Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH

KELOMPOK 2:
MUH.DZULHADI RAHMAN
IMAM RAJAI ACHMAD ILHAM PACONGAI
NURUL ISTIQOMAH S
MUHAMMAD NIZAM
HUMAM MAGHFIRRAHMAN

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

Jalan Daeng Tata Raya Parang Tambung, Mannuruki, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi
Selatan 90224. teknik.unm.ac.id . fteknik.unm@gmail.com . 0411-864935. 0411-861507
BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Dewasa ini, khususnya di Indonesia perkembangan bahasa Indonesia baik


di kalangan dewasa, remaja, dan anak-anak telah mengalami perubahan yang
cukup signifikan seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dan semakin tingginya tingkat pergaulan remaja. Kemudian dari hal
tersebut lahirlah bahasa pergaulan yang biasa disebut bahasa gaul seperti elo,
gue, tau, cewek, dan sebagainya.

Banyaknya penyimpangan-penyimpangan penggunaan bahasa yang tidak


sesuai dengan aturan baku ialah dialek kedaerahan.

Bahasa-bahasa yang lahir dari beberapa hal yang telah diuraikan di atas
dikenal dengan bahasa tidak baku yaitu bahasa yang biasa digunakan pada
situasi santai dengan keluarga, tulisan pribadi, dan pergaulan sehari-hari, dan
tidak cocok digunakan dalam situasi resmi seperti dalam penulisan ilmiah,
diskusi, pembicaraan di lingkungan formal, dan lain-lain.

Oleh sebab itu, untuk memperdalam pemahaman mengenai bahasa


Ilmiah, kami mengangkat sebuah judul makalah yaitu “Bahasa Indonesia
Ragam Ilmiah”.

B.  Rumusan Masalah   


1. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa?
2. Apa yang dimaksud dengan bahasa indonesia ragam ilmiah?
3. Apa saja ciri-ciri bahasa indonesia ragam ilmiah sub. Formal dan
objektif, ringkas dan padat, serta konsisten?

C.  Tujuan
1. Mengetahui pengertian ragam bahasa
2. Mengetahui pengertian Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
3. Mengetahui ciri-ciri bahasa indonesia ragam ilmiah sub. Formal dan
objektif, ringkas dan padat, serta konsisten?

BAB II
PEMBAHASAN
A. RAGAM BAHASA
Ragam bahasa dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat
pentingm karena bahasa indonesia merupakan media pengungkapan gagasan
penulis. Bahasa indonesia yang digunakan dalam penulisan tulisan ilmiah
adalah bahasa indonesia ilmiah. Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai
ragam yang baik, yang bisa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya
ilmiah, di dalam suasana resmi, atau dalam surat menyurat resmi disebut ragam
bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Bahasa indonesia dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat


penting, karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis. Bahasa
indonesia yang digunakan di dalam tulisan ilmiah ternyata tidak selalu baku dan
benar, banyak kesalahan sering muncul dalam tulisan ilmiah. Bahasa indonesia
dalam ragam ilmiah bersifat logis dan eksak. Ragam bahasa ini termasuk dalam
ragam bahasa fungsiolek yagn berarti bahwa ragam bahasa ini digunakan dalam
suatu kegiatan tertentu sesuai dengan fungsinya dalam suatu karya ilmiah.

Berbicara mengenai pentingnya kedudukan bahasa indonesia utamanya


dalam utamanya dalam ragam ilmiah hal yang penting diketahui adalah ciri-
cirinya. Ada begitu banyak ciri-ciri bahasa indonesia dalam ragam ilmiah
seperti lugas dan jelas, ringkas dan padat, cendekia dan masih banyak lagi ciri-
ciri lainnya. Dengan mengetahui hal tersebut kita akan lebih muda dalam
mengkaji ataupun memanfaatkan kedudukan bahasa dalam ragam ilmiah.

B. Pengertian Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah


Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang
digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk
memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya,
bahasa Indonesia diharapkan menjadi media efektif untuk komunikasi ilmiah,
baik secara tertulis maupun lisan. Berapa ciri dari bahasa indonesia ragam
ilmiah adalah formal dan objektif,ringkas dan padat, serta konsisten.

C.   Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah

Adapun beberapa karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah adalah sebagai


berikut:
1. Formal dan Objetif
Berawal dari Sumpah pemuda 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia
mempunyai fungsi majemuk, menjadi bahasa persatuan, bahasa negara, bahasa
resmi, bahasa penghubung antar individu, bahasa pergaulan, dan tidak kalah
penting sebagai bahasa pengantar semua sekolah di Indonesia. Tapi tentu saja
penggunaan bahasa indonesia sehari-hari berbedda dengan yang digunakan
daam kalangan ilmiah.
Adapun yang akan dibahasa pada sub bab ini adalah salah satu ciri bahasa
indonesia ragam ilmiah yakni formal dan objektif.
a. Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Formal
artinya resmi. Tingkat keformalam bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat
dari lapis kosakata, bentuk kata dan kalimat. Kalimat formal dalam tulisan
ilmiah dicirikan oleh kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat), ketepatan
penggunaan kata fungsi atau kata tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esei
formal. Bentuk formal berlawanan dengan bentuk yang kolokial atau bahasa
sehari-hari. Bentuk formal digunakan dalam situasi berbahasa yang formal,
misalnya dalam penulisan karya ilmiah.
Contoh:
Kata formal: Kata non-formal:
Wanita Cewek
Daripada Ketimbang
Hanya Cuma
Membuat Bikin
Dipikirkan Dipikirin
Matahari Mentari

Tulisan ilmiah termasuk kategori paparan yang bersifat teknis


Contoh:
Kata ilmiah teknis: Kata ilmiah popular:
Modern Maju
Alibi Alasan
Argumen Bukti
Informasi Keterangan
Sinopsis Ringkasan
Urine Air kencing

Contoh:
Kata bernada formal: Kata bernada non-
formal:
Menulis Nulis
Mencuci Nyuci
Tertabrak Ketabrak

b. Objektif
Bahasa ilmiah barsifat objektif. Untuk itu, upaya yang dapat ditempuh adalah
menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan
menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan
secara objektif. Terwujudnya sifat objektif tidak cukup dengan hanya
menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak. Sifat objektif juga diwujudkan
dalam panggunaan kata. Kata-kata yang menunjukkan sifat subjektif tidak
digunakan.
Contoh:
- Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis kiranya disebabkan
kekurangan nitrogen.
- Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan oleh kekurangan
nitrogen.

Kata yang menunjukka sikap ekstrim dapat memberi kesan subjektif dan
emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak mungkin tidak, pasti, selalu perlu
dihindari.
Contoh:
- Mahasiswa baru wajib mengikuti program pengenalan program studi
fakultasnya masing-masing.
- Mahasiswa baru mengikuti program pengenalan program studi di
fakultasnya masing-masing.

2. Ringkas dan padat


Bahasa indonesia ragam ilmiah memiliki ciri-ciri ringkas dan padat. Bahasa
indonesia ragam ilmiah dengan ciri ringkas dan padat, dalam penggunaannya
direalisasikan dengan tidak memperlihatkan adanya suatu penggunaan unsur-
unsur bahasa yang mubazir atau pemborosan.hal ini berarti bahwa dalam bahasa
indonesia ragam ilmiah menuntut adanya suatu penggunaan bahasa secara
hemat tanpa mengurangi makna atau tujuan dari bahasa tersebut. Karakteristik
mengenai keringkasan dan kepadatan dari suatu bahasa indonesia ragam ilmiah
dapat dilihat dari beberapa aspek dari batasan bahasa. Batasan tersebut yakni,
tata pilihan kata, tata pembentukan kata, tata penulisan kalimat efektif, tata
penulisan paragraf yang baik, pemakaian kata dan makna kata yang tepat.

Pemilihan kata merupakan hal sangat penting dalam penulisan suatu karya
ilmiah karena akan dituturkan dalam karya ilmiah tersebut dan akan menetukan
kejelasan infromasi yang disampaikan. Apabila dalam pemilihan kata tidak
tepat, maka akan menumbulakn ketidakefektifan bahasa yang digunakan dan
terganggunya kejelasan informasi sehingga akan menimbulkan kesalahpahaman
terhadap informasi yang disampaikan. Pemilihan kata yang terlalu berbelit-belit
biasanya membuat pembaca kurang memahami makna atau sasaran informasi
yang disampaikan karena tidak adanya pemusatan inti informasi. Oleh karena
itu untuk dapat memilih kata secara tepat maka penulis karya ilmiah perlu
memahami kriteria pemilihan kata, yaitu ketetapan, kecermatan, dan keserasian.

a. Ketetapan
Berkaitan dengan kemampuan pemilihan kata yang dapat mengungkapkan
gagasan secara tepat. Oleh karena itu penulis dituntu untuk dapat memahami
perbadaan makna denotasi dan konotasi, perbedaan makna kata-kata
bersinonim, penggunaan kata atau ungkapan eufemisme serta penggunaan kata
kongkret dan abstrak.
b. Kecermatan
Berkaitan dengan memilih kata yang benar-benar diperlukan. Untuk dapat
memilih kata secara cermat, penulis dituntut untuk memahami ekonomi bahasa
dan menghindari penggunaan kata-kata yang dapat menyebabkan kemubaziran,
berlebihan atau yang berbunga-bunga.
c. Keserasian
Berkaitan dengan kemampuan memilih kata-kata yang sesuai dengan konteks
pemakaiannya. Dalam penulisan karya ilmiah penulis perlu memahani bentuk-
bentuk kata yang benar dalam bahasa indonesia, yaitu sesuai dengan kaidah
pembentukan kata. Hal ini dikarenakan bentuk-bentuk kata yang benar atau
baku itulah yang harus digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Dalam
konteks tersebut, pembentukan kata dalam bahasa indonesia dapat dilakukan
dengan pengimbuhan, pengulangan, penggabungan imbuhan dengan
pengulangan serta penggabungan kata dasar atau penggabungan unsur terikat
dan kata dasar.

Contoh:
“Pasien itu haruslah dibaringkan dalam posisi terlentang.”

Bentuk kata terlentang dalam kalimat diatas tidaklah tepat. Bentuk bakunya
adalah telentang yang kalau diteliti lebih jauh, bentuk itu bukanlah bentuk
dasar melainkan bentuk kata dengan sisipan el.

Yang menjadi salah satu masalah dalam penulisan karya ilmiah adalah kata
ulang. Kata ulang menurut bentuknya ada beberapa macam:
·Kata ulang dengan mengulang seluruh morfem: kuda-kuda, sakit-sakit, berapa-
berapa, perubahan-perubahan.
·Kata ulang dengan imbuhan: berjalan-jalan, gigi-geligi.
·Kata ulang yang mengalami perubahan bunyi: bolak-balik, compang-camping.
·Kata ulang dwipurwa: lelaki, tetamu, leluhur.

Yang menjadi masalah adalah cara penulisannya. Dalam buku pedoman EYD,
dikatakan bahwa kata ulang ditulis lengkap, maksudnya tidak ditulis dengan
menggunakan angka 2 seperti ejaan menurut Soewandi.

3. Konsisten
Bahasa indonesia dalam ragam ilmiah bersifat logis dan eksak. Ragam bahasa
ini digunakan dalam kegiatan tertentu sesuai dengan fungsinya dalam suatu
karya ilmiah. Ada begitu banyak ragam yang digunakan namun yang paling
sering salah adalah ketidakkonsistensian bahasa indonesia ragam ilmiah.
Konsisten, artinya harus bersifat ajeg, taat asas, selaras, dan tidak berubah-ubah.
Unsur-unsur bahasa serupa pembentukan kata dan tata tulis (pengunaan ejaan
dan tanda-tanda baca ) digunakan sesuai kaidah yang berlaku konsisten.
Penggunaan istilah dalam bahasa Indonesia ilmiah juga perlu dilakukan secara
taat asas. Sebagai contoh, kata tugas untuk digunakan untuk mengantarkan
tujuan dan kata tugas bagi mengantarkan objek (Suparno, 1998). Selain itu,
apabila pada bagian awal uraian telah terdapat singkatan SMP (Sekolah
Menengah Pertama), pada uraian selanjutnya digunakan singkatan SMP
tersebut.

     Perhatikan contoh kalimat konsisten berikut ini !


(1) Untuk mengatasi
penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusaha angkutan
dihimbau mengoperasikan, semua kendaraan ekstra.

Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagimuslim Bosnia. Bagi
mereka yang penting adalah pencabutan embargo persenjataan.
(2) Untuk penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, telah
disiapkan kendaraan yang eukup. Pengusaha angkutan dihimbau
mengoperasikan semua kendaraan ekstra. Perlucutan senjata di wilayah
Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting
adalah peneabutan embargo persenjataan.

Contoh (2) tidak konsisten dengan kaidah yang berlaku.


Sementara itu, contoh yang konsisten adalah contoh (1).

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang
digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk
memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya,
bahasa Indonesia diharapkan menjadi media efektif untuk komunikasi ilmiah,
baik secara tertulis maupun lisan. Berapa ciri dari bahasa indonesia ragam
ilmiah adalah formal dan objektif,ringkas dan padat, serta konsisten.

a. Formal Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat


formal. Formal artinya resmi. Tingkat keformalam bahasa dalam tulisan ilmiah
dapat dilihat dari lapis kosakata, bentuk kata dan kalimat. Kalimat formal dalam
tulisan ilmiah dicirikan oleh kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat),
ketepatan penggunaan kata fungsi atau kata tugas, kebernalaran isi, dan
tampilan esei formal. Bentuk formal berlawanan dengan bentuk yang kolokial
atau bahasa sehari-hari. Bentuk formal digunakan dalam situasi berbahasa yang
formal, misalnya dalam penulisan karya ilmiah.

b. Objektif Bahasa ilmiah barsifat objektif. Untuk itu, upaya yang dapat
ditempuh adalah menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan
kalimat dan menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu
menyampaikan gagasan secara objektif. Terwujudnya sifat objektif tidak cukup
dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak. Sifat objektif juga
diwujudkan dalam panggunaan kata. Kata-kata yang menunjukkan sifat
subjektif tidak digunakan.

c. Ringkas dan padat Bahasa indonesia ragam ilmiah memiliki ciri-ciri


ringkas dan padat. Bahasa indonesia ragam ilmiah dengan ciri ringkas dan
padat, dalam penggunaannya direalisasikan dengan tidak memperlihatkan