“TEROWONGAN”
Disusun oleh :
KELOMPOK 8 (KELAS E)
FAKULTAS TEKNIK
2021
TEROWONGAN
1. Deskripsi
2. Klasifikasi Terowongan
a. Tergantung dari fungsi terowongan
1) Terowongan lalu lintas
Berfungsi untuk lalu lintas kereta api, jalan raya, pejalan kaki, subway
dan sebagainya
2) Terowongan conveyance/ pengangkut
Berfungsi untuk ruangan tenaga listrik, mensuplisi air, menuju ke
ruangan tenaga listrik, untuk kabel listrik atau telepon dan sebagainya
3) Terowongan penampungan
Berfungsi untuk tempat parkir, tempat gardu listrik, tempat
perlindungan, rumah toko dan sebagainya
b. Pada proyek-proyek di lembah sungai
1) Untuk menghubungkan dari sumber ke pengguna air atau waduk
2) Untuk suplisi air irigasi, peternakan, industri dan lain-lain
3) Untuk mengelakan air sungai pada saat pembuatan bendungan
(diversion tunnel)
4) Untuk mengalirkan air dari pelimpah (Spillway tunnel)
5) Untuk menahan tekanan, melepas tekanan, menahan pukulan air dan
lainlain.
6) Membuang air dari ruang tenaga listrik yang ada di bawah tanah
7) Untuk melepaskan tekanan air (Surge Shafts) biasanya dilengkapi
dengan bantalan untuk bila ada perubahan tekanan yang tiba-tiba
Pembangunan
Terowongan
Tahap
Tahap Persiapan Tahap Penggalian
Pembetonan
Penyediaan Udara(Air
Driling
Supply)
Pembuatan satuan
Charging Pengecoran
pembuang
Ventilating
Mucking
Stelling
Shotcreting
Rock Bolting
4. Identifikasi WBS
A. Tahap Persiapan
1) Penyediaan Air (Water Supply)
Memompa air dari sumber atau penampungan air dengan pompa
air dan disalurkan dengan pipa.
2) Penyediaan Udara (Air Supply)
Memompa udara dari luar ke lokasi pekerjaan terowongan dengan
compressor yang disalurkan menggunakan pipa.
3) Penyediaan Tenaga Listrik (Power Supply )
Listrik yang dihasilkan dari generator disalurkan ke lokasi dengan
instalasi listrik yang diperlukan.
4) Pembuatan Saluran Pembuang (Drainage )
Untuk pembuangan air kerja maupun air tanah keluar dari dalam
terowongan.
5) Pembuatan Ventilasi (Ventilation )
Memompa keluar udara dalam dengan menggunakan blower yang
disalurkan dengan pipa.
B. Tahap Penggalian ( Excavation )
1) Pekerjaan persiapan / surveying
Pembuatan marking dan pengukuran menggunakan theodolite atau
total station.
2) Drilling
Pembuatan lubang untuk diisi dinamit dan dilaksanakan menurut
pola yang sudah ditentukan.
3) Charging
Pengisian dinamite (peledak) dalam lubang bor dengan alat stick
kayu.
4) Blasting
Peledakan dinamit yang telah terpasang sesuai pola drillingyang
ada, menggunakan Blasting Machine.
5) Ventilating
Membuang udara kotor hasil peledakan keluar area/ keluar
terowongan.
6) Mucking
Pembuangan material hasil blasting ke luar tunnel.
7) Stealling
Membongkar batu-batu yang masih tersedia pada permukaan
galian setelah blasting menggunakan backhoe dan dibawa keluar
dengan dump truck.
8) Shotcreting
Membuat konstruksi penyangga sementara menggunakan alat
Robot Shotcrete / AliviaShotcrete Place.
9) Rock Bolting
Rock bolt digunakan sebagai penyangga sementara dengan
pemasangan menggunakan alat bor.
C. Tahap Pembetonan ( Concrete Lining )
1) Pembesian
Pembesian dilakukan dengan memasang dahulu fore poling pada
bagian atas yang dilanjut dengan penggalian dengan jack hammer
dan kemudian dipasang steel rib dan wiremesh dibawahnya.
2) Pemasangan Bekesting
Bekesting dilakukan dengan material plat baja yang diangkat dan
dipasang dengan alat bantu Tackle dan traveskemudian untuk
menyangga bekesting digunakan pipe support.
3) Pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan membagi 2 bagian yaitu bagian atas
dan bawah , kemudian pengecoran dilakukan dari bawah ke atas.