Laras Bahasa
Laras bahasa merupakan suatu kesesuaian antara bahasa
dengan pemakaiannya, yaitu penggunaan tata bahasa dari
pengguna harus menyesuaikan keadaan dimana dan untuk
apa dia merangkai kalimat. Dengan kata lain, suatu bahasa
harus sesuai dengan pemakaiannya.
Definisi dari para ahli
Jadi, seorang penulis karya ilmiah menyusun kembali berbagai bahan informasi menjadi
sebuah karangan yang utuh. Oleh sebab itu, penyusun atau pembuat karya ilmiah tidak
disebut pengarang melainkan disebut penulis ( Soeseno, 1981: 1).
Dari segi bahasa, dapat dikatakan bahwa karya ilmiah memiliki tiga
ciri, yaitu :
1.harus tepat dan tunggal makna, tidak remang nalar atau mendua makna
2.harus secara tepat mendefinisikan setiap istilah, sifat, dan pengertian
yang digunakan, agar tidak menimbulkan kerancuan atau keraguan
3.harus singkat, berlandaskan ekonomi bahasa.
Laras ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat
ilmiah, tetapi diungkapkan dengan cara penuturan yang mudah
dimengerti.
• Berita sebagai wacana memiliki struktur teks yang tersendiri, lain dari struktur teks fiksi, dan struktur teks karya ilmiah.
Penulisan laras media yang baik harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami, gaya tulisan yang jelas dan isi
LARAS BAHASA tulisan harus akurat. Kalimat yang panjang, berisi beberapa klausa, menggunakan kutipan, metafora, kiasan, istilah
MEDIA teknik, dan sebagainya haruslah dihindari.
• Memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif. Bahasanya dapat dalam bentuk naratif, deskriptif, preskriptif,
dramatis dan puitis. ciri bahasa sastra antara lain:
• Kreatif dan imajinatif: mengandung arti, Mementingkan penyusunan, pengulangan, pemilihan kata,
LARAS BAHASA • Puitis dan hidup: monolog, dialog, dan sebagainya.
SASTRA
• Menggunakan bahasa tersirat : perlambangan, kiasan, perbandingan, peribahasa, metafora dan sebagainya.
• Berisi istilah agama dari bahasa Arab. Struktur bahasanya banyak dipengaruhi struktur bahasa Arab. Disisipkan dengan
LARAS BAHASA kutipan dari al-Quran dan hadis
AGAMA
• Laras yang yang corak penggunaan bahasanya dengan dunia hukum. Yang mempunyai ciri-ciri yaitu, mempunyai
LARAS BAHASA bahasa yang tersendiri, Objektif dan menekan prasangka pribadi, dan tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.
HUKUM
• Laras biografi adalah laras bahasa yang digunakan untuk menulis suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan
LARAS BAHASA seseorang .
BIOGRAFI
• Bahasa yang digunakan untuk membuat iklan, yang dapat menarik perhatian pembaca untuk membeli atau memakai
barang atau jasa yang ditawarkan.yang memiliki ciri-ciri menarik, informatif, Bahasa yang positif, mudah dipahami,
LARAS BAHASA kalimat aktif
IKLAN
• Laras bahasa jurnalistik digunakan sebagai bahasa dalam penyampai informasi. ciri utama dari bahasa jurnalistik ini
secara umum diantaranya yaitu menggunakan bahasa yang sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik,
LARAS BAHASA demokratis, populer, mengutamakan kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis, dan menghindari istilah asing.
JURNALISTIK Serta, bahasa jurnalistik initunduk pada kaidah dan etika bahasa baku dalam bahasa Indonesia.
RAGAM
BAHASA
PENGERTIAN RAGAM BAHASA MENURUT PARA AHLI
Ragam bahasa sastra adalah bahasa yang menggunakan banyak kalimat yang
tidak efektif. Jelas penggambaran melalui konotasi serangkaian kata tersebut
sering digunakan dalam berbagai bahasa sastra.
Ragam bahasa ilmiah adalah bahasa berdasarkan pengelompokan
berdasarkan jenis penggunaan di bidang kegiatan sesuai dengan berbagai
properti keilmuannya. 4 bahasa ilmiah dapat juga diartikan sebagai alat verbal
yang efektif, efisien, baik, dan benar.
• Ragam bahasa undang-undang
• Ragam bahasa jurnalistik
• Ragam bahasa ilmiah
Berdasarkan pokok
pembicaraan, ragam • Ragam bahasa sastra
bahasa dibedakan
antara lain atas :
Berdasarkan media pembicaraan,
ragam bahasa dibedakan atas:
Ragam lisan yang antara Ragam tulis yang antara Ragam bahasa menurut hubungan
lain meliputi: Ragam lain meliputi: Ragam antarpembicara dibedakan menurut
bahasa cakapan, Ragam bahasa teknis, Ragam akrab tidaknya pembicara: Ragam
bahasa pidato, Ragam bahasa undang-undang, bahasa resmi, Ragam bahasa akrab,
Ragam bahasa agak resmi, Ragam
bahasa kuliah, Ragam Ragam bahasa catatan, bahasa santai, dan sebagainya
bahasa panggung Ragam bahasa surat
Ragam Bahasa Indonesia
berdasarkan cara pandang
penutur.
Berdasarkan cara
pandang
penutur, ragam Ragam dialek Ragam terpelajar Ragam resmi Ragam tak resmi
bahasa Indonesia Contoh : ‘Gue Contoh : ‘Saya Contoh : ‘Saya Contoh : ‘Saya
terdiri dari udah baca itu sudah membaca sudah membaca sudah baca buku
beberapa ragam buku.’ buku itu.’ buku itu.’ itu.’
diantara nya
adalah:
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan
Ragam bahasa
Berdasarkan topik baku dapat
Contoh ragam bahasa berupa: ragam
pembicaraan, ragam bahasa berdasarkan topik
terdiri dari beberapa ragam bahasa baku tulis
pembicaraan: dan ragam
diantara nya adalah :
bahasa baku
lisan.
• Ragam bahasa ilmiah • Dia dihukum karena melakukan tindak • Beberapa faktor yang menyebabkan
• Ragam hukum pidana. (ragam hukum) timbulnya keragaman bahasa, diantaranya :
• Ragam bisnis • Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan • Faktor Budaya atau letak Geografi
• Ragam agama diberikan diskon.(ragam bisnis) • Faktor Ilmu pengetahuan
• Ragam sosial • Cerita itu menggunakan unsur flashback. • Faktor Sejarah
(ragam sastra)
• Ragam kedokteran
• Anak itu menderita penyakit kuorsior.
• Ragam sastra
(ragam kedokteran)
• Penderita autis perlu mendapatkan
bimbingan yang intensif. (ragam psikologi)
Ragam lisan
Ragam tulis
Pengertian
Ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu
sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
Dalam ragam standar,digunakan kata-kata yang merupakan bentuk baku atau istilah.
Penggunaan imbuhan
Dalam ragam standar kita harus menggunakan imbuhan secara jelas dan teliti.
Misalnya : Saya meminjam buku diperpustakaan.
Dalam ragam nonstandard tidak menggunakan imbuhan secara jelas dan teliti.
Misalnya : Gue mau minjem buku diperpustakaan.
Penggunaan kata sambung
Penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi) .
Kata sambung dan kata depan dihilangkan. Kadang kala, kenyataan ini mengganggu
kejelasan kalimat.
Contoh : (1) Ibu mengatakan, kita akan pergi besok
(1a) ibu mengatakan bahwa kita akan pergi besok
Pada contoh (1) merupakan ragam semi standard, contoh (1a) yang merupakan ragam
standar.
Kalimat (1) kehilangan kata sambung (bahwa),sedangkan kalimat (2) kehilangan kata
depan (untuk). Dalam laras jurnalistik kedua kata ini sering dihilangkan. Hal ini
menunjukkan bahwa laras jurnalistik termasuk ragam semi standar.
Artinya,ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah
di anggap cukup mendukung pengertian. Dalam kalimat-kalimat yang
nonstandar itu, predikat kalimat dihilangkan. Seringkali pelepasan fungsi
terjadi jika kita menjawab pertanyaan orang.