Anda di halaman 1dari 12

Assalamualaikum,wr.

wb
Sistem
Moneter
Kelompok 5: Internasional
- Wiwin Supriadi (112211252)
- Lasron Saputra Lumbanraja (112211268)
- Putri Delvina Sari (112210383)
- Nabila Az-Zahra ( 112210087)
Pengertian Sistem Moneter Internasional

Sistem Moneter Internasional adalah sebuah aturan, fasilitas dan organisasi


yang mempunyai pengaruh besar di dalam sistem transaksi maupun
pembayaran dalam tingkat internasional (Salvatore, 2013). Sistem Moneter
Internasional yang ada juga harus memenuhi klasifikasi dalam mengatur arus
perdagangan sekaligus investasi dalam skala global agar keuntungan yang
diperoleh dalam sistem perekonomian dapat didistribusikan secara adil dan
merata ke negara-negara yang ada dalam sistem internasional (Salvatore,
2013).
Sejarah Sistem
Moneter Don't
Internasional f orget

Sejarah sistem moneter internasional ini diawali pada tahun 1870-an, ketika hegemoni Inggris yang ...
berlangsung santer terhadap perekonomian global. Inggris pada abad tersebut mendominasi bidang
manufaktur atau industri dan menjadi produsen utama dari sekitar setengah cadangan besi dan batu bara
skala global.

Padahal, dari jumlah produksi tersebut, Inggris sendiri hanya mengokonsumsi kurang dari setengah yang
diproduksinya. Sementara itu, Inggris Raya juga memiliki kemampuan ekonomi yang kuat. Hal ini
dilihat dari jumlah stok emas global yang yang dimilikinya semasa periode 1870 – 1913 yang merupakan
terbesar di dunia.

Sistem ini lalu diikuti oleh berbagai negara lain di dunia, terutama negara-negara di Eropa. Momentum
inilah yang mengawali terbentuknya sejarah pasar mata uang dunia, sekaligus sistem moneter
internasional.

Dalam sistem pasar mata uang ini, pemerintah masing-masing negara menjamin pertukaran mata uang ke
jumlah tertentu dalam hitungan emas (fixed weight) dan sebaliknya (convertibily). Sederhananya, mata
uang yang beredar didukung oleh emas (backed by gold).
Sejarah Sistem
Moneter Don't
Internasional f orget

Untuk menyesuaikan pada sistem ini, pada akhir abad 19, seluruh negara ekonomi utama pun ...
telah menentukan nilai mata uang dengan standar ons emas. Adapun nilai tukar (exchange
rate) dari kedua mata uang tersebut didasarkan pada perbedaan nilai ons emas antara dua mata
uang. Inilah yang menjadi alat standardisasi pertama mata uang dalam sejarah dunia.

Jaringan keuangan yang berlangsung antarnegara-negara secara luas inilah yang membuat
para ahli pantas menyebutnya sebagai sistem keuangan internasional atau International
Monetary System (IMS). Ketika itu, juga terjadi penyatuan mata-mata uang yang ada di
kawasan regional seperti Latin Monetary Union (Belgia, Italia, Swiss, dan Perancis) dan
Scandinavian Monetary Union (Denmark, Norwegia, Swedia, dan lain-lain).

Sejarah perkembangan sistem moneter internasional secara umum dapat dikelompokkan


dalam tiga masa, yakni masa pra perang dunia, masa perang dunia, dan masa pascaperang
dunia. Periodisasi ini dilakukan berdasarkan perbedaan karakteristik dari sistem moneter
internasional yang digunakan, sesuai keadaan ekonomi-politik dunia dari tiga periode waktu.
Mekasnisme Menetapkan Nilai Tukar
Monetary system merupakan sekumpulan peraturan, institusi, aplikasi praktis dan mekanisme yang
menetapkan nilai tukar suatu mata uang asing terhadap mata uang lainnya. Mekanisme untuk menetapkan
nilai tukar terbagi menjadi 5 diantaranya:

1. Free Float (Clean Float) Pada mekanisme ini, nilai tukar mata uang satu negara terhadap negara
lainnya ditentukan oleh interaksi supply dan/atau demand. Supply dan/atau demand untuk mata
uang tertentu terhadap mata uang lain dipengaruhi oleh:

a. Perubahan price level

b. Perbedaan suku bunga

c. Pertumbuhan ekonomi

Pada negara-negara yang menganut Mekanisme Free Float, bila ketiga parameter tersebut berubah maka
partisipan pasar akan secara otomatis memperoleh nilai tukar mata uang pada nilai keseimbangan baru
karena kurva supply dan/atau demand akan bergeser. Gejala ini mirip pada penetuan harga saham
maupun komoditas yang diperdagangkan di pasar modal.
Mekasnisme Menetapkan Nilai Tukar

2. Manage Float (dirty float) Mekanisme Managed Float memungkinkan pemerintah untuk
mengintervensi pasar pertukaran mata uang untuk mengurangi ‘economic uncertainty’ yang
diakibatkan oleh Free Float. Resiko Free Float dapat menyebabkan terjadinya inflasi serta dapat
menyebabkan terancamnya neraca pembayaran luar negeri karena membahayakan ekspor.

3. Target Zone Arrangement Dasar dari pada pembentukan mekanisme Target Zone Arrangement ini
adalah adanya kepercayaan dari beberapa ekonom bahwa negara-negara industri maju dapat
mengurangi volatilitas nilai tukar mata uangnya dengan cara membentuk suatu aliansi untuk
menetapkan nilai tukar tetap mata uangnya (fixed central exchange rates).

