Dosen Pengampu:
AKUNTANSI SYARIAH
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah” ini tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar
bagi seluruh alam semesta.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keberadaan Bahasa Indonesia
Ilmiah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai mahasiswa, menulis karya ilmiah seperti makalah adalah sebuah
tuntutan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Selain itu,
kita juga dilatih untuk membuat makalah yang baik dan benar. Hal ini
bertujuan agar nantinya dalam memenuhi tugas akhir (skripsi) tidak banyak
terjadi kesalahan terkait dengan metodologi penulisannya. Untuk itu, demi
menghindari pelanggaran hak cipta dan dengan mempertimbangkan etika
dalam penulisan karya ilmiah, penulis perlu mengetahui tentang kaidah-
kaidah dalam mengutip.
Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan
dengan tema atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan
kualitas baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik referensi yang
dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut.
Pada hakikatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang
ingin menambah wawasan keilmuannya. Seorang pembaca yang baik akan
senantiasa mengkritisi apa yang ia baca, hal ini dilakukan dengan cara
melihat referensi yang dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia baca. Maka
dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada
karya tulisnya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari Bahasa Indonesia Ilmiah ?
b. Jelaskan ciri bahasa Ilmiah ?
c. Jelaskan karakteristik bahasa Indonesia ilmiah ?
d. Jelaskan bagaimana peranan bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah ?
e. Bagaimana Penulisan notasi ilmiah?
1
C. Tujuan
a. Dapat menjelaskan pengertian dari Bahasa Indonesia Ilmiah
b. Dapat menjelaskan apa saja ciri dan karakteristik bahasa Indonesia Ilmiah
c. Dapat mengetahui peranan bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah
d. Dapat mengetahui penulisan notasi ilmiah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kegiatan ilmiah penggunaan bahasa Indonesia yang baku harus sesuai
dengan sikap keilmuan yang meliputi:
1. Benar
2. Logis
3. Cermat, dan
4. Sistematis
5. Denotatif
6. Runtun
Menggunakan unsur mekanis secara tepat seperti ejaan, lambang, singkat dan
rujuk
1. Kelengkapan
2. Kecermatan dan
3. Kejelasan pengungkapan ide.
Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya salah tafsir dalam kegiatan
ilmiah. Mengingat peranan bahasa ilmiah sangat penting dalam bidang
3
ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia dalam tulisan ini mempunyai fungsi
yang sangat penting, karena bahasa merupakan media pengungkap
gagasan penulis.
1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar dan sesuai dengan
kaidah pada bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata
bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf)
2. Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat
diterima akal sehat (logis)
3. Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal
ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur
kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif
4. Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya
5. Ide diungkapan dalam kalimat harus padat isi/bernas. Oleh, sebab itu,
penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat.
6. Prngungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu
langsung menuju pada sasaran
7. Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan
sistematis
8. Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak
menimbulkan salah tafsir.
a) Cendekia
4
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan
seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima
secara tepat oleh pembaca.
Contoh 1 : Penyimpulan, Pemaparan, pembuatan, dan pembahasan.
Contoh 2 : Simpulan, paparan, buatan, dan bahasan.
Keterangan : Kata pada contoh 1 menunjukkan suatu proses, sedangkan
pada contoh 2 menunjukkan suatu hasil. Bahasa Indonesia dalam tulisan
ilmiah, dapat menggunakan kata dalam dua contoh tersebut. Tetapi pada
contoh 2 lebih cendekia.
b) Lugas
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan
kesalahan menfasirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang
bernada sastra perlu dihindari.
Contoh 1 : Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat
dikatakan ringan, sehingga kemampuan berpikirnya
menjadi berada di awang-awang.
Contoh 2 : Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga
kemampuan berpikirnya menjadi menurun.
c) Jelas
Gagasan akan mudah dipahami apabila:
(1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan
(2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas.
Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat
panjang.
d) Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal.
Tingkat keformalan bahasa Indonesia Ilmiah dapat dilihat dalam beberapa
karakter di bawah ini:
1) Tulisan ilmiah termasuk kategori paparan yang bersifat teknis.
2) Bentuk kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh
sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia.
5
3) Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh; kelengkapan unsur
wajib (subyek dan predikat), ketepatan penggunaan kata fungsi atau
kata tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esai formal. Sebuah kalimat
dalam tulisan ilmiah setidak-tidaknya memiliki subyek dan predikat.
e) Obyektif
Bahasa sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan
sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
Contoh 1 : Mahasiswa baru wajib mengikuti program pengenalan program
studi di fakultasnya masing-masing.
Contoh 2 : Mahasiswa baru mengikuti program pengenalan program studi
di fakultasnya masing-masing.
Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan subyektif dan
emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak mungkin tidak, pasti, dan
selalu itu semua harus dihindari.
f) Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca,dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan
kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
Contoh 1 : Untuk mengatasi bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001,
masyarakat dihimbau untuk menghemat penggunaan beras
dengan sistem diversifikasi pangan dan menggalakan kembali
lumbung desa.
Contoh 2 : Untuk bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001, telah
disiapkan program ketahanan pangan. Masyarakat dihimbau
6
untuk melakukan diversifikasi pangan dan menggalakan
lumbung desa.
1. Bernalar
2. Lugas dan Jelas
7
3. Berpangkal tolak pada gagasan dan bukan pada penulis
4. Formal dan Objektif
5. Ringkas dan Padat
6. Konsisten
7. Menggunakan istilah-istilah teknis
8
D. Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah
9
Catatan kaki biasanya berisi nama pengarang, judul, penerbit, tahun
terbit, dan nomor halaman. Footnote pada tiap bab diberi nomor urut,
mulai dari angka 1 sampai dengan selesai dan dimulai dengan nomor
satu lagi pada bab-bab berikutnya.
Footnote yang merupakan rujukan ditulis berdasarkan cara berikut ini;
1. Nama pengarang tanpa dibalik urutannya, diikuti koma.
2. Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis,
catatan kaki mencantumkan gelar tersebut.
3. Judul karangan dicetak miring tidak diikuti koma
4. Nama penerbit dan angka tahun diapit tanpa kurung dikuti
koma.
5. Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. Angka nomor
halaman diakhiri titik (.).
Contoh :
Keterangan:
10
sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op. cit., nomor
halaman.
c. Loc. Cit. (singakatan dari loco citato, artinya tempat yang telah
dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang
pernah dikutip pada halaman yang sama, tetapi telah disisipi
catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama
pengarang, loc. cit. (tanpa nomor halaman).
b. In note
In note merupakan catatan yang ditempatkan menyatu dengan teks
larangan.
Pada in note ketentuannya adalah sebagai berikut :
1. Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan
2. Menulis nama akhir pengarang
3. Mencantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di
dalam kurung
4. Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun
kutipan tidak langsung.
c. End note
End note adalah notasi ilmiah dengan cara memberikan keterangan
sumber pernyataan yang dirujuk dan keterangan lainnya yang
ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka.
Dalam end note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan
11
tambahan. Teknik penulisan end note sama dengan teknik penulisan
foot note, yang membedakan hanya letaknya. End note diletakkan di
akhir suatu karangan ilmiah.
Pada teknik penulisan end note, nama pengarang diletakkan setelah
bunyi kutipan atau dicantumkan di bagian akhir narasi, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Membuat pengantar kalimat sesuai dengan kutipan
2. Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun tidak
langsung
3. Menulis nama akhir pengarang tanpa koma, tahun terbit titik dua,
dan nomor halaman di dalam kurung dan akhirnya diberi titik.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa Bahasa Indonesia Ilmiah adalah ragam bahasa
Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat
terpelajar. Yang memiliki ciri dan karateristik diantaranya cendekia, lugas,
jelas, formal, obyektif, konsisten, dan bertolak dari gagasan.
B. Saran
Begitulah pemaparan tentang Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah kami
penulis mohon maaf jika ada penulisan maupun penjelasan yang kurang
berkenan di hati pembaca, punulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu, penulis sangat mengharap kritikan dan saran
dari pembaca dan rekan rekan mahasiswa guna menambah motivasi dan bisa
memperbaiki pembuatan makalah di kemudian hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
Indra Tjahyadi, S.S, Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah. Diposkan oleh Ayo
Kuliah.
https://id.scribd.com/doc/76621857/Keberadaan-Bahasa-Indonesia-Ilmiah-PDF
https://zielalatifah.wordpress.com/2016/03/23/makalah-bahasa-indonesia-ilmiah/
http://alfiraalbalaghi.blogspot.com/2013/01/enter-post-title-here-keberadaan-
bahasa.html
https://rochmatulbahiyyah.wordpress.com/2016/12/07/makalah-notasi-ilmiah/
14