Anda di halaman 1dari 14

KARYA ILMIAH DENGAN RAGAM ILMU PROPOSAL DAN

LAPORAN PENELITIAN : RAGAM BAHASA II PEDOMAN


PKM ,PEDOMAN LKM , PEDOMAN PKMI ,PEDOMAN
LAPORAN PENELITIAN PEDOMAN ARTIKEL
PUBLIKASI,PEDOMAN PROPOSAL PENELITIAN
RAGAM BAHASA ILMIAH

Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan


menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat
keilmuannya. Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar
(sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis.

Ragam bahasa ilmiah ini diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa
dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
CIRI – CIRI RAGAM BAHASA ILMIAH

Dalam bahasa Indonesia kebakuan bahasa diukur dengan pedoman umum ejaan
bahasa Indonesia yang disempurnakan, pedoman umum tata bentuka istilah,
Kamus Besar Bahasa Ilmiah, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Pedoman
Pengindonesiaan Istilah Asing dan lain sebagainya. 

(1) Tulisan yang dibuat harus mengacu pada teori (2) Harus lugas dan logis.
Artinya tidak emosional dan mengacu pada pembahasan yang rasional dengan
urutan yang konsisten (3) Efisien, artinya mempergunakan kata, kalimat dan
bahasa yang baik, sesuai, dan mudah dipahami.
CIRI LAIN RAGAM BAHASA ILMIAH

Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku,
baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata
istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.

Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat
diterima akal. Contoh: “Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan.”Ide
kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang tepat. Tidak logis
apabila masalahnya kita tingkatkan. Kalimat di atas seharusnya
“Pengembangan dakwah kita tingkatkan.”
CIRI CIRI LAIN RAGAM BAHASA ILMIAH

Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.


Perhatikan contoh di bawah ini:Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan” lulusan
perguruan tinggi. Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10
orang.

Beradarkan hal tersebut, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata
“kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi menjadi Da’i di Gunung Kidul
5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan pesantren.
CIRI CIRI LAIN RAGAM BAHASA ILMIAH

Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh
pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Jamban
pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”Kalimat tersebut,
mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau mungkin
juga pesantren.

Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak
diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif. Ide diungkapkan secara
teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya, baik dalam kalimat maupun
dalam alinea atau paragraf.
KRITERIA RAGAM BAHASA ILMIAH

Diksi merupakan pilihan kata yang tepat. Penggunaan diksi yang tepat sangat
berpengaruh pada kualitas atau kebakuan suatu kalimat. Untuk
mendayagunakan diksi yang tepat harus diperhatikan ketepatan dan kesesuaian
diksi. 

Ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang sesuai dengan
EYD. Hal-hal yang erkaitan dengan EYD antara lain penggunaan huruf
(kapital, miring, tebal), penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma),
penggunaan angka dan bilangan,dan penggunaan unsur serapan.
KRITERIA RAGAM BAHASA ILMIAH

Sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili


secara tepat isi pikiran atau perasaan penulis atau pembicara, bagaimana ia
dapat mengungkapkan pikiran atau perasaan penulia dan pembaca secara
segar dan sanggup menarik perhatia pembaca atau pendengar terhadap apa
yang dibicarakan.

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau


topik. Paragraf yang baik hendaknya memiliki tiga syarat utama, yaitu :
memiliki kesatuan, memiliki kepaduan, memiliki isi yang memadai.
CONTOH RAGAM BAHASA ILMIAH

Bahasa Indonesia bersifat cendekia artinya bahasa Indonesia itu mampu


digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni
mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama.

Contoh :
Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan
hara fosfor oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh
pada tanah yang kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa
eksternal.
CONTOH RAGAM BAHASA ILMIAH

Bahasa Indonesia bersifat lugas artinya Paparan bahasa yang lugas akan
menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat
dihindarkan.Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.

Contoh : Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan


ringan sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di awing-awang.
Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan
berfikirnya menjadi menurun.
CONTOH RAGAM BAHASA ILMIAH

Bahasa Indonesia bersifat jelas artinya Gagasan akan mudah dipahami apabila:
Dituangkan dalam bahasa yang jelas. Hubungan antara gagasan yang satu
dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul
pada kalimat yang sangat panjang.

Contoh :
Struktur cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk
bebas dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh
akar, misalnya dalam kompetisidalam memanfaatkan karbohidrat. 
CONTOH RAGAM BAHASA ILMIAH

Bahasa Indonesia bersifat Formal artinya Bahasa yang digunakan dalam


komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan
ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.

brrdahasa Indonesia bersifat menghindari kalimat fragmentasi artinya kalimat


yang belum selesai. Kalimat yang seperti ini terjadi karena adanya keinginan
tanpa menyadari kesatuan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari
kesatuan yang diungkapkan.
KESIMPULAN

Kesimpulan Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam


bahasa Indonesia yang digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya
ilmiah. Ciri khas yakni cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat
fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat,
dan konsisten. 

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, seorang presenter ilmiah harus


memperhatikan beberapa hal, yaitu : etika ilmiah, ketentuan lembaga
(universitas), kemampuan personal, dan kemampuan teknis. 
SARAN

Ragam bahasa Ilmiah merupakan ragam bahasa yang menggunakan bahasa


baku. Setiap orang seharusnya memahami dan mengetahui ragam bahasa
ilmiah, sehingga suatu waktu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saran Kami sarankan kepada pembaca maupun pendengar agar dapat


memahami bahasa ragam ilmiah dengan lugas dan baik, sebab bahasa ilmiah
sangat penting dan berguna terkhusus bagi kalangan pelajar terkhusus bagi
mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai