Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS


ANALISA USAHA MAKANAN RINGAN SEMPOLAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Semester 6

Disusun oleh :
KELOMPOK 5
1. PRAKOSO YOGI PAMBUDI (P1337430214074)
2. BAYU DWI SEPTIAN (P1337430214019)
3. RAHMA YUL FARIDA (P1337430214009)
4. SITI WAHYUNI (P1337430214047)
5. FAUZIATUL AULIA CHOIRUNNISA (P1337430214043)
KELAS 3C

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK RADIODIAGNOSTIK


DAN RADIOTERAPI SEMARANG
JURUSAN TEKNIK RADIOLOGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perekonomian suatu negara merupakan indikator kemajuan dan
kesejahteraan negara tersebut. Suatu negara dikatakan negara maju jika
perekonomiannya kuat dan stabil dengan didukung pendapatan per kapita yang
tinggi setiap tahunnya. Di negara-negara maju perekonomian ditopang oleh
banyaknya wiraswasta dan wirausaha. Mereka memberikan kontribusi cukup
besar terhadap perekonomian negaranya.
Berbeda dengan negara berkembang seperti Indonesia yang masih sedikit
jumlah wiraswasta dan wirausaha yang dimiliki sehingga pendapatan
perkapitanya relatif rendah, masih sedikitnya usaha dalam negeri yang
berkembang dan tingginya ketergantungan kepada negara lain untuk mencukupi
kebutuhan dalam negeri.
Wiraswasta dan wirausaha perlu dikembangbiakkan di negara berkembang
karena kontribusi mereka sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan negara.
Sebagai contoh di negara maju seperti negara Eropa, wiraswasta dan wirausaha
telah banyak menciptakan lapangan pekerjaan baru lewat inovasi mereka dan hal
ini mengakibatkan berkurangnya pengangguran serta meningkatnya kesejahteraan
negara tersebut.
Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan kegiatan wirausaha menjadi
sangat penting dilakukan sejak dini agar meningkatkan semangat berwirausaha
generasi muda sehingga diharapkan akan banyak kelahiran wirausaha muda,
mandiri yang kreatif dan inovatif di masa mendatang.
Salah satu usaha yang banyak diminati yaitu usaha makanan, makanan
ringan. Contohnya yaitu usaha makanan ringan yang bernama sempolan.
Sempolan merupakan makanan ringan yang berbentuk sempol yang berarti paha.
Saat ini banyak digemari oleh kalangan mahasiswa. Oleh karena itu penulis ingin
membahas lebih lanjut kewirausahaan tentang makanan sempolan.
1.2 Gambaran Usaha
Makanan ringan sempolan yang bernama Raja Sempolan adalah salah
satu usaha di bidang makanan di daerah Jl. Tirto Agung Pedalangan Banyumanik
Semarang. Usaha sempolan ini memiliki 5 cabang yang berbeda tempat, namun
sekarang hanya ada satu cabang yang masih aktif karena faktor lingkungan dan
konsumen yang tidak mendukung. Usaha sempolan berada di pinggir jalan dengan
menggunakan gerobak.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Aspek Hukum
Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini masih tergolong usaha menengah
kebawah namun tidak ada perizinan PKL (Pedagang Kaki Lima), perizinanya
hanya untuk masalah bank, dimata bank suatu usaha tersebut harus terlihat. Tetapi
tetap mempunyai NPWP, TDB, dll.

2.2. Aspek Teknis


2.2.1 Penentuan lokasi usaha
Lokasi yang dipilih adalah Jl. Tirto Agung Pedalangan Banyumanik
Semarang, penentuan letak usaha ini mempertimbangkan faktor dekatnya
lokasi dengan daerah kampus, karena di daerah yang dekat kampus
merupakan daerah yang strategis. Banyak mahasiwa yang silih berganti,
setiap tahunnya banyak mahasiwa baru dan daerahnya yang ramai
dikunjungi.
2.2.2 Sarana dan prasarana
Sarana yang digunakan untuk menunjang usaha adalah gerobak dan
alat untuk menggoreng. Usaha sempolan ini memiliki dua orang karyawan
yang diberlakukan sistem shift.

2.3. Aspek Konsumen


2.3.1 Potensi Permintaan
Potensi permintaan dalam bisnis makanan ringan sempolan sangatlah
menjanjikan, POLTEKKES dan UNDIP sebagai kampus besar di
Semarang memiliki mahasiswa dengan jumlah yang sangat banyak, dan
semakin tahun jumlahnya bertambah banyak.
2.3.2 Penawaran
Usaha sempolan di daerah POLTEKKES dan UNDIP memang sudah
banyak, untuk menarik minat dan konsumen, usaha sempolan ini memiliki
beberapa inovasi antara lain adanya pilihan rasa dari sempolan, adanya
produk yang berbeda agar konsumen tidak bosan, pemberian kupon pada
konsumen sebagai bentuk kesetiaan dengan syarat dan ketentuan yang
berlaku. Konsistensi dari cita rasa yang tetap dijaga dan pemilihan bahan
yang berkualitas juga diperhitungkan oleh pengusaha agar konsumen tetap
stabil dan makin meningkat.

