KAJIAN TEORI
bagian Sistem Saraf Pusat (SSP) diatas korda spinalis. Secara anatomis
terdiri dari dua bagian, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Otak besar
terdiri atas corteks (permukaan otak), ganglia basalis, dan sistem limbik.
Kedua hemisfer kiri dan kanan dihubungkan oleh serabut padat yang
disebut dengan corpus calosum. Setiap hemisfer dibagi atas 4 lobus, yaitu
korteks serebri.
Brainsteam (batang otak) terletak diujung atas korda spinalis,
Kehilangan kesadaran terjadi bila aliran darah ke otak berhenti 10 detik atau
kurang. Kerusakan jaringan otak yang permanen terjadi bila aliran darah ke
otak berhenti dalam waktu 5 menit. otak yang paling bawah yang
substansia alba dan substansia grisea. Otak merupakan organ yang sangat
signal listrik. Kadang- kadang dapat terjadi cetusan listrik yang berlebihan
2.2. Epilepsi
gangguan kronik otak yang menunjukkan gejala berupa serangan yang berulang
dan seluruh jaringan otak karena cetusan listrik pada neuron (sel syaraf).
Epilepsi dikenal sebagai salah satu penyakit tertua di dunia (2000 tahun
SM) dan menempati urutan kedua dari penyakit syaraf setelah gangguan
peredaran darah otak. Epilepsi ditandai dengan perubahan mendadak dan selintas
dalam fungsi otak, biasanya dengan gejala motorik, sensorik, otonom atau psikis.
adanya aura perlu diketahui secara sistematik. Bentuk- bentuk aura yang dapat
terjadi adalah seperti : sensasi aneh di dalam perut, dada atau kepala, perasaan
kerusakan sel-sel neuron yang meluas dan permanen sampai terjadi kematian
Kematian bisa terjadi karena serangan yang sering dan berulang berkisar 3-25%
yang telah dilaporkan. Kematian mendadak yang tak terduga pada epilepsi atau
Diperkirakan SUDEP terjadi pasca kejang pertama, aritma jantung yang tidak
a. Absence(Petit Mal)
serangan minor atau abortif tanpa disertai dengan gerakan jatuh atau
akan datang. Aura biasanya khas bagi penderita per individu dan dapat
terdiri dari rasa mual atau baal, dan suatu kilatan dari daya ingat.
tubuh.26 Serangan ini yang paling sering dijumpai pada umur diatas
c. Serangan Mioklonik
Pada serangan mioklinik ditandai oleh kontraksi otot-otot tubuh
Gastaut syndrom.
d. Serangan Atonik
Pada epilepsi atonik ditandai dengan kehilangan tonus otot
secara mendadak. Pada keadaan ini otot-otot seluruh tubuh mendadak
melemas sehingga penderita terjatuh. Hal ini sangat berbahaya karena
memiliki resiko besar mengalami cedera kepala karena jatuhnya
penderita. Kesadaran tetap dapat baik atau menurun sebentar. Biasanya
muncul pada umur 2-5 tahun, serangan berlangsung selama 10-60 detik.
e. Serangan Tonik
Serangan tonik ditandai dengan adanya kekakuan bilateral
neurologis.
2.3.2. Serangan Parsial
Serangan epilepsi parsial merupakan serangan yang berasal dari daerah
tertentu dalam otak.
suatu muatan yang lepas dari area motorik korteks serebri secara
unilateral. Serangan ini bersifat kejang ritmis (klonis) pada salah satu
Psikomotor)
takut, perasaan mual, perasaan aneh atau baal, gangguan visual dan
dari lobus temporal sekitar 60%, sekitar 30% dari lobus frontal dan
parsial dan epilepsi umum. Epilepsi tak tergolongkan khususnya terjadi pada
rubela dan treponema. Biasanya terjadi pada kelompok usis 0-6 bulan.6
b.2. Infeksi
Risiko akibat serangan epilepsi bervariasi sesuai dengan tipe infeksi yang
terjadi pada sistem saraf pusat, seperti meningitis, ensefalitis, dan terjadinya
abses serta infeksi lainnya.Epilepsi dapat terjadi karena adanya infeksi virus,
bakteri, parasit dan abses otak yang frekuensinya sampai 32%. Sering terjadi
b.4. Tumor
Tumor otak adalah massa sel-sel tidak normal yang tersebar di dalam
otak. Tumor yang menyerang otak bisa berupa sel primer (berasal dari otak ),
metastatis (penyebaran ke otak dari bagian tubuh lain). Tumor otak sering terjadi
oleh lansia (lanjut usia). Penyebabnya karena adanya serangan stroke yang
mengganggu pembuluh darah di otak atau peredaran darah di otak yang dapat
menimbulkan kejang. 31
peningkatan piridoksin.
memperlama serangan.
b. Stres Emosional
Stres dapat meningkatkan frekuensi serangan. Stres fisik yang berat juga
serangan.
c. Obat-obat tertentu
Beberapa obat dapat menimbulkan serangan seperti penggunaan obat-
mencetuskan kejang.
d. Alkohol
e.Perubahan hormonal
Pada masa haid dapat terjadi perubahan siklus hormon (peningkatan
kadar estrogen) dan stres, hal ini diduga merupakan pencetus terjadinya
dan kualitas) serangan pada periode perimenstrual dan fase folikular. Hormon
steroid dapat menembus blood-brain barrier dengan mudah. Sel-sel otak
f. Terlalu lelah
Terlalu lelah atau stres fisik dapat menimbulkan hiperventilasi dimana
epilepsi.
g. Fotosensitif
Ada sebagian kecil penyandang epilepsi yang sensitif terhadap
kerlipan/kilatan sinar (flashing lights) pada kisaran antara 10-15 Hz. Cahaya