Isu pembentukan mekanisme ini sudah dimulai dengan dibentuknya European Monetary System
(EMS) yang dilakukan pada tahun 1979. Follow-up dari pembentukan EMS ini adalah dengan
dibuatnya The European Currency Unit (ECU) yang mempersatukan mata uang 10 negara di benua
Eropa terutama Eropa Barat. Pembentukan ECU ini berlangsung tidak mulus karena adanya tentangan
dari sejumlah negara dengan tingkat kesejahteraan yang cukup tinggi , karena akan terjadi ‘transfer of
wealth’ terhadap negara anggota yang tingkat kesejahteraannya lebih rendah.
Mekasnisme Menetapkan Nilai Tukar

4. Fixed Rate System Pada mekanisme Fixed rate System ini setiap negara anggota
bersepakat untuk menjaga target tingkat nilai tukar mata uangnya. Bank sentral secara
aktif berjual-beli mata uang di forex market apabila nilai tukar mata uangnya akan
melenceng dari ‘stated par value’ nya pada prosentase diatas jumlah yang ditolelir.
Dengan demikian mereka akan memiliki tingkat inflasi yang hampir sama besarnya.

5. Current Hybrid System Sistem nilai tukar pada masa kini merupakan suatu
perpaduan / hybrid antara managed-floating dengan free floating, dimana mata uang
utama akan dibatasi floating nya sedangkan mata uang lainnya dibiarkan free float dan
di’pegged’ terhadap mata uang utama dunia.
Manfaat Sistem Moneter Internasional
● 1. Kerja Sama Moneter Internasional
● Tujuan IMF yang pertama adalah untuk membangun kerjasama moneter internasional di antara negara anggota
melalui lembaga permanen yang menyediakan wadah untuk konsultasi dan kerjasama dalam berbagai masalah dan
isu moneter internasional.
● 2. Memastikan Stabilitas Pertukaran
● Tujuan IMF yang selanjutnya adalah untuk memastikan stabilitas nilai tukar mata uang asing. Hal ini dilakukan
dengan menjaga aturan pertukaran yang teratur dan tertata di antara anggota dan juga untuk mengesampingkan
depresiasi nilai tukar kompetitif yang tidak perlu.
● 3. Menyeimbangkan Pertumbuhan Perdagangan
● Tujuan IMF yang selanjutnya yaitu untuk meningkatkan perdagangan internasional guna mencapai ekspansi yang
dibutuhkan dan pertumbuhan yang seimbang. Ini akan memastikan pengembangan sumber daya produksi sehingga
dapat meningkatkan dan mempertahankan tingkat pendapatan dan pekerjaan yang tinggi di antara semua negara
anggotanya.
● 4. Menghilangkan Kontrol Pertukaran
● Tujuan IMF yang selanjutnya yakni untuk menghilangkan atau melonggarkan kontrol pertukaran yang
diberlakukan oleh hampir setiap negara sebelum Perang Dunia Kedua sebagai alat untuk menetapkan nilai tukar
pada tingkat tertentu. Penghapusan kontrol pertukaran tersebut dilakukan agar dapat mendorong arus perdagangan
internasional.
Manfaat Sistem Moneter Internasional
● 5. Perdagangan dan Pembayaran Multilateral
● Tujuan IMF yang selanjutnya adalah untuk membangun perdagangan multilateral dan sistem pembayaran yang
berhubungan dengan transaksi antara anggota dan untuk menggantikan sistem lama dari perjanjian perdagangan
bilateral.

● 6. Pertumbuhan Seimbang
● Tujuan IMF yang berikutnya adalah untuk membantu negara-negara anggota, terutama negara-negara terbelakang,
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang seimbang dengan pertukaran tingkat lapangan kerja.

● 7. Memperbaiki Penyimpangan BOP


● Tujuan IMF yang lainnya yaitu untuk membantu negara-negara anggota dalam menghilangkan atau mengurangi
disequilibrium atau ketidaksesuaian dalam neraca pembayaran. Oleh karena itu, memberikan kepercayaan kepada
anggota dengan menjual atau meminjamkan sumber daya mata uang asing kepada negara anggota.

● 8. Meningkatkan Investasi Modal


● Berikutnya, tujuan IMF juga untuk mendorong aliran modal dari negara kaya ke negara miskin atau terbelakang
guna membantu negara-negara terbelakang mengembangkan sumber daya ekonominya sendiri untuk mencapai
standar hidup yang lebih tinggi bagi rakyatnya, secara umum.
Kesimpulan
Sistem keuangan internasional dari sejarahnya telah mengalami begitu
banyak perkembangan dan transpormasi dari masa ke masa. Perkembangan
ini disebabkan oleh adanya perubahan ekonomi dan politik domestik sertan
internasional pada masing-masing masa. Para ahli beranggapan bahwa uang
dan Sistem Moneter Internasional merupakan unsur yang bersifat netral baik
ekonomis atau politis, namun anggapan ini tidak terbukti dalam ekonomi modern.
Norma dan konvensi yang mengatur Sistem Moneter Internasional dengan ini
mempunyai efek distributif yang penting bagi power suatu negara dan
kesejahteraan dalam kehidupan negara tersebut. Suatu Sistem Moneter
Internasional yang berjalan dengan baik akan melancarkan perdagangan dunia,
arus investasi asing dan interdepedensi global. Kemampuan Sistem Moneter
Internasional adalah prasyarat bagi sehatnya ekonomi dunia, sebaliknya
runtuhnya Sistem Moneter Internasional barat menjadi penyebab terpisahnya
kesuraman dalam ekonomi internasional.
Sekian,
Wassalamualaikum wr,wb.

Anda mungkin juga menyukai