2.4 Segmentasi, Targeting, dan Positioning


2.4.1 Segmentasi
Mayoritas mahasiswa adalah anak kos, yang pada umunya gemar
untuk membeli makanan ringan yang cepat saji dan murah. Makanan
seperti itulah yang akan selalu dicari oleh mahasiswa. Namun, untuk
memudahkan strategi pemasaran berdasarkan 4 (empat) komponen, atau
4P, yaitu produk (Product), harga (Price), distribusi (Place) dan promosi
(Promotion), maka segmentasi pasar target bisnis makanan ringan
sempolan ini secara umum dikategorikan sebagai berikut:
2.4.1.1 Status Sosial Ekonomi : Semua kalangan
2.4.1.2 Pekerjaan : Mahasiswa
2.4.1.3 Daerah tempat tinggal : Perkotaan
2.4.1.4 Gender : Laki-laki dan perempuan
2.4.2 Target
Target market pada bisnis ini adalah anak-anak hingga orang tua,
tetapi mayoritas mahasiswa yang sedang kuliah karena mengingat lokasi
yang dekat dengan kampus.
2.4.3 Positioning
Cara pengusaha untuk mempertahankan konsumen tetap setia
membeli produk yaitu dengan meberikan inovasi. Terkadang ada juga
keluhan tentang produk tersebut tetapi sudah dapat diatasi. Selain keluhan
juga banyak pembeli yang puas dengan produk yang ditawarkan karena
harga yang murah dan rasa yang enak.

2.5 Aspek Pasar dan Pemasaran


2.5.1 Product
Usaha tersebut merupakan usaha kaki lima yang menggunakan
gerobak, berlokasi di sekitar lingkungan kampus Poltekkes. Pengusaha
memiliki dua karyawan yang bekerja full time dan part time dengan gaji
kisaran Rp. 800.000 hingga 1.700.000 per bulan. Pengusaha menawarkan
produk makanan ringan yang berupa sempolan, terdapat rasa ayam dan
sapi. Selain sempolan pengusaha juga mengembangkan dengan berjualan
lumpia, roti bakar dan es puter agar konsumen tidak merasa bosan dengan
menu sempolan saja.
2.5.2 Price
Menu utama yang ditawarkan yaitu sempolan dengan harga jual
untuk sempolan yaitu Rp. 700,00/tusuk. Dengan setiap pembelian Rp.
10.000,00 mendapatkan 1 kupon, jika sudah mengumpulkan 10 kupon
maka akan gratis 10 tusuk sempolan.
2.5.3 Promotion
Usaha bisnis sempolan ini melakukan promosi dengan media sosial
yaitu instagram dan mouth to mouth.

2.6 Aspek Manajemen dan Organisasi


Struktur organisasi dari usaha makanan ringan sempolan ini sebagai
berikut
Di dalam manajemen bisnis makanan ringan sempolan ini, terdapat satu
pemilik yang bernama Amin Sutrisno dan memiliki 2 orang karyawan, ada yang
full time dan ada yang part time. Usaha ini sudah berdiri dari tahun 2016.
2.7 Aspek Sosial dan Ekonomi
Usaha makanan ringan sempolan memang sudah cukup banyak tersebar
di daerah kampus POLTEKKES dan UNDIP. Usaha ini diharapkan memberi
dampak positif terhadap masyarakat yaitu memudahkan konsumen untuk mencari
makanan ringan yang murah dan enak. Selain itu juga mengajarkan masyarakat
untuk membuat suatu usaha. Manfaat yang lain yang dirasakan masyarakat sekitar
yaitu dengan berdirinya usaha ini bisa membuka peluang untuk tenaga kerja full
time maupun part time.

2.8 Analisis Lingkungan Hidup


Daerah usaha makanan ringan sempolan merupakan daerah yang ramai
karena berdekatan dengan kampus. Selain itu sejak berdirinya sempolan maka
jalanan menjadi tambah ramai karena usaha tersebut tersebut merupakan usaha
kaki lima.

2.9 Aspek Keuangan


Tahun 2016 Bapak Amin Sutrisno dengan modal Rp.5.000.000,00
membangun usaha kaki lima dengan menggunakan gerobak dan alat penggoreng
dan menyewa lahan untuk berjualan setiap bulannya Rp. 400.000,00. Dengan per
harinya mengeluarkan modal untuk membuat sempolan minimal sebesar Rp.
400.000,00. Pengeluaran juga dilakukan untuk membayar 2 orang pegawainya
sekitar Rp. 800.000,00 sampai 1.700.000,00.
Untung yang didapat setiap harinya yaitu 1/3 dari modal harian. Dari hasil
wawancara terhadap narasumber, usaha tersebut tidak mengalami kerugian yang
berarti, jika produknya tidak habis dijual maka akan dijual pada keesokan harinya.
Jika sedang masa libur kuliah maka pengusaha akan mengurangi produk dari
sempolan.
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa makanan
ringan sempolan yang bernama Raja Sempolan adalah salah satu usaha di
bidang makanan di daerah Jl. Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang.
Merupakan jenis usaha kaki lima yang menggunakan gerobak. Usaha makanan
ringan sempolan berlokasi dekat dengan kampus yang merupakan lokasi strategis
untuk mendirikan sebuah usaha. Produk yang ditawarkan yaitu sempolan ayam
dan sapi dengan harga Rp. 700,00/tusuk. Pengusaha memiliki beberapa inovasi
yang diterapkan untuk tetap menarik perhatian dari konsumen. Target penjualan
sempolan mulai dari anak-anak hingga orang tua, tetapi mayoritas adalah
mahasiswa.

3.2 Saran
Sebaiknya usaha makanan ringan sempolan tersebut tetap mempertahankan
kualitas citra rasa dan inovasi yang terus dikembangkan agar konsumen tetap
tertarik untuk membelinya.
LAMPIRAN

Gerobak Usaha Makanan Ringan Sempolan

Kupon Sempolan

Anda mungkin juga menyukai