MODUL : 04
ABSTRAK KOMPENTENSI
CMK 3 : Mata Kuliah ini membahas SUB-CMK 3. Mahasiswa mampu
teori hal [- hal yang berhubungan memahami segala sesuatu dengan
denganh sistem moneter masing – masing negara mempunyai
internasional dan neraca pembayar sejarah yang berbeda – beda dalam
internasional sistem moneter internasional mereka
disamping itu kekuatan dunia yang
. mempengaruhi kegiatan bisnis
internasional dan dapat megnetahui
kegiatan-kegiatan operasional dalam
berbagai bidang bisnis internasional,
baik dari perusahaan multinasional
maupun domestik yang mengglobal.
Skenario Perkuliahan :
Naskah / Buku Referensi :
1.Ball,Donald A,dkk (2005), Bisnis Internasional,Buku 1 dan 2,Salemba empat,jakarta.
2.Hill,Gharles W.L (2009),Internasional Business,Sixth Edition,McGraw Hill,New York.
3.Rusdin (2002), Bisnis Internasional,Anabeta Jakarta.
4.Daniels,John D dan Lee H Radebaugh,Internasional Business,Edisi 9,Prentice Hall.
5.Farid Elasmawi dan Philip.R.Harris, Mulaticultural Management, Gramedia Jakarta.
6.Hirst and Thomson ( 1999 ) Globalisasi adalah mitos ( Terjemahan ). Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta.
Setiap Negara memiliki mata uang sendiri, dan mata uang itu menunjukan
nilai barangnya. Namun, untuk perdagangan internasional, berbagai mata
uang di dunia harus di ubah dari satu mata uang ke mata uang yang lain.
Perubahan sistem moneter diakibatkan oleh gejolak ekonomi. Dengan
mempelajari pengalaman historis akan dapat diperoleh gambaran timbulnya
ketidakstabilan ekonomi serta proses penyesuaian neraca pembayaran
internasional.
Konsep dari standar emas adalah penguunaan mata uang emas sebagai
media pertukaran, sebagai satuan perhitungan dan sebagai alat menyimpan
bilai. Kegiatan ini sudah terjadi sejak zaman kuno. Namun fenomena volume
perdagangan yang kian meningkat sejalan dengan bangkitnya revolusi
industri mendorong adanya permintaan atas sarana yang lebih mudah untuk
mendanai dan menyokong perdagangan internasional maka standar emas
hadir guna mengatur dan mendorong pemerintah agar sepakat untuk
menukar mata uang kertas mereka menjadi emas dengan suatu kurs yang
tetap.
Sejak tahun 1880 Inggris, Jerman, jepang dan Amerika telah mengadopsi
sistem standar Emas ini. Dengan berlakunya standar emas maka nilai dari
setiap mata uang dalam satuan mata uang lainnya dapat ditentukan secara
mudah sehingga dapat mengkatalisasi perdagangan internasional. Mulanya
US$ 1 dihargai dengan 23,22 grain emas murni yang mana 1 ons emas sama
dengan 480 grain emas. Dengan kata lain harga dari 1 ons emas adalah US
$20,67. Sejumlah mata uang yang diperlukan untuk membeli satu ons emas
disebut sebagai nilai pari emas.
Standar emas hancur waktu perang dunia 1 pecah. Mata uang praktis
ditetapkan atas dasar emas atau mata uang lainnya dengan longgar.
Beberapa usaha kembali ke standar emas dilakukan sesudah perang dunia 1
berakhir.Emas hanya diperdagangkan dengan bank sentral, bukan pribadi.
Kurs mata uang ditetapkan berdasarkan emas. Sesudah tahun 1934 dan
sesudah perang dunia kedua, konvertibilitas mata uang yang bisa ditukarkan
(konvertibel) dengan mata uang lainnya.
Periode ini dimulai dengan perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini,
semua negara menetapkan nilai tukar mata uangnya berdasarkan emas,
tetapi tidak diharuskan memenuhi konvertibilitas mata uang mereka dalam
emas.Negara anggota diminta menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau
turun) dari nilai par, dan bersedia melakukan intervensi untuk menjaga kurs
tersebut. IMF membantu negara anggotanya dalam rangka menjaga kurs
mata uangnya.
Setelah kurs dibiarkan mengambang, fluktuasi kurs mata uang dunia menjadi
semakin tinggi dan semakin sulit diprediksi. Kejadian penting pertama setelah
Bretton Woods berakhir adalah embargo minyak negara OPEC yang cukup
sukses (Oktober 1973). Pada tahun 1974 harga minyak cenderung
melakukan kebijakan sangat tajam.
Kurs dollar dan juga kurs mata uang lainnya, di masa mendatang akan
berfluktuasi sama seperti sekitar dua puluh tahun terakhir ini. Selama tidak
ada patokan yang pasti, kurs mata uang di masa mendatang akan mengalami
fluktuasi yang tidak bisa diprediksi.
Beberapa ekonom mulai menganjurkan kembali ke sistem kurs tetap. Tetapi sampai
saat ini belum ada model yang ideal yang sesuai dengan kondisi saat ini, yang bisa
menjamin stabilitas kurs. Sistem yang ideal akan mencakup dua hal :
2. Sistem harus mempunyai mekanisme stabilitas harga yang otomatis (built in).
d. Semakin tangguh (lembaga itu berhasil melewati masa krisis awal pada
tahun 1971, mengatasi kegiatan spekulatif, dan bertahan dalam siklus bisnis
yang bergejolak).
Melalui cara ini bank sentral melakukan intervensi dengan tujuan mencegah
atau mengurangi fluktuasi jangka pendek yang cukup tajam, yang diakibatkan
oleh kejadian yang sifatnya sementara.
Melalui cara ini Bank Sentral melawan kekuatan pasar dengan menetapkan
(secara resmi) kurs mata uangnya.
Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs mata
uangnya secara bersama dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati
batas atas atau batas bawah, Bank Sentral negara yang bersangkutan akan
melakukan intervensi.
Cara Melakukan Transaksi Internasional
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, dapat digunakan
beberapa cara, antara lain:
1. Cash
2. Open Account
Merupakan kebalikan dari cara cash, yaitu pembayaran dilakukan setelah beberapa
waktu atau kebijaksanaan importir setelah barang dikirim kepada importir tanpa
surat perintah pembayaran serta dokumen-dokumen.
Merupakan cara yang paling umum dipakai dan sering disebut draft atau trade bills,
yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang, yang
biasanya disebut trade drafts. Jenis draft terdiri dari; clean draft dan documentary
draft.
4. Letter of Credit
L/C adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang
(importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik
oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian L/C merupakan suatu alat
pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayaran bagi eksportir. Pihak yang
terkait dalam L/C adalah Opener (importir), Issuer (bank yang mengeluarkan L/C),
Beneficiary atau penjual (eksportir), dan dalam prakteknya ada satu pihak lagi yaitu
Confirming Bank, yaitu bank di negara eksportir.
5. Private Compensation
Memperbaiki nilai tukar terhadap blok Dollar yang meliputi hampir seluruh ekonomi
dunia, telah memberi negara-negara transisi baru yang relatif memiliki tingkat harga
yang stabil di antara negara-negara barat. Sekarang saya ingin menunjukkan
kontribusi amat penting oleh IMF di antara awal pendiriannya tahun 1946 dan 1971.
Pada awal pendiriannyaIMF memberi negara-negara sebuah filosofi manajemen
makro ekonomik yang logis berdasarkan nilai tukar tetap atau terkendali (fixed
exchange rate). Kesepakatan yang luar biasa ini sekarang diserahkan kepada para
pemimpin moneter domestik. Untuk meyakinkan, sebuah negara dapat memperbaiki
mata uangnya terhadap salah satu mata uang utama seperti Dollar AS. Pada
praktiknya, kebijakan seperti itu memerlukan aksi dari kepemimpinan yang kuat;
rencana stabilisasi (inflasi) melibatkan nilai tukar tetap yang diterapkan di Argentina
oleh Domingo Cavallo yang menggambarkan betapa jarang kualitas pemimpin
sepertinya.
4. IMF dan negara pemberi pinjaman hendaknya tidak melakukan suatu tekanan
kepada negara peminjam.
5. IMF, Bank Dunia dan negara pemberi pinjaman hendaknya memberi pinjaman
dalam jumlah yang cukup sehingga dapat digunakan untuk jangka panjang.
1. Transaksi berjalan
Transaksi berjalan adalah transaksi yang berkaitan dengan ekspor dan impor berupa
barang dan jasa dalam kurun waktu satu tahun. Transaksi berjalan terdiri dari neraca
perdagangan (transaksi barang), transaksi jasa, pendapatan primer, dan
pendapatan sekunder. Namun, pada umumnya transaksi berjalan digunakan untuk
menilai atau mengukur neraca perdagangan.
a. Transaksi barang
Transaksi barang meliputi transaksi ekspor dan impor barang yang digolongkan
menjadi migas dan non migas. Karena adanya proses penerimaan pembayaran
maka semua ekspor barang termasuk ke dalam transaksi kredit. Sedangkan impor
barang termasuk ke dalam transaksi debit karena menimbulkan kewajiban
pembayaran kepada negara lain.
Dalam investasi luar negeri, jika nilai ekspor melampaui nilai impor maka negara
akan mengalami surplus neraca perdagangan atau mendapatkan hasil positif (+).
Namun, jika nilai impor melebihi nilai ekspor maka negara mengalami defisit atau
kerugian neraca perdagangan karena memiliki pengurangan (-).
b. Transaksi jasa
Transaksi jasa meliputi penyediaan jasa dilakukan oleh penduduk Indonesia kepada
penduduk luar negeri (ekspor) dan penduduk luar negeri kepada penduduk
Indonesia (impor). Transportasi internasional dan perjalanan (travel) merupakan
bagian dari transaksi jasa.
c. Pendapatan primer
d. Pendapatan sekunder
Pendapatan sekunder terdiri atas penerimaan dan pembayaran. Yang termasuk ke
dalam pendapatan sekunder berupa transfer penghasilan atau remitansi TKA/TKI
dan transfer-transfer lainnya (hadiah, hibah, jasa, uang)
2. Transaksi modal
Transaksi modal biasanya dipakai untuk mencatat hasil bersih yang diperoleh dari
transaksi pengeluaran dan pendapatan modal. Transaksi modal terdiri dari aset
tetap dan hibah investasi. Sebagian besar transaksi modal berupa transfer modal.
Transaksi modal dihitung dengan cara niali menjumlahkan nilai bersih yang
diperoleh dari transfer modal dan aset non produced non financial assets.
Kemudian, sisi kredit diwakili oleh transaksi aliran modal masuk (capital inflow
transaction), sementara itu, sisi debit diwakili oleh transaksi aliran modal keluar.
3. Transaksi finansial
c. Derivatif finansial
Derivatif finansial adalah dokumen yang berisi tentang pencatatan derivatif yang
didapatkan dari instrumen finansial yang meliputi option (warrant) dan derivatif
lainnya (forward, future, dan swap).
d. Investasi lainnya
Yang termasuk ke dalam investasi lainnya adalah semua jenis finansial yang tidak
termasuk ke dalam tiga kategori sebelumnya. Pada sisi kewajiban, sebagian besar
investasi lainnya meliputi pinjaman luar negeri baik itu pemerintah atau swasta dan
hutang dagang (trade credit) yang didapatkan dari eksportir barang dan jasa di luar
negeri.
Sedangkan, pada sisi aset, investasi lainnya berupa simpanan penduduk yang ada
di perbankkan luar negeri dan piutang dagang eksportir Indonesia kepada pembeli di
luar negeri.
Pada dasarnya neraca pembayaran terdiri dari debit dan kredit. Pada neraca
pembayaran, kredit berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang menghasilkan
devisa atau memberikan tagihan terhadap luar negeri.
Sedangkan, debit berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan
pengurangan jumlah devisa karena. Pengurangan jumlah devisa yang ada pada
debit diperoleh dari pembayaran atau yang memunculkan utang terhadap luar
negeri.
Neraca pembayaran terbagi menjadi tiga jenis, yakni neraca pembayaran defisit,
neraca pembayaran surplus, dan neraca pembayaran seimbang. Berikut penjelasan
tentang tiga jenis neraca pembayaran tersebut.
Namun, untuk meningkatkan komoditas ekspor bukanlah hal yang mudah karena
masih tergantung dari banyaknya produksi dalam negeri sekaligus juga melihat
permintaan luar negeri. Permintaan luar negeri ini dipengaruhi oleh kualitas barang,
tingkat harga, dan nilai kurs yang berlaku.
Surplus yang terjadi pada neraca pembayaran menandakan bahwa negara tersebut
mempunyai cadangan devisa dan dana yang lebih. Dengan kata lain, dana yang ada
pada neraca pembayaran surplus bisa digunakan untuk melakukan pembangunan
secara nasional pada suatu negara.
Untuk lebih memahami berbagai hal dasar dan hal yang berhubungan dengan
kegiatan ekspor impor, buku Seluk Beluk Perdagangan Ekspor Impor Jilid 2
membahas berbagai hal yang harus kamu ketahui.
Kondisi masuk dan keluarnya dana yang terjadi pada neraca pembayaran dapat
menandakan bahwa neraca pembayaran berfungsi dengan baik. Penting bagi suatu
negara untuk memperhatikan transaksi ekonomi agar berjalan dengan semestinya
bahkan diusahakan untuk berjalan ke arah yang menguntungkan.
Sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara berbeda-beda. Oleh karena itu, suatu
negara perlu mengetahui sumber daya yang dimiliki oleh negara lain agar bisa
menjalin hubungan dalam perdagangan internasional. Pendapatan yang dihasilkan
dari perdagangan internasional bisa digunakan sebagai cadangan devisa negara
dan menjalankan roda perekonomian dalam negeri.
Sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara bisa diketahui dengan penggunaan
neraca pembayaran yang tepat. Jika sudah mengetahui sumber daya yang dimiliki
oleh negara lain maka pemerintah suatu negara bisa menentukan transaksi ekonomi
seperti apa yang harus dilakukan.
Cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara bisa digunakan sebagai transaksi
ekonomi internasional. Agar cadangan devisa bisa bertambah maka transaksi
ekonomi internasional harus dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga bisa
memperoleh dari transaksi ini.
Perencanaan anggaran devisa harus dilakukan dengan cermat dan teliti supaya
tidak ada kesalahan yang membuat suatu negara kekurangan anggaran devisa.
Salah satu alat yang dapat menentukan anggaran devisa adalah neraca
pembayaran. Dengan neraca pembayaran maka transaksi ekonomi internasional
bisa dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu negara tidak mengalami
kerugian.
Agar tidak salah dalam melangkah saat melakukan transaksi ekonomi maka
pemerintah suatu negara perlu memikirkan langkah-langkah yang tepat supaya
negara tidak mengalami kerugian saat melakukan transaksi ekonomi.
Oleh karena itu, suatu negara harus punya neraca pembayaran agar bisa
mendapatkan data-data tentang perkembangan perekonomian negara lain. Data-
data tersebut akan bermanfaat bagi pemerintah suatu negara karena dengan
memiliki data yang akurat akan menghasilkan kebijakan yang tepat.
Suatu negara juga harus memperhatikan permasalahan ekonomi yang ada di dalam
negeri. Jika perekonomian dalam negeri terdapat masalah dan tidak segera
diselesaikan maka bisa saja akan mengganggu transaksi ekonomi internasional.
1. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah sebuah data yang berhubungan dengan perbandingan
nilai ekspor dengan nilai impor suatu negara yang terjadi dalam satu periode.
Neraca lalu lintas modal adalah pencatatan yang ada di dalam neraca yang
mencatat setiap pinjaman dari luar negeri atau kredit serta pinjaman atau kredit yang
diberikan kepada negara lain.
Neraca lalu lintas moneter adalah pencatatan yang ada di dalam neraca yang
mencatat tentang perubahan atau pertumbuhan cadangan devisa pada suatu
negara.
Neraca hasil modal adalah pencatatan yang ada di dalam neraca yang mencatat
semua pembayaran dan penerimaan dividen, berbagai macam hadiah yang
diberikan oleh negara lain, dan bunga gaji tenaga asing
5. Neraca Jasa
Neraca jasa adalah pencatatan yang ada di dalam neraca yang mencatat transaksi
jasa yang dilakukan suatu negara dan diterima oleh negara lain selama satu
periode.
DAFTAR PUSTAKA
Jain, Subhash C.,Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Erlangga, 1996.