Anda di halaman 1dari 23

Chantika Mahadini,A.Md,Akp.M.Psi.

Psikolog
Media yang
Variasi bahasa yang Pemakaian bahasa
digunakan,topik
terbentuk karena itu dibedakan
pembicaraan, dan
pemakaian bahasa. berdasarkan
sikap pembicaranya.
1. TULIS
* Terikat struktur dan ejaan
* Ragam tulis lebih pada pengembangan
akademik dan ilmiah

2. LISAN (Retorika)
* Menghendaki orang lain sebagai lawan bicara
* Membutuhkan mimik, gerak, pandangan,
dan intonasi

3. BAKU
* Ditulis untuk kepentingan komunikasi tulis.
* Diakui sebagai bahasa resmi (KBBI)
Ragam Bahasa
Ditinjau dari 2 sudut:
1. Menurut
golongan 2. Jenis
penutur pemakaian
bahasa bahasa
Ragam
Logat atau Dialek
Daerah

Ragam Bahasa Baku


Ragam dan Tidak Baku
Pendidikan
Mencakup sejumlah
corak bahasa Indonesia
yang masing-masing
Sikap Penutur pada asasnya tersedia
bagi tiap-tiap pemakai
bahasa
Memiliki kaidah dan
Kemantapan aturan yang relatif
tetap dan luwes
Dinamis

Bahasa baku sanggup


mengungkapkan proses
pemikiran yang rumit di
Kecendikiaan berbagai ilmu dan
teknologi

Keseragaman Keseragaman
Kaidah aturan atau
norma
1. Komunikasi resmi
2. Wacana teknis
3. Pembicaraan di depan umum
4. Pembicaraan orang yang dihormati, lebih
tua, lebih tinggi status sosialnya dan
orang yang baru dikenal
1. Penggunaan kata sapaan dan kata ganti,
misalnya : Saya, Anda, Kami
2. Penggunaan imbuhan (afiksasi), awalan
(prefix), akhiran (sufiks), gabungan
awalan dan akhiran (simulfiks), dan
imbuhan terpisah (konfiks), misalnya :
Awalan : menyanyi – nyanyi
Mengopi – ngopi
Akhiran : laporan – laporin
Marahi – Marahin
Simulfiks : menemukan – nemuin
Menyerahkan – nyerahin
Konfiks : Kesalahan – nyalahin
Pembetulan – betulin
3. Pemakaian fungsi gramatikal (S-P, dsb
secara eksplisit dan konsisiten)
4. Pemakaian fungsi bahwa dan karena
(bila ada) secara eksplisit dan konsisten
(pemakaian kata penghubung secara
tepat dan ajeg)
5. Pemakaian pola frase verbal aspek +
agen + verba (bila ada) secara konsisten.
Lanjutan...

6. Pemakaian Konstruksi Sintesis (lawan


analitis)
7. Pemakaian partikel kah, lah, dan pun
secara konsisten.
8. Pemakaian preposisi yang tepat
9. Pemakaian bentuk ulang yang tepat
menurut fungsi dan tempatnya.
Lanjutan...
10. Pemakaian unsur-unsur leksikal berikut
berbeda dari unsur-unsur yang menandai
bahasa Indonesia baku.
11. Pemakaian ejaan resmi yang sedang
berlaku (EYD)
12. Pemakaian peristilahan resmi
13. Pemakaian kaidah yang baku.
1. Dari segi
Tulis : tdk berhadapan , lebih lengkap,
ringkas, jelas
Lisan : berhadapan

2. Dari segi
Tulis: lebih rumit
Lisan: panjang pendek, tinggi rendah ,
keras lembut
accuracy

Brevety

Claryty
• Sesuai dengan tempat terjadinya kontak
bahasa, sesuai dengan siapa lawan bicara,
dan sesuai dengan topik pembicaraan.
• Tidak selalu beragam baku
• Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi
menurut golongan penutur dan jenis
pemakaiannya.
• Berbahasa Indonesia yang sesuai dengan
kaidah yang berlaku dalam bahasa
Indonesia.
• Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah
yang dibakukan atau yang dianggap baku
itulah yang merupakan bahasa yang
benar atau betul.
• Pemakaian ragam bahasa yang serasi
dengan sasarannya dan yang mengikuti
kaidah bahasa yang betul
Laras bahasa terkait langsung
dengan selingkung bidang
Laras bahasa adalah
(home style) dan keilmuan,
kesesuaian antara bahasa dan
sehingga dikenallah laras
fungsi pemakaiannya.
bahasa ilmiah dengan bagian
sub- sublarasnya.
1) Penggunaan kosakata dan bentukan kata,
2) Penyusunan frasa,klausa, dan kalimat,
3) Penggunaan istilah
4) Pembentukan paragraf,
5) Penampilan halteknis,
6) Penampilan kekhasan dalam wacana.
• Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan
memiliki gaya tersendiri.
• Setiap laras dapat disampaikan secara
lisan atau tulis dan dalam bentuk standar,
semi standar, atau nonstandar.
• Laras bahasa ekonomi mempunyai sub-
sub laras bahasa manajemen, sublaras
akuntansi,sublaras asuransi, sublaras
perpajakan, dll.

Anda mungkin juga menyukai