Anda di halaman 1dari 31

PET

(Positron Emission Tomography)

KELOMPOK 2
3C
IMAGE NM ?
PET IMAGING / PET SCAN
a/ pemeriksaan diagnostik dengan cara
visualisai fungsi tubuh menggunakan
radioisotop yang memancarkan positron.
Fungsi utama PET adalah mengetahui
kejadian di tingkat sel yang tidak
didapatkan dengan alat pencitraan
Penyakit Kanker
Check up pencegahan kanker, sensitivitas yang tinggi dalam mendeteksi
dini lesi kanker stadium awal
Membedakan stadium kanker dengan tepat
Mencari sumber kanker atau kanker primer maupun hasil penyebarannya
(metastase)
Memantau dan mengevaluasi hasil pengobatan operasi, kemoterapi dan
radioterapi
Penyakit Tumor
Mengidentifikasi tumor ganas atau jinak, serta tingkat keganasannya
Mengukur dengan tepat lingkup penyinaran radioterapi ke sasaran tumor
Membantu menentukan posisi tumor yang tepat untuk melakukan
tusukan (biopsy)
Penyakit Jantung
Menentukan kelainan otot jantung.
Menentukan viabilitas sel otot jantung
Penyakit Otak
Menentukan kelainan fungsi otak, misalnya penyakit degenerasi
(pikun/alzheimer)
Infeksi
Mencari lokasi infeksi yang sulit ditentukan secara klinis
PET memanfaatkan fonomena
terjadinya pelepasan positron dalam
suatu peluruhan inti radioisotop
tertentu.
Segera setelah positron dilepaskan,
positron akan bergabung dengan
electron dan terjadilah ANNIHILASI.
Menghasilkan 2 gelombang
elektromagnetik berupa sinar
gamma yang mempunyai energi
sebesar 511 keV dengan arah yang
berlawanan {180 derajat}.
Coincidence time window digunakan
untuk memastikan lokasi dari Tracer
Adanya 2 foton yang dilepas
bersamaan ini ditangkap oleh
detector. Kemudian sinyal sinyal ini
direkontruksi maka terjadilah citra.
Instrumen

2
3
A
M
AM
G

1
70
CM
1. Detektor sintilasi padat

U/ mendeteksi photon annihilasi (511 keV) (Konversi radiasi


gamma )

Bahan : BGO (Bismuth germanate)- lutetium oxyorthosilicate


(LSO), atau lutetium yttrium oxyorthosilicate (LYSO).

Tebal : 20-30 mm untuk efektif stop photon. Dan 1 deketkor


block u/ 4 PMT
Pada 2D, pada adanya pemisah kolimator pada setiap
cincin detektor.
Pada 3D kolimator akan menaikan sensitivitas, dan
kekurangan 3d dengan menaikkan sensitivitas maka
akan timbul scatter dan random event.
2. PMT (Photon Multhiplayer
Tube)
a/ Vacum Tube dengan sebuah
photocatode dimana mengubah
photon cahaya menjadi elektron
yang akan di akselerasikan dan
di perkuat.
Dimana energi listrik yang
dihasilkan sebanding dengan
jumlah photon sintilasi.

3. High Pulse Analyzer


Penyusunan Data :
Dengan menghitung
LOR (Line Of
Response) maka
didapatkan posisi yang
sama/cock pada
sinogram
Sebuah keadaan dari hasil single
annihilasi dan 2 photon yang
dideteksi pada detektor coincidence

Keadaan ketika satu atau kedua


photon dari annihilasi yang sama
yang sebelumnya mengalami
scattering untuk di deteksi pada
detektor coincidence

Keadaan hasil dari detekdi


coincidence dari 2 photon yang
berbeda proses annihilasinya

Keadaan yang terjadi dari 2 atau


lebih annihilasi yang terdeteksi
paad coincidence
enersinya kembar
(0.51 MeV)

elektro
n

True : hasil dari coincidence


diantara 2 photon dari prosesa
annihilasi yang sama
(memberikan data yang valid)
Random dan
scatter : mewakili
data in valid. Kedua
kejadian tsb direkam
oleh sistem sebagai
misplace. Menghasilkan
noise pada background
(menurunkan kontras
dan resousi)
NOISE BANYAK DIMANA ??? KUALITAS CITRA ????
Radiofarmaka terdiri dari :
RADIOISOTOP
Dalam pencitraan dengan pemeriksaan ini
diperlukan radioisotop yang memancarkan positron
ketika dalam proses peluruhan inti. Radionuklida yang
digunakan dalam PET scan adalah radiosotop yang
memiliki waktu paruh yang singkat, seperti:
carbon-11 (~20 min),
Di produksi
nitrogen-13 (~10 min), oleh
CYCLOTRON
oxygen-15 (~2 min),
fluorine-18 (~110 min).
C-11 = ~ 20 min , 0.39
MeV
N-13 = ~ 10 min, 0.50
MeV
O-15 =~ 2 min , 0. 72
MeV
F-18 = ~ 110 min, 0.25
MeV
Ga-68 =~ 67 min, 0.83
MeV
Cu- 62 =~ 92 min, 1.3
MeV
Rb - 82=~ 1.27 min, 1.5
MeV
SENYAWA PEMBAWA
Untuk membawa radioisotop diperlukan
radio farmaka yang disesuaikan dengan
metabolisme yang hendak diperiksa.
Contoh : Radiofarmaka pada PET yang sering
digunakan adalah (F-18) Fluoro-D-Glocose
(FDG) {110 min} yang merupakan radioaktif
yang terbentuk dari glukosa, dimasukkan
kedalam tubuh pasien melalui intravena.

(F-18) Fluoro-D-Glocose (FDG)


F-18 = Radioisotop
Fluoro-D-Glocose (FDG) = senyawa pembawa
Persiapan pasien
6 jam sebelum pemeriksaan, dilarang (makan, minum, infus
glukosa, olahraga berat)
melepas benda-benda (perhiasan, atau barang lain yang bisa saja
mempengaruhi proses PET scan)
menggantinya dengan baju pasien
mengosongkan kandung kencing.
jangan mengkonsumsi minuman/makanan yang mengandung
caffeine atau alcohol, atau pemakaian tembakau, setidaknya( 24
jam sebelum prosedure PET Scan)
Jika pasien menderita diabetes, kemungkinan pasien akan
diminta untuk mendapatkan insulin sebelum prosedur PET Scan,
dengan makanan beberapa jam sebelum prosedur PET Scan.
Instruksi seperti ini, akan diberikan oleh doter berdasarkan
keadaan individual seseorang. Tambahan lagi, tes untuk
mengetahui kadar gula darah akan dilakukan sebelum PET Scan.
Jika kadar gula darah anda tinggi, insulin harus diberikan.
Menjelaskan prosedur pemeriksaan Yang akan dilakukan
Pemeriksaan
Berbaring pada meja pemeriksaan.
Satu atau dua selang infus ( intravenous (IV) lines) akan di
pasang pada tangan atau lengan pasien untuk menyuntikan
radiofarmaka (10-20 millie currie).
Setelah itu radiofarmaka akan disuntikkan ke vena,
radiofarmaka tersebut akan terkonsentrasi di organ atau
jaringan selama 30 sampai 60 menit. Pasien harus tetap
tinggal di tempat selama ini, meskipun, tidak berbahaya
untukorang lain karena radiasi dari tubuh anda lebih rendah
daripada kalau anda melakukan pemeriksaan X-ray (Rontgen).
Sesudah radiofarmaka sudah diserap oleh tubuh, maka PET
scan akan dimulai. Alat scanner akan bergerak dengan
perlahan diatas tubuh anda, mencakuo daerah daerah yang
akan di teliti.
Begitu prosedur ini selesai, infus akan dicabut, juga kalau ada
pemakaian kateter, maka kateter akan dicabut.
Post pemeriksaan

Pasien diminta untuk bangun dengan perlahan dari meja


pemeriksaan untuk menjaga supaya pasien tidak terjatuh karena
pusing sesudah sekian lama berbaring.
Pasien akan diminta untuk minum banyak dan buang air kecil
lebih sering selama 24 48 jam sesudah selesai menjalani PET
scan untuk mempercepat dikeluarkannya sisa radiofrakama dari
dalam tubuh anda.
Bekas tempat masuknya jarum infus (IV site) akan diperiksa
apakah ada tanda kemerahan atau bengkang. Jika pasien merasa
ada rasa nyeri, atau kemerahan dan bengkak pada bekas emmpat
masuknya jarum infus, sesudah pasien pulang kerumah, maka
beritahu dokter karena gejala yang dirasakan tersbut bisa
menjadi tanda dari adanya infeksi atau reaksi lainnya.
Penggambaran Citra
injeksi (bahan radioaktif) RADIOFARMAKA pada organ yang
dituju <positron> + elektron => memancarkan sinar
gamma
= memancarkan sepasang foton sinar gamma yang
berasal dari situs tabrakan (ANIHILASI) di arah yang
berlawanan (180 Derajat) / coincidence line dan terdeteksi
oleh detektor sinar gamma diatur di sekitar pasien. sebagai
dasar pembentukan citra. Setiap aktivitas kimia abnormal
Interpretasi citra:
PET memberikan gambaran dari
bayaknya radioaktif yang diserap
(injeksi).
Metode untuk penilaian penyerapan :
1. visual
2. SUV
3. Glucose metabolic rate
PERIS
AI

Shild pada gantry


pig
rack

disposal syringe multhi leaf


collimator
mobile radiation PET phantom (check qiality image)
shields

dose calibrator
PET L BLOCK SHILD : menerima dan
menyiapkan radiofarmaka
syringe shield
syringe
resting / injection
carries
chair

storage cabinets (fully shilded storage)safe transport dari pig (High energy nucle
TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai