NIM : 1961253
APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintah negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi
daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara
selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan
pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.
STRUKTUR APBN
Pendapatan
Pajak
Pendapatan
Negara Penerimaan
Negara Bukan
Pajak (PNBP)
Belanja
Pemerintah
Pusat
APBN Belanja Negara
Transfer ke
Daerah
Pembiayaan
Dalam Negeri
Pembiayaan
Pembiayaan Luar
Negeri
1. PENDAPATAN NEGARA
indikator ekonomi makro yang tercermin pada asumsi dasar makro ekonomi;
kebijakan pendapatan negara;
kebijakan pembangunan ekonomi;
perkembangan pemungutan pendapatan negara secara umum;
kondisi dan kebijakan lainnya.
a) Pendapatan Pajak
penerimaan sumber daya alam minyak bumi dan gas bumi (SDA
migas).
penerimaan sumber daya alam non-minyak bumi dan gas bumi (SDA
nonmigas)
PNBP lainnya
pendapatan dari pengelolaan BMN
pendapatan jasa
pendapatan bunga
pendapatan kejaksaan dan peradilan dan hasil tindak pidana korupsi
pendapatan pendidikan
pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi
pendapatan iuran dan denda
pendapatan BLU
pendapatan jasa layanan umum
pendapatan hibah badan layanan umum
pendapatan hasil kerja sama BLU
pendapatan BLU lainnya
2. BELANJA NEGARA
1. belanja pegawai
2. belanja barang
3. belanja modal
4. pembayaran bunga utang
5. subsidi
6. belanja hibah
7. bantuan sosial
8. belanja lain-lain
Transfer ke Daerah
Dana Perimbangan
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
4. Dana Otonomi Khusus
Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian
3. PEMBIAYAAN
Menurut Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, APBD adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD, serta
ditetapkan dengan peraturan daerah.
APBD merupakan instrument kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah. Anggaran
daerah juga digunakan sebagai alat untuk menentukan besar pendapatan dan pengeluaran.
STRUKTUR APBD
Struktur APBD terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan
daerah. Adapula keterkaitan ketiga struktur APBD, dirangkum dari laman Kemenkeu,
sebagai berikut:
Penggaran pembiayaan.
Anggaran ini terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan. Selanjutnya, penerimaan dikurangi dengan pengeluaran yang kemudian
disebut dengan pembiayaan neto.
Kemudian pembiayaan neto ditambah dengan surplus atau defisit. Hasil
penjumlahan tersebut disebut dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA).