seberapa besar kemampuan seorang investor dalam
menanggung resiko investasi. Ada 3 jenis profil risiko, yakni konservatif,
moderat, dan agresif. Tipe konservatif cenderung mencari produk dengan
risiko terkecil. Investor moderat dapat mentoleransi risiko sedang dan harga
fluktuatif. Sementara agresif memiliki toleransi risiko tinggi karena berorientasi
pada return yang besar. Biasanya semakin besar return akan semakin tinggi
pula tingkat resikonya.
- Seimbangkan resiko dan return
Penyeimbangan antara risiko dengan return perlu dilakukan, terutama apabila
Anda memiliki berbagai jenis saham. Caranya adalah menggabungkan
saham dengan harga stabil dan saham yang harganya berpotensi untuk terus
naik. Sehingga, kerugian yang terjadi dapat ditutup menggunakan
keuntungan dari saham lainnya.
- Menyesuaikan Modal
Perlu mengalokasikan modal secara hari-hati. Terutama jika Anda adalah
investor pemula dan masih memerlukan adaptasi. Sesuaikan nilai serta
instrumen investasi dengan modal yang Anda miliki, pastikan juga kebutuhan
sehari-hari tetap terjamin.
- Tentukan Komposisi Portofolio
Setelah mengetahui profil risiko, tentukan komposisi portofolio yang tepat.
Apabila Anda memiliki profil risiko konservatif, maka bisa menggunakan
pembagian 50% income portfolio dan 50% growth portfolio.
- Evaluasi Rutin
Keuntungan dan kerugian dalam investasi dipengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti keuangan, risiko dan sebagainya. Oleh karena itu, Anda perlu
melakukan evaluasi rutin dan penyesuaian pada portofolio investasi apabila
profil investor Anda sudah tak sesuai lagi. Lakukan evaluasi ini secara berkala
untuk meminimalisir kerugian.

b. Konveksitas adalah ukuran kecembungan kurva obli¬gasi yang menunjukkan


hubungan antara harga dengan hasil hingga jatuh tempo. Semakin cembung
kurva tresebut berarti harga obligasi semakin sensitif terhadap perubahan
yield. Konveksitas merupakan fitur yang diinginkan dalam portofolio asset
karena dapat memaksimasi return dan meminimasi risk, agar investasi dapat
menguntungkan dan juga aman. Resiko suku Bunga akan tereduksi apabila
nilai konveksitas dalam portofolio diperhitungkan. Semakin besar nilai
konveksitas semakin baik bagi dampak obligasi bagi portofolio.
c. tiga kritik penggunaan model kesenjangan durasi
………………………………………………………………………………

4. a. Penjatahan kredit yaitu Lembaga keuangan (Bank) tidak memberikan pinjaman


sama sekali atau memberikan pinjaman kurang dari yang diminta, meskipun
peminjam bersedia memberikan bunga yang tinggi.
b. Penjatahan kredit dalam mengendalikan resiko kredit yaitu dengan memberi
Batasan jumlah pinjaman, Lembaga keuangan (Bank) dapat menekan resiko
tidak dibayarnya pinjaman eceran dan grosir.

5. Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) merupakan investasi dalam


berbagai instrument keuangan atau disebut juga diversifikasi. Teori ini
dimaksudkan untuk mengurangi resiko investasi dengan cara menyebarkan dana
ke berbagai asset yang berbeda, sehingga jika satu asset mengalami kerugian
sementara asset lainnya tidak mengalami kerugian maka nilai investasi tidak akan
hilang semua.

6. a. alasan munculnya risiko likuiditas


- Timbul karena kemacetan atau adanya keterlambatan arus kas dari debitur
atau terminasi dini dari proyek (Diamond & Rajan, 2001)
- Berasal dari sifat dasar perbankan, factor makro yang eksogen, pendanaan
dan operasional kebijakan yang endogen (Ali, 2004)

b. Risiko likuiditas pada sisi kewajiban neraca merupakan proporsi aset lancar
terhadap total deposito nasabah dan antar-bank dalam jangka pendek.
Sedangkan Risiko likuiditas pada sisi aset neraca merupakan proporsi aset lancar
Bank atas seluruh aset yang dimilikinya.

c. Harga jual api


7. Jenis Pasar Investasi :
- Pasar primer atau pasar perdana adalah penjualan pertama atas efek atau
sertifikat yang diterbitkan oleh emiten, yaitu perusahaan atau organisasi yang
menerbitkan efek atau sertifikat, sebelum efek atau sertifikat tersebut
diperdagangkan di bursa efek atau pasar sekunder.dengan jangka waktu
pasar perdana yaitu 90 hari sejak izin emisi diperoleh dari Bapepam. Pasar
primer merupakan penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum
saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Pasar perdana ini
sangat tenar dengan nama initial "public offering" atau "go public". 
- Pasar Sekunder adalah tempat memperdagangkan surat-surat berharga oleh
para investor. Pasar sekunder mengacu pada bursa efek tiap negara di
seluruh dunia. Karakteristik pasar sekunder yaitu investor berdagang di
antara mereka sendiri atau antar investor. Pasar sekunder terbagi menjadi 2
jenis yaitu pasar dealer dan pasar lelang. Pada pasar lelang, seluruh individu
atau institusi yang ingin memperjualkan sekuritas harus berkumpul di satu
area dan mengumumkan harga yang disepakati. Sedangkan, pasar dealer
tidak mengharuskan semua pihak berkumpul di satu tempat yang sama.

8. Diketahui :
Reksadana
General Electric : 300 Saham diperdagangkan Rp.360.000,-
Microsoft : 400 Saham diperdagangkan Rp.648.000,-
Saham beredar : 1.000 Saham

Jawab :
1. NAB = (Saham GE x Saham diperdagangkan + Saham Microsoft
x Saham diperdagangkan) / Saham beredar)
= (300 x Rp.360.000,- + 400 x Rp.648.000,- / 1.000)
= (108.000.000 + 259.200.000 / 1.000)
= 367.200.000 / 1.000
= Rp.367.200,-
2. NAB = (300 x Rp.408.000,- + 400 x Rp.552.000,-) / 1.000
= (122.400.000 + 220.800.000) / 1.000
= 343.200.000 / 1.000
= Rp.343.200,-

NAB Akhir Tahun = Rp.367.000,- - Rp.343.000,-


= Rp.24.000,-

3. NAB yang diharapkan


(300x408.000 + 400 x pm ) / 1.000 = Rp.367.200,-
Rp.122.400.000 + 400 pm = Rp.367.200,- x 1.000
400 pm = Rp.367.000.000,- - Rp.122.400.000,-
Pm = Rp.244.800.000,- / 400
= Rp.612.000,-

Anda mungkin juga menyukai