Anda di halaman 1dari 19

SISTEM MONETER

INTERNASIONAL

Mata Kuliah: Manajemen Keuangan Internasional


SEJARAH SISTEM MONETER

Sumber: www2.econ.iastate.edu
SISTEM MONETER
 Suatu sistem moneter yang mengacu kepada kesatuan kebijakan,
institusi, implementasi, regulasi, dan mekanisme yang
menentukan tingkat pertukaran satu mata uang dengan mata
uang lainnya.

 Terdapat 3 (tiga) mekanisme pasar yang umum dalam sistem


moneter:
 Fixed-rate →Truly Fixed, Peg, Currency Board & Monetary
Union.
 Float-rate → Free Float & Managed Float.
 Intermediate → Target-Zone Arrangement, Basket Peg, Crawling
Peg & Adjustable Peg.
SISTEM MONETER
 Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
 Kurs Tetap merupakan sistem nilai tukar dimana Bank Sentral
sebagai pemegang otoritas moneter tertinggi suatu negara
menetapkan nilai tukar dalam negeri terhadap negara lain yang
ditetapkan pada tingkat tertentu tanpa melihat aktivitas
penawaran dan permintaan di pasar uang.

 Apabila ada perubahan kurs, maka nilai kurs akan disepakati


lagi/ulang oleh pihak-pihak terkait antar negara tersebut.
SISTEM MONETER
 Truly Fixed Peg : Mempertahankan tingkat nilai tukar pada level
tertentu meskipun harus membeli atau menjual devisa dalam jumlah
besar, dan melaksanakannya dengan tegas dan konsisten.

 Currency Board, ada tiga karakteristik sistem ini:


 Pematokan nilai tukar tidak hanya merupakan kebijakan namun
ditetapkan oleh undang-undang;

 Ditunjang oleh peningkatan uang primer yang besarnya sama dengan


cadangan devisa;

 Memungkinkan adanya defisit neraca pembayaran untuk mendorong


kebijakan moneter yang ketat dan penyesuaian anggaran secara
otomatis.
SISTEM MONETER
 Target-zone arrangement : Rentang fluktuasi nilai tukar
diatur pada batas yang diinginkan.

 Basket peg : Dipatok (di-peg) tidak pada satu mata uang asing
tapi pada sejumlah mata uang yang dibobot.

 Crawling Peg : Nilai tukar didevaluasi dalam jumlah yang


relatif kecil setiap periode tertentu.

 Adjustable Peg : Mematok nilai tukar, namun tanpa komitmen


pasti untuk devaluasi atau revaluasi, yang tergantung pada
besarnya defisit atau surplus neraca pembayaran.
SISTEM MONETER
 Kurs Mengambang Bebas (Free Floating Rate)
 Kurs Mengambang Bebas merupakan suatu sistem nilai tukar
yang ditujukan bagi suatu negara yang sistem perekonomiannya
sudah mapan. Dalam sistem nilai tukar ini hampir atau tidak
ada campur tangan pemerintah.

 Sistem kurs ini ditetapkan melalui mekanisme kekuatan


permintaan dan penawaran pada pasar untuk mencapai kondisi
ekuilibrium atau keseimbangan nilai tukar sesuai dengan situasi
dalam negeri dan global.
SISTEM MONETER
 Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating
Exchange Rate)
 Hampir sama dengan Free Floating Exchange Rate, hanya
bedanya pada sistem ini, kurs tidak ditetapkan sepenuhnya
melalui mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran pasar.
Dalam sistem ini masih ada campur tangan pemerintah melalui
alat operasi moneter dan fiskal.

 Pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral, akan terus melakukan


monitor kurs di pasar dan melakukan intervensi pasar apabila
diperlukan.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan dari materi ini adalah membantu para manajer,


baik finansial maupun nonfinansial untuk memahami apa
itu sistem moneter internasional dan bagaimana pilihan
sistem mempengaruhi nilai mata uang.
MENGAPA MEMILIH FIXED?
 Kecenderungan untuk menganut sistem nilai tukar tetap juga
terdapat pada negara yang kegiatan perdagangan luar negerinya
tergantung kepada negara atau wilayah lain yang lebih besar
kekuatan ekonominya.

 Adanya kebutuhan akan stabilitas moneter yang dapat diperoleh


apabila mengacu pada mata uang negara lain yang kuat.

 Pertimbangan inilah yang mendorong sejumlah negara di Eropa,


seperti Lithuania, Estonia, Bosnia, dll., menganut currency board
agar selanjutnya mudah bergabung dengan Uni Eropa sebagai
mitra dagang utama.
MENGAPA MEMILIH FIXED?
 Keuntungan:
 Stabilitas nilai tukar.

 Perdagangan dan investasi menjadi menarik.

 Proteksi risiko minimal.

 Kerugian:
 Pemerintah harus memiliki cadangan devisa yang cukup untuk
menjaga nilai tukarnya.

 Target bagi spekulan sehingga bank sentral harus mengeluarkan


cadangan devisa lebih banyak dan terus menerus → dapat
berujung resesi ekonomi.
MENGAPA MEMILIH FLOAT?
 Negara besar seperti Amerika Serikat dan negara-negara yang
tergabung dalam Uni Eropa mendapatkan manfaat yang lebih
besar jika menerapkan sistem nilai tukar bebas mengambang.

 Dengan menganut sistem ini, mereka memiliki independensi


kebijakan moneter. Perumusan kebijakan moneternya lebih
memperhatikan kepentingan ekonomi dalam negeri daripada
kondisi ekonomi negara-negara yang mengacu pada kedua mata
uang ini.
MENGAPA MEMILIH FLOAT?
 Keuntungan:
 Ditentukan oleh kekuatan supply dan demand untuk mencapai
kondisi equlibrium (self-correcting).

 Proteksi dari risiko global.

 Pemerintah dapat bebas memilih kebijakan moneternya sendiri.

 Kerugian:
 Volatilitas tinggi.

 Risiko yang dihadapi pelaku pasar, termasuk pemerintah juga


tinggi. Perlu penerapan risk exposure yang baik.
THE TRILLEMMA AND
EXCHANGE RATE CHOICE
 Setiap negara ingin mencapai tiga hal berikut:

 1. Nilai tukar yang stabil (Exchange Rate Stability)

→ Nilai tukar yang stabil menjadikan lebih mudah dan lebih


tidak berisiko bagi bisnis dan individu untuk membeli, menjual,
dan berinvestasi di luar negeri.

→ Nilai tukar yang fluktuatif dapat meningkatkan volatilitas


ekonomi domestik, membuat perencanaan untuk operasional
atau investasi di luar negeri lebih sulit, serta berdampak negatif
bagi pertumbuhan perdagangan dan ekonomi suatu negara.
THE TRILLEMMA AND
EXCHANGE RATE CHOICE
 Setiap negara ingin mencapai tiga hal berikut:

 2. Kebijakan moneter independen (Monetary Independence)

→ Dengan kemandirian moneter, suatu negara dapat mengontrol


money supply dan suku bunga acuan untuk membantu menstabilkan
perekonomian.

→ Bank Sentral dapat menambah money supply dan menurunkan


suku bunga acuan apabila pertumbuhan ekonomi melambat, atau
mengurangi money supply dan menaikkan suku bunga acuan untuk
menahan laju inflasi apabila pertumbuhan ekonomi overheating.
THE TRILLEMMA AND
EXCHANGE RATE CHOICE
 Setiap negara ingin mencapai tiga hal berikut:

 3. Integrasi pasar modal (Capital Market Integration)

→ Membuka pasar bagi investor asing untuk mendorong capital


inflow, yang ditunjang dengan diversifikasi portfolio, insentif dan
biaya modal yang rendah.

→ Di sisi lain, investor asing dapat membawa serta modal,


teknologi, dan pengetahuan dalam berinvestasi.
THE TRILLEMMA AND
EXCHANGE RATE CHOICE

(2) (1)

(3)
THE TRILLEMMA AND
EXCHANGE RATE CHOICE
 Sasaran pertama dan kedua berpangkal pada
pengendalian arus modal (capital control). Dan harus
mengorbankan sasaran ketiga.

 Sasaran kedua dan ketiga berpangkal pada sistem


bebas mengambang (pure float). Dan harus mengorbankan
sasaran pertama.

 Sasaran pertama dan ketiga berpangkal pada sistem


Fixed. Dan harus mengorbankan sasaran kedua.
THE TRILLEMMA AND
EXCHANGE RATE CHOICE
 Meningkatnya mobilitas modal mendorong semua negara menuju
kearah integrasi pasar keuangan dunia. Pada akhirnya semua
negara tinggal memutuskan tingkat fleksibilitas nilai tukar
dengan kebijakannya masing-masing.

 Tidak menutup kemungkinan suatu negara memilih ketiga


sasaran secara bersamaan, dapat berupa sistem intermediate
atau impure policy/hybrid. Sebab persoalan pemilihan sistem
yang dikaitkan dengan upaya mencegah terjadinya krisis nilai
tukar dengan mempertimbangkan kebijakan pengendalian arus
modal.

Anda mungkin juga menyukai