19808144078
Sistem moneter internasional merupakan sebuah sistem keuangan yang berlaku bagi
semua negara yang terkait dengan pembayaran transaksi internasional. Sistem moneter
internasional, terakomodasinya pergerakan modal, dan nilai tukar mata uang dilakukan.
aturan, mekanisme, institusi, dan kebijakan yang kompleks dimana berkaitan dengan
pembayaran internasional, pergerakan modal, dan nilai tukar mata uang. Sistem inilah yang
sistem standar emas sampai abad 20 yaiu pasca Bretton Woods. Ekonomi dunia yang sangat
fluktuatif pada waktu itu membuat sistem moneter internasional berubah – ubah. Bahkan
hingga saat ini sistem moneter internasional masih sangat diperhatikan oleh negara – negara
di dunia karena masih banyak penyesuaian yang harus dilakukan supaya sistem moneter
internasional dapat berfungsi secara efektif dan efisien sebagai pedoman kegiatan ekonomi
dunia.
Berdasarkan standar emas klasik (1875 – 1914), nilai tukar antara dua mata uang
ditentukan oleh kandungan emas dari mata uang tersebut. Sebagian besar negara – negara di
dunia memulai standar ini pada saat Perang Dunia I dimulai. Pada saat itu yang menjadi pusat
sistem keuangan internasional adalah London, dimana kota ini mencerminkan kemajuan
perekonomian Inggris.
Pada saat itu transaksi dilakukan dengan beberapa syarat implementasi yaitu sebagai
berikut.
2. Terdapat konvertabilitas dua arah antara emas dan mata uang nasional pada rasio yang
tetap.
Konvertabilitas dijamin dengan prinsip bahwa uang kertas bank harus didukung
dengan cadangan emas sebesar rasio minimal yang ditentukan. Serta pasokan uang domestik
harus sesuai dengan penerimaan dan pengeluaran emas di negara tersebut. Adapun jika
price – specie – flow mechanism (mekanisme arus harga mata uang logam).
Standar emas klasik memiliki pendukung berupa argumen bahwa “emas adalah alat
lindung nilai yang efektif terhadap inflasi harga”. Namun, pada akhirnya terdapat kekurangan
dari standar emas klasik, yaitu perekonomian dunia dapat menghadapi tekanan deflasioner
akibat suplai emas yang tersedia secara global jumlahnya terbatas. Hal ini tentunya akan
menghambat pertumbuhan perdagangan dan investasi dunia. Standar emas internasional juga
tidak dapat mengikat negara - negara besar yang mempunyai agenda politik yang tak sejalan
Berakhirnya zaman standar emas klasik terjadi pada masa setelah Perang Dunia I.
Pada saat itu negara – negara yang mengalami kekalahan seperti Jerman, Polandia, Rusia,
Hungaria, dan Austria mengalami hiperinflasi. Jerman sendiri mengalami kenaikan indeks
harga sebesar 1 triliun kali lipat dibandingkan dengan saat sebelum dimulainya Perang Dunia
I.
Pada tahun 1920-an nilai mata uang negara – negara di dunia menjadi sangat
memperoleh keuntungan di pasar ekspor global. Mata uang praktis ditetapkan atas dasar emas
Pada Interwar Period ini banyak negara yang ‘tampak seperti’ melakukan upaya –
upaya untuk kembali ke standar emas klasik setelah mulai pulih dari dampak perang. Namun,
faktanya hal tersebut hanya kedok saja supaya negara – negara tersebut bisa
kebijakan untuk menyesuaikan arus masuk dan keluar emas, dengan cara pengurangan
jumlah uang dalam negeri dan peningkatan kredit dalam negeri. Namun, upaya – upaya untuk
kembali ke standar emas klasik tersebut pun hancur total karena terjadinya Great Depression
(1929) dan kekacauan itu mengakibatkan ditarik keluarnya emas secara besar – besaran dari
Secara singkat alur dari Interwar Period yang terjadi pada tahun 1915 – 1944 ini
2. Standar emas klasik gagal untuk dipulihkan (karena agenda politik masing – masing
negara).
3. Ekonomi tidak stabil dan bank – bank negara bangkrut karena terjadi penarikan secara
besar – besaran.
4. Investor panik, kemudian ingin menarik modal mereka dan melarikannya ke luar negeri.
Namun, semua bank di luar negeri juga memiliki nasib yang sama.
Sistem Bretton Woods
Dalam rangka untuk mencegah terjadinya nasionalisme ekonomi dengan aturan main
yang tidak jelas seperti pada Interwar Period, perwakilan 44 negara melakukan pertemuan di
Bretton Woods, New Hampshire pada tahun 1944. Hasil pertemuan tersebut yaitu ke-44
negara menyetujui untuk mengadopsi sistem moneter internasional yang baru. Pada tahun
1945, perjanjian ditandatangani dan melahirkan IMF dan IBRD/World Bank. IMF bertugas
untuk membuat, mewujudkan, dan menegakkan serangkaian aturan eksplisit yang mengatur
Melalui perjanjian ini, semua negara menetapkan nilai tukar mata uangnya
berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi konvertibilitas mata uang mereka dalam
emas. Negara anggota diminta menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau turun) dari nilai
par, dan bersedia melakukan intervensi untuk menjaga kurs tersebut. Negara menggunakan
emas dan valuta asing khususnya USD sebagai alat pembayaran internasional, karena USD
menjadi satu – satunya mata uang yang dapat dikonversi secara penuh ke emas. Sebagai
contoh : Rupiah tidak bisa ditukar dengan emas secara langsung. Kita harus membeli USD
terlebih dahulu, dan dengan USD itu kita baru bisa menukarnya dengan emas. Sistem ini
sering juga disebut sebagai Standar Nilai Tukar Emas Berbasis Dolar.
Sistem ini dibuat dengan tujuan untuk mempertahankan nilai tukar (fixed – rate) yang
stabil dan menghemat emas. Sistem ini runtuh pada tahun 1973 karena inflasi yang dialami
Amerika Serikat (Perang Vietnam 1970 dan program Great Society) dan defisit neraca
perdagangan yang berkepanjangan (bank di seluruh dunia dalam situasi harus membeli dolar
Sistem ini membiarkan kurs mata uang mengambang bebas bergantung pada kekuatan
pasar. Faktor – faktor seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi akan digunakan pasar
untuk mengevaluasi kurs mata uang negara yang bersangkutan. Sehingga, jika variable
tersebut berubah, atau penghargaan terhadap variable tersebut berubah, kurs mata uang
Sistem ini dilakukan dengan campur tangan Bank Sentral yang cukup banyak. Bank
Sentral akan melakukan intervensi jika kurs berfluktuasi diluar batasan yang telah
ditetapkan. Intervensi yang dilakukan berupa menstabilkan fluktuasi harian, dan menunda
Indikator yang digunakan biasanya adalah kurs riil efektif. Jika kurs resmi sudah tidak
sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi negara tersebut, dapat melakukan devaluasi
Pinjaman Asing
Pengetatan
DAFTAR PUSTAKA
Andra.biz. Sistem Moneter Internasional, Penentuan Kurs.https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-
internasional/sistem-moneter-internasional/
trading-forex/sistem-moneter-internasional
https://alexandria05.blogspot.com/2014/10/makalah-sistem-moneter-internasional.html
http://roni336.blogspot.com/2010/08/kelemahan-sistem-moneter-internasional.html