Anda di halaman 1dari 9

BAHASA

INDONESIA
RAGAM ILMIAH
KELOMPOK 3
JIHAN SALSABILA
NABILA AULIA PUTRI RITONGA
WINDA ANDINI
Pengertian Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah

Bahasa Indonesia ragam ilmiah adalah salah satu bahasa


Indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah yang
digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau
gabungan dari keempatnya.
Bahasa indonesia diharapkan menjadi media efektif untuk
komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.
Bahasa tulisan merupakan bahasa yang digunakan dalam bentuk
tulisan seperti buku, surat sedangkan bahasa lisan merupakan
bahasa yang digunakan dalam bentuk suara seperti berpidato
atau berceramah.
Dalam bahasa Indonesia, bahasa dikelompokkan menjadi dua yaitu:

Bahasa Baku
Adalah bahasa yang digunakan untuk berbicara atau menulis dalam
keadaan formal dan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI).

Bahasa Tidak Baku


Merupakan bahasa yang sudah tercampur dengan gaya bahasa dan
menggunakan dialek kedaerahan. Bahasa tidak baku biasanya
digunakan untuk berbicara atau menulis dalam situasi santai dan
kekeluargaan.

Bahasa-bahasa baku yang digunakan untuk berbicara maupun


menulis dalam penulisan ilmiahlah yang memunculkan ragam
bahasa ilmiah serta digunakan untuk meciptakan karya-karya
ilmiah.
Karakteristik Ragam Bahasa Ilmiah
1. Bersifat Cendekia

Menunjukkan bahwa bahasa Indonesia itu mampu digunakan secara tepat


untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu membentuk
pernyataan yang tepat dan seksama. Bahasa yang cendekia mampu membentuk
pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis
dapat diterima secara tepat oleh pembaca.

2. Bersifat Lugas dan Jelas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata lugas adalah hal-hal
mengenai pokoknya saja, bersifat apa adanya, dan tidak berbelit-belit.Sifat lugas
dan jelas dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan
Ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara
langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas.
3. Menghindari Kalimat Fragmentaris

Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat terjadi karena adannya
keinginan penulis menggunakan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari
kesatuan gagasan yang diungkapkan.Contoh perbandingan kalimat fragmentaris dan
kalimat lengkap:
- Harap dilaksanakan sebaik-baiknya (Kalimat Fragmentaris).
- Tugas tersebut harap dilaksanakan sebaik-baiknya (Kalimat Lengkap).

4. Bertolak dari Gagasan


Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Bahasa Indonesia ragam ilmiah
mempunyai sifat bertolak dari gagasan. Artinya, penonjolan diadakan pada gagasan atau
hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat-kalimat yang
digunakan didominasi oleh kalimat pasif sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai
pelaku perlu dihindari. Contoh perbandingan kalimat yang bertolak dari gagasan:
1. Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina
anak berbakat sangat penting.
2. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak
berbakat sangat penting.
5.Formal
Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan
aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Kalimat formal dalam tulisan ilmiah
dicirikan oleh kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat), ketepatan penggunaan kata
fungsi atau kata tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esei formal.Contoh kata-kata formal
dan informal:
Kata Formal Kata Informal

Berkata Bilang
Membuat Bikin
Hanya Cuma
Daripada Ketimbang
Memberi Kasih
6. Objektif
Menurut KBBI, objektif adalah keadaan yang sebenarnya, tanpa dipengaruhi pendapat
atau pandangan pribadi.Objektif berarti penilaian berdasarkan fakta dan tidak
terpengaruh oleh bias, emosi, atau prasangka.Bahasa ilmiah bersifat objektif, untuk itu
upaya yang dapat ditempuh adalah menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak
pengembangan kalimat.Terwujudnya sifat objektif tidak cukup dengan hanya
menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak. Sifat objektif juga diwujudkan dalam
penggunaan kata.Contoh kalimat objektif:

   - Mahasiswa baru wajib mengikuti program pengenalan program studi fakultasnya masing-
masing.
- Mahasiswa baru mengikuti program pengenalan program studi di fakultasnya masing-masing.
Kata yang menunjukka sikap ekstrim dapat memberi kesan subjektif dan emosional. Kata
seperti harus, wajib, tidak mungkin, tidak pasti, selalu perlu dihindari.
7. Ringkas dan Padat

Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang
mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat. Karena itu, jika
gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa
pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi. Keringkasan dan kepadatan penggunaan
bahasa tulis ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang
berlebihan dalam tulisan ilmiah.

8. Konsisten
Ada begitu banyak ragam yang digunakan namun yang paling sering salah adalah
ketidakkonsistensian Bahasa Indonesia ragam ilmiah. Konsisten, artinya harus bersifat taat
asas, selaras, dan tidak berubah-ubah.Unsur-unsur bahasa serupa pembentukan kata dan
tata tulis (pengunaan ejaan dan tanda-tanda baca )digunakan sesuai kaidah yang berlaku
konsisten. Penggunaan istilah dalam bahasa Indonesia ilmiah juga perlu dilakukan secara
taat asas. Misalnya pada bagian awal uraian telah terdapat singkatan SMA (Sekolah
Menengah Akhir), pada uraian selanjutnya digunakan singkatan SMA tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai