Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia atau sering disingkat dengan SDM adalah salah satu faktor

yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi

maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan

perusahaan. Pada hakikatnya, SDM merupakan bagian penggerak dari perusahaan yang

memiliki potensi berkembang dan secara aktif mendorong produktifitas dalam memenuhi

tujuan perusahaan. Perkembangan teknologi yang sangat pesat membawa perubahan dalam

kehidupan dan perkembangannya tidak dapat dihindarkan. Manajemen sumber daya

manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada

unsur sumber daya manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia Adalah mengelola

unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang handal.

Dalam penelitian inipeneulis mengacu pada kinerja sebagai (variabel dependen)

variabel terikat. Kinerja (Sutrisno, 2016 :172) merupakan suatu hasil kerja karyawan

dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja dan kerja sama guna untuk mencapai

suatu tujuan organisasi dengan kerja yang menghasilkan suatu prestasi kerja dalam hal

kemampuan atau keahlian ataupun pengalaman kerja yang dimilki yang sehingga kinerja

berjalan maksimal sesuai target atau capaian yang diminta oleh organisasi atau perusahaan.

Para manajer atau petinggi sering tidak memperlihatkan atas evaluasi dengan hal

yang dianggap kecil kecuali sesuatu yang sangat fatal akibatnya, padahal suatu kesalahan

kecil dapat menimbulkan permasalahan yang besar. Hal ini dapati terlalu seringnya
manajer bagimana kinerja yang kualitasnya terus merosot dari waktu ke waktu hal ini dapat

berdampak pada tujuan perusahaan atau organisasi tidak tercapai, karena untuk mencapai

tujuan tersebut bagaimana pemanfaatan tenaga kerja yang berkinerja secara optimal.

Manajemen kinerja (Bintaro MT, 2017 : 3) merupakan suatu keseluruhan kegiatan

yang dilakukan dalam proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan atau pengerahan serta pengevaluasian dari suatu hasil. Sumber daya manusia

merupakan suatu hal yang penting bagi setiap organisasi sehingga perlu dikelola, diatur

serta dumanfaatkan agar dapat berjalan secara optimal dan terstruktur untuk guna

pencapaian dari suatu tujuan yang telah di rencanakan sebelumnya pihak manajemen dan

petinggi, dan diolah secara professional dan berimbang sehingga dapat terwujudnya

keseimbangan antara kebutuhan karyawan dan dengan tuntutan perusahaan atau organisasi.

Perlu disadari pula bahwa untuk mengimbangi perubahan-perubahan dan kemajuan

dalam berbagai aspek yang mempengaruhi kinerja. Manajer personalia/HRD di tuntut

tersedianya sumber daya manusia dalam hal ini adalah tenaga kerja atau bisa disebut

dengan karyawan yang terbaik dari ketersediaannya. Untuk itu pemimpin harus dapat

mengelola sumber daya manusia secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan tenaga

kerja berkualitas yang berkontribusi dalam pencapaian individunya dan juga perusahaan.

Dan pengelolaannya di sesuaikan dengan standar dari peusahaan dan mengikuti regulasi

pemerintah dalam hal ini adalah dinas yang berwenang.

Keberadaan tenaga kerja berkualitas dalam perusahaan memiliki peran yang sangat

vital, keberhasilan perusahaan dapat ditentukan oleh kualitas individu-individu yang

bekerja. Kemudian kualitas kerja dalam integrasi kerja atau kerja sama yang kualitas

pelaksanaan baik. Perubahan atas suatu lingkungan kerja yang begitu cepat menuntut
kemampuan mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut. Melihat dan

mencermati dampaknya terhadap perusahaan dan menyiapkan langkah dan perencanaan

dalam pengetesannya adalah tugas dari pihak manajer sebagai tanggung jawab kerjanya.

Menyimak dari pernyataan diatas maka peran manajemen sumber daya manusia dalam

organisasi tidak hanya sekedar bersifat administrasi tetapi lebih mengarah pada hal

bagaimanakah dan mampu tidakkah manajer untuk mengembangankan potensi

kemampuan dari sumber daya manusia agar kinerjanya maksimal.

Dalam hal ini manajer dapat melaukan evaluasi kinerja dalam suatu periode tertentu

yang telah di tetapkan dan melakukan upaya untuk menjaga atau meningkatkan kualitas

sumber daya manusia pada perusahaan. Dengan penggunaan pengevaluasian kinerja

dengan acuan penilaian kinerja dapat memudahkan manajer untuk menganalisa apa

permasalahan dari kinerja dari karyawan tersebut dan melakukan tahan perencanaan

dikedepannya. Berikut merupakan tabel dari penilaian kinerja karyawan pada tahun…..

sebagai berikut :

Tabel 1.1

Penilaian Kinerja Karyawan……

Keterangan Indikator Kinerja


Integritas Disiplin Kerjasama Kepemimpinan
Karyawan...
Nilai (Huruf)
Total Nilai

(Angka)
Total Nilai

(Huruf)
Sumber : …..

Skala Nilai :
A = > 80 (Sangat Baik)

B = > 70 (Baik)

C = > 55 (Cukup)

D = < 55 (Kurang)

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa kinerja karyawan didapati bahwa skala nilai

komulatifnya adalah (…) dengan 4 indikator dan didapati bahawa kinerja karyawan pada

tahun ….. terdapat nilai dari (….angka…) indikator dengan skala nilai (….) yaitu integritas

dengan skor angka (……) kemudian disiplin dengan skor angka (….) serta kepemimpinan

dengan skor angka (….). Dari penilaian kinerja pada periode tahun tersebut manajer

personalia/HRD harus melakukan evaluasi kinerja secara komprehensif guna

meningkatkan mutu kinerja di periode selanjutnya dengan melakukan perencanaan

manajemen. Kemudian berikut tabel kinerja karyawan pada tahun 20.. sebagai berikut :

Tabel 1.2

Penilaian Kinerja Karyawan…

Keterangan Indikator Kinerja


Integritas Disiplin Kerjasama Kepemimpinan
Karyawan…
Nilai (Huruf)
Total Nilai

(Angka)
Total Nilai

(Huruf)
Sumber :

Skala Nilai :

A = > 80 (Sangat Baik)

B = > 70 (Baik)
C = > 55 (Cukup)

D = < 55 (Kurang)

Tabel 1.2 menunjukan bahwa kinerja karyawan di dapati bahwa skala nilai kumulatifnya

(….) dengan 4 indikator dan didapati bahwa dari 4 indikator tersebut (...angka…)

indikatornya mendapatkan skalanya (..) pertama yaitu ….. dengan skor angka (…) yang

kedua adalah….. dengan skor angka (….). Hal ini harus menjadi pembenahan harus ada

pembenahan dikarenakan ….. dan ……. skala kumulatifnya sama tidak ada peningkatan

dari tahun sebelumnya, adapun perubahan yang lebih dibanding tahun berikutnya yaitu

…… selebebihnya …angka… indikator dengan skala kumulatifnya yang relatif sama

dengan tahun…. Yaitu ….. dan ….. dengan nilai (….). Selanjutnya adalah tabel penilaian

kinerja pada tahun…… :

Tabel 1.3

Penilaian Kinerja Karyawan

Keterangan Indikator Kinerja


Integritas Disiplin Kerjasama Kepemimpinan
Karyawan…
Nilai (Huruf)
Totat Nilai

(Angka)
Total Nilai

(Huruf)

Sumber :

Skala Nilai :

A = > 80 (Sangat Baik)

B = > 70 (Baik)
C = > 55 (Cukup)

D = < 55 (Kurang)

Tabel 1.3 menunjukan bahwa kinerja karyawan pada periode tahun …. Dengan skor

kumulatifnya adalah (…). Hal ini menunjukkan adanya penurunan kinerja pada tahun

sebelumnya padahal yang diharapkan perusahaan adalah peningkatan kinerja yang lebih

impresif karena kinerja yang mendukung tujuan perusahaan. Adapun penurunan meliputi

…. Indikator yaitu integritas dengan skor angka (….), disiplin dengan skor angka (….),

kerjasama dengan skor angka (…..) serta kepemimpinan dengan skor angka (…..). Hal ini

harus menjadi bahan evaluasi bagi pihak manajemen personalia guna meningkatkan mutu

kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa dari tabel 1.1, tabel 1.2, tabel 1.3 yang 3 tahun periode runut

waktu kerja terjadinya……

Dalam hal ini yang menjadi objeknya adalah badan usaha yang berbentuk……

Karyawan menurut Bintoro MT (2017:47) merupakan orang asing usaha kita, mereka ikut

bekerja dalamperusahaan kita dengan tujuan untuk bekerja, kemudian mereka pun tidak

mengetahui sama sekali maksud tujuan kita mendirikan usaha

…..

Kemudian selanjutnya adalah variabel independen (X1) kualitas sumber daya manusia.

Kualitas sumber daya manusia menurut Tony Wijaya (2011 :27) merupakan suatu

keterampilan dan kemampuan seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan

yang professional. Langkah untuk mengetahui kualitas sumber daya manusia (SDM) dari

karyawan…. Ini di lakukan dengan cara


Kualitas sumber daya manusia mengacu pada aspek yaitu fisik karyawan merupakan

suatu tugas dan target kerja yang dibeban kan kepada karyawan mampu tidakkah karyawan

berdasarkan atas usia karyawan, dan kesehatan dari karyawan sehingga karyawan dapat

bekerja optimal dan maksimal, kemudian kemampuan psikologis atau mental dari karyawan

hal ini mencakup atas efektivitas dan efisiensi berdasarkan atas suatu mental dari karyawan

hal ini mencakup atas efektivitas dan efisiensi berdasarkan atas suatu mental atau psikis dari

karyawan perlunya pengujian mental secara terperiode dan agar kemudian menjadi bahan

rujukan bagi pihak manajer melakukan upaya dari pengkajian untuk karyawan tersebut …

Karyawan operasional untuk peningkatan kalitas sumber daya manusia menggunakan

etode pelatihan. Pelatihan merupakan suatu kegiatan pendidikan jangka pendek yang

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan karyawan yang bekerja dilapangan seacara

langsung dan bersifat teknis sistematis sedangkan pengembangan kegiatan endidikan jangka

panjang untuk karyawan manajerial untuk memperoleh suatu konsep abstrak secara teoritis

tersistematis untuk mendapatkan karyawan yang memiliki kualitas yang lebih baik lagi.

Adapun tabel kualitas sumber daya manusia sebagai berikut :

Tabel 1.4

Kualitas Sumber Daya Manusia

No
1 Kemampuan Fisik
Usia
Kesehatan
2 Kemampuan Psikologis (Mental)

3 Kemampuan Intelektual
Pendidikan
Keahlian
Sumber.
Berdasarkan tabel 1.4 di atas bahwa kualitas sumber daya manusia secara

ketersediaannya……

Aspek selanjutnya meliputi kemampuan fisik (mental) pihak manajemen tidak melakukan

upaya pengukuran atau pengetesan dari karyawan. Perlu diketahu bahwa mental sangat

berpengaruh terhadap kualitas kerja dengan tidak adanya pengetesan tersebut maka

psikologi dari tidak dapat teridentifkasi.

Kemampuan intelektual meliputi aspek pendidikan dan keahlian. Pendidikan dari

karyawan ……. Baik atas ketersediaanya yang berdasarkan dari riwayat pendidikan yang

mempunyai kemampuan konsep-konsep abstrak secara teoritis dan sisteatis yang

disesuaikan degan posisi kerja serta tugas kerjanya yang endukung dengan kemampuan

intelektual yang didasari atas suatu pendidikan.

Disiplin Kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi

dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai satu

upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menati peraturan perusahan

dan norma-norma sosial yang berlaku. Karyawan yang memiliki disiplin yang kuat terhadap

pekerjaan dan tempat kerja sangat berpeluang akan mendapatkan apresiasi atasan bahkan

pimpinan sehingga akan meningkatkan karir kinerja karyawan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai