Anda di halaman 1dari 13

Ragam Bahasa

Indonesia
1. Dzahabika Setya Rahmawan -
195040201111062
2. Kyara Ayu Bening Pambayun -
Anggota 215040200111007
Kelompok 3. Denny Anggreany BR
Sitanggang - 215040200111061
4. Faradila Aprillia Putri -
215040200111062
5. Junior Bagus Kartiko -
215040200111063
Topik Bahasan
Fenomena Bahasa Indonesia

Ragam Bahasa

Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah


Fenomena
Bahasa Indonesia
Menurut Poedjosoedarmo (2008),
dampak dari berbagai kontak sosial Wujud fenomena berbahasa Indonesia dalam
adalah sebagai berikut. situasi komunikasi antar penuturnya dapat
1. Masuknya kata serapan. dilihat pada kasus berikut.
2. Masuknya unsur morfologi baru. 1. Bahasa Indoglish.
3. Masuknya fenom baru. 2. Bahasa intelek.
4. Masuknya variasi tutur baru. 3. Bahasa gaul.
4. Bahasa remaja.
5. Bahasa alay
Kondisi ini yang menimbulkan
fenomena kebahasaan dalam berbahasa
Indonesia.
Ragam Bahasa
1. Berdasarkan Bidang Wacana 2. Berdasarkan Cara Berwacana
Ragam Ilmiah Ragam Lisan
Ragam yang digunakan Ragam yang di ucapkan langsung oleh
dalam kegiatan ilmiah. penuturnya kepada lawan tutur melalui alat
Misalnya, perkuliahan, ucap.
ceramah, dan tulisan- Ragam lisan ada yang bersifat formal yang
tulisan ilmiah biasanya dipakai pada pidato resmi dan bersifat
nonformal yang digunakan dalam komunikasi
Ragam Populer sehari-hari

Ragam yang digunakan Ragam Tulis


dalam kegiatan non ilmiah.
Ragam yang didasarkan pada tulisan seperti ejaan
Misalnya, dalam pergaulan
dan tanda baca.
sehari-hari.
Ragam ini juga ada yang bersifat formal yang
merujuk pada istilah baku dan bersifat nonformal
yang tidak menggunakan kata baku.
Ragam Baku Tulis 3. Ragam Berdasarkan Peran
Ragam yang dipakai dengan resmi Ragam Resmi dan Ragam tidak Resmi
dalam buku-buku pelajaran atau buku- Ragam resmi ialah ragam yang digunakan dalam
buku ilmiah lainnya. situasi resmi. Misalnya pertemuan, perundangan-
Ragam baku tulis digunakan untuk undangan, dan peraturan. Sedangkan ragam tidak
oenulisan dokumen-dokumen resmi resmi ialah ragam yang digunakan dalam situasi
dan formal seperti surat-menyurat pergaulan atau pribadi.
resmi.
Ragam Prosa dan Lirik
Ragam Baku Lisan Ragam prosa lebih mengandalkan bahasa langsung
Ukuran dan nilai ragam baku lisan ini tanpa sentuhan estetis, sedangkan ragam lirik lebih
bergantung pada besar atau kecilnya diwarnai dari aspek estetis.
ragam daerah yang terdengar dalam
ucapannya.
Ragam Teknis dan Nonteknis
seseorang dapat dikatakan berbahasa Ragam teknis digunakan pada kegiatan yang
baku lisan apabila dalam berjenjang, bersifat argumentatif seperti karya ilmiah.
pembicaraanya mampu Sedangkan ragam nonteknis biasanya pada tulisan-
menyembunyikan pengaruh logat atau tulisan populer.
dialek daerahnya
Ragam Kasar
4. Ragam Berdasarkan
Ragam ini yang biasanya digunakan oleh
Formalitas Hubungan penutur terhadap partisipan yang dianggap
lebih rendah kedudukannya
Ragam Netral
Ragam ini digunakan oleh dua orang 5. Ragam Berdasarkan
partisipan yang sama derajatnya, baik
dari usia, kedudukan atau pangkat tanpa
Topik Pembicaraan
memperhatikan sopan atau tidak
Ragam Sosial
Ragam yang sebagian norma dan kaidahnya
Ragam Sopan
didasarkan atas kesepakatan bersama
Ragam ini digunakan oleh penutur yang dalam lingkungan sosial yang lebih kecil
berbicara dengan partisipan yang lebih dalam masyarakat.
dihormati atau lebih tinggi Misalnya, ragam bahasa yang digunakan
kedudukannya dalam keluarga atau persahabatan.
Ragam Fungsional Ragam Sastra
Ragam yang memiliki sifat atau karakter
Ragam yang dikaitkan dengan
subjektif, lentur, konotatif, kreatif, dan
profesi, lembaga, lingkungan
inovatif. Ragam yang digunakan untuk
kerja, atau kegiatan tertentu
menyampaikan emosi (perasaan) dan
lainnya yang dapat dikaitkan
pikiran, fantasi dan lukisan angan-
dengan keresmian keadaan
angan.
penggunaanya.

