Anda di halaman 1dari 6

PETA KONSEP

Ragam Bahasa
Indonesia

1. Fenomena bahasa
Indonesia

7.Kesalahan
2. Ragam bahasa 3. Ragam Bahasa
4. Ragam berdasarkan 5.Ragam berdasarkan 6.Ragam topik pemakaian bahasa
menurut bidang berdasarkan cara
Peran formalitas hubungan pembicaraan indonesia dalam
wacana berwacana
ragam ilmiah

Ragam Bahasa Indonesia

1. Fenomena Bahasa Indonesia


Dampak dari kontak sosial yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia karena berbagai
kepentingan menurut Poedjososoedarmo (2008) menjelaskan bahwa kontak sosial ini berdampak
pada 1. Masuknya kata serapan;2. Masuknya unsur morfologi baru;3. Masuknya fenomena
baru;dan4.masuknya variasi tutur baru.Kejadian ini menimbulkan kebahasaan dalam berbahsa
indoneisa yang di wujudkan dalam interaksi antar penutur yang dapat dilihat di bawah ini :
1. Bahasa Indoglish
2. Bahasa Intelek
3. Bahasa Gaul
4. Bahasa remaja
5. Bahasa alay
Berubahnya dan berkembangnya bahasa baik secara nasional(bahasa-bahasa etnik) maupun
Internasional (bahasa-bahasa ras) sulit dihindari.Ini disebabkan oleh akulturasi budaya yang
dimulai dari proses perpindahan penutur suatu bahasa ke lingkungan,tempat,atau daerah penutur
bahasa lainnya,sehingga terjadilah perubahan dialek,penciptaan kata-kata baru,dan terjadinya
perubahan susunan sintaksisnya yang sering terjadi.Meskipun begitu bahasa berubah dan
berkembang dengan sendirinya secara lambat,hal ini disebabkan penyesuaian perkembangan dan
perubahan pola dan sistem kehidupan masyarakat penuturnya.
Menurut Poedjosoedarmo(2006)menjelaskan proses perubahan bahasa terdapat berbagai
macam,tetapi ada dua hal yang bisa diidentifikasi :
1. Perubahan Internal yang terjadi pada sistem gramatiknya yang terjadi secara lambat.
2. Perubahan eksternal yang disebabkan datangnya hal dari luar yaitu pengaruh bahasa
asing .Perubahan ini berlangsung cepat dan dimulai dari leksikonnya.Yaitu semakin
mendalam kontak bahasa yang terjadi,maka semakin perluasan perubahan yang terjadi.
Perubahan eksternal tidak hanya terbatas pada perluasannya saja,tetapi bisa menjalar ke
unsur bahasa lainnya,yakni unsur sosial dan budaya penggunanya

Sebagai alat komunikasi dalam kegiatan sehari-hari penutur menggunakan berbagai ragam
bahasa yang disebabkan oleh berbagai sebab yaitu 1.Umur antara penutur dan mitra
tutur,2.tempat atau lokasi tutur,waktu tutur,media tutur,dan bidang tutur.Menggunakan ragam
bahasa secara benar dan tepat menghasilkan terjalinnya suatu komunikasi yang baik dan
mengurangi kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Secara umum variasi bahasa dapat diklasifikasi berdasarkan bidang wacana,cara
berwacana,peran,dan formalitas hubungan.

2. Ragam Bahasa berdasarkan Bidang wacana

Dalam berbahasa,bidang wacana sering memengaruhi penutur untuk menggunakan ragam-


ragam khusus karena hal ini,ragam bhasa dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:

a) Ragam Ilmiah
Ragam ilmiah yang sering digunakan dalam kegiatan ilmiah seperti
perkuliahan,ceramah ilmiah,dan berbagai tulisan ilmiah ini karena karya ilmiah
memiliki ciri diantarannya jelas,logis,lugas,objektif,saksama,sisitemati,dan tuntas.
Menurut Alex dan Ahmad (2011) menegaskan bahasa Indonesia ragam Ilmiah
harus memenuhi syarat seperti benar(sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
baku),logis,cermat,dan sistematis.
b) Ragam Populer
Ragam popular digunakan dalam kegiatan nonilmiah seperti dalam kegiatan
sehari-hari dan dalam berbagai kegiatan popular baik secara lisan maupun
tulis.Ragam ini lebih mudah dipahami oleh semua penutur bahasa.Ragam bahasa
ini digunkan sesuai situasi dan kondisinya yang mana raga mini lebih
menekankan pada tersampainya pesan/informasi yang mudah dimengerti mitra
tutur,daripada penggunaan istilah yang benar sesuai kaidah kebahasaan.

3. Ragam berdasarkan cara berwacana


Dalam berwacana seseorang dapat menggunakan berbagai media apapun maka ragam
yang digunakan dibedakan atas :
1) Ragam lisan
Merupakan ragam yang diucapkan langsung oleh penuturnya kepada
lawan tutur dengan media berupa mulut.
2) Ragam Tulis
Ragam bahasa yang didasrkan pada tulisan seperti ejaan dan tanda baca
yang mana ragam tulis ini dibedakan atas informal atau tidak baku tulis
yaitu ragam tulis yang tidak menggunakan istilah tidak baku,sedangkan
Ragam bahasa Formal atau baku tulis adalah ragam bahasa yang
menggunakan bahasa formal yang merujuk pada istilah dan kata yang
sudah baku.
3) Ragam Baku Tulis
Ragam yang digunakan dengan resmi dalam berbagai buku pelajaran atau
ilmiah lainnya.Sekaran pemerintah mendahulukan ragam baku tulis
nasional dengan Menyusun dan menertibkan masalah ejaan bahasa
Indonesia,yang terdapat dalam buku PEUEBI yang Disempurnakan juga
dalam Pedoman Umum Pembentukan Istilah dan pengadaan kamus.
4) Ragam baku Lisan
Nilai dan ukuran ini tergantung pada besar atau kecilnya ragam daerah
yang terdengar dalam ucapannya.yang mana seseorang akan dikatakan
berbahasa lisan baku jika dalam pembicaraan tidak terlalu menonjol
pengaruh logat atau dialek daerahnya.

4. Ragam berdasarkan Peran


Ragam yang didasarkan pada fungsi sosial penutur atau fungsi lainnya yang dibedakan
atas tiga yaitu :
a. Ragam Resmi dan Tidak Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi yang
resmi atau formal seperti pertemuan,perudangt-undangan,dan
peraturan,sedangkan ragam tidak resmi digunakan dalam situasi
nonformal atau pergaulan,juga percakapak pribadi dengan orang
terdekat.
b. Ragam Prosa dan lirik
Ragam bahasa yang lebih mengandalkan bahasa langsung tanpa
adanya estetis,juga bahasa lirik yang diwarnai aspek
estetis,khususnya dalam pemilihan kata.
c. Ragam Teknis dan nonteknis
Ragam teknis adalah ragam yang digunakan dalam kegiatan
bersifat argumentatif,berjenjang,dan ekspositif seperti penysunan
karya ilmiah.Sedangkan,ragam nonteknis merupakan ragam yang
digunakan dalam kegiatan yang tidak teknis contohnya dalam
tulisan-tulisan popular.
5. Ragam berdasarkan formalitas hubungan

Berdasarkan fromalitas hubungan bahasa sangat dipengaruhi oleh hubungan anatarpersona


partisipan yaitu :

1. Ragam Netral
Digunakan oleh dua orang partisipan yang sama derajatnya,tanpa memerhatikan sopan
atau tidak
2. Ragam Sopan
Digunakan penutur kepada partisipan yang di hormati atau lebih tinggi kedudukannya
3. Ragam kasar
Penutur menggunakannya Ketika partisipan tersebut dianggap lebih rendah
kedudukannya.

6. Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan


Ragam bahasa dilihat dari topik pembicaraanya (putrayasa.2018) dibedakan atas ragam
sosial,fungsional,jurnalistik,sastra,dan hukum
a. Ragam sosial
Ragam bahasa yang setengah bagian norma dan kaidahnya didasrkan pada
kesepakatan Bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
b. Ragam Fungsional
Ragam bahasa yang berkaitan dengan profesi,Lembaga,lingkungan kerja,atau
kegiatan tertentu lainnya
c. Ragam Sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat subjektif,lentur,konotatif,dan inofativ.yang
mana bahasa sastra digunakan menyampaikan emosi dan pikiran fantasi dan
lukisan angan angan penghayatan lahir dan batin,peristiwa dan khayalan bentuk
istimewa
d. Ragam Hukum
Ragam hukum memiliki penggunaan kalimat yang Panjang dengan pola kalimat
yang luas,dimana bahasa hukum di Indonesia tidak memeperhatikan sifat dan ciri
khas bahasa Indonesia dalam strukturnya dan ini karena hukum Indonesia yang
didasarkan pada hukum dalam bahasa belanda.

7. Kesalahan Pemakaian bahasa Indonesia dalam ragam Ilmiah


1. Kesalahan Pelaran
Kesalahan ini disebut dengan salah nalar,yang mana seseorang salah menafsirkan
suatu gagasan,pikiran,ataupun kepercayaan yang dapat disebabkan oleh faktor
emosionla,kecerobohan,ataupun ketidaktahuan.
2. Kerancuan
Kerancuan dapat terjadi Ketika menerapkan dua kaidah atau lebih,yang mana
dibedakan menjadi kerancuan bentukan kata dan kerancuan kalimat.
Menurut Wulan (2017:05) menyatakan bahwa pola pengembangan gagasan dalam
penyusunan paragraph diperlukan agar karangan menjadi berbobot dan bervariasi.
3. Pemborosan
Terjadi bila terdapat unsur yang tidak berguna dalam penggunaan bahasa.
4. Ketidak lengkapan kalimat
Hal ini terjadi jika suatu kalimat tidak memiliki salah satu diantara pokok(subjek) dan
penjelas (predikat) maka kalimat tersebut dikatakan tidak lengkap.
5. Kesalahan kalimat Pasif
Kesalahan yang sering dilakukan penulis adalah pembentukan kalimat pasif dari
kalimat aktif intransitif
6. Kesalahan ejaan
Yang disebabkan penulis tidak menyesuaikan penulisannya berdasarkan PEUEBI
yang merupakan hasil revisi dari ejaan sebelumnya.
7. Kesalahan pengembangan paragraf
Dalam menulis tulisan ilmiah kita harus memperhatikan kesatuan,kepaduan,dan
kesistematisan suatu paragraf jika ingin paragraph tersebut menjadi satu padu dan
berkembang.
8. Pengaruh bahasa asing
Karena terjadinya akulturasi budaya sehingga terkadang kita terpengaruh oleh cara
tutur bangsa lain yang berbeda dari kita dan itu salah seperti penggunaan “Yang
mana” atau “di mana” yang bukan menunjukkan temapat atau posisi melainkan
penghubung dalam kalimat.
9. Pengaruh bahasa daerah
Karena bahasa daerah yang sangat kental dalam kegitan sehari-hari penutur dapat
memengaruhi penggunaan bahasa Indonesia dalam ragam ilmiah sehingga
menimbulkan kesalahan.
Daftar Pustaka
Andarwulan,Trisna.2019.Kreatif Berbahasa Indonesia Acuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Ilmiah di Perguruan Tinggi. Bandung: Rosda Karya
Tim dosen Pusat MPK. 2019. Bahan Ajar Bahasa Indonesia. Malang. Pusat MPK UB
Alex dan Achmad. H.P. 2011. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:Kencana.
Kuntarto, Niknik M. 2007. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Mundiri. 2000. Logika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nazar, Noerzisri A. 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Humaniora.
Poedjosoedarmo, S. 2006. Perubahan Tata Bahasa: Penyebab, Proses, dan Akibatnya.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Poedjosoedarmo, S. 2008. Perubahan Bahasa. Makalah disajikan dalam seminar Ceramah
Ilmiah Linguistik pada Pusat Kajian Melayu - Jawa Fakultas Sastra. Surakarta: Universitas
Sebelas maret.
Putrayasa, I Gusti Ngurah K. 2018. Ragam Bahasa Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Bali:
Universitas Udayana.
Suparno. 2004. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: UT.

Anda mungkin juga menyukai