Ragam Tulis
f. penggunaan tanda bahasa;
g. ekspresi penuturnya;
h. penggunaan huruf capital;
i. kesalahan yang di tulisnya;
j. makna yg di kandungnya
Faktor timbulnya ragam bahasa
Faktor Faktor
Budaya Demografi
Faktor
Sejarah
Macam Ragam Bahasa
• Ragam Bahasa Ditinjau dari • Ragam Bahasa untuk Kegiatan
Penutur dan Pemakaian Bahasa Ilmiah
ragam bahasa berdasarkan penutur Ragam bahasa yang digunakan untuk
bahasa dapat pula ditinjau dari segi kegiatan ilmiah ialah ragam bahasa
daerah (dialek), pendidikan (misalnya baku dan sekaligus ilmiah. Ditinjau dari
segi penutur/ pemakaian bahasa ragam
orang yang terpelajar dengan orang
ilmiah digunakan oleh kelompok
yang tidak terpelajar), dan sikap masyarakat terpelajar yang cenderung
penutur (memperhatiakan lawan memperhatiakan pemakaian bahasa yang
bicara yang setatus socialnya tinggi baik (sesuai dengan situasi dan tujuan)
atau orang yang lebih tua digunakan dan benar (sesuai dengan kaidah-kaidah
bahasa yang layak dan sopan). bahasa Indonesia baku).
Lanjutan........ • Ragam bahasa menurut hubungan
• Ragam bahasa Berdasarkan antarpembicara, dibedakan menurut
pokok pembicaraan akrab tidaknya pembicara
a. Ragam bahasa undang- a. Ragam bahasa resmi
undang b. Ragam bahasa akrab
b. Ragam bahasa jurnalistik c. Ragam bahasa agak resmi
c. Ragam bahasa ilmiah d. Ragam bahasa santai
d. Ragam bahasa sastra • Ragam dari segi sudut pandangan
bidang atau pokok persoalan
a. Bahasa Bisnis
b. Bahasa Hukum
c. Bahasa Fungsional
d. Bahasa Sastra
LARAS BAHASA
Laras bahasa (linguistic register) adalah
bentuk bahasa yang digunakan untuk suatu
tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Naomi
S. Baron (1979)
• Contoh:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum memperoleh penerangan yang memadai.
(konotatif/tidak lugas)
Maksud kalimat diatas tidak jelas karena kata penerangan mengandung makna ganda, yaitu
informasi atau listrik.
Perbaikan:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum memperoleh informasi yang memadai.
(denotative)
Atau:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum memperoleh listrik yang memadai
(denotative)
Berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak emosional
• Contoh:
Sebaiknya letak kampus tidak dekat dengan pasar, stasiun, terminal, atau
tempat-tempat ramai lain-lainnya, sebab jika dekat dengan tempat-tempat
ramai seperti itu kegiatan belajar akan mengalami gangguan. (tidak efisien)
Perbaikan:
Sebaiknya letak kampus tidak berdekatan dengan tempat-tempat yang ramai
supaya kegiatan belajar tidak terganggu. (efisien).
• Kohesif
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang satu dengan alinea
yang lainnya bersifat padu maka digunakan alat-alat penghubung, seperti kata-kata penunjuk, dan kata-kata penghubung .
• Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok.
• Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh
penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca
• Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Contoh: Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang yang cukup dalam.
Perbaikan: Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang dengan kedalaman satu meter.
CONTOH :Paragraf dalam Bahaya Mie Instan Bagi Kesehatan
Setiap orang sudah pasti kenal dengan makanan cepat saji bernama mie instan Kecuali mudah
diperoleh, variasi makanan yang satu ini juga mempunyai rasa yang sedap.Hanya saja, dibalik sifat
praktis dan rasanya yang sangat sedap, mie instan juga mempunyai sejumlah resiko.
Menurut sejumlah hasil penelitian, Terlalu kerap mengonsumsi mie instan dapat meningkatkan resiko
timbulnya penyakit kanker, ginjal dan usus buntu. Pada beberapa kasus orang yang mengkonsumsi
mie instan berlebihan juga dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas.
Sekiranya Anda umumnya mengonsumsi mie instan tiap-tiap hari, mulailah untuk menguranginya
dengan tenggang waktu 2hingga 3 hari dan lakukan sampai Anda terbebas dari mie instan sama sekali.
Menurut penelitian rupanya didalam mie instan terdapat kandungan lilin yang sangat membahayakan
bagi kesehatan manusia.
Mie instan mengandung kandungan lilin yang berguna untuk membuat mie tak lengket satu dengan
lainnya. Dengan seringnya kita mengonsumsi mie instan berarti kita juga sudah memasukkan banyak
kandungan lilin ke dalam tubuh kita. Dengan seringnya kita mengonsumsi mie instan berarti kita juga
sudah memasukkan banyak kandungan lilin ke dalam tubuh kita. Kandungan lilin tersebut akan
merusak metode kerja pencernaan dalam tubuh karena baru dapat dicerna oleh tubuh dalam waktu
minimal 2 hari.