Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA

(PUEBI)

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

PEMATERI : EDI NYOTO SETYO


PEMAKAIAN PEMAKAIAN PENULISAN
PENULISAN KATA
HURUF TANDA BACA UNSUR SERAPAN
A. PEMAKAIAN HURUF
1. Huruf Abjad (26 huruf )   b. Diakritik (è) dilafalkan [ɛ].
2. Huruf Vokal (Huruf yang melambangkan vokal dalam Misalnya:
bahasa Indonesia terdiri atas lima huruf, yaitu a, e, i, o, Kami menonton film seri (sèri).
dan u.
Pertahanan militer (militèr) Indonesia cukup kuat
  Contoh Pemakaian dalam Kata
     
Huruf c. Diakritik (ê) dilafalkan [ə].
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
Vokal
Misalnya:
a api padi lusa
petak sore Pertandingan itu berakhir seri (sêri).
e* enak
ember pendek Upacara itu dihadiri pejabat teras (têras) Bank
emas kena tipe Indonesia.
i itu simpan murni .
o oleh kota radio
u ulang bumi ibu

* Untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar,


diakritik berikut ini dapat digunakan jika ejaan kata itu
dapat menimbulkan keraguan.

  a. Diakritik (é) dilafalkan [e].


Misalnya:
Kereta api berjalan bebas (bébas)
Ketika membuat gambar teknik diperlukan objek (objék).
Lanjutan..........
3. Huruf Konsonan 4. Huruf Diftong
   
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat
Indonesia terdiri atas 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, diftong yang di- lambangkan dengan gabungan
n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z huruf vokal ai, au, ei, dan oi.
 

Huruf Contoh Pemakaian dalam Kata


 
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir Contoh Pemakaian dalam Kata
Konsonan Huruf
Diftong Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
b bahasa sebut adab
c cakap kaca   ai aileron balairung pandai
d dua ada abad au autodidak taufik harimau
maaf ei eigendom geiser survei
f fakir kafan
oi - boikot amboi
g guna tiga gudeg
saham tuah
h hari
mikraj
5. Gabungan Huruf Konsonan
jalan manja
j
paksa politik
k kami
alas akal Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing
l lekas
m maka
kami diam melambangkan satu bunyi konsonan.
  p pasang apa
tanah daun
siap
n nama
qariah -
q iqra
r raih bara putar   Contoh Pemakaian dalam Kata
s sampai asli tangkas Gabungan    
rapat Huruf Konsonan Posisi
t tali mata Posisi Awal Posisi Akhir
molotov Tengah
variasi lava
hawa takraw kh khusus akhir tarikh
wanita
- - ngarai senang
xenon ng bangun
payung   nyata -
yakin ny banyak
v lazim  juz syarat arasy
zeni sy musyawarah
w
x*
y
Lanjutan.....
6. Huruf Kapital c. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat, Misalnya: PT. KAI menyatakan,” Kerugian insiden akibat anjloknya
misalnya : kereta hamper mencapai satu milyar.”
Kereta api merupakan sarana transportasi masal yang “Rangkaian KA telah dievakuasi, “katanya!”
ada di daratan.
d.(i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama
Apakah yang dimaksud dengan sistem pelayanan terpadu agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk
?
Tuhan. Misalnya : Islam Alquran
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama Kristen Alkitab
orang, termasuk julukan, misalnya : Hindu Werda
Ermando Ferguso Portofolio Allah
Gisel Tuminem Firnanda Tuhan
Catatan : Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
pertama nama jenis atau satuan ukuran, misalnya : Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
5 ampere, 10 kilogram
(ii) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama
pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang, misalnya :
boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas, misalnya : Sultan Hasanuddin
Rosila binti Tukijan Doktor Mohammad Hatta
Robbie van Persie Agung Permana, Ahli Madya Perkeretaapian
Ayam Jantan dari Timur
Lanjutan ......
h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama misalnya :
jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai Jakarta Asia Tenggara
sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau Pulau Miangas Amerika Serikat
nama tempat, misalnya : Bukit Barisan Jawa Barat
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
  i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam
bangsa, dan bahasa, misalnya : nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen,
bangsa Indonesia kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk,
suku Dani misalnya :
bahasa Bali  Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam
g. (i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat
bulan, hari, dan hari besar atau hari raya, misalnya : Lainnya
tahun Hijriah tarikh Masehi • Perserikatan Bangsa-Bangsa
bulan Agustus bulan Maulid

(ii) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama


peristiwa sejarah, misalnya :
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Lanjutan......
j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal capital, Misalnya:
unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, Sudahkah Anda tahu?
dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, Siapa nama Anda?
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada
posisi awal, misalnya :
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-asas Hukum Perdata”.

k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, atau sapaan, misalnya :
S.H.sarjana hukum S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora M.Si. magister sains K.H. kiai haji

l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan


kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata
atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan,
misalnya :
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan pe- nyapaan atau
pengacuan
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita
Lanjutan......
7. Huruf Miring
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah,
Catatan:
atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam
1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau
daftar pustaka, misalnya :
 Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala. organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa
 Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik
Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia
(bukan komputer), bagian yang akan dicetak
Pustaka Utama
miring ditandai dengan garis bawah.
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, 3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau
bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat, misalnya : berbahasa daerah yang dikutip secara langsung
Dia tidak diantar, tetapi mengantar. dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan
 Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca. huruf miring.
 Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan

c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam


bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya :
 Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian
wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh
 Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan
negara Indonesia
Lanjutan......
8. Huruf Tebal

  a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.

  Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
  Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.
 
b. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
Misalnya :
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh bahasa standar dan nonstandar, ratusan bahasa
daerah,dan ditambah beberapa bahasa asing, membutuhkan penanganan yang tepat dalam perencanaan bahasa.
Agar lebih jelas, latar belakang dan masalah akan diuraikan secara terpisah seperti tampak pada paparan berikut .
1.1.1 Latar Belakang
Masyarakat Indonesia yang heterogen menyebabkan
munculnya sikap yang beragam terhadap penggunaan bahasa yang ada di Indonesia, yaitu (1) sangat bangga
terhadap bahasa asing, (2) sangat bangga terhadap bahasa daerah, dan (3) sangat bangga terhadap bahasa
Indonesia.
1.1.2 Masalah
Penelitian ini hanya membatasi masalah pada sikap bahasa masyarakat Kalimantan terhadap bahasa-bahasa
yang ada di Indonesia. Sikap masyarakat tersebut akan digunakan sebagai formulasi kebijakan perencanaan
bahasa yang diambil.
B. PENULISAN KATA
1. Kata Dasar 4. Gabungan Kata
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: a. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk,
 Kantor pajak penuh sesak. termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Misalnya :
 Saya pergi ke kampus. duta besar model linear
 Buku itu sangat tebal kambing hitam persegi panjang
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian
2. Kata Berimbuhan
ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan
unsur-unsurnya, misalnya :
dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
ibu-bapak kami ibu bapak-kami
Misalnya:
c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis
 berjalan
terpisah jika mendapat awalan atau akhiran, misalnya :
 Perbaikan
bertepuk tangan
b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang
menganak sungai
mengikutinya.
 Infrastruktur
 Kontraindikasi
3. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-)
diantara unsur-unsurnya, misalkan :
kuda-kuda kura-kura
lauk-pauk berjalan-jalan
mondar-mandir mencari-cari
5. Kata Depan b. (i) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau
yang mengikutinya, misalnya : organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital
Di mana dia sekarang? tanpa tanda titik. Misalnya :
Saya pergi ke sana mencarinya PPI Politeknik Perkeretaapian Indonesia
6. Partikel (ii) Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda
a. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata titik. Misalnya:
yang mendahuluinya. Misalnya: hlm. halaman
Bacalah buku itu baik-baik! dll. dan lain-lain
Apakah yang tersirat dalam surat itu? dsb. dan sebagainya
b. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis (iii) Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam
terpisah dari kata yang mengikutinya, misalnya : surat- menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya :
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu. a.n. atas nama
Harga kain itu Rp50.000,00 per meter. s.d. sampai dengan
Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari
7. Singkatan dan Akronim
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pang-
kat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan
itu. Misalnya:
A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
A.Md. KA Ahli Madya Kereta Api
C. PEMAKAIAN TANDA BACA

1. Tanda Titik (.)


a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. Misalnya :
Dia akan datang pada pertemuan itu.

b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya:
I. Dampak Perekonomian Indonesia di masa pandemik
A. Ekonomi Mikro
1. Kondisi
2. Strategi
1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi

c. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda
tanya atau tanda seru), dan tempat terbit. Misalnya:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta:Gramedia.
Lanjutan.....
2. Tanda Koma (,)

a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan
Satu, dua, ... tiga!
b. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk
(setara)
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya
Kalau diundang, saya akan datang.
d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan peng- hubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan
demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
e. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Lanjutan......
3. Tanda Titik Koma (;) 5. Tanda Hubung (-)

Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa. a. Tanda hubung dipakai untuk menyambung
Misalnya: tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan
dengan angka atau menyam- bung huruf dalam
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
kata yang dieja satu-satu. Misalnya : 11-11-
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
2013
(2) berijazah sarjana S-1;
b. Tanda hubung dipakai untuk merangkai,
(3) berbadan sehat; dan
misalnya :
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
a) ke- dengan angka (peringkat ke-2);
b) angka dengan –an (tahun 1950-an);
4. Tanda Titik Dua (:) c) kata atau imbuhan dengan singkatan yang
berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP,
a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang di-SK-kan);
diikuti pemerincian atau penjelasan. Misalnya : d) kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya,
Kita membutuhkan alat perlindungan diri seperti : helm, safety shoes, atas rah- mat-Mu);
sarung tangan. c. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur
b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang bahasa Indo- nesia dengan unsur bahasa daerah
memerlukan pemerian, misalnya : atau bahasa asing. Misalnya :
Narasumber : Prof. Dr. Rahmat Effendi di-back up
Pemandu : Abdul Gani, M.Hum. me-recall
Pencatat : Sri Astuti Amelia, S.Pd. di-sowan-i (bahasa Jawa, ‘didatangi’)
Lanjutan......

6. Tanda Pisah (—)


a. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan,
kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar atau, serta setiap. Misalnya:
bangun kalimat. Misalnya: mahasiswa/mahasiswi ‘mahasiswa dan mahasiswi’
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika dikirimkan lewat darat/laut ‘dikirimkan lewat darat atau
kita mau berusaha keras lewat laut’
b. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau buku dan/atau majalah ‘buku dan majalah atau
tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. buku atau majalah’
Misalnya : harganya Rp1.500,00/lembar ‘harganya Rp1.500,00
Tahun 2010—2013 setiap lembar’
Tanggal 5—10 April 2013
Jakarta—Bandung

7. Tanda Garis Miring (/)


a. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor
pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang
terbagi dalam dua tahun takwim. Misalnya :
Nomor: 7/PK/II/2013
Jalan Kasuari III/10
tahun ajaran 2012/2013
D. PENULISAN UNSUR SERAPAN
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai berikut.
mażhab (V‫ذم‬V‫ه‬VVV‫)ب‬ mazhab ain (‫ ﻉ‬Arab) di akhir suku kata menjadi k au tetap au
qadr (‫)ﺭﺩﻗ‬ kadar ’i‘ tiqād (‫ )ﺩاﻗﺘﻋﺇ‬iktikad hydraulic hidraulik
ṣaḥābat (‫باحص‬V‫)ة‬ sahabat mu‘jizat (‫)ﺓﺯﺠﻌﻤ‬ mukjizat caustic kaustik
    ni‘mat (‫ )ةﻤﻌﻨ‬nikmat cch dan ch di depan a, o, dan konsonan menjadi k
  (‫)ةﻗﻳﻗح‬ hakikat
haqīqat rukū‘ (‫)ﻉﻭﻜﺭ‬rukuk saccharin sakarin
(‫)ﺓﺭﻤﻋ‬ umrah
‘umrah simā‘ (‫ )ﻉاﻤﺴ‬simak charisma karisma
ta‘rīf (‫)ﻑﻴﺭﻌﺘ‬ takrif cholera kolera
  chromosome kromosom
gā’ib (‫)ﺏﺌاﻏ‬ gaib technique teknik
iqāmah (‫)ةﻤاﻗﺇ‬ ikamah aa (Belanda) menjadi a ch yang lafalnya c menjadi c
khātib (‫)بﻁاﺨ‬ khatib paal pal charter carter
riḍā’ (‫)ﺀاﻀﺭ‬ rida baal bal
ẓālim chip cip
(‫)ﻡﻠاﻅ‬ zalim octaaf oktaf
ck menjadi k
check cek
ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e
ticket tiket
aerobe aerob
aerodinamics aerodinamika
ç (Sanskerta) menjadi s
çabda sabda
çastra sastra
oo (Belanda) menjadi o uo tetap uo
komfoor kompor Fluorescein fluoresein
provoost provos quorum kuorum
quota kuota
oo (vokal ganda) tetap oo
zoology zoologi aw (diftong Arab) menjadi au, termasuk yang diikuti konsonan
coordination koordinasi awrāt (‫ )ﺓﺭوﻋ‬aurat
t di depan i menjadi s jika lafalnya s hawl (V‫)ﻝوه‬ haul
action aksi mawlid (‫ )ﺩﻠﻭﻤ‬maulid
ratio rasio walaw (‫ )ﻭﻠﻭ‬walau
patient pasien
x pada posisi lain menjadi ks
executive eksekutif
u tetap u
express ekspres
unit unit
latex lateks
nucleolus nukleolus
taxi taksi
structure struktur
institute institut y menjadi i jika lafalnya ai atau i
dynamo dinamo
ue tetap ue propyl propil
consequent konsekuen psychology psikologi
duet duet yttrium itrium
Konsonan ganda diserap menjadi konsonan tunggal, Selain kaidah penulisan unsur serapan di atas, berikut ini dis-
kecuali kalau dapat membingungkan. ertakan daftar istilah asing yang mengandung akhiran serta penye-
suaiannya secara utuh dalam bahasa Indonesia.
Misalnya:
accu aki -aat (Belanda) menjadi –at
‘allāmah alamah advocaat advokat
commission komisi
-age menjadi -ase
Unsur serapan yang sudah lazim dieja sesuai dengan
percentage persentase
ejaan bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah.
etalage etalase
Misalnya:
bengkel nalar Rabu al (Inggris), -eel dan -aal (Belanda) menjadi –al
dongkrak napas Selasa structural, structureel structural
faedah paham Senin formal, formeel formal
kabarperlu sirsak normal, normaal normal
khotbah pikir soal
koperasi populer telepon
lahir -ant menjadi -an
accountant akuntan
consultant konsultan
informant informan
-archy (Inggris), -archie (Belanda) menjadi arki -ic, -ics, dan -ique (Inggris), -iek dan -ica (Belanda) menjadi -ik, ika
anarchy, anarchie anarki dialectics, dialektica dialektika
monarchy, monarchie monarki logic, logica logika
oligarchy, oligarchie oligarki physics, physica fisika
linguistics, linguistiek linguistic
-ary (Inggris), -air (Belanda) menjadi -er phonetics, phonetiek fonetik
complementary,complementair komplementer technique, techniek teknik
primary, primair primer
-ic (Inggris), -isch (adjektiva Belanda) menjadi -ik
secondary, secundair sekunder
electronic, elektronisch elektronik
-(a)tion (Inggris), -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si mechanic, mechanisch mekanik
action, actie aksi ballistic, ballistisch balistik
publication, publicatie publikasi
-ical (Inggris), -isch (Belanda) menjadi -is
economical, economisch ekonomis
-eel (Belanda) menjadi -el
practical, practisch praktis
materieel materiel
logical, logisch logis
moreel morel

ile (Inggris), -iel (Belanda) menjadi -il


mobile, mobiel mobil
percentile, percentiel persentil
projectile, projectiel proyektil
Tugas ke 2 Prodi TBJP

1. Carilah artikel, jurnal, atau karya tulis Ilmiah dengan kurang lebih 500 kata.
2. Analisalah masing-masing hasil pencarian anda dalam unsur yang terkandung dalam PUEBI 2015
3. Dikerjakan secara berkelompok (6 kelompok terdiri 4 orang) kemudian minggu depan dipresentasikan
masing-masing taruna/i dengan durasi waktu 20 menit

kelompok 1 kelompok 2 kelompok 3 kelompok 4 kelompok 5 kelompok 6


FIRDASARI NURI LAKSMANA RIZKY SETIYO MUHAMMAD ALIEF DANI ZAIN
ADAM DICKY UTOMO HENDRI GUNAWAN
WIBOWO PRIHUTOMO ARISNAWAN FACHRULLAH
GHIFFARY AZHAR NAFSYAH ZAQIATUZ
AINUL YAQIEN IRFANDI FAUZI HARAHAP M.INDY ADYIB FAIZY ANISA HUSNAINA ZULFA
PRATAMA ZAHRA
DANDY OKTA KHARISMA SANDI YUDHA MAHADIKA SYARASMA PUTRI
NAUFAL ALY ARHABI RISMA ALYSTAYUANDA FAJRYN FERDIANSYAH
PUTRA PRATAMA PUTRA LAKSITA
EDUARDO ALEXANDRO RAMADHANI KHOLBI RYAN WIRA KUSUMA SOFIE BINTI USWATUN WILDAN GILANG FARHAN AKMAL NUR
PASUT BAL TRIANSA PUTRA SOLIKHAH RAKADEWA FAUZAN

Anda mungkin juga menyukai