Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah”

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Ivana Septia Maharani, M.PD.I.

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Diki Rosikin (E20193151)


2. Dyanisa Ayu Safira (E20193174)
3. Kholifatus Sa’diyah (E20193175)
4. Nadiya Nur Hidayah (E20193163)

AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah” ini tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar
bagi seluruh alam semesta.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keberadaan Bahasa Indonesia
Ilmiah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ivana Septia Maharani,


M.PD.I. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 01 Oktober 2019

Kelompok 4

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai mahasiswa, menulis karya ilmiah seperti makalah adalah sebuah
tuntutan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Selain itu,
kita juga dilatih untuk membuat makalah yang baik dan benar. Hal ini
bertujuan agar nantinya dalam memenuhi tugas akhir (skripsi) tidak banyak
terjadi kesalahan terkait dengan metodologi penulisannya. Untuk itu, demi
menghindari pelanggaran hak cipta dan dengan mempertimbangkan etika
dalam penulisan karya ilmiah, penulis perlu mengetahui tentang kaidah-
kaidah dalam mengutip.
Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan
dengan tema atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan
kualitas baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik referensi yang
dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut.
Pada hakikatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang
ingin menambah wawasan keilmuannya. Seorang pembaca yang baik akan
senantiasa mengkritisi apa yang ia baca, hal ini dilakukan dengan cara
melihat referensi yang dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia baca. Maka
dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada
karya tulisnya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari Bahasa Indonesia Ilmiah ?
b. Jelaskan ciri bahasa Ilmiah ?
c. Jelaskan karakteristik bahasa Indonesia ilmiah ?
d. Jelaskan bagaimana peranan bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah ?
e. Bagaimana Penulisan notasi ilmiah?

1
C. Tujuan
a. Dapat menjelaskan pengertian dari Bahasa Indonesia Ilmiah
b. Dapat menjelaskan apa saja ciri dan karakteristik bahasa Indonesia Ilmiah
c. Dapat mengetahui peranan bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah
d. Dapat mengetahui penulisan notasi ilmiah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah


Bahasa Indonesia Ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan
untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah
biasanya bersikap resmi. Sebagai kegiatan yang resmi, ragam bahasa
Indonesia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam bahasa Indonesia
baku. Jadi, bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia baku
yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar.

Dalam kegiatan ilmiah penggunaan bahasa Indonesia yang baku harus sesuai
dengan sikap keilmuan yang meliputi:

1. Benar
2. Logis
3. Cermat, dan
4. Sistematis
5. Denotatif
6. Runtun

Menggunakan unsur mekanis secara tepat seperti ejaan, lambang, singkat dan
rujuk

Selain itu, menurut Nazar (2004:8). Penggunaan bahasa Indonesia dalam


kegiatan Ilmiah, baik itu dalam bentuk tulis maupun lisan. Seharusnya juga
memperhatikan unsur-unsur dibawah ini:

1. Kelengkapan
2. Kecermatan dan
3. Kejelasan pengungkapan ide.
Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya salah tafsir dalam kegiatan
ilmiah. Mengingat peranan bahasa ilmiah sangat penting dalam bidang

3
ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia dalam tulisan ini mempunyai fungsi
yang sangat penting, karena bahasa merupakan media pengungkap
gagasan penulis.

B. Ciri Bahasa Ilmiah

Setiap ragam bahasa memiliki ciri khas masing-masing. Menurut


Nazar (2004:9), ciri ragam Bahasa Indonesia Ilmiah sebagai berikut:

1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar dan sesuai dengan
kaidah pada bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata
bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf)
2. Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat
diterima akal sehat (logis)
3. Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal
ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur
kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif
4. Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya
5. Ide diungkapan dalam kalimat harus padat isi/bernas. Oleh, sebab itu,
penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat.
6. Prngungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu
langsung menuju pada sasaran
7. Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan
sistematis
8. Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak
menimbulkan salah tafsir.

Dalam tulisan oleh : R. Soedradjad/Bab II. Dituliskan juga beberapa ciri


ragam Bahasa Indonesia Ilmiah, seperti di bawah ini:

a) Cendekia

4
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan
seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima
secara tepat oleh pembaca.
Contoh 1 : Penyimpulan, Pemaparan, pembuatan, dan pembahasan.
Contoh 2 : Simpulan, paparan, buatan, dan bahasan.
Keterangan : Kata pada contoh 1 menunjukkan suatu proses, sedangkan
pada contoh 2 menunjukkan suatu hasil. Bahasa Indonesia dalam tulisan
ilmiah, dapat menggunakan kata dalam dua contoh tersebut. Tetapi pada
contoh 2 lebih cendekia.
b) Lugas
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan
kesalahan menfasirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang
bernada sastra perlu dihindari.
Contoh 1 : Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat
dikatakan ringan, sehingga kemampuan berpikirnya
menjadi berada di awang-awang.
Contoh 2 : Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga
kemampuan berpikirnya menjadi menurun.
c) Jelas
Gagasan akan mudah dipahami apabila:
(1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan
(2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas.
Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat
panjang.
d) Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal.
Tingkat keformalan bahasa Indonesia Ilmiah dapat dilihat dalam beberapa
karakter di bawah ini:
1) Tulisan ilmiah termasuk kategori paparan yang bersifat teknis.
2) Bentuk kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh
sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia.

5
3) Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh; kelengkapan unsur
wajib (subyek dan predikat), ketepatan penggunaan kata fungsi atau
kata tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esai formal. Sebuah kalimat
dalam tulisan ilmiah setidak-tidaknya memiliki subyek dan predikat.

Contoh 1 : Apabila tanaman kekurangan unsur nitrogen, maka tanaman


tersebut akan mengalami khlorosis.

Contoh 2 : Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen akan mengalami


khlorosis.

e) Obyektif
Bahasa sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan
sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
Contoh 1 : Mahasiswa baru wajib mengikuti program pengenalan program
studi di fakultasnya masing-masing.
Contoh 2 : Mahasiswa baru mengikuti program pengenalan program studi
di fakultasnya masing-masing.
Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan subyektif dan
emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak  mungkin tidak, pasti, dan
selalu itu semua harus dihindari.

f) Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca,dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan
kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
Contoh 1 : Untuk mengatasi bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001,
masyarakat dihimbau untuk menghemat penggunaan beras
dengan sistem diversifikasi pangan dan menggalakan kembali
lumbung desa.
Contoh 2 : Untuk bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001, telah
disiapkan program ketahanan pangan. Masyarakat dihimbau

6
untuk melakukan diversifikasi pangan dan menggalakan
lumbung desa.

g) Bertolak dari Gagasan


Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang
lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis
sebagai pelaku perlu dihindari.
Contoh 1 : Penulis menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk
mikoriza yang berasosiasi dengan akara tanaman mampu
membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan
nitrogen.
Contoh 2 : Hasil penilitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan
pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman
mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur  hara
fosfor dan nitrogen.
h) Ringkas dan Padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan
unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah
memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, maka ciri
kepadatan sudah terpenuhi. Keringkasan dan kepadatan penggunaan
bahasa tulisan ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau
paragraf yang berlebihan dalam tulisan.
Contoh : “Tulisan ini (dilakukan dengan maksud) membahas
kecenderungan peningkatan kompetensi guru dalam
mengimplementasikan kurikulum 2006”
Keterangan : kata-kata yang di dalam kurung sebaiknya dihilangkan.

Berkaitan dengan ciri ragam bahasa ilmiah Suparno (1984: 1-4)


mengemukakan 7 ciri bahasa Indonesia ragam ilmiah:

1. Bernalar
2. Lugas dan Jelas

7
3. Berpangkal tolak pada gagasan dan bukan pada penulis
4. Formal dan Objektif
5. Ringkas dan Padat
6. Konsisten
7. Menggunakan istilah-istilah teknis

C. Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah


Selain ciri, ragam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan
keilmuan tersebut juga memiliki karakteristik. Menurut Suwignyo (2008: 11),
bahasa Indonesia untuk kegiatan keilmuan memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Objektif. Dalam artian kata-kata yang digunakan harus netral atau tidak
memihak dan berorientasi pada gagasan dan objeknya.
2. Ringkas dan Jelas. Komunikasi keilmuan adalah komunikasi lugas dan
langsung pada inti informasi. Oleh sebab itu unsur bahasa yang
digunakan juga lugas dengan menghindari kata-kata metamorphosis atau
kata-kata konotatif. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti
informasi dengan cara menggunakan unsure bahasa.
3. Cendekia. Dalam artian, kecermatan dalam pemilihan kata. Penulis harus
mampu memilih kata dengan cermat sehingga pernyataannya terbentuk
dengan tepat, cermat, logis, dan abstrak.
4. Formal. Artinya, bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan
keilmuan haruslah bersifat formal.
5. Konsisten dan taat Asas. Penggunaan unsur bahasa dalam karya
keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud
adalah kosakata dan istilah, bentukan kata dan penggunaan singkatan.
Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka
selanjutnya istilah atau kata tersebut digunakan secara konsisten.

8
D. Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah

Bahasa merupakan kunci untuk membuka khasanah pengetahuan.


Hanya dengan bahasalah kita dapat menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan
tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Hal
tersebut mengharuskan kita menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di
dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah dalam
bahasa Indonesia tersebut, pasti akan ada kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa Indonesia sebagai
bahasa ilmiah.

Bahasa dipakai sebagai alat mengungkap gagasan dan pikiran. Dengan


begitu bahasa adalah alat komunikasi sekaligus alat untuk memahami isi dari
komunikasi itu sendiri. Komunikasi antar orang, termasuk komunikasi
ilmuwan terhadap fenomena alam dan fenomena kebudayaan. Sebagaimana
telah diketahui, karya ilmiah berhubungan terutama dengan bahasa tulis, dan
merupakan hasil olah pikir yang memerlukan kecerdasan dan kecermatan.
Kecerdasan dan kecermatan berpikir itu hendaknya juga tercermin dalam
pemakaian bahasanya. Dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia,
sikap dan perilaku cerdas, cerrmat, teliti diharapkan tertanam dalam diri para
mahasiswa. Perilaku cerdas, cermat dan teliti merupakan salah satu cerminan
pribadi manusia professional yang sangat dibutuhkan dalam era globalisasi
dewasa ini.

E. Penulisan Notasi Ilmiah


Ada tiga teknik notassi ilmiah yang digunakan yakni footnote, in note dan
end note.
a. Foot note
Foot note merupakan catatan yang ditempatkan di kaki halaman yang
sama. Foot  note adalah catatan pada kaki halaman untuk menyatakan
sumber kutipan, pendapat buah pikiran, fakta-fakta, atau ikhtisar.

9
Catatan kaki biasanya berisi nama pengarang, judul, penerbit, tahun
terbit, dan nomor halaman. Footnote pada tiap bab diberi nomor urut,
mulai dari angka 1 sampai dengan selesai dan dimulai dengan nomor
satu lagi pada bab-bab berikutnya.
Footnote yang merupakan rujukan ditulis berdasarkan cara berikut ini;
1. Nama pengarang tanpa dibalik urutannya, diikuti koma.
2. Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis,
catatan kaki mencantumkan gelar tersebut.
3. Judul karangan dicetak miring tidak diikuti koma
4. Nama penerbit dan angka tahun diapit tanpa kurung dikuti
koma.
5. Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. Angka nomor
halaman diakhiri titik (.).

Contoh :

1. Badudu, Cakrawala Bahasa Indonesia (Jakarta:Gramedia,


1994), hlm. 63.
2. Ibid., hlm. 72.
3. Badudu, Op. Cit, h. 68.
4. Badudu, loc cit.

Keterangan:

a. Ibid (singkatan dari ibidum, artinya sama dengan di atas) untuk


catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang
tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf kapital pada awal kata,
cetak miring, diikuti titik, diikuti koma, kemudian diikuti nomor
halaman.
b. Op. Cit., (singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang
telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber
yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari

10
sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op. cit., nomor
halaman.
c. Loc. Cit. (singakatan dari loco citato, artinya tempat yang telah
dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang
pernah dikutip pada halaman yang sama, tetapi telah disisipi
catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama
pengarang, loc. cit. (tanpa nomor halaman).
b. In note
In note merupakan catatan yang ditempatkan menyatu dengan teks
larangan.
Pada in note ketentuannya adalah sebagai berikut :
1. Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan
2. Menulis nama akhir pengarang
3. Mencantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di
dalam kurung
4. Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun
kutipan tidak langsung.

Contoh : Perkembangan bahasa merupakan hal yang sangat urgen


dalam tahap perkembangan jiwa anak, menurut Yule (1996:
178 – 180), perkembangan bahasa dapat dibagi menjadi
empat tahap, yaitu (1) tahap pralinguistik (pre-language
Stages); (2) tahap satu kata, satu frasa (the one-word or
holophrastic, stage); (3) tahap dua kata, satu frasa (the two –
word stage); dan (4) tahap menyerupai telegram (telegraphic
speech).

c. End note
End note adalah notasi ilmiah dengan cara memberikan keterangan
sumber pernyataan yang dirujuk dan keterangan lainnya yang
ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka.
Dalam end note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan

11
tambahan. Teknik penulisan end note sama dengan teknik penulisan
foot note, yang membedakan hanya letaknya. End note diletakkan di
akhir suatu karangan ilmiah.
Pada teknik penulisan end note, nama pengarang diletakkan setelah
bunyi kutipan atau dicantumkan di bagian akhir narasi, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Membuat pengantar kalimat sesuai dengan kutipan
2. Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun tidak
langsung
3. Menulis nama akhir pengarang tanpa koma, tahun terbit titik dua,
dan nomor halaman di dalam kurung dan akhirnya diberi titik.

Contoh : Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah


dapat berbahasa pada waktu ia mampu mengeluarkan
kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan
tetapi sesungguhnya sejak masa-masa awal setelah
kelahirannya anak mampu berkomunikasi dengan
ibunya.Demikian juga orang-orang dewasa di
lingkungannya pun memperlakukan anak seolah-olah
sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass, 1970 : 130).

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa Bahasa Indonesia Ilmiah adalah ragam bahasa
Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat
terpelajar. Yang memiliki ciri dan karateristik diantaranya cendekia, lugas,
jelas, formal, obyektif, konsisten, dan bertolak dari gagasan.

B. Saran
Begitulah pemaparan tentang Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah kami
penulis mohon maaf jika ada penulisan maupun penjelasan yang kurang
berkenan di hati pembaca, punulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu, penulis sangat mengharap kritikan dan saran
dari pembaca dan rekan rekan mahasiswa guna menambah motivasi dan bisa
memperbaiki pembuatan makalah di kemudian hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Indra Tjahyadi, S.S, Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah. Diposkan oleh Ayo
Kuliah.

Nazar (2004:9), Ciri Bahasa Indonesia Ilmiah

Suwignyo (2008:11), Karakter Bahasa Indonesia Ilmiah

https://id.scribd.com/doc/76621857/Keberadaan-Bahasa-Indonesia-Ilmiah-PDF

https://zielalatifah.wordpress.com/2016/03/23/makalah-bahasa-indonesia-ilmiah/

http://alfiraalbalaghi.blogspot.com/2013/01/enter-post-title-here-keberadaan-
bahasa.html

https://rochmatulbahiyyah.wordpress.com/2016/12/07/makalah-notasi-ilmiah/

Karyanto, Umum Budi. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan


Tinggi. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.

14

Anda mungkin juga menyukai