Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pembelajaran Gramatikal Tulisan


“Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran menulis”
Dosen Pengampu : Syaiful Anam , M.Pd.
Mata Kuliah Pembelajaran Menulis

Disusun Oleh Kelompok 8 :

1. Ihsanu Ulya (2288201014)


2. Eliya Septiarani (2288201024)
3. Risa Indriani (2288202015)

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Morfologi. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang Kajian Morfologi Bahasa Indonesia, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Dalam
penulisan makalah ini penulis menghadapi berbagai kendala, baik yang datang dari diri penulis
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Syaiful Anam, M.Pd. yang selalu
mendukung penulisan tugas ini, dan kepada semua pihak yang ikut membantu terselesaikanya
penulisan makalah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan
manfaat yang lebih luas, serta menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca, khususnya para
mahasiswa Universitas Nurul Huda.

Belitang

Penulis
BAB I

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang pesat ini, kemampuan
berkomunikasi dengan baik dan benar menjadi hal yang sangat penting. Salah satu aspek
penting dalam berkomunikasi adalah kemampuan menulis. Menulis bukan hanya sekedar
menuangkan ide atau pikiran ke dalam bentuk tulisan, tetapi juga harus memperhatikan struktur
dan aturan gramatikal yang benar agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik
oleh pembaca.
Pembelajaran menulis adalah proses di mana seseorang mempelajari dan
mengembangkan keterampilan untuk menyampaikan ide, pikiran, atau informasi melalui
tulisan. Proses ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari pemahaman dasar tentang huruf dan
kata, struktur kalimat, hingga penggunaan tata bahasa dan gaya penulisan yang tepat.
Pembelajaran menulis tidak hanya penting bagi pelajar, tetapi juga bagi setiap individu, karena
menulis adalah salah satu bentuk komunikasi utama dalam kehidupan sehari-hari dan dunia
kerja. Dengan kemampuan menulis yang baik, seseorang dapat menyampaikan pesan atau
informasi dengan jelas dan efektif.
Pembelajaran gramatikal tulisan adalah proses belajar dan mengembangkan
pemahaman serta keterampilan dalam menggunakan aturan gramatika yang benar dalam
menulis. Tujuan utama dari pembelajaran ini adalah untuk membantu individu memahami dan
menerapkan aturan-aturan gramatika yang berlaku dalam bahasa tertentu dalam menulis
dengan tepat dan efektif.Pembelajaran gramatikal tulisan melibatkan pemahaman tentang
berbagai aspek gramatika seperti penggunaan kata, struktur kalimat, tanda baca, dan
penggunaan kata-kata yang tepat. Dalam pembelajaran ini, individu akan belajar mengenali
dan memahami aturan-aturan gramatika yang berlaku dalam bahasa yang digunakan, serta
bagaimana menerapkannya dalam menulis.
Namun, dalam kenyataannya, banyak individu, baik pelajar maupun profesional, yang
masih mengalami kesulitan dalam menulis dengan gramatikal yang benar. Hal ini tentunya
menjadi permasalahan yang serius dan perlu mendapatkan perhatian lebih. Oleh karena itu,
pembelajaran gramatikal tulisan menjadi topik yang sangat relevan untuk dibahas.
Makalah ini bertujuan untuk membahas lebih dalam tentang pentingnya pembelajaran
gramatikal dalam menulis, metode apa saja yang efektif dalam pembelajaran tersebut, dan
bagaimana dampaknya terhadap kemampuan menulis seseorang. Diharapkan melalui makalah
ini, pembaca dapat memahami betapa pentingnya mempelajari gramatikal dalam menulis dan
bagaimana cara yang efektif untuk mempelajarinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian makna gramatikal ?
2. Apa saja jenis dan contoh Gramatikal ?
3. Bagaimana manfaat pembelajaran Gramatikal Tulisan ?

