PARAGRAF
Dosen Pengampu: Juliani,S.Pd,M.Pd
Disusun
Oleh kelompok 7:
Rauzaton Maisura ( 230210010 )
Siti Aminah ( 230207013 )
Anita Santi ( 230210007 )
Ulil Amshar ( 230212108 )
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kuliah kami yg bejudul “ PARAGRAF “
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan yg
tulus memberikan doa,saran dan kritik.Sehingga makalah ini dapat terselesaikan.kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
pemahaman dan pengetahuan yg kami miliki.Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran yg membangun dari berbagai pihak. Dan kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian Paragraf
2. Unsur-unsur paragraf
3. Jenis-jenis paragraf
A. Gorys Keraf
Menurut Keraf, paragraf atau alinea adalah suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi
atau lebih luas daripada kalimat; merupakan kumpulan kalimat yang bertalian satu
sama lain secara kohesif untuk menjelaskan suatu gagasan.
B. Djago Tarigan
Djago Tarigan mengatakan, bahwa paragraf berisi sesuatu, dan penulisan paragraf
selalu dimajukan ke depan atau indentation, merupakan wadah terkecil yang
menampung sebagian dari pengertian yang kongkret. Dengan merujuk kepada ahli
bahasa yang lain, dia menambahkan bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat yang
berkaitan erat satu sama lain yang disusun menurut aturan tertentu sehingga makna
yang dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan, dan diperjelas1.
C. M. Ramlan
Ramlan memberikan pengertian paragraf sebagai berikut, dalam bahasa tulis paragraf
merupakan bagian dari satu karangan, dan dalam bahasa lisan paragraf merupakan
bagian dari satu tuturan. Dari segi bentuk pada umumnya paragraf terbentuk dari
sejumlah atau kumpulan kalimat. Kumpulan kalimat tersebut saling berkaitan satu
sama lain secara padu sehingga membentuk satu kesatuan. Dari segi makna paragraf
merupakan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendaliannya.
Parera mengemukakan bahwa, paragraf adalah suatu kalimat dalam karangan yang
merupakan satu kesatuan terkecil, yaitu setingkat labih tinggi di atas kalimat. Satu
paragraf terdiri atas beberapa kalimat yang saling berhubungan, baik secara tata
bahasa maupun secara logis berpikir atau bernalar.
Akhadiah dkk mengemukakan bahwa, paragraf adalah inti penuangan buah pikiran
dalam sebuah karangan yang terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh
beberapa kalimat, mulai dari kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas,
sampai dengan kalimat penegas2.
1
Azwardi, Menulis Ilmiah ( Edisi Revisi ), Banda Aceh, Bina Karya Akademika, 2018,Hal 132
2
Azwardi, Menulis Ilmiah ( Edisi Revisi ), Banda Aceh, Bina Karya Akademika, 2018,Hal 133-
134.
2.3 UNSUR-UNSUR PARAGRAF
Paragraf merupakan rangkaian kalimat atau seperangkat kalimat yang bertalian
secara padu, merupakan satu kesatuan ekspresi yang digunakan oleh pengarang atau
penulis sebagai alat untuk menyampaikan buah pikiran, perasaan, dan pengalaman
kepada pembaca. Untuk memudahkan pembaca dalam menerima dan menyerap informasi
yang disampaikan oleh pengarang atau penulis, paragraf harus disusun secara baik, benar,
logis, dan sistematis. Adapun alat bantu yang diperlukan untuk membangun sebuah
paragraf yang baik, benar, logis, dan sistematis adalah ungkapan transisi, kalimat topik,
kalimat penjelas atau kalimat pengembang, dan kalimat penegas 3.
3
Azwardi, Menulis Ilmiah ( Edisi Revisi ), Banda Aceh, Bina Karya Akademika, 2018,Hal 137.
3. Kalimat Pengembang
Kalimat pengembang adalah semua kalimat selain kalimat topik atau kalimat
utama. Fungsinya adalah menerangkan kalimat topik atau kalimat utama sejelas-
jelasnya. Oleh karena itu, kalimat pengembang disebut juga kalimat penjelas.
Sebagian besar kalimat yang terdapat dalam suatu paragraf ialah kalimat
pengembang. Misalnya, bila dalam suatu paragraf terdapat dua belas kalimat,
sebelas atau sepuluh di antaranya merupakan kalimat pengembang.
4. Kalimat Penegas
Kalimat penegas adalah kalimat yang ada dalam sebuah paragraf yang berfungsi
sebagai pengulangan atau penegasan kembali kalimat topik atau kalimat utama
dan sebagai daya tarik pembaca atau sebagai selingan menghilangkan kejenuhan.
Untuk itu, kalimat penegas ini hendaknya dirangkai dalam bentuk variasi yang
menarik. Pada dasarnya kalimat penegas adalah kalimat topik atau kalimat utama
yang diulang kembali dengan redaksi yang berbeda. Jadi, keberadaannya dalam
suatu paragraf tidak mutlak, boleh ada boleh tidak. Hal tersebut diadakan bila
penulis atau pengarang memerlukannya demi kejelasan informasi yang
disampaikan dan tidak diadakan jika kehadirannya tidak diperlukan atau
informasi
yang disampaikan sudah cukup jelas tanpa hadirnya kalimat penjelas 4.
4
Ismail Kusmayadi, Think Smart Bahasa Indonesia, Penerbit Grafindo Media Pratama, Cetakan 1,
Bandung, 2007, Hal 15.
2.3 JENIS-JENIS PARAGRAF
I. Berdasarkan Pola Pernalaran
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menuangkan gagasan dalam sebuah
karangan ilmiah atau tulisan lain. Namun, setidaknya ada kriteria cara penuangan gagasan
itu. Dalam setiap karangan ilmiah, seluruh gagasan itu dikemas dalam bentuk paragraf-
paragraf. Dalam setiap paragraf harus dipastikan ada gagasan pokok atau gagasan
utamanya, sedangkan gagasan lain yang ada di dalam paragraf itu merupakan penjelas.
Berdasarkan pola pernalaran itu, pengelompokan paragraf didasarkan pada penempatan
gagasan utama. Berdasarkan letak gagasan utama itu, paragraf dapat dibedakan atas
paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif, dan menyebar.
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak
di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat- kalimat pengembang untuk mendukung
gagasan utama. Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas
dalam kalimat topik. Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat
pengembang yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya.
Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir.
Secara garis besar, paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu:
Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat topik atau kalimat
utama. Ide pokok atau gagasan utama tersirat pada seluruh kalimat dalam paragraf. 5
Suatu gagasan dapat diungkapkan dengan berbagai gaya bergantung pada tujuan
komunikasinya. Tujuan komunikasi yang berbeda pasti akan disampaikan dengan gaya
pengungkapan yang berbeda pula. Misalnya, jika komunikasi tersebut bertujuan untuk
memberikan informasi secara objektif tanpa bermaksud memengaruhi atau mengajak,
gagasan itu dapat disampaikan dengan corak eksposisi. Suatu gagasan yang disampaikan
dengan maksud untuk meyakinkan orang lain tidak mungkin diungkapkan dengan corak
deskripsi. Penulis tentu akan memilih gaya pengungkapan yang paling sesuai, yaitu
argumentasi. Adapun perincian tiaptiap gaya itu adalah sebagai berikut:
Paragraf Narasi
5
Suladi, Paragraf:Buku seri penyuluhan bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Jakarta Timur, 2019,Hal 63-69.
Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi berisi gambaran mengenai suatu objek atau suatu keadaan
sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra. Paragraf ini bertujuan untuk memberikan
kesan/ impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan
semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Melalui pengesanan ini pembaca seolah-
olah berada di suatu tempat dan dapat melihat, mendengar, meraba, mencium, atau
merasakan apa yang tertulis dalam paragraf tersebut.
Paragraf Eksposisi
Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan. Paragraf persuasi bertujuan
membujuk pembaca agar pembaca mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan
penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu menyampaikan bukti
dengan data dan fakta pendukung.
Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi atau paragraf bahasan adalah suatu corak paragraf yang
bertujuan membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya. Dalam
paragraf ini penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang
kuat dan meyakinkan dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh.
3. Berdasarkan Urutan
Pada umumnya suatu karangan terdiri atas tiga bagian, yaitu: paragraf pembuka,
paragraf isi, dan paragraf penutup. Ketiga jenis paragraf itu merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari struktur karangan. Paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup
terjalin sangat erat satu sama lain dan terpadu.
Paragraf Pembuka
Paragraf Isi
Paragraf isi merupakan inti dari sebuah karangan yang terletak di antara paragraf
pembuka dan paragraf penutup. Di dalam paragraf isi inilah inti pokok pikiran penulis
dikemukakan. Jumlah paragraf isi sangat bergantung pada luas sempitnya cakupan
informasi yang ingin disampaikan. Yang terpenting adalah ketuntasan pembahasan pokok
pikiran yang dikemukakan.
Paragraf Penutup
BAB III
6
Suladi, Paragraf:Buku seri penyuluhan bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Jakarta Timur, 2019,Hal 70-90.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Azwardi. (2018). Menulis Ilmiah ( Edisi Revisi ). Banda Aceh: Bina Karya Akademika.
Azwardi. (2018). Menulis Ilmiah (Edisi revisi). Banda Aceh: Bina Karya Akademika.
Azwardi. (2018). Menulis Ilmiah (Edisi revisi). Banda Aceh: Bina Karya Akdemika.
Kusmayadi, I. (2007). Think Smart Bahasa Indonesia. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Suladi. (2019). Paragraf;Buku seri penyuluhan bahasa Indonesia. Jakarta Timur: Pusat
Pembinaan Bahasa Indonesia Dan sastra badan pengembangan bahasa dan
pembukuan.