Anggitaningtyas A (20190110219) DALAM PENULISAN 3. Ilham Pratama (20190110221) ILMIAH 4. Dwi Nugroho Yogi Sunaryo (20190110236) 5. Khairil Mahbubi (20190110240) Ragam bahasa ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Pengertian Ragam Bahasa ragam bahasa ilmiah ini diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil Ilmiah pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode (pendekatan rasional pendekatan empiris). 1. Baku. Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. 2. Logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal. Contoh: “Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan.”Ide kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang tepat. Pengembangan dakwah mempunyai masalah kendala. Tidak Ciri-ciri Ragam logis apabila masalahnya kita tingkatkan. Kalimat di atas seharusnya “Pengembangan dakwah kita tingkatkan.” Bahasa Ilmiah 3. Kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Contoh :Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan” lulusan perguruan tinggi. Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi menjadi Da’i di Gunung Kidul 5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan pesantren 4. Tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Jamban pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.” Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren. Ciri-ciri Ragam 5. Denotatif yang berlawanan dengan konotatif. Bahasa Ilmiah Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif. 6. Runtun. Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea Bahasa Indonesia ragam ilmiah menurut Moeliono Bearkaitan dengan ciri ragam (1989:73-74) bahasa ilmiah, Suparno (1984:1-14)
• Bersifat formal dan objektif • Barnalar
• Lazimnya menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan ragam kalimat pasif • Lugas dan jelas • Menggunakan titik pandang gramatik yang bersifat • Bepangkal tolak pada konsisten gagasan dan bukan pada • Menggunakan istilah khusus dalam bidang keilmuan yang penulis sesuai • Tingkat formalitas ragam bahsa bersifat resmi • Formal dan objektif Ciri-ciri Ragam • Bentuk wacana yang digunakan addalah ekspositoris atau • Ringkas dan padat eksposisi • Konsisten • Gagasan digunakan dengan lengkap, jelas, ringkas dan Bahasa Ilmiah tepat • Menggunakan istilah- • Menghindari ungkapan yang bersifat ekstrim dan istilah teknis emosional • Menghindari kata-kata mubazir • Bersifat moderat • Digunakan sebagai alat komunikasi dengan pikiran dan bukan dengan perasaan • Ukuran panjang kalimat sedang • Penggunaan majas sangat dibatasi • Lazim dilengkapi dengan gambar, diagram, peta, daftar dan tabel • Menggunakan unsur mekanis secara tepat seperti ejaan, lambang, singkatan dan rujukan. 1. Bahasa Indonesia bersifat cendekia artinya bahasa Indonesia itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, Contoh : Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan hara fosfor oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal. 2. Bahasa Indonesia bersifat lugas artinya Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Karakteristik contoh: Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan berfikirnya menjadi menurun. Ragam Bahasa 3. Bahasa Indonesia bersifat jelas Ilmiah artinya Gagasan akan mudah dipahami apabila: a. Dituangkan dalam bahasa yang jelas b. Hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang. Contoh : Struktur cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya dalam kompetisidalam memanfaatkan karbohidrat, karena cendawan pembentuk mikorisa sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya serta kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari asosiasinya dengan tanaman inang. 4. Bahasa Indonesia bersifat Formal artinya Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat. Contoh: Kata Formal : Kata Nonformal: Wanita : Cewek
5. Bahasa Indonesia bersifat menghindari kalimat
Karakteristik fragmentasi artinya kalimat yang belum selesai. Kalimat yang seperti ini terjadi karena adanya keinginan tanpa menyadari kesatuan Ragam Bahasa gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan yang diungkapkan. Ilmiah 6. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat bertolak dari gagasan artinya penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif. Contoh : Penulis menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen. 7. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat objektif artinya Sifat objektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata. Contoh : Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan oleh kekurangan unsur nitrogen. Kata yang menunjukkan sikap Karakteristik ekstrem dapat memberi kesan subyektif dan emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak mungkin tidak, pasti, selalu perlu Ragam Bahasa dihindari. Ilmiah 8. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang hemat. Contoh : Tri dharma perguruan tinggi menjadi ukuran kinerja setiap sivitas akademika. Media tulisan/Karya ilmiah: 1. Laporan ilmiah 2. Artikel 3. Makalah 4. Skripsi Penggunaan 5. Tesis 6. Disertasi Ragam Bahasa Ilmiah Media ujaran atau lisan 1. presentasi ilmiah 2. Seminar, Simposium, atau Lokakarya 3. Diskusi 4. Orasi Kesimpulan Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Dalam bahasa ragam ilmiah memiliki ciri khas yakni cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, (ragam) ilmiah harus Kesimpulan memperhatikan beberapa hal, yaitu : etika ilmiah, ketentuan lembaga (universitas), kemampuan personal, dan kemampuan teknis. Penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut, serta hasil penelitian. http://menulisbukuilmiah.blogspot.com/2008/10/karya- tulis-ilmiah-ciri-dan-sikap.htm Daftar Pustaka http://blog.unnes.ac.id/suparno/2016/04/26/ragam- bahasa-ilmiah/ SEKIAN DAN TERIMA KASIH