Anda di halaman 1dari 6

RESUME MID BAHASA INDONESIA

DI SUSUN OLEH :

MUH. FARID IMRAN (30300120053)

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR FAKULTAS
USHULUDDIN FILSAFAT DAN POLITIK UIN ALAUDDIN
MAKASSAR2020/2021
1. Silabus Bahasa Indonesia

Mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah pengembangan keterampilan yang
menekankan keterampilan berbahasa dalam berbagai ranah komunikasi dalam membaca,
berbicara, menyimak, maupun dalam ranah menulis.
Standar kompetensi ini mahasiswa diharapkan terampil berbahasa Indonesia dalam berbagai
tindak komunikasi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sebagai perwujudan
percintaan dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia.
Materi pembahasan yang pertama adalah orientasi materi perkuliahan. yang kedua sejarah
perkembangan bahasa Indonesia yang mencakup faktor-faktor yang melatarbelakangi bahasa
Melayu ditetapkan sebagai bahasa Indonesia dan juga kedudukan dan fungsi BIN. Dan yang ketiga
adalah ragam bahasa Indonesia menurut penuturnya, sasaran pemakaiannya, dan norma
pemakaiannya.
Adapun ejaan bahasa Indonesia bahasa mencakup pemakaian dan penulisan huruf, penulisan
kata dan unsur serapan, penerapan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.   Ada pilihan kata
yang didalamnya mencakup kaidah makna, Jenis-jenis dan nilai kata, pembentukan kata jadian dan
penulisan awalan dan preposisi.
Selanjutnya penulisan unsur serapan yang meliputi batasan unsur serapan,  Bentuk-bentuk
penyerapan, Pengimbuhan unsur serapan. Selanjutnya kalimat didalamnya mencakup Ciri-ciri
kalimat,  struktur kalimat, kalimat efektif.  kemudian ujian tengah semester.  setelah itu, masuk ke
bagian paragraf yang meliputi pengertian paragraf, syarat-syarat paragraf, unsur-unsur Paragraf,
dan jenis-jenis paragraf. kemudian  paragraf lanjutan  yang meliputi  struktur paragraf, 
pengembangan paragraf, petunjuk menyusun paragraf.
Selanjutnya wacana yang mencakup pengertian wacana dan macam-macam wacana.
kemudian karya ilmiah yang mencakup pengertian karya ilmiah, ciri-ciri karya ilmiah, syarat-syarat
karya ilmiah, bahasa karya ilmiah. kemudian kerancuan dalam berbahasa yang meliputi kerancuan
dalam pembentukan kata jadian, kerancuan kalimat.
Kemudian penalaran dan logika bahasa yang meliputi pengertian penalaran dan logika bahasa,
bentuk-bentuk penalaran. dan yang terakhir ujian akhir semester. Adapun rujukannya adalah KBI
PUEBI, Tata Bahasa Baku BI, Komposisi Gorys Crap, Sintaksis dan Semantik.

2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, Kedudukan Dan


Fungsinya

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia pada garis besarnya, dapat dipilah dalam tiga bagian :
A. MASA SEBELUM KOLONIAL : Pada abad ke-6, bahasa Melayu telah menjadi Bahasa Pergaulan
mulai di Riau, Malaka serta menjadi bahasa perdagangan Kerajaan Sriwijaya.
B.MASA KOLONIAL : Pada abad ke-7, Belanda memilih Bahasa Melayu sebagai bahasa komunikasi
dalam penyebaran Agama dan dalam dunia Pendidikan.
C. MASA PERGERAKAN : Tahun 1908, Kolonial mendirikan Commissie Voor de Volkslectuur. Tahun
1917, menjadi Balai Pustaka. Tahun 1926, Jong Java mengakui Bahasa Melayu sebagai Bahasa
Perantara. Tahun 1928, bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa Persatuan.
Pada garis besarnya, Kedudukan Bahasa Indonesia dapat dipilah menjadi 2 :
1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. Dasarnya adalah Sumpah Pemuda yang diikrarkan
pada 28 Oktober 1928.
2. Didasari oleh UUD Bab 9 Pasal 36.
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional adalah sebagai Lambang Kebanggaan
Nasional, Lambang Identitas Bangsa, Alat Pemersatu Suku Bangsa, Alat Komunikasi Antar Daerah
dan Antar Budaya.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara meliputi Bahasa Resmi Kebudayaan,
Bahasa Pengantar Dalam Pendidikan, Sarana Pengembang Dalam Penyelenggaraan Pendidikan,
Saran Pengembangan Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

3. Penerapan PUEBI

Menganalisis Kesalahan Berbahasa khususnya penerapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa


Indonesia ( PU EBI ) melalui cikal wacana yang berjudul Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.
Jadi, yang dianalisi disini yakni mengenai Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia menurut sejarahnya tumbuh dan berkembang dari Bahasa Melayu. Bahasa
Melayu ini merupakan salah satu diantara ratusan bahasa yang tersebar di Nusantara. Namun,
karena sifatnya yang luwes, bahasa ini sejak berabad-abad yang lampau telah menjadi bahasa
pergaulan antar suku antar bangsa di seluruh kepulauan ini pada tanggal 28 Oktober 1928. Bahasa
Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa kebangsaan yang mempersatukan ratusan suku bangsa
diantara Sabang sampai Merauke menjadi satu bangsa. Selanjutnya bahasa tersebut ditetapkan
sebagai bahasa resmi negara didalam UUD 1945 Pasal 36 yang berbunyi “Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia.”

4. Ragam bahasa Indonesia ( Kata Baku dan Tidak Baku )

   Ragam Bahasa Adalah variasi kebahasaan yang dilatari penutur, sasaran pemakaiannya, norma
pemakaiannya. 
1. Penutur : Terpelajar, awam, sikap, daerah.
2. Sasaran Pemakaiannya :
a. Bidang Pemakaian : Agama, Sastra, jurnalist dll.
b. Jenis Pemakaian : Resmi dan tidak resmi.
3. Norma Pemakaian : Baku dan tidak baku.

Contoh Kata Baku dan Tidak Baku adalah :


1. Dahsyat : Dahsat
2. Dahulu : Dulu
3. Debit : Debet
4. Digit : Dijit
5. Durian : Duren, dll.
5. Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan
dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya
(?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah
subjek (S) dan sebuah predikat (P). Bila tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukan
kalimat, melainkan hanya sebuah frasa. Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yakni kalimat tunggal
dan kalimat majemuk.

6. Esensi Paragraf

Secara leksikal dalam KBBI, paragraf atau alinea adalah suatu pikiran atau informasi yang
lengkap dan dalam ragam tulis ditandai oleh garis baru.
Menurut para ahli, paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk
menyatakan sebuah idea tau gagasan baru (Tut Wuri Handayani).
Sedangkan menurut Ramlan, paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri dari
sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai
pengendalinya.
Dengan demikian, paragraf adalah serangkaian kalimat yang menjelaskan satu ide pokok atau
satu pokok pikiran atau informasi yang lengkap secara kohesi, koherensi, sistematis dan logis.
Syarat Syarat paragraf adalah Kohesi yakni kesatuan makna dan Koherensi yakni struktur kata
bentuk. Adapun Unsur-unsur Paragraf yakni Kalimat Topik/Utama, KalimatPengembang/Penjelas
serta Kalimat Penegas.
Adapun Petunjuk Menyusun Paragraf yakni Tetapkan pokok pikiran sesuai isi tulisan, Tentukan
Kalimat Utama yang bersifat umum dan dapat dikembangkan, Jabarkan Kalimat Utama menjadi
beberapa butir isi, Susunan urutan butir isi secara logis dan sistematis, Rangkaikan kalimat
penjelas menjadi satu kesatuan, Posisikan kalimat utama diawal, akhir atau tengah paragraf,
Kembangkan paragraf sebagai paragraf pembuka, penjelas dan penegas, dan yang terakhir baca
dan salin kembali paragraf yang telah disusun untuk disempurnakan.

7. Pola Pengembangan Paragraf

Dalam menyusun sebuah karangan pastinya kita akan menemukan jenis-jenis paragraf di
dalamnya.  Jenis-jenis pola pengembangan paragraf yang disebutkan di atas akan sedikit kami
uraiakan di uraian di bawah ini.

1. Pola paragraf Klimaks-Antik klimaks :


Pola Klimaks adalah perincian gagasan utama dalam sebuah paragraf dari bawah menuju ke
gagasan utama yang paling atas atau puncak. Dan Pola Antiklimaks adalah perincian sebuah
gagasan dalam paragraf yang dimulai dari gagasan utama yang paling tinggi kemudian diikuti
dengan gagasan-gagasan penjelas yang lebih rendah secara perlahan-lahan.

2. Pola paragraf Kausalitas :


Di dalam Pola Kausalitas, pola pengembangan paragraf dibedakan menjadi dua, yaitu Pola
Sebab – Akibat dan Pola Akibat – Sebab.
Pola Sebab – Akibat adalah sebuah paragraf yang diawali dengan kalimat-kalimat khusus yang
merupakan sebab yang kemudian pada bagian akhir paragraf disimpulkan ke dalam kalimat umum
yang merupakan akibat. Sedangkan Pola Akibat – Sebab adalah sebuah paragraf yang diawalnya
menyajikan kalimat-kalimat khusus yang berupa akibat-akibat dari suatu masalah dan disimpulkan
menjadi kalimat umum yang menjadi sebab munculnya masalah tersebut.

3. Pola sudut pandang :


Pola Sudut Pandang adalah suatu pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada persepsi
berkaitan dengan posisi atau sudut pandang penulis di dalam sebuah karangan.

4. Pola Defenisi luas :


Arti definisi dalam sebuah paragraf adalah usaha penulis untuk memberikan keterangan atau
arti terhadap suatu hal atau objek. Dalam pola ini penulis dapat mengemukakan hal atau objek
yang berupa definisi formal, definisi dengan contoh dan keterangan lain yang bersifat menjelaskan
arti dari suatu hal atau objek yang dibahas.

5. Pola Pertentangan :
Pola Pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua buah objek atau
lebih yang ada di dalam suatu paragraf

6. Pola Perbandingan :
Pola Perbandingan merupakan sebuah pola mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua buah
objek atau lebih yang memiliki suatu kesamaan tetentu untuk dibandingkan.

7. Pola Generalisasi :
Pola generalisasi adalah pola menarik kesimpulan sebuah paragraf dengan cara penalaran
secara umum berdasarkan referensi data yang ada atau peristiwa khusus secara representatif.
Pola Generalisasi dibagi menjadi dua macam, yaitu Pola Umum – Khusus dan Pola Khusus – Umum.

8. Pola Klasifikasi :
Pola Klasifikasi adalah suatu pola dengan cara mengelompokan berbagai hal atau objek yang
dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Sehingga hubungan di antara berbagai hal
atau objek itu menjadi satu kesatuan yang utuh.

9. Pola Analogi :
Pola Analogi ialah bentuk pengungkapan atau penalaran dengan cara membandingkan dua hal
atau objek yang banyak memiliki persamaan. Dan dari persamaan yang ada pada dua hal atau
objek tersebut didapatkan sebuah kesimpulan.

10 .Pola Contoh :
Adalah Sebuah gagasan utama dalam paragraf menjadi terang atau lebih jelas ketika diperkuat
dengan beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh tersebut dapat berbentuk narasi atau deskripsi.

Anda mungkin juga menyukai