Anda di halaman 1dari 6

Amadeus Jurist SB

19808144078

Sistem moneter internasional merupakan sebuah sistem keuangan yang berlaku bagi

semua negara yang terkait dengan pembayaran transaksi internasional. Sistem moneter

internasional didefinisikan sebagai kerangka kerja institusional saat melakukan pembayaran

internasional, terakomodasinya pergerakan modal, dan nilai tukar mata uang dilakukan.

Sistem moneter internasional berhubungan dengan serangkaian perjanjian internasional,

aturan, mekanisme, institusi, dan kebijakan yang kompleks dimana berkaitan dengan

pembayaran internasional, pergerakan modal, dan nilai tukar mata uang. Sistem inilah yang

menjadi patokan untuk menentukan kurs asing dan kurs tukar.

Sistem moneter internasional banyak mengalami pasang surut sejak dimulainya

sistem standar emas sampai abad 20 yaiu pasca Bretton Woods. Ekonomi dunia yang sangat

fluktuatif pada waktu itu membuat sistem moneter internasional berubah – ubah. Bahkan

hingga saat ini sistem moneter internasional masih sangat diperhatikan oleh negara – negara

di dunia karena masih banyak penyesuaian yang harus dilakukan supaya sistem moneter

internasional dapat berfungsi secara efektif dan efisien sebagai pedoman kegiatan ekonomi

dunia.

Berikut merupakan perkembangan sistem moneter internasional sejak zaman standar

emas sampai pasca Bretton Woods.

Zaman Standar Emas

Berdasarkan standar emas klasik (1875 – 1914), nilai tukar antara dua mata uang

ditentukan oleh kandungan emas dari mata uang tersebut. Sebagian besar negara – negara di
dunia memulai standar ini pada saat Perang Dunia I dimulai. Pada saat itu yang menjadi pusat

sistem keuangan internasional adalah London, dimana kota ini mencerminkan kemajuan

perekonomian Inggris.

Pada saat itu transaksi dilakukan dengan beberapa syarat implementasi yaitu sebagai

berikut.

1. Hanya emas yang dijamin mata uang logam tidak terbatas.

2. Terdapat konvertabilitas dua arah antara emas dan mata uang nasional pada rasio yang

tetap.

3. Emas dapat diekspor dan diimpor secara bebas.

Konvertabilitas dijamin dengan prinsip bahwa uang kertas bank harus didukung

dengan cadangan emas sebesar rasio minimal yang ditentukan. Serta pasokan uang domestik

harus sesuai dengan penerimaan dan pengeluaran emas di negara tersebut. Adapun jika

terjadi ketidakseimbangan neraca pembayaran secara otomatis akan dikoreksi menggunakan

price – specie – flow mechanism (mekanisme arus harga mata uang logam).

Standar emas klasik memiliki pendukung berupa argumen bahwa “emas adalah alat

lindung nilai yang efektif terhadap inflasi harga”. Namun, pada akhirnya terdapat kekurangan

dari standar emas klasik, yaitu perekonomian dunia dapat menghadapi tekanan deflasioner

akibat suplai emas yang tersedia secara global jumlahnya terbatas. Hal ini tentunya akan

menghambat pertumbuhan perdagangan dan investasi dunia. Standar emas internasional juga

tidak dapat mengikat negara - negara besar yang mempunyai agenda politik yang tak sejalan

dengan penggunaan standar emas untuk mematuhi aturan main bersama.

Interwar Period (1915 – 1944)

Berakhirnya zaman standar emas klasik terjadi pada masa setelah Perang Dunia I.

Pada saat itu negara – negara yang mengalami kekalahan seperti Jerman, Polandia, Rusia,

Hungaria, dan Austria mengalami hiperinflasi. Jerman sendiri mengalami kenaikan indeks
harga sebesar 1 triliun kali lipat dibandingkan dengan saat sebelum dimulainya Perang Dunia

I.

Pada tahun 1920-an nilai mata uang negara – negara di dunia menjadi sangat

fluktuatif. Sehingga beberapa negara menerapkan kebijakan depresiasi agar dapat

memperoleh keuntungan di pasar ekspor global. Mata uang praktis ditetapkan atas dasar emas

atau mata uang lainnya dengan longgar.

Pada Interwar Period ini banyak negara yang ‘tampak seperti’ melakukan upaya –

upaya untuk kembali ke standar emas klasik setelah mulai pulih dari dampak perang. Namun,

faktanya hal tersebut hanya kedok saja supaya negara – negara tersebut bisa

mengimplementasikan kebijakan sterilisasi emas. Sterilisasi Emas merupakan sebuah

kebijakan untuk menyesuaikan arus masuk dan keluar emas, dengan cara pengurangan

jumlah uang dalam negeri dan peningkatan kredit dalam negeri. Namun, upaya – upaya untuk

kembali ke standar emas klasik tersebut pun hancur total karena terjadinya Great Depression

(1929) dan kekacauan itu mengakibatkan ditarik keluarnya emas secara besar – besaran dari

pihak bank – bank di negara – negara besar.

Secara singkat alur dari Interwar Period yang terjadi pada tahun 1915 – 1944 ini

adalah sebagai berikut.

1. Nasionalisme ekonomi akibat Perang Dunia I.

2. Standar emas klasik gagal untuk dipulihkan (karena agenda politik masing – masing

negara).

3. Ekonomi tidak stabil dan bank – bank negara bangkrut karena terjadi penarikan secara

besar – besaran.

4. Investor panik, kemudian ingin menarik modal mereka dan melarikannya ke luar negeri.

Namun, semua bank di luar negeri juga memiliki nasib yang sama.
Sistem Bretton Woods

Dalam rangka untuk mencegah terjadinya nasionalisme ekonomi dengan aturan main

yang tidak jelas seperti pada Interwar Period, perwakilan 44 negara melakukan pertemuan di

Bretton Woods, New Hampshire pada tahun 1944. Hasil pertemuan tersebut yaitu ke-44

negara menyetujui untuk mengadopsi sistem moneter internasional yang baru. Pada tahun

1945, perjanjian ditandatangani dan melahirkan IMF dan IBRD/World Bank. IMF bertugas

untuk membuat, mewujudkan, dan menegakkan serangkaian aturan eksplisit yang mengatur

kebijakan moneter internasional. Sedangkan IBRD/World Bank bertugas untuk bertanggung

jawab atas pendanaan proyek – proyek pengembangan dan/atau pembangunan di masing –

masing negara pemohon kredit/modal.

Melalui perjanjian ini, semua negara menetapkan nilai tukar mata uangnya

berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi konvertibilitas mata uang mereka dalam

emas. Negara anggota diminta menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau turun) dari nilai

par, dan bersedia melakukan intervensi untuk menjaga kurs tersebut. Negara menggunakan

emas dan valuta asing khususnya USD sebagai alat pembayaran internasional, karena USD

menjadi satu – satunya mata uang yang dapat dikonversi secara penuh ke emas. Sebagai

contoh : Rupiah tidak bisa ditukar dengan emas secara langsung. Kita harus membeli USD

terlebih dahulu, dan dengan USD itu kita baru bisa menukarnya dengan emas. Sistem ini

sering juga disebut sebagai Standar Nilai Tukar Emas Berbasis Dolar.

Sistem ini dibuat dengan tujuan untuk mempertahankan nilai tukar (fixed – rate) yang

stabil dan menghemat emas. Sistem ini runtuh pada tahun 1973 karena inflasi yang dialami

Amerika Serikat (Perang Vietnam 1970 dan program Great Society) dan defisit neraca
perdagangan yang berkepanjangan (bank di seluruh dunia dalam situasi harus membeli dolar

semakin banyak tiap tahunnya).

Sistem Penetapan Kurs

Mekanisme penetapan kurs dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu :

1. Free Float (Mengambang Bebas)

Sistem ini membiarkan kurs mata uang mengambang bebas bergantung pada kekuatan

pasar. Faktor – faktor seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi akan digunakan pasar

untuk mengevaluasi kurs mata uang negara yang bersangkutan. Sehingga, jika variable

tersebut berubah, atau penghargaan terhadap variable tersebut berubah, kurs mata uang

pun juga akan berubah.

2. Float yang dikelola (Managed Float)

Sistem ini dilakukan dengan campur tangan Bank Sentral yang cukup banyak. Bank

Sentral akan melakukan intervensi jika kurs berfluktuasi diluar batasan yang telah

ditetapkan. Intervensi yang dilakukan berupa menstabilkan fluktuasi harian, dan menunda

kurs (leaning against the wind).

3. Kurs tetap secara tidak resmi (unofficial pegging).

4. Perjanjian zona target tertentu.

5. Dikaitkan dengan mata uang lain.

6. Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain.

7. Dikaitkan dengan indikator tertentu.

Indikator yang digunakan biasanya adalah kurs riil efektif. Jika kurs resmi sudah tidak

sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi negara tersebut, dapat melakukan devaluasi

atau revaluasi. Cara lainnya sebagai berikut.

 Pinjaman Asing
 Pengetatan

 Pengendalian harga dan upah

 Pembatasan aliran modal keluar

DAFTAR PUSTAKA

 
Andra.biz. Sistem Moneter Internasional, Penentuan Kurs.https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-

internasional/sistem-moneter-internasional/

Blogger. Sejarah Sistem Moneter Internasional. https://www.inforexnews.com/strategi-

trading-forex/sistem-moneter-internasional

RockN'Rolls.2014. Makalah Sistem Moneter Internasional.

https://alexandria05.blogspot.com/2014/10/makalah-sistem-moneter-internasional.html

Roni. Kelemahan Sistem Moneter Internasional.

http://roni336.blogspot.com/2010/08/kelemahan-sistem-moneter-internasional.html

Anda mungkin juga menyukai