Anda di halaman 1dari 20

BAB 10

PEMBAHASAN

MEMAHAMI SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN

KEKUATAN FINANSIAL

1.1 Sejarah Sistem Moneter Internasional

Moneter internasional dan sistem finansial memainkan peran sentral dalam


ekonomi politik global. Sejak akhir abad 19, awal pembentukan sistem ini melalui
berbagai transformasi dalam menanggapi perubahan kondisi politik dan ekonomi baik
level domestik maupun internasional. Perubahan yang paling dramatis adalah krisis
dalam pengintegrasian moneter internasional dan rezim internasional selama tahun-
tahun interwar.
Transformasi kedua terjadi setelah Perang Dunia II ketika sistem Bretton Wood
tengah berjalan. Sebab di tahun 1970an, periode perubahan di bawah sistem Bretton
Wood terjadi perubahan dari standar pertukaran emas menjadi dolar Amerika dan
komitmen terhadap kontrol kapital. Beragam perubahan ini memiliki konsekuensi
politik yang cukup penting tentang siapa yang mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana
dalam ekonomi politik global.
Sejak tahun 1880 Inggris, Jerman, jepang dan Amerika telah mengadopsi sistem
standar Emas. Dengan berlakunya standar emas maka nilai dari setiap mata uang dalam
satuan mata uang lainnya dapat ditentukan secara mudah sehingga dapat mengkatalisasi
perdagangan internasional. Mulanya US$ 1 dihargai dengan 23,22 grain emas murni
yang mana 1 ons emas sama dengan 480 grain emas. Dengan kata lain harga dari 1 ons
emas adalah US $20,67. Sejumlah mata uang yang diperlukan untuk membeli satu ons
emas disebut sebagai nilai pari emas.
Standar emas hancur waktu perang dunia 1 pecah. Mata uang praktis ditetapkan
atas dasar emas atau mata uang lainnya dengan longgar. Beberapa usaha kembali ke
standar emas dilakukan sesudah perang dunia 1 berakhir.Emas hanya diperdagangkan
dengan bank sentral, bukan pribadi. Kurs mata uang ditetapkan berdasarkan emas.
Sesudah tahun 1934 dan sesudah perang dunia kedua, konvertibilitas mata uang yang
bisa ditukarkan (konvertibel) dengan mata uang lainnya.
Setelah masa itu kemudian muncullah periode kurs tetap. Periode ini dimulai
dengan perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua negara menetapkan
nilai tukar mata uangnya berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi
konvertibilitas mata uang mereka dalam emas.Negara anggota diminta menjaga kursnya
dalam batas 1% (naik atau turun) dari nilai par, dan bersedia melakukan intervensi
untuk menjaga kurs tersebut. IMF membantu negara anggotanya dalam rangka menjaga
kurs mata uangnya.
Tekanan spekulasi menyebabkan sistem kurs tetap tidak layak lagi
dipertahankan. Pasar keuangan dunia sempat tutup selama beberapa minggu pada bulan
Maret 1973. Ketika pasar tersebut dibuka, kurs mata uang dibiarkan mengambang
sampai ke kurs yang ditentukan oleh kekuatan pasar.
Pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan suatu konferensi moneter Internasional,
yang dikenal dengan The Bretton Woods Conference, yang dihadiri oleh 44 negara.
Konferensi tersebut bertujuan untuk menyusun rencana pembuatan sistem moneter. Dua
tahun setelah konferensi tersebut, didirikan IMF dan Bank Dunia untuk mengawasi
sistem tersebut.
Selama periode 1944-1973 dolar merupakan mata uang yang sangat penting
dalam lalu lintas pembayaran Internasional. Peranan dolar ini timbul setelah perang
dunia II, dusebabkan saat itu terjadi kekurangan dolar. Negara-negara Eropa yang
sangat memerlukan uang /dana untuk memulihkan keadaan ekonominya. Satu-satunya
sumber adalah Amerika Serikat, sehingga dolar banyak diminta. Konsekuensinya, emas
menjadi tergeser oleh dolar. Sebab, disamping memiliki tenaga beli yang kuat di
Amerika, reserves dalam bentuk dolar akan membelikan penghasilan bunga. Dengan
semakin pentingnya fungsi dolar, maka setiap anggota menetapkan perbandingan mata
uangnya terhadap dolar, yang kemudian apabila perlu dapat ditukarkan dengan emas.
DMI beranggotakan 134 negara, diantaranya 10 negara maju mempunyai posisi
yang sangat kuat di dalam mengambil keputusan. Setiap anggota memperoleh
jatah/quota, yang harus dibayar 25% dengan emas dan sisanya 75% dengan mata
uangnya. Besarnya quota menentukan hak suaranya serta jumlah pinjaman yang dapat
diperoleh dari DMI. Dana pertama DMI dengan sendirinya 25% terdiri dari emas dan
75% berbagai mata uang negara anggota. Pinjaman diberikan kepada dalam mata uang
negara lain yang harus di tukar dengan mata uang negara  peminjam.
Semenjak  1973 sistem moneter internasional merupakan campuran antara kurs
tetap dengan kurs berubah-ubah. Mata uang Yen, dolar Kanada, franc Perancis, dan
Swiss berfluktuas tergantung dari permintaan dan pernawaran. Sering juga penguasa
moneter negara-negara tersebut melakukan campur tangan di pasar valuta asing untuk
mengurangi fluktuasi kurs yang berlebihan. Caranya apabila negara mengalami defisit
dalam neraca pembayaran, kurs valuta asing cenderung naik. Untuk mencegah hal ini
bank Central menjual valuta asing. Demikian juga apabila surplus di dalam neraca
pembayaran, bank sentral membeli valuta asing di pasar untuk mengurangi penurunan
kurs. Sisitem kurs demikian di sebut “managed atau dirty” float, sebagai lawan dari
“clean” floatt di  mana bank Sentral sama sekali tidak campur tangan di dalam pasar
valuta asing.
Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug, Swedia, Netherlan dan
Norwegia) mengadakan pengaturan secara tersendiri. Krus tetap berlaku di antara
mereka, tetapi berubah-ubah secara bersama-sama terhadap mata uang negara lain.
Sisten krus semacam ini (mengambang bersama-sama) menghasilakan fluktuasi yang
menyerupai ular, yang kemudian disebut “Snake like”.
Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya dengan 
dolar Amerika Serikat. Dengan demikian, telah merupakan mata uang yang
mengambang. Namun demikian Dolar masih memegang peranan penting dalam lalu
lintas pembayaran internasiolal. Pembayaran luar negeri, kebijakan campur tangan
dalam valuta asing oleh Bank Sentral, serta catatan-catatan statistik Dana Moneter
Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa masih menggunakan dasar mata uang
Dolar.
2.2 Kekuatan Finansial

·     Fluktuasi Nilai Mata Uang


Setelah adanya sistem moneter Bretton Woods, mata uang yang mengambang
bebas mengalami fluktuasi satu sama lain. Di saat itu, bank-bank sentral melakukan
intervensi di pasar valuta asing dengan cara membeli atau menjual sejumlah besar mata
uang dengan tujuan mempengaruhi permintaan dan penaawaran dari mata uang tertentu.
Fluktuasi nilai tukar berpengaruh pada biaya dan valuasi, sehingga merupakan
faktor penting dalam pengambilan keputusan perusahaan. Perubahan nilai tukar yang
kentara dan tiba-tiba telah mengalami peningkatan dalam sistem mengambang yang ada
saat ini. Perubahan itu dapat menyebabkan risiko dalam perusahaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pergerakan nilai tukar meliputi permintaan dan penawaran mata uang,
suku bunga, tingkat inflasi, ekspektasi masa depan, dan kebijakan moneter dan fiskal
pemerintah.

Penyebab Pergerakan Nilai Tukar


Sejak tahun 1973, nilai relatif mata uang mengambang dan kemudahan
konversinya telah ditentukan oleh kekuatan pasar dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor ini meliputi dasar permintaan dan penawaran mata uang, tingkat inflasi,
dan ekspektasi di masa depan. Kebijakan moneter dan fiskal pemerintah, seperti
kebijakan perpajakan, suku bunga, dan kebijakan perdagangan, serta kekuatan eksternal
lan dari bisnis, seperti kejadian-kejadian penting di dunia, seluruhnya memegang
peranan yang penting dalam proses ini.
1. Kebijakan moneter pemerintah mengontrol jumlah uang yang beredar,
apakah bertumbuh, dan jika demikian, secepat apa hal tersebut terjadi.
2. Kebijakan fiskal mengacu pada pendapatan dan pengeluaran uang oleh
pemerintah.
Faktor yang menentukan nilai tukar sangatlah luas dan bervariasi, sehingga
ekonom belum mengembangkan teori yang dapat diterima untuk menjelaskannya. Akan
tetapi, sebagian besar ekonom setuju bahwa inflasi, suku bunga, dan ekspektasi pasar
memainkan peranan utama dalam penetuan nilai tukar.
Proyeksi Nilai Tukar
Karena pergerakan nilai tukar sangat penting bagi semua aspek bisnis
internasional – produksi, perolehan sumber daya, pemasaran, dan keuangan – banyak
keputusan bisnis mempertimbangkan faktor risiko pergerakan nilai tukar. Ada beberapa
pendekatan untuk melakukan proyeksi, dan tiga pendekatan yang paling sering
digunakan adalah pendekatan pasar efisien, pendekatan fundamental, dan pendekatan
teknikal.

pendekatan pasar efisien, asumsi yang mendasarinya adalah bahwa harga saat
ini mencerminkan seluruh informasi relevan yang tersedia. Hal ini mengisyaratkan
supaya kita melihat kurs forward dan mengasumsikan bahwa mereka merupakan alat
prediksi yang terbaik untuk nilai tukar masa depan sebab mereka telah
mempertimbangkan seluruh informasi yang tersedia.

Pendekatan fundamental merupakan sebuah cara untuk memprediksi


pergerakan nilai tukar dengan melihat faktor-faktor mendasar yang memiliki peranan
untuk menentukan nilai tukar dan mengembangkan berbagai model ekonometri yang
berusaha untuk menangkap variabel-variabel dan hubungan mereka.

Analisis teknikal melihat sejarah dan kemudian memproyeksikannya ke depan.


Model ini menganalisis data-data historis untuk trend dan kemudian akan memproyeksi
trend ini ke depan, dengan asumsi bahwa masa lalu akan menjadi masa depan.

2.3 NILAI TUKAR VALUTA ASING

Pengertian Valuta Asing

Valuta asing atau valas adalah suatu alat yang digunakan sebagai pembayaran
transaksi dalam perdagangan internasional. Bentuk dari valuta asing adalah mata uang
asing yang telah ditetapkan secara sah dan diterima secara luas oleh masyarakat dunia.
Oleh karena itu, apabila seseoarang ingin membayar transaksi, maka terlebih dahulu
harus menukarnya dengan valuta asing tersebut.
Lembaga yang mengurusi pertukaran valuta asing disebut dengan money
changer. Harga valuta asing ditentukan melalui mekanisme pasar yang dikenal dengan
istilah kurs (nilai tukar). Ada beberapa macam istilah yang digunakan dalam
pertuakaran valuta asing, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurs beli

Kurs beli merupakan harga beli valuta asing ketika bank/money changer
membeli valas (valuta asing) atau ketika seseorang ingin menukarkan mata uang
asing dengan rupiah.

2. Kurs jual

Kurs jual merupakan harga jual valuta asing ketika bank/money changer menjual
valas atau ketika sesorang menukarkan rupiah dengan mata uang asing.

3. Kurs tengah

Kurs tengah adalah kurs antara kurs jual dan beli didapat dari hasil bagi dari
penjumlahan antara kurs beli dan kurs jual.

Fungsi Pasar Valuta Asing

Valuta asing memiliki fungsi yang sangat penting untuk memperlancar


pembayaran transaksi perdagangan internasional. Adapun fungsi valuta adalah sebagai
berikut.

1. Untuk memperlancar kegiatan impor dan ekspor.


2. Untuk mempermudah proses transaksi perdagangan internasional.
3. Untuk memperlancar pemindahan atau transfer dana dari suatu negara ke
negara lain.
4. Sebagai wadah penjual valuta asing dalam melakukan spekulasi.

Sistem Kurs Valuta Asing


Bank Indonesia diberi kewenangan penuh untuk menentukan nilai kurs asing
yang diatur dalam Undang-Undang No. 24 tahun 1999. Ada tiga cara yang dapat
digunakan dalam menentukan sistem kurs valuta, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)

Kurs tetap merupakan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing
yang ditentukan oleh pemerintah, dan berdasarkan standar emas. Dengan kata lain,
pemerintah menggunakan emas untuk menjaminkan uangnya.

Contohnya adalah pemerintah menentukan 1 Dollar Amerika sama dengan Rp


8000,-. Sistem kurs ini memiliki kelebihan karena nilai tukar mata uang akan stabil.
Namun, sisitem ini juga memiliki kelemahan yaitu pemerintah harus menyiapkan emas
yang cukup besar sebagai jaminan.

2. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)

Sistem kurs mengambang merupakan penentuan besarnya nilai mata uang


berdasarkan penawaran dan permintaan terhadap uang asing tersebut. Sistem kurs ini
menyebabkan nilai kurs mata uang dalam negari tidak stabil.

Apabila permintaan mata uang asing (dollar Amerika) naik, maka nilai mata
uang rupiah akan turun terhadap dollar Amerika. Sebaliknya, apabila permintaan akan
mata uang dollar turun, maka nilai mata uang rupiah terhadap dollar naik.

Sedangkan jika penawaran mata uang asing (dollar Amerika) naik, maka nilai
dollar Amerika akan turun terhadap rupiah. Begitu juga sebaliknya, apabila penawaran
mata uang asing turun, maka nilainya akan menurun terhadap rupiah. Oleh karena itu,
sistem kurs ini ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan dan penawaran mata uang
asing.

3. Kurs Distabilkan (Managed Floating Rate)


Sistem kurs ini adalah sistem kombinasi dari kurs mengambang dan tetap
dimana pemerintah dapat ikut campur dalam menentukan kurs mata uang asing apabila
nilainya terlalu tinggi terhadap nilai rupiah.

Jika nilai dollar terlalu tinggi terhadap nilai rupiah, maka pemerintah akan
menjualnya melalui Bank Indonesia untuk mengurangi tingkat penurunan nilai rupiah
terhadap nilai dollar (Depresiasi), sehingga nilainya mata uang dollar menjadi turun
terhadap mata uang rupiah.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kerugian dan memberatkan para pelaku
importir dalam mengirimkan barang-barangnya ke dalam negeri, dan mengurangi
penggunaan produk impor pada masyarakat.
2.3 Pasar Modal Internasional

Pasar modal intrnasional merupakan sutu sistem perdagangan internasional


dalam suatu ruang lingkup perekonomian dunia, dimana secara langsung maupun
tidak langsung melibatkan setiap negara di dunia ini untuk melakukan suatu
koordinasi perdagangn internasional.

Bank internasional utama

Sistem internasional perbankan internasional trpusat di bank bank pasar uang


besar yang bermaskas di pusat pusat keuangan dunia. Bank bank ini terlibat dalam
perniagaan internasional dalam skala global. Perbankan internasional pada awalnya
dilakukan melalui hubungan koresponden timbal balik antara bank yang berlokasi di
negara yang berbeda. Jasa yang di berikan oleh bank koresponden termasuk
membayar atau memungut dana asing, memberikan informasi kredit, dan menerima
letter of kredit untuk memfasilitasi transaksi ini, setiap bank memlihara akun di
bank lain dan di denominasikan dalam mata uang lokal. Seiring bank bank yang
lebih besar menginternasionalisasi operasi mereka, mereka semakin menyadiakan
operasi luanr negri mereka sendiri, dari pada menggunakan koresponden untuk
meningkapkan kemampuan mereka untuk bersaing secara internasional. Operasi
perbankan luar negri dapat di bentuk dalam berbagai cara. Jika bank tersebut di
gabungkan secara terpisah dari perusahaan induknya, maka di sebut bank anak
perusahaan (subsidiary bank) jika tidak di gabungkan secara terpisah, maka di sebut
sebagai bank cabang ( branch bank). Terkadang sebuah bank internasional dapat
memilih untuk mendirikan bank afiliasi (affiliated bank) yaitu yang beroperasi di
luar negri tempat mereka ambil bagian dalam kepemilikan besama dengan mitra
lokal maupun asing.

Pasar eurocurrency

pasar ini sebelumnya di sebut pasar eurodollar, berawal dari awal tahun 1950-an
ketika pemerintah eropa tengah dan eropa timur yang di kerndalikan oeh komunis
membuthkan dollar untung mendanai perdagangan internasional mereka, tetapi takut
bahwa pemerintahan Asakan menyita atau memblokir simpanan dollar mereka di
bank AS untuk alasan politik. Pemerintahan komunis memecahkan permasalahan ini
dengan menggunakan bank eropa yang bersedia memelihara akun dollar mereka.

Jadi lahir lah eurodollar amerika serikat yang di depositokan dalam akun bank
eropa. Sekarang eurocurrency di definikan sebagai mata uang yang di depositokan
di luar negara penerbitnya. Selama 1970-an, bank AS mengeluh bahwa persyaratan
cadangan dan regulasi mahal lainnya yang di berlakukan dewan cadangan federal
(federal reserch board) menghalangi mereka unttuk bersaing dengan bank eropa dan
asia dalam memberikan pinjaman internasional yang di denominasikan dalam dollar,
yang pada saat itu menyumbang kan lebih dari separuh pasrah euroloan. Pada 1981
denwan cadangan federal mengotorisasi penciptaan perbankan internasional.

Fasilitas perbankan internasional (internasonal banking facility-IBF) hanya


dapat menawarkan jasa perbakan internasional. IBF tidak perlu mematihu berbagai
regulasi untuk memastikan bahwa IBF tidak terlibat dalam jasa perbankan domestik.

Pasar obligasi internasional

Pasar obligasi intrnasional mewakili sumber utama dari pembiayaan pemerintah


utang pemerintah dunia, organisasi internasional, dan perusahaan besar. Pasar ini
secara tradisioanl terdiri dari 2 jenis obligsi : obligasi asing dan eurobond. Obligasi
asing (forein bonds) adalah obligasi yang di terbitkan oleh penduduk negara, tetapi
di jual kepada penduduk negara b dan di denominasikan dalam mata uang negara b.
Eurobond adalah obligasi yang di terbitkan dalam mata uang negara a, tetapi di jual
pada penduduka negara lain. Obligasi global adalah salah satu instrumen kauangan
inovatif sejenis. Obligasi global (global bond) adalah aset keuangan lekuid besar
yang dapat di perdagangkan kapan pun dan di manapun. Penggunaan nya di
pelopori oleh bank dunia .
Pasar ekuitas global

Semakin pentingnya operasi multi nasonal dan perbaikan dalam teknologi


telekomunikasi juga telah membuat pasar ekuitas semakin global. Perusahaan baru
juga tidak lagi di batasi untuk menggalang ekuitas baru hanya dari sumber domestik
saja.

Globlisasi pasar ekuitas telah di fasilitasi oleh globalisasi industri jasa keuangan.
Sebagian besar perusahana jasa keuangan besar, seperti merrill lynch, daiwa
securities dan deutsche bank, telah memperluas operasi mereka dari basis domestik
mereka kepusat keuangan internasional utama.

2.4. Penyebab Pergerakan Nilai Tukar Mata Uang

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar mata uang suatu negara adalah relatif, dan dinyatakan dalam
perbandingan dengan mata uang negara lain. Apa yang menyebabkan nilai tukar itu bisa
naik turun?

Di samping tingkat inflasi dan suku bunga, nilai tukar mata uang sering
digunakan untuk mengukur level perekonomian suatu negara. Nilai tukar mata uang
memegang peranan penting dalam perdagangan antar negara, dimana hampir sebagian
besar negara-negara di dunia saat ini terlibat dalam aktivitas ekonomi pasar bebas. Bagi
perusahaan investasi dan investor mancanegara, nilai tukar mata uang akan berdampak
pada return dan portofolio investasinya.

Nilai tukar mata uang suatu negara adalah relatif, dan dinyatakan dalam
perbandingan dengan mata uang negara lain. Tentu saja perubahan nilai tukar mata uang
akan mempengaruhi aktivitas perdagangan kedua negara tersebut. Nilai tukar yang
menguat akan menyebabkan nilai ekspor negara tersebut lebih mahal, dan impor dari
negara lain lebih murah, dan sebaliknya. Berikut adalah 6 faktor yang bisa
mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang antara dua negara:

1. Perbedaan Tingkat Inflasi Antara Dua Negara

Suatu negara dengan tingkat inflasi konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar
mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli (purchasing
power) mata uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Pada akhir abad 20 lalu,
negara-negara dengan tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman dan Swiss,
sementara Amerika Serikat dan Canada menyusul kemudian. Nilai tukar mata uang
negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan
negara partner dagangnya.