Ragam Hukum
Ragam Jurnalistik
Ragam yang memiliki ciri khas memiliki
Ragam yang digunakan oleh penggunaan kalimat yang panjang
wartawan, jurnalis dalam dengan pola kalimat luas. Dalam hal ini
menuliskan karya-karya diakui, bahwa bahasa hukum di
jurnalistik. Indonesia tidak terlalu memperhatikan
sifat dan ciri khas bahasa Indonesia
dalam strukturnya.
Bahasa
Menurut Nazar (2004:9), ciri-ciri
bahasa Indonesia ragam ilmiah

Indonesia
adalah.
Beberapa ahli menyebutkan 1. Bahasa Indonesia yang

Ragam Ilmiah
beberapa ciri penggunaan bahasa digunakan harus benar sesuai
Indonesia ragam ilmiah, antara dnegan kaidah bahasa
lain. Indonesia baju, baik tata ejaan
Ragam ilmiah atau dalam hal ini maupun tata bahasa.
bahasa Indonesia ragam ilmiah Menurut Suparno (2004), ciri 2. Ide yang diungkapkan harus
merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia ragam ilmiah benar dan lugas, sesuai dengan
bahasa yang digunakan dalam adalah. fakta yang dapat diterima akal
oertemuan dan penulisan 1. Bernalar. sehat (logis).
ilmiah. Ragam ilmiah ditandai 2. Lugas dan jelas. 3. Ide yang diungkapkan harus
oleh penggunaan istilah-istilah 3. Berpangkal tolak pada gagasan tepat dan hanya mengandung
yang biasanya hanya dimengerti dan bukan pada penulis. satu makna agar tidak salah
oleh kaum terdidik atau kaum 4. Formal dan objektif. tafsir.
intelektual. 5. Ringkas dan padat. 4. Kata yang dipilih harus
6. Konsisten. bermakna denotatif.
7. Menggunakan istilah-istilah 5. Unsur ide diungkapkan secara
teknis. runtut dan sistematis.
Menurut Kuntarto (2007:6), ciri-ciri ragam bahasa
ilmiah, yaitu. Dari banyak pandangan banyak ahli,
1. Bahasa yang digunakan baku. ragam ilmiah bahasa Indonesia dapat
2. Kalimat yang digunakan efektif. disimpulkan menunjukkan gagasan
3. Kata dan istikah yang digunakan lugas. yang dituangkan dalam struktur
4. Menghindari bentuk persona dan yang bermakna bahasa yang baku, logis, jelas,
ganda. denotatif, konsisten, runtut, dan
5. Adanya keselarasan antarposisi dan antarparagraf. sistematis.

Menurut Alex dan Ahmad (2011:70), terdapat enam ciri yang


menandai ragam bahasa ilmiah, anrara lain. Penggunaan bahasa Indonesia ragam
1. Baku,yakni struktur bahasa yang digunakan sesuai ilmiah lebih sering dihadapkan pada
dengan kaidah bahasa Indonesia baku. kegiatan karya ilmiah, seperti menulis
2. Logis, yakni ide atau pesan yang disampaikan dapat artikel, proposal, makalah, skripsi, dan
diterima akal. lainnya. Penggunaan bahasa populer
3. Kuantitatif, yakni keterangan yang dikemukakan pada dalam kehidupan sehari-hari tidak
kalimat dapat diukur secara pasti. tepat digunakan untuk menyampaikan
4. Tepat, yakni ide yang diungkapkan tidak bermakna informasi dan konsep-konsep yang
ganda. berkadar ilmiah.
5. Denotatif, yakni kata yang digunakan bermakna
sebenarnya
6. Runtun, yakni ide yang diungkapkan teratur sesuai
dengan urutan.
Ketidaklengkapan Kalimat
Kesalahan Pemakaian Bahasa Kalimat minimal memiliki pokok (subjek) dan
Indonesia Ragam Ilmiah penjelas (predikat), bila tidak maka kalimat
dikatakan tidak lengkap.
Kesalahan Penalaran
Kesalahan Kalimat Pasif
Dalam proses berpikir terkadang seseorang
keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan. Kesalahan pembentukan kalimat pasif yang
Kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor sering dilakukan adalah pembentukan kalimat
emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan. yang berasal dari kalimat aktif intransitif.

Kerancuan
Kesalahan Ejaan
Kerancuan dapat terjadi karena menerapkan
dua kaidah atau lebih. Kerancuan dibedakan Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah
menjadi kerancuan kata dan kerancuan oenulisan yang telah dibakukan yaitu PUEBI,
kalimat. yang merupakan hasil revisi dari ejaan
sebelumnya.
Pemborosan
Contoh kesalahan penulisan ejaan, pemisahan
Pemborosan terjadi apabila terdapat unsur kata yang tidak dapat berdiri sendiri.
yang tidak berguna dalam penggunaan bahasa. pasca sarjana, tuna wisma.
Kesalahan Pengembangan Paragraf
2. Pengaruh bahasa daerah
Menulis paragraf dalam tukisan ilmiah
setidaknya memiliki syarat, yaitu kesatuab, Penggunaan bahasa daerah yang kental
kepaduan, kelengkapan, dan kesistematisan dalam kehidupan sehari-hari dapat
mempengaruhi penggunaan bahasa
Paragraf yang baik juga mempunyai jalinan
Indonesia dalam ragam ilmiah, misalnya.
yang erat antara ide, dan antar kalimat
Ketipu yang seharusnya tertipu.
pendukungnya.
Kejepit yang seharusnya terjepit.
Atau dalam kalimat.
Kesalahan pengembangan paragraf juga Rumahnya Pak Andi sangat besar yang
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya. seharusnya: Rumah Pak Andi sangat
1. Pengaruh bahasa asing besar.
Kesalahan penggunaan bahasa asing yang
sering digunakan yaitu penggunaan "yang
mana" atau "di mana" yang bukan
menunjukkan tempat atau posisi,
melainkan sebagai penghubung dalam
kalimat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai