Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PERENCANAAN SISTEM PRODUKSI OLAHAN BAKSO GORENG


(BASRENG)”
Studi Kasus “Basreng Sumber Rejeki (SUKI)”

Dosen Pengampu Manajemen Produksi :


SRI IMELDA, S.SOS.,MM

Disusun Oleh Kelompok 7 2C Administrasi Bisnis :


Melani anwari (E010322074)
Muhammad Efendi (E010322076)
Nisa’Iyaturina Safitri (E010322080)

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN


D3 ADMINISTRASI BISNIS
ADMINISTRASI BISNIS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur Penulis ucapkan pada Allah Subhannahu Wa Ta’ala Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perencanaan Sistem Produksi Olahan Bakso Goreng (BASRENG)”Studi
Kasus Kripik Basreng “Sumber Rejeki” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah ini dapat diselesaikan,
serta semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan makalah ini. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna karena masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata
bahasa, maupun kelengkapan teori. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun agar bisa lebih baik lagi. Demikian yang dapat
Penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan baik untuk Penulis maupun kepada pembaca.

Banjarmasin, April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Gambaran Umum Bakso Goreng Sumber Rejeki (SUKI) ..............................3
B. Permasalahan Produksi Basreng Sumber Rejeki (SUKI) ...............................3
C. Upaya Mengatasi Permasalahan Basreng Sumber Rejeki (SUKI) .................4
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
A. Kesimpulan .....................................................................................................8
B. Saran ...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bakso adalah salah satu produk pangan khas Indonesia yang sangat
mudah ditemui di berbagai kota di Indonesia. Akan tetapi sebagian besar kedai
bakso hanya menjajakan bakso dalam bentuk bulat seperti bakso pada
umumnya. Salah satu sifat masyarakat Indonesia adalah memiliki
keingintahuan yang cukup tinggi akan suatu produk baru, keingintahuan
tersebut mendorong masyarakat untuk membeli dan mencoba produk baru yang
dianggapnya menarik ataupun unik
Salah satu bentuk inovasi bakso adalah dengan pembuatan bakso
goreng. Bakso goreng “basreng” merupakan produk makanan olahan khas dari
daerah Bandung. Bakso untuk membuat basreng biasanya terbuat dari bakso
sapi bukan dari bakso ikan. Bakso goreng “basreng” berbeda dengan bakso pada
umumnya. Biasanya bakso berbentuk bulat atau seperti bola dan cara
mensajikan dengan kuah yang panas. Sedangkan bakso goreng “basreng”
sebagai makanan camilan atau keripik goreng yang bertekstur garing dan dapat
dikonsumsi sebagai makanan selingan. Yang membedakan bakso goreng
“basreng” dengan bakso lainnya, selain dari cara penyajiaannya, bakso goreng
“basreng” melalui proses perebusan, pengeringan dan penggorengan.
Pengeringan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan makanan dengan
mengurangi aktivitas air, serta menghambat pertumbuhan bakteri dan kuman.
Dengan berkurangnya kadar air di dalam bakso sehingga menghasilkan bakso
goreng “basreng” yang gurih dan renyah (Wijayanti, 2016)
Bakso goreng atau yang biasa disingkat dengan basreng merupakan
camilan yang terbuat dari olahan bakso yang diiris tipis-tipis kemudian
digoreng. Basreng juga dapat disajikan dengan taburan bumbu pedas dengan
tingkat kepedasan yang bervariasi. Selain varian pedas ada juga rasa lain
diantaranya barbeqiu, sambal balado, jagung manis dan sebagainya tergantung
selera (Jupri et al., 2022)

1
Saat ini penjualan basreng dari hari ke hari selalu mengalami
peningkatan. Sudah tidak bisa diragukan lagi bahwa olahan basreng ini
memiliki cita rasa enak dan gurih. Camilan satu ini memang banyak diminati
oleh masyarakat mulai dari kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa. Usaha
dari camilan bakso goreng ini pun sangat menguntungkan untuk dijalankan,
sebab banyak yang menggemari camilan satu ini mulai dari anak – anak sampai
orang dewasa. Rasa basreng yang gurih dan nikmat membuat banyak orang
ketagihan untuk selalu memakannya.
Namun, dibalik populernya basreng masih banyak beberapa usaha
yang belum menunjukkan label yang memenuhi standar. Kemasan dan label
merupakan sesuatu yang pertama kali akan dilihat oleh seorang pembeli atau
konsumen. Hal ini merupakan salah satu kunci kesuksesan di dalam pemasaran
sebuah produk. Pembeli atau konsumen memiliki tingkat kepercayaan terhadap
suatu produk berawal dari image atau kesan pertama saat melihat kemasan
produk (Kusnandar et al., 2021)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum usaha basreng Sumber Rejeki (SUKI)?
2. Bagaimana permasalahan produksi basreng Sumber Rejeki (SUKI)?
3. Bagaimana upaya mengatasi permasalahan produksi basreng Sumber
Rejeki (SUKI)?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui gambaran umum usaha basreng Sumber Rejeki (SUKI)
2. Untuk mengetahui permasalahan produksi basreng Sumber Rejeki (SUKI)
3. Untuk mengetahui upaya mengatasi permasalahan produksi basreng
Sumber Rejeki (SUKI)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Bakso Goreng Sumber Rejeki (SUKI)


Salah satu kerupuk yang diproduksi di daerah Kabupaten Sukoharjo
adalah “kripik basreng”. Skala usaha merupakan usaha rumah tangga bernama
UKM Sumber Rejeki (UKM Suki), yang berdiri sejak akhir 2018. Produksi
“kripik basreng” sebesar 250 kg per bulan. Harga “kripik basreng” sebesar Rp
70.000,- per bal (3 kg) dan harga Rp 27.000,- per kg. Kripik basreng adalah
kerupuk yang terbuat dari tepung tapioka, mie, dan telur. Kripik basreng
merupakan variasi baru jenis kerupuk yang beredar di pasaran. Penggunaan
bahan tepung tapioka dan telur menjadikan “kripik basreng” lebih renyah
dibandingkan kerupuk lainnya. Bahan penolongnya terdiri dari bawang putih,
garam dan penyedap rasa. Usaha pembuatan “kripik basreng” bisa memiliki
peran sebagai penggerak perputaran kondisi ekonomi di tingkat desa yang
memberikan dampak postif bagi masyarakat. Tenaga kerjanya berasal dari
dalam keluarga dan para tetangga sekitarnya. Usaha ini memberikan
penghasilan bagi para ibu rumah tangga dalam membantu keuangan keluarga.
“Kripik basreng” dengan kemasan plastik 3 kg diikat tali raffia, bila
ikatan tali rafia tidak kuat maka menyebabkan “kripik basreng” menjadi
“mlempem” atau tidak renyah. Kripik basreng dengan kemasan plastik 1 kg,
kemasannya dilipat dan distepler. Label kemasan berupa kertas putih yang
dimasukkan ke dalam plastik dengan netto 3 kg, sedangkan untuk kemasan 1
kg menggunakan kertas putih kecil yang distapler di bagian lipatan plastik.

B. Permasalahan Produksi Basreng Sumber Rejeki (SUKI)


Problematika usaha Basreng Sumber Rejeki (SUKI) adalah pelaku usaha
Sumber Rejeki (SUKI) ini adalah dalam menjalankan usahanya belum
mencantumkan informasi dan keterangan tentang produk yang dijual dengan
jelas dan benar di kemasan makanan ringan siap santap yang dijual Basreng
Sumber Rejeki (SUKI) tersebut baik tentang komposisi bahan-bahan makanan

3
ringan tersebut maupun informasi berat dari makanan ringan tersebut sehingga
berpotensi melanggar Pasal 8 Undang-Undang Negara Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Sorimin, 2020)
Berikut kemasan basreng sumber rejeki

Selain itu, Informasi produk yang sangat minim menjadikan kerupuk


bangsreng tidak mudah diingat orang atau calon konsumen. Hal ini karena label
kemasan tidak memuat informasi mengenai komposisi bahan dan tanggal
kadaluwarsa produk. UKM Suki menggunakan label dengan tulisan seadanya
yang diperbanyak dengan cara difotokopi, sehingga isi tulisan kurang jelas,
kurang rapi dan tidak menarik. Konsumen saat ini mempunyai tingkat
kesadaran kesehatan yang tinggi dimana menginginkan produkproduk yang
dikonsumsi semakin berkualitas.

C. Upaya Mengatasi Permasalahan Basreng Sumber Rejeki (SUKI)


Berdasarkan paparan problematika dari kedua usaha diatas adalah
kemasan produk yang tidak menarik dan label kemasan belum menunjukkan
informasi mengenai basrengnya. Sehingga ada beberapa upaya untuk
mengatasi problematika diatas.
1. Perbaikan label yang memenuhi standar dan kemasan yang marketable.
Perbaikan label kemasan yang lebih menarik, dan lebih kekinian.
Label kemasan kripik basreng yang baru memberikan informasi tentang
merek dagang, nama produk yaitu kripik basreng, logo usaha, varian rasa,
varian berat, komposisi bahan yang digunakan, nama produsen beserta

4
alamat, netto produk, nomor PIRT, nomor dan kode halal MUI, tanggal
kadaluarsa. Informasi dalam label sudah memenuhi standar label yang
baik (Rini et al., 2020). Selain itu, label kemasan akan menciptakan brand
awareness konsumennya (Anam dan Riptanti, 2017). Kelebihan label ini
lainnya adalah biaya cetak label menjadi lebih murah jika cetaknya dalam
kuantitas yang lebih banyak. Menurut Kusnandar et al., (2020) bahwa label
kemasan dapat dibuat dari kertas stiker yang didesain dengan menarik dan
ditempelkan pada kemasan plastik paling luar.

Selain itu, Sertifikasi halal memberikan kepastian status kehalalan


suatu produk sebagai bentuk pemenuhan hak konsumen. Keyakinan
konsumen terhadap kehalalan suatu produk akan mempengaruhi jumlah
pembelian konsumen terhadap produk tersebut (Agustina et al., 2019).
Kepemilikan dua sertifikat keamanan pangan tersebut akan meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan keamanan pangan kripik
bangsreng.
2. Perbaikan kemasan
Kemasan yang diintroduksikan ialah kemasan dengan jenis standing
pouch, yang terbuat dari plastik berkualitas baik, kuat, tebal, sehingga
tidak mudah remuk dan dapat menjaga tingkat keawetan serta kerenyahan

5
kerupuk basreng serta tampilan yang eye catching.

Kemasan standing pouch memiliki banyak kelebihan dibandingkan


dengan kemasan plastik biasa. Kelebihannya adalah :
a. Kemasan terlihat modern dan berkelas dibandingkan plastik biasa.
b. Kemasan dapat “berdiri" dengan tegak karena bagian bawah terdapat
semacam dudukan yang berfungsi sebagai penopang.
c. Kemasan memiliki zipper yang berfungsi sebagai pembuka dan
penutup kemasan. d. Kemasan lebih tebal sehingga dapat menjamin
kualitas dari kerupuk basreng yaitu tidak mudah melempem dan tetap
renyah.
d. Kemasan standing pouch memiliki banyak jenis dan ukuran sesuai
dengan kebutuhan untuk pengemasan kerupuk basreng.
Kelebihan standing pouch dibandingkan kemasan kaleng adalah
praktis, lebih murah, mudah dibuka, hemat energi dalam distribusi panas,
mudah dalam penyimpanan dan mempunyai fleksibilitas tinggi untuk
keperluan desain grafis (Saragih et al., 2021).
Usaha Basreng Sumber Rejeki (SUKI) mengintroduksikan kemasan
standing pouch dengan model ada jendela, maksudnya hanya pada bagian
jendela tersebut yang terbuat dari plastik transparan produk dapat terlihat
meskipun tidak seluruhnya. Namun, meskipun demikian akan memberikan
kesan yang elegan terhadap produk. Kemasan yang diintroduksikan
berwarna putih dan memiliki ukuran 14 x 23 cm dengan tipe window
transmetz putih Z FC-BS yang nantinya bisa diisi dengan kerupuk basreng

6
dengan berat 100 gram. Kemasan kedua yang diintroduksikan juga
berwarna putih, memiliki ukuran 18 x 29 cm dengan tipe window
transmetz putih Z furrec FC-BS yang nantinya akan diisi dengan berat 250
gram.
Pemilihan kemasan standing pouch karena UKM Suki membidik
segmen kelas menengah atas. Pembidikan segmen kelas menengah atas
didasarkan survey yang dilakukan oleh UKM Suki terhadap produk kripik
bangsreng yang ditawarkan secara acak kepada konsumen kelas menengah
atas. Sisi lain, biaya kemasan standing pouch dan label stiker untuk
kemasan 100 gr sebesar Rp 1.700 dan kemasan 250 gr sebesar Rp 2.700.
Harga jual produk kripik bangsreng untuk kemasan 100 gram dan 250
gram masing-masing sebesar Rp 7.000 dan Rp 12.000. Marjin pemasaran
untuk kemasan 100 gram dan 250 gram masingmasing sebesar Rp 2.600
dan Rp 2.550. Marjin pemasaran ini belum termasuk biaya pemasaran dan
retur produk karena produk rusak. Kemasan baru ini menjadikan produk
lebih marketable dengan margin yang lebih besar (Kusnandar et al. 2021)

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Bakso merupakan salah satu produk olahan daging khas Indonesia, yang
banyak digemari oleh semua lapisan masyarakat dan mempunyai nilai gizi yang
tinggi karena kaya akan protein hewani. Salah satu bentuk inovasi bakso adalah
dengan pembuatan bakso goreng. Bakso goreng “basreng” merupakan produk
makanan olahan khas dari daerah Bandung. Usaha basreng yang berkembang
dan populer dimasyarakat diantaranya adalah Usaha Basreng Sumber Rejeki di
Kabupaten Sukoharjo. Usaha ini berkembang dan banyak diminati oleh
masyarakat. Namun, Permasalahan yang dihadapi kedua usaha ini adalah
kemasan produk yang tidak menarik dan label kemasan belum menunjukkan
informasi mengenai basrengnya. Sehingga solusi atas problematika diatas adalah
Perbaikan label yang memenuhi standar dan kemasan yang marketable dan
Perbaikan kemasan. Kemasan basreng Suki sudah menjadi lebih menarik dengan
label kemasan yang sudah menunjukkan informasi tentang kripik basreng
B. Saran
Semoga dengan adanya penulisan makalah ini pembaca dapat
mengambil manfaat. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan saran, pendapat maupun
kritikan terhadap makalah ini, supaya makalah ini dapat disempurnakan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Y., Pratikto, H., Churiyah, M., & Dharma, B. A. (2019). Pentingnya
Penyuluhan Sertifikasi Jaminan Produk Halal Untuk Usaha Kecil Menengah
(UKM). Jurnal Graha Pengabdian, 1(2), 139–150.
Anam, C., dan Riptanti, E. W. (2017). Introduksi Booth Sebagai Upaya
Meningkatkan Brand Awarness Kue Leker Menuju UKM Naik Kelas. E-
Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 08(01), 68–76.
Jupri, A., Putri, A., Lingking, F. P., Rozi, T., & Prasedya, E. S. (2022). Inovasi
Olahan Produk Masyarakat berupa cilok menjadi Keripik Basreng. Jurnal
Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(2), 105-108.
Kusnandar, Harisudin, M., Setyowati, N., Adi, R. K., dan Qonita, R. R. A. (2020).
Inovasi Bisnis : Upaya Adaptasi UKM Werkudoro di Era Adaptasi
Kebiasaan Baru. AgriHealth: Journal of Agri-Food, Nutrition and Public
Health, 1(2), 81–88.
Kusnandar, K., Harisudin, M., Qonita, R. A., & Riptanti, E. W. (2021). Perbaikan
Kemasan Kripik Basreng Untuk Meningkatkan Perluasan Pasar Pada UKM
Suki. Minda Baharu, 5(2), 144-154.
Purnomo, H. (1998). “Kajian Mutu Baksso Daging, Bakso Urat dan Bakso Aci Di.
Daerah Bogor”. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor
Rahayu, S. D. (2019). Strategi Promosi Untuk Meningkatkan Volume Penjualan
Pada “Agen Basreng Sumber Rejeki (SUKI)” Palembang (Doctoral
dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).
Rini, E. S., Arini, N. W. S., & Purnama, I. G. A. V. (2020). Mendesain Ulang
Kemasan dan Label Produk Kopi Odah. WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah
Populer, 2(3), 99–106.
Saragih, D. S., Adawiyah, D. R., dan Rungkat, F. Z. (2021). Sterilisasi Komersial
Cassava Chunk pada Kemasan Hermetis Standing Pouch dan Perubahan
Sifat Fisikokimianya. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 26(2), 184–191.
Sormin, R. S., Mutiari, Y. L., & Novera, A. (2020). Tanggung Jawab Hukum
Pelaku Usaha Terhadap Konsumen Dalam Jual Beli Makanan Ringan Siap
Santap Melalui Media Online Yang Tidak Sesuai Dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Doctoral
dissertation, Sriwijaya University).
Wijayanti, D. (2016). Kadar Protein Dan Sifat Organoleptik Bakso Goreng
“Basreng” Ikan Lele (Clarias Batrachus) Dengan Penambahan Tepung Ubi
Jalar Oranye (Ipomoea Batatas L) Dan Tepung Tapioka (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Anda mungkin juga menyukai