2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga Antara Dua Negara

Suku bunga, inflasi, dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah
tingkat suku bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar
mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang
negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan
return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga
bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan
suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

3. Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan antara dua negara berisi semua pembayaran dari hasil jual
beli barang dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara
tersebut membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan
pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut
membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai
tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan
sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat
terhadap negara partner dagang.
4. Hutang Publik (Public Debt)

Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai


proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka
public debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi.
Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang.
Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default
(gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan
cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

5. Ratio Harga Ekspor Dan Harga Impor

Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata
uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara
tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan
sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.

6. Kestabilan Politik Dan Ekonomi

Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan
kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung
beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada
kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
nilai tukar mata uang negara tersebut.
2.6 Kontrol Nilai Tukar Mata Uang

A. Definisi Nilai Tukar

Nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau
nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya (Salvatore 1997:9).
Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang
asing. Penurunan nilai tukar uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang
asing.

B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar

Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai tukar
mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Faktor-faktor tersebut
adalah :

a. Laju inflasi relatif


Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk
barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing,
sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar
negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta
asing. Misalnya, jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami
tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika
juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap barang
dagangan relatif mengalami penurunan.
b. Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar
mata uang asing adalah laju pertumbuhan riil terhadap harga-harga luar
negeri. Laju pertumbuhan riil dalam negeri diperkirakan akan melemahkan
kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan
meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan
dengan supply yang tersedia.
c. Suku bunga relatif
Kenaikan suku bunga mengakibatkan aktifitas dalam negeri menjadi lebih
menarik bagi para penanam modal dalam negeri maupun luar negeri.
Terjadinya penanaman modal cenderung mengakibatkan naiknya nilai mata
uang yang semuanya tergantung pada besarnya perbedaan tingkat suku
bunga di dalam dan di luar negeri, maka perlu dilihat mana yang lebih
murah, di dalam atau di luar negeri. Dengan demikian sumber dari
perbedaan itu akan menyebabkan terjadinya kenaikan kurs mata uang asing
terhadap mata uang dalam negeri.
d. Kontrol pemerintah
Menurut Madura (2003:114), bahwa kebijakan pemerintah bisa
mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk :
a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
b. Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
c. Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli
mata uang. Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang
adalah :
1. Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang
bersangkutan.
2. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang
ditentukan.
3. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
d. Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga
dan tingkat pendapatan.
e. Ekspektasi
Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi
atau nilai tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar
valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke depan.
Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS
mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual Dollar, karena
memperkirakan nilai Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi langsung
akan menekan nilai tukar Dollar dalam pasar.

Kemudian menurut Madura (2003:111-123), untuk menentukan perubahan


nilai tukar antar mata uang suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
terjadi di negara yang bersangkutan yaitu selisih tingkat inflasi, selisih tingkat
suku bunga, selisih tingkat pertumbuhan GDP, intervensi pemerintah di pasar
valuta asing dan expectations (perkiraan pasar atas nilai mata uang yang akan
datang).

C. Sistem-Sistem Nilai Tukar

Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh pemerintah, ada beberapa jenis,
antara lain :

1. Fixed exchange rate system

Sistem nilai tukar yang ditahan secara tahap oleh pemerintah atau
berfluktuasi di dalam batas yang sangat sempit. Jika nilai tukar berubah terlalu
besar, maka pemerintah akan mengintervensi untuk memeliharanya dalam batas-
batas yang dikehendaki.

2. Freely floating exchange rate system.

Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh tekanan pasar tanpa intervensi dari
pemerintah.

3. Managed floating exchange rate system.

Sistem nilai tukar yang terletak diantara fixed system dan freely
floating,tetapi mempunyai kesamaan dengan fixed exchange system, yaitu
pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menjaga supaya nilai mata uang
tidak berubah terlalu banyak dan tetap dalam arah tertentu. Sedangkan bedanya
dengan free floating, managed float masih lebih
fleksibel terhadap suatu mata uang. Lalu menurut Krugman dan Obstfeld
(2000:485), managed floating exchange rate system adalah sebuah sistem
dimana pemerintah mengatur perubahan nilai tukar tanpa bermaksud untuk
membuat nilai tukar dalam

4. Pegged exchange rate system

Sistem nilai tukar dimana nilai tukar mata uang domestik dipatok secara
tetap terhadap mata uang asing.

2.7 Dampak Moneter Internasional di Indonesia

Berbagai dampak krisis moneter timbul di indonesia. Krisis moneter membawa


dampak yang kurang baik bagi indonesia, ini disebabkan karena kurs nilai tukar valas
khususnya dollar AS, yang melambung tinggi jika dihadapkan dengan pendapatan
masyarakat dalam rupiah tetap. Dampak yang terlihat seperti, banyak perusahaan yang
terpaksa memPHK pekerjanya dengan alasan tidak dapat membayar upah para
pekerjanya. Sehingga menambah angka pengangguran di indonesia. Pemerntah
kesulitan menutup APBN. Harga barang yang naik cukup tinggi, yang mengakibatkan
masyarakat kesulitan mendapat barang-barang kebutuhan pokoknya. Hutang luar negeri
dalam rupiah melonjak. Harga BBM naik. Laju inflasi mencapai 77,63%

Kemiskinan juga termasuk dampak krisis monter. Pada oktober 1998 jumlah
keluarga miskin diperkirakan sekitar 7,5 juta. Meningkatnya jumlah penduduk yang
miskin tidak terlepas dari jatuhnya nilai mata uang rupiah yang tajam, yang
menyebabkan terjadinya kesenjangan antara penghasilan yang berkurang akibat PHK
atau naik sedikit dengan pengelaran yang meningkat tajam karena tingkat inflasi yang
tinggi.
Disaat krisis itu terjadi banyak pejabat yang melakukan korupsi. Sehingga
mengurangi pendapatan para pekerja yang lain. Banyak perusahaan yang meminjam
uang pada perusahaan negara asing dengan tingkat bunga yang lumayan tinggi, hal itu
menambah beban utang negara. Pada sisi lain merosotnya nilai tukar rupiah juga
membawa hikmah. Secara umum impor barang menurun tajam. Sebaliknya arus masuk
turis asing akan lebih besar, daya saing produk dalam negeri dalam kandungan impor
rendah meningkat sehingga bisa menhan impor dan merangsang ekspor khususnya yang
berbasis pertanian. Dampak dari krisis moneter lebih banyak yang negatif dibandingkan
dampak positifnya. Itu dikarenakan krisis ini menggangu kesejahteraan masyarakat.
KESIMPULAN

International Monetary System dapat diartikan sebagai pengaturan atau


kesepakatan formal antarnegara terkait nilai tukar dari masing-masing mata uang negara
dunia, terhadap mata uang lain. Jadi, sederhananya, sistem moneter ini berhubungan
dengan nilai mata uang dan perbandingannya.

Sistem Moneter Internasional adalah suatu perangkat yang krisis, ranah, yang
menentukan masa kanak-kan dengan mata uang yang lain. Perubahan sistem moneter
diakibatkan oleh gejolak ekonomi. Dengan mempelajari pengalamaan historis akan
dapat diperoleh gambaran tentang ketidakstabilan ekonomi serta proses neraca
pembayaran internasional.

1. Sistem Standar Emas 1870-1914

Muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah Inggris menetapkan nilai


poundsterling dengan emas.

2. Zaman Bretton Woods 1944-1973

Dalam perjanjian Bretton Woods terbentu dua badan internasional, yaitu


International Bank of Recontruction and Development, yang sekarang dikenal
dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

Sistem Penetapan Kurs Mata Uang bisa dikategorikan menjadi beberapa


kelompok, yaitu Free Float (Mengambang Bebas) yang berdasarkan sistem ini, kurs
mata uang dibiarkan mengambang bebas tergantung kekuatan pasar. Float yang dikelola
(Managed Float) Sistem dan mengambang bebas yang memberikan kerugian karena
ketidakpastian kurs yang cukup tinggi. Perjanjian Zona Target Tertentu melalui
perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kkurs mata uangnya secara
bersama dalam wilayah kurs tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

https://portal-ilmu.com/sistem-moneter-internasional/

https://www.seputarforex.com/artikel/6-faktor-yang-mempengaruhi-nilai-tukar-mata-
uang-133671-31

https://www.kakakpintar.id/pengertian-valuta-asing-fungsi-sistem-kurs/

http://ayoriset.blogspot.com/2016/08/kekuatan-keuangan-dalam-bisnis.html

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 10:

1. Nur Fadilah (1961253)

2. Lutfi Retnoningtiyas (1961243)

3. Aspri Deni (1961257)

Anda mungkin juga menyukai