C. Tujuan
1. Untuk memahami makna gramatikal.
2. Untuk mngetahui jenis dan contoh Gramatikal.
3. Untuk memahami manfaat pembelajaran Gramatikal Tulisan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makna Gramatikal

Menurut Ernawati Waridah dalam bukunya EYD & Seputar Kebahasaan Indonesia, makna
gramatikal adalah makna suatu kata setelah kata tersebut mengalami proses gramatikalisasi,
seperti pengimbuhan, pengulangan, atau pemajemukan.Dengan demikian, makna gramatikal
sangat bergantung pada struktur kalimatnya, sehingga gramatikal juga bisa disebut dengan
makna struktural.Sejalan dengan definisi menurut Isodarus Praptomo Baryadi dalam buku
Morfologi Dalam Ilmu Bahasa, menyatakan bahwa makna gramatikal adalah makna yang
timbul akibat peristiwa tata bahasa, yaitu proses melekatnya bentuk kata (morfem) yang satu
dengan bentuk yang lain.
Kata yang dapat dimengerti sebagai satuan gramatikal adalah kata yang terdiri dari satu
morfem atau lebih sehingga menjadi unsur langsung pembentuk suatu frasa atau kalimat.
Bentuk morfem dapat berupa / ber / , / me-l / secara lepas atau berdiri sendiri belum punya
makna. Morfem dapat mempunyai makna setelah bergabung dengan bentuk kata lain,
penggabungan ini disebut proses morfologi kata.Makna dari gramatikal sendiri adalah kata
yang berubah-ubah sesuai dengan konteks (berkenaan dengan situasinya, yakni tempat, waktu,
dan lingkungan penggunaan bahasa) pemakainya.

Maka, penggunaan makna gramatikal dikutip dari buku Bahasa Indonesia Tataran
Semenjana susunan Ahmad Iskak dan Yustinah akan berubah setelah mengalami proses
struktural (pengimbuhan, pengulangan ataupun pemajemukan), proses metaforis (persamaan
dan perbandingan kata), dan proses kontekstual (disesuaikan dengan konteks pemakainya).

B. Jenis dan contoh Gramatikal


Pemahaman makna gramatikal dapat dikelompokkan menjadi 8 jenis berikut ini:
1. Parafrase
Parafrase adalah proses mengungkapkan kembali konsep dan tataran makna suatu kalimat
dengan bentuk bahasa atau leksikon yang berbeda tetapi tidak menghilangkan maksud dan
makna utamanya. Parafrasa sebagai istilah yang berasal dari bahasa Latin “paraphrase“ ataupun
bahasa Yunani (Paraphrasein), dengan arti yang sama yaitu “Cara Ekspresi Tambahan”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parafrasa ataupun parafrase adalah
pengungkapan kembali pada suatu tuturan dari sebuah tingkatan ataupun beragam bahasa
menjadi tuturan lain tanpa mengubah pengertian aslinya.

Selain itu, parafrasa dapat juga dipahami sebagai penguraian kembali pada suatu teks
(karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan tujuan dapat menjelaskan
makna yang tersembunyi. Parafrase bisa dibilang sebagai suatu cara yang digunakan oleh para
penulis untuk terhindar dari plagiarisme dengan cara memberikan kutipan tak langsung dari
teks aslinya. Hal yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan teknik parafrase sebagai
sesuatu yang tidak melanggar hukum, karena penulis hanya akan menulis ulang ide tersebut
dengan kalimatnya sendiri.
Contoh: kalimat “Rani adalah anak yang pintar” diparafrase “Rani seorang anak yang pandai”

2. Entailmen
Entailmen adalah proses pembentukan makna dari sebuah ujaran dengan merujuk atau
berhubungan dengan ujaran yang lain, atau makna yang dimunculkan mengikuti ujaran
tersebut. Sederhananya kita dapat menyimpulkan makna lain yang slaing
berhubungan.Entailment dalam lingkuistik adalah keharusan yang muncul dalam bahasa alami.
Jika kalimat A mengandung kalimat B, maka kalimat A tidak mungkin benar jika B juga benar
.Entailment berasal dari semantika ekspresi lingkuistik dan dipenuhi oleh hukum logika
.Berbeda dengan implikatur yang menunjukkan bahwa hubungan antara tuturan dan
maksudnya tidak bersifat mutlak, entailment menunjukkan hubungan antara tuturan dan
maksudnya yang bersifat mutlak
Contoh: ujaran “Rani tidak sekolah hari ini” dapat disimpulkan bahwa “Rani adalah seorang
siswa”

3. Presuposisi
Presuposisi adalah makna yang bermula dari praanggapan yang didapat berdasarkan suatu
asumsi atau anggapan belaka.Presuposisi adalah pengetahuan bersama yang dimiliki oleh
penutur dan mitra tutur yang melatarbelakangi suatu tindak tutur. Kesamaan presuposisi akan
memperlancar komunikasi, sedangkan perbedaan presuposisi akan menghambat komunikasi.
Presuposisi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain: presuposisi faktif, presuposisi
leksikal, presuposisi eksistensial, presuposisi struktural, presuposisi kontrafaktual, dan
presuposisi implikatur.
Contoh: ujaran “Rani adalah perempuan berkacamata” dapat mempunyai anggapan bahwa
“Rani gemar membaca”

4. Kontradiksi
Kontradiksi adalah pertentangan makna yang ditimbulkan dari kesatuan sintaksis. Dalam
kalimat tersebut terdapat makna yang saling bertentangan, bertolak belakang dengan makna
kata lainnya.Secara harfiah, pada dasarnya kontradiksi merupakan peristiwa atau kejadian yang
menimbulkan pertentangan antara dua hal yang sangat berlawanan, apabila dijabarkan dalam
metode logika matematika, kontradiksi adalah suatu pernyataan majemuk yang bernilai salah
untuk semua kemungkinan dari premis-premisnya. Jadi, kontradiksi berlawanan dengan
tautologi. Hal ini dapat dibuktikan menggunakan tabel kebenaran ataupun sifat-sifat logika.
Contoh: kalimat “Rani bekerja setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu”

5. Tautologi
Tautologi adalah sebuah makna yang memiliki pengulangan gagasan atau kata yang tidak perlu
atau redundan dalam sebuah kalimat atau ungkapan. Tautologi terjadi ketika kata atau frasa
yang memiliki makna yang sama atau sangat mirip digunakan bersama-sama dalam kalimat
yang sama.
Contoh: Rani telah masuk ke dalam kantornya

6. Inkonsistensi
Inkonsistensi adalah makna yang tidak selaras atau makna yang tidak sepadan. Hal ini karena
makna tersebut tidak sebanding atau timpang. Biasanya terdapat pada ujaran yang
menganalogikan sesuatu dengan objek pembicaraan.Inkonsistensi terjadi ketika ada konflik
antara dua atau lebih pernyataan atau konsep dalam suatu sistem. Contohnya, pernyataan yang
menyatakan dua hal yang bertentangan, seperti “Hari ini adalah Senin” dan “Hari ini adalah
Rabu” tanpa konteks waktu yang berbeda.

7. Anomali
Anomali adalah makna yang ditimbulkan tidak dapat diterima secara umum (common sense).
Penyimpangan yang dipandang dari sudut konvensi gramatikal atau semantik suatu bahasa
sehingga tidak bisa diterima secara logis.Anomali merujuk pada ketidaksesuaian atau
ketidaknormalan dalam suatu situasi atau data. Dalam konteks ilmiah atau data, anomali dapat
mengindikasikan sesuatu yang tidak sesuai dengan pola atau harapan yang biasa.
Contoh: kalimat “Seorang janda itu tinggal bersama dengan suaminya di rumah kecilnya”

8. Ambiguitas
Makna kata yang ambigu berarti memiliki arti yang beragam. Makna tersebut mengandung
interpretasi dan multitafsir. Makna yang ditangkap seorang dapat berbeda satu dengan yang
lainnya. Ambiguitas ini disebut juga makna ganda.Ambiguitas terjadi ketika suatu pernyataan
atau situasi dapat diartikan dengan lebih dari satu cara, sehingga menyebabkan kebingungan
atau ketidakpastian. Contohnya, “Saya melihat teman saya dengan kacamata” bisa diartikan
bahwa teman itu memakai kacamata atau bahwa saya memakai kacamata ketika melihat teman.

Contoh: kalimat “Rani makan dengan ikan” memiliki kata ‘ikan’ yang dapat diartikan hewan
ikan atau lauk pauk.

C. Manfaat pembelajaran Gramatikal Tulisan


Pembelajaran gramatikal tulisan memiliki berbagai manfaat yang penting dalam
pengembangan kemampuan menulis seseorang. Berikut adalah beberapa manfaat
pembelajaran gramatikal tulisan:
1. Meningkatkan kejelasan dan keterbacaan tulisan
Dengan mempelajari gramatika tulisan, seseorang dapat menghasilkan tulisan
yang lebih jelas, terstruktur, dan mudah dipahami oleh pembaca. Pemahaman
tentang struktur kalimat, penggunaan kata-kata yang tepat, dan tanda baca yang
benar dapat membantu meningkatkan kejelasan dan keterbacaan tulisan.

2. Meningkatkan kepercayaan diri dalam menulis


Dengan memahami dan menerapkan aturan gramatika yang benar, seseorang
akan merasa lebih percaya diri dalam menulis. Kemampuan untuk
menghasilkan tulisan yang gramatikal dapat memberikan rasa puas dan
meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi secara tertulis.

3. Memperbaiki kesalahan gramatikal


Pembelajaran gramatikal tulisan membantu individu mengenali dan
memperbaiki kesalahan gramatikal yang umum terjadi dalam penulisan.
Dengan pemahaman yang baik tentang aturan gramatika, seseorang dapat
menghindari kesalahan seperti penggunaan kata yang salah, struktur kalimat
yang tidak tepat, atau penggunaan tanda baca yang salah.

4. Meningkatkan pemahaman tentang bahasa


Pembelajaran gramatikal tulisan membantu individu memahami lebih dalam
tentang bahasa yang digunakan. Dengan mempelajari aturan gramatika,
seseorang dapat memahami bagaimana kata-kata, frasa, dan kalimat
membentuk makna yang jelas dan tepat.

5. Membantu membangun gaya penulisan yang baik


Pembelajaran gramatikal tulisan juga membantu individu membangun gaya
penulisan yang baik. Dengan memahami aturan gramatika, seseorang dapat
mengembangkan kepekaan terhadap penggunaan kata-kata yang tepat, struktur
kalimat yang efektif, dan variasi gaya penulisan yang menarik.

6. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif


Pembelajaran gramatikal tulisan membantu individu mengembangkan
kemampuan berkomunikasi secara efektif melalui tulisan. Dengan menguasai
aturan gramatika, seseorang dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan
lebih jelas, teratur, dan tepat.

Pembelajaran gramatikal tulisan memiliki manfaat yang signifikan dalam pengembangan


kemampuan menulis seseorang. Dengan memahami dan menerapkan aturan gramatika yang
benar, seseorang dapat meningkatkan kejelasan, keterbacaan, kepercayaan diri, dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif melalui tulisan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dari Ernawati Waridah dan Isodarus Praptomo Baryadi, makna
gramatikal adalah makna yang timbul setelah kata atau frasa mengalami proses gramatikalisasi,
pengimbuhan, pengulangan, atau pemajemukan. Makna gramatikal sangat bergantung pada
struktur kalimatnya dan dapat berubah sesuai dengan konteks pemakaiannya.
Terdapat delapan jenis makna gramatikal, yaitu parafrase, entailmen, presuposisi, kontradiksi,
tautologi, inkonsistensi, anomali, dan ambiguitas. Setiap jenis memiliki karakteristik dan
contoh-contoh yang berbeda.Pembelajaran gramatikal tulisan memiliki manfaat yang penting
dalam pengembangan kemampuan menulis seseorang. Beberapa manfaatnya antara lain
meningkatkan kejelasan dan keterbacaan tulisan, meningkatkan kepercayaan diri dalam
menulis, memperbaiki kesalahan gramatikal, meningkatkan pemahaman tentang bahasa,
membantu membangun gaya penulisan yang baik, dan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi secara efektif.

Dengan demikian, pembelajaran gramatikal tulisan dapat membantu individu


menghasilkan tulisan yang lebih baik, memahami struktur kalimat dengan lebih baik, dan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara tertulis.
DAFTAR PUSTAKA

Eriyanti, R. W., Syarifuddin, K. T., Datoh, K., & Yuliana, E. (2020). Linguistik umum. Uwais
inspirasi indonesia.
Kartika, D., & Budaya, J. S. J. F. I. (2017). Analisi Konstraktif Kata Sifat (Keiyoshi) Bahasa
Jepang dan Bahasa Indonesia ditinjau secara Gramatikal serta Pengajarannya.
Universitas Bunghatta. Padang.
KURNIAWAN, B. (2014). PENERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA DARI BAHASA PRANCIS
KE DALAM BAHASA INDONESIA (Penelitian Analisis Isi pada Terjemahan Novel
Madame Bovary Karya Gustave Flaubert oleh Santi Hendrawati) (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA).
Mahanani, E. N. (2022). Presuposisi, Implikatur dan Entailment pada Naskah Kethoprak
Rambat Rangkung Karya PT Santosa. DIWANGKARA: Jurnal Pendidikan, Bahasa,
Sastra dan Budaya Jawa, 2(1).
Oktrifianty, E. (2021). Kemampuan Menulis Narasi di Sekolah Dasar (Melalui Regulasi Diri,
Kecemasan dan Kemampuan Membaca Pemahaman). CV Jejak (Jejak Publisher).
Wanti Allobua, D. D., & Wahyuni, I. SEORANG WANITA PEMALU KARYA WS RENDRA.

Anda mungkin juga menyukai