Anda di halaman 1dari 11

Analisa Keefektifan Bahasa Indonesia dalam

Penulisan Karya Ilmiah

Reza Muhammad Hanafi

6211420012

Ilmu keolahragaan

PENDAHULUAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ilmiah berarti karya


tulis bersifat kelimuan, berkonsep serta memenuhi syarat sebagai ilmu
pengetahuan . Sifat keilmuan tersebut dapat dilihat dalam penggunaan
bahasa. Ragam bahasa ilmiah merupakan jenis ragam bahasa yang digunakan
dalam sebuah karya tulis ilmiah atau bisa juga diungkapkan bahasa
pengantar di dalam dunia pendidikan. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
yang dipelajari dalam akademik dikarenakan penutur bahasanya juga
merupakan seseorang yang berpendidikan.

Ragam bahasa tersebut dalam pemakaian dalam dunia akademik


sering dikenal juga dengan istilah ragam bahasa baku atau ragam bahasa
standar. Ciri-ciri yang dapat ditemukan dalam ragam bahasa adalah
kecendekiawan dan kemantapan dinamis. Kecendekiawan berarti penataan
penggunaan bahasa yang digunakan masuk akal, logis dan juga teratur.
Sedangkan kemantapan dinamis dapat dilihat walaupun kosakata dan istilah
yang digunakan terbuka terhadap perubahan akan tetapi dari aturan dalam
ragam bahasa yang digunakan berlaku dengan mantap (Alwi,dkk, 2003:13).
Sifat umum dalam ragam bahasa adalah terikat pada aturan bahasa,
cenderung kaku, serta terdapat standar yang meliputi ejaan bahasa Indonesia
baku dan penggunaan tata bahasa tertentu dalam penggunaan bahasanya.
Tata bahasa Indonesia yang baku terdiri dari penggunaan paragraf,
kalimat, serta kata yang sesuai standar yang berlaku. Kaidah tersebut
meliputi kaidah tata bahasa Indonesia yang sesuai dengan yang ditetapkan
Pusat Bahasa Indonesia dalam aturan.

Dalam penulisan karya ilmiah harus mengikuti kaidah-kaidah yang


telah ditetapkan, salah satunya adalah penggunaan bahasa serta kalimat yang
efektik. Berdasarkan penuturan Rahmawati (2011) kalimat efektif berarti
suatu kalimat yang dapat dipahami oleh pembacanya serta dapat
mengungkapkan gagasan secara tepat. Sejalan dengan penjelasan Widjono
(2012) menurut hematnya kalimat efektif merupakan kalimat yang lengkap
tetapi dibalut secara jelas dan padat serta dapat informasi yang diharapkan
dapat tersampaikan secara tepat kepada pembacanya. Berdasarkan dua
penulis tersebut, dapat disumpulkan kalimat efektif merupakan kalimat yang
jelas, padat, serta tidak bertele-tele agar informasi yang disampaikan dapat
dimengerti oleh pembaca dengan tepat. Sedangkan menurut Ramadhanti
(2015) kalimat efektif merupakan kalimat yang jelas dan telah memenuhi
kaidah sesuai tata bahasa yang berlaku, baik lisan maupun tulisan. Selain itu,
menurut penuturan Soedjito (2011) kalimat efektif adalah kalimat yang
mempunyai ciri-ciri logis, tidak rancu, tidak memiliki subjek ganda, serasi,
lengkap, cermat, hemat serta padu. Keparalelan kalimat serta kesepadanan
kata dapat terlihat dari susunan katanya yang sesuai dengan fungsi formulasi
sebuah kalimat serta disusun secara runtut.

Dengan demikian, hal yang diperlukan dalam menulis tentunya


keseimbangan antara struktur bahasa yang digunakan dan pokok pikiran
dengan kehematan untuk menghindari makna ambigu, penjamakan,
hiponimi, pleonasme, reduplikasi, dan pleonasme. Dengan demikian, dalam
pemakaian kata diperlukan unsur-unsur supaya kalimat dikatakan kalimat
efektif sehingga makna yang ingin disampaikan seseorang dapat diterima
dengan baik oleh orang yang membacanya. Unsur-unsur dalam pemakaian
kata yang membangun sebuah kalimat diantaranya adalah subjek, predikat,
objek, serta pelengkap, dan keterangan atau setidaknya memiliki subjek dan
predikat. Hal tersebut dimaksudkan supaya pembaca mudah dalam
memahami materi yang ingin disampaikan penulis.

Hambatan daalam penulisan karya ilmiah pasti selalu ada, hambatan


tersebut diantaranya adalah kesalahan berbahasa. Menurut Brown (2004)
kesalahan berbahasa dalam pembelajaran sebenarnya merupakan suatu hal
yang wajar dan dapat diterima karena tidak mungkin suatu individu mampu
mempelajari suatu bahasa tanpa membuat kesalahan terlebih apapun. Dari
keseluruhan kesalahan berbahasa tersebut rata-rata kesalahan berbahasa
terjadi karena penulis tidak mengetahui penggunaan bahasa secara benar
dan tepat.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemararan dalam latar belakang, permasalahan yang


dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana keefektifan bahasa
Indonesia dalam penulisan karya ilmiah?

LANDASAN TEORI

Bukti dari penelitian empiris yang sudah ada memperlihatkan


simpulan bahwa kualitas bahasa Indonesia kelas terpelajar, termasuk di
dalamnya mahasiswa serta sarjana ternyata masih cukup rendah. Mahasiswa,
menunjukkan bahwa siswa masih melakukan cukup banyak kesalahan mulai
dari penyusunan paragraf, pembentukan kata, ejaan, hingga tata bahasa.
Sejalan hal itu menurut Syafi'ie dalam penelitiannya tentang penggunaan
bahasa Indonesia pada tulisan-tulisan calon pendidik peserta didik
menunjukkan sangat rendahnya penggunaan bahasa Indonesia di kalangan
calon guru kesiswaan.

Kesalahan kebahasaan peneliti bersumber dari ketidaktepatan dalam


penerapan kaidah bahasa diantaranya adalah dalam diksi, penulisan kata,
pemotongan kata, penggunaan kata Di mana dan di mana dan kapan ditulis,
itu, penggunaan penggunaan kata-kata yang berlebihan, penghilangan
imbuhan, penggunaan kata depan yang tidak tepat, dan lain sebagainya. Salah
satu syarat dalam menulis artikel pada umumnya, dan khususnya dalam
melaporkan hasil penelitian ilmiah, adalah penggunaan bahasa yang cermat.
hanya pesan yang tidak sampai, tetapi juga dapat menyebabkan multitafsir.

Bahasa dalam karya ilmiah haruslah jelas, padat, dan tepat.


Penggunaan bahasa yang tepat dalam penulisan ilmiah adalah bahasanya
yang baku, baik menurut istilah maupun kaidahnya. Sederhana artinya tepat,
tidak rumit. Jikan disimpulkan, deskripsi berorientasi pada masalah,
sehingga interpretasi yang ambigu atau multitafsir. Padat dalam hal ini
berarti efisien, baik dalam struktur maupun dalam penggunaan kata. Terlalu
banyak menggunakan kalimat kompleks dalam menjelaskan masalah bahkan
malah mengaburkan masalah itu sendiri. Susunan kalimat yang ditulis
mencerminkan ketepatan isi pikiran dari penulis. Jika siswa ingin menulis,
berbicara melalui cara menyenangkan dan meyakinkan, mereka harus
pandai membuat kalimat yang efektif. Bentukan kalimat efektif dilalui
berbagai teknik bahasa yang harus dikuasai seperti ejaan yang baik (EYD),
penulisan kata, diksi, ketepatan struktur kata berbagai alat linguistik (speech
cohesion) sebagai indikator dari speech cohesion .

Karya tulis ilmiah adalah penyajian suatu masalah ilmiah secara logis,
sistematis, empiris, dan bertanggung jawab secara objektif. Dalam tulisan
Mujianto (2016) menulis artikel ilmiah adalah proses mengungkapkan
gagasan atau ide cerdas yang disampaikan penulis dalam bahasa yang rapi,
menyeluruh dan sistematis. Tulisan dapat dipahami oleh pembaca.
Sedangkan menurut Susanti (2015) artikel ilmiah membahas masalah ilmiah,
ditulis dalam bentuk hasil penelitian, kajian ilmiah dan juga gagasan ilmiah.
Oleh karena itu, perlunya penguasaan unsur kebahasaan untuk
mengembangkan kemampuan melakukan tahapan artikel ilmiah berupa
proses kreatif. Artikel ilmiah terdiri dari artikel, laporan penelitian, tesis,
disertasi dan proposal (Jauhari, 2010). Di lapangan atau secara tertulis,
mereka tidak mengungkapkan secara sembarangan mengenai pendapat
ataupun teori. Penulisan ilmiah harus disertai juga karya ilmiah dan struktur
ilmiah, sehingga tulisan yang dihasilkan terpadu dan runtut serta struktur
kebahasaan yang sistematis.

Menuurt Yulianto (2013) diperlukan keterampilan berbahasa untuk


menghasilkan dokumen yang baik meliputi penguasaan penyusuna
paragraph, pemilihan kata, ejaan, penyusunan kalimat yang efektif, serta
pembentukan kata. Tulislah sesuai dengan aturan pedoman umum agar
tulisan menjadi bernilai terstruktur. Menurut penjelasan (Ahmadi, et al.,
2011) penulis harus memperhatikan ragam bahasa dalam penulisan karya
ilmiah. Dokumen harus komunikatif, langsung dan jelas sehingga isi materi
dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.

Oleh karena itu, pengalaman dan pengetahuan diperlukan konsisten


latihan menulis, agar dapat menerapkan bahasa yang baik sesuai kaidah baku
bahasa Indonesia dalam penulisan ilmiah. yang berlaku, ketepatan dan
kelengkapan tulisan tangan sehingga tulisan tangan itu padu.

PEMBAHASAN

Bahasa Indonesia yang efektif adalah dalam penggunaan kalimatnya


dapat mengungkapkan gagasan penulis dengan baik sehingga pembaca pun
akan memahami apa makna kalimat tersebut secara tepat. Kalimat efektif
adalah sarana yang tepat untuk menyampaikan gagasan yang dimiliki oleh
penulis. Dalam kegiatan menulis, baik krya ilmiah maupun karya populer,
artikel ataupun laporan, kalimat yang digunakan haruslah kalimat efektif.
Menurut Gorys Keraf(1993) kalimat efektif mempunyai syarat sebagai
berikut,

1. Kesatuan Gagasan
Kesatuan gagasan berarti dalam satu gagasan harus mengacu pada
fungsi-fungsi kalimat dalam satu kalimat. Kalimat lengkap mempunyai
syarat setidaknya harus mempunyai subjek dan predikat. Akan tetapi
fungsi-fungsi tersebut dapat diperluas dan ditambahkan fungsi lain.

Contoh:

a. Dalam reksadana saham tidak ikut berpartisipasi dalam manajemen


investasinya.

Kalimat tersebut tidaklah menunjukkan kesatuan gagasan


dikarenakan tidak adanya subjek dalam kalimat di atas. Siapa yang
tidak ikut berpartisipasi dalam manajemen investasinya? Mengacu
kepada siapakah partikel –nya pada kata investasinya? Coba
bandingkan dengan kalimat di bawah

Dalam reksadana saham, investor tidak ikut berpartisipasi dalam


manajemen investasinya.

b. Karena kabel yang digigit ikan hiu ini merupakan faktor lemahnya
jaringan internet akhir-akhir ini.

Kata karena adalah penunjukan konjungsi hubungan sebab/ alasan


yang mempunyai fungsi penghubung induk kalimat dengan anak
kalimat. Pada kalimat tersebut, penyebab (induk kalimat) tidak
terlihat.

2. Koherensi secara kompak dan baik.


Koherensi dalam penulisan karya ilmiah haruslah mengacu pada
hubungan antarunsur pembentuk kalimat.
Selengkapnya dapat lihat contoh:
a. Konten keuangan anak muda tersebut dibuat oleh youtuber yang
berjumlah 30 item.
b. Konten keuangan anak muda berjumlah 30 item tersebut dibuat
oleh youtuber.

3. Penekanan Kalimat.
Dalam suatu kalimat dalam penulisan karya ilmiah, umumnya
terdapat satu topic/hal yang ingin ditekankan penulis. Melalui
berbagai hal, penekanan tersebut akan terasa nyata. Seperti contoh di
bawah ini:

a. Beberapa perusahaan sudah mencapai ESG lebih dari lima puluh


persen dan angka industri hijau yang cukup tinggi.

b. Angka ESG lebih dari lima puluh persen dan industri hijau yang
cukup tinggi sudah dicapai beberapa perusahaan.

c. Beberapa perusahaan pun sudah mencapai lebih dari lima puluh


persen ESG dan instri hijau yang cukup tinggi.

Berdasarkan contoh, dapat disimpulkan bahwa cara memberi


penekanan dalam kalimat adalah menggunakan partikel -pun,
pengulangan, pertentangan dan dapat juga dengan meletakkan topik
di awal kalimat.

3. Variasi
Variasi sering digunakan untuk menghindari kebosanan jika
menggunakan pola kalimat dan kata yang itu-itu saja.
4. Paralelisme
Pola ini lebih pada penekanan pola dan jenis yang sama yang
digunakan dalam satu kalimat. Seperti contoh, jika terdapat predikat
lebih dari dua dalam sebuah kalimat maka sama juga imbuhan dalam
predikat-predikat tersebut. Contohnya kalimat berikut:

a. Fungsi perencanaan keuangan di antaranya adalah membantu


mengatur pos pengeluaran dan dapat digunakan untuk mengatur pos
investasi.

b. Fungsi perencanaan keuangan di antaranya adalah membantu


mengatur pos pengeluaran dan mengatur pos investasi.

6. Logika atau Penalaran


Salah satu ciri karya ilmiah adalah logis, maka pernyataan yang
digunakan dalam kalimat penulisan karya tulis ilmiah sesuai dengan
logika. Seperti contoh di bawah ini.

a. Secara umum, investasi di pasar saham lebih optimis daripada


kedua instrument investasi sebelumnya.
Pertanyaan yang muncul sesuai kalimat di atas adalah, siapa yang
merasa lebih optimis? Apakah mungkin, sebuah instrument
investasi (dalam hal ini pasar saham) dapat merasakan
optimisme? Perasaan (optimis) tentunya dapat dirasakan oleh
makhluk hidup seperti manusia, bukan saham.

Penelitian yang menggunakan banyaknya jumlahnya kata


dan kalimat yang digunakan dalam penggunaan bahasa Indonesia
yang efektif belum ada. Namun, penelitian ini dapat memberikan
sedikit gambaran mengenai hubungan antara jumlah kata serta
kalimat dengan keefektifan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah.

SIMPULAN

Dalam penulisan karya ilmiah harus mengikuti kaidah-kaidah yang telah


ditetapkan, salah satunya adalah penggunaan bahasa serta kalimat yang
efektif. Bukti dari penelitian empiris yang sudah ada memperlihatkan
simpulan bahwa kualitas bahasa Indonesia kelas terpelajar, termasuk di
dalamnya mahasiswa serta sarjana ternyata masih cukup rendah. Kesalahan
kebahasaan peneliti bersumber dari ketidaktepatan dalam penerapan kaidah
bahasa diantaranya adalah dalam diksi, penulisan kata, pemotongan kata,
penggunaan kata Di mana dan di mana dan kapan ditulis, itu, penggunaan
penggunaan kata-kata yang berlebihan, penghilangan imbuhan, penggunaan
kata depan yang tidak tepat, dan lain sebagainya. Kesatuan gagasan berarti
dalam satu gagasan harus mengacu pada fungsi-fungsi kalimat dalam satu
kalimat, koherensi dalam penulisan karya ilmiah haruslah mengacu pada
hubungan antarunsur pembentuk kalimat, dalam suatu kalimat dalam
penulisan karya ilmiah, umumnya terdapat satu topic/hal yang ingin
ditekankan penulis, variasi sering digunakan untuk menghindari kebosanan
jika menggunakan pola kalimat dan kata yang itu-itu saja, pararelisme serta
logis.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, dkk.2011. Menulis Ilmiah: BukuAjar MPK Bahasa Indonesia.

Surabaya:Unesa University Press.

Arikunto, S.2010. Prosedur Penelitian:Suatu PendekatanPraktek. Jakarta:

RinekaCipta.

B.,H., Douglas.2004. Principlesof LanguageTeaching AndLearning. New

Jersey:Prentice HallInc.

Dalman .2015. MenulisKarya Ilmiah. Jakarta: Rajawati Pers.

Gantamitreka.,Shokha.2016.Kesalahan Bebahasapenggunaan EYD

Panduan LengkapBerbahasa yangBaik dan BenarEdisi Terbaru untuk


Pelajar, Mahasiswa dan Umum.Solo:Genta Smart Publisher.

Jalal,M. 2012. Problematika Kesalahan Bahasa Pada Penulisan Skripsi

Mahasiswa UniversitasAirlangga.Mozaik: JurnalIlmuHumaniora,


12(2).

Rahmawati,N.2011.Bahasa IndonesiaKeilmuan di PerguruanTinggi.

Bandung:Khalifa InsanCendikia Pres.

Ramadhanti,D. 2016. Penggunaan Kalimat Efektif Dalam Karya Tulis Ilmiah

Siswa : Aplikasi Semantik Studi Kasus Siswa Kelasa XI SMK Negeri 2


Lembah Gumanti.

Suherli.2007.MenulisKarangan Ilmiah: Kajiandan Penuntundalam

Menyusun KaryaTulis Ilmiah. Jakarta:Arya Duta.

Soedjito,D.2011.Kosakata Bahasa Indonesia. Malang. Aditya


Media Pustaka.

Susanti,R. 2015. Kesalahan penggunaan eyd dalam karya ilmiah

Mahasiswa Politeknik IndonusaSurakarta.JurnalIKON ProdiD3


KomunikasiMassa.Politeknik Indonusa Surakarta1(2), 36.

Widjono.2012.Bahasa IndonesiaMata Kuliah Pengembangan

KepribadiandiPerguruanTinggi.Jakarta:GramediaWidiasarana
Indonesia.

Turistiani,T. Dewi. 2013.Fitur KesalahanPenggunaan Ejaan Yang

Disempurnakandalam MakalahMahasiswa.Paramasastra, JurnalIlmiah


Bahasa Sastra danPembelajarannya,1(1),62.

Anda mungkin juga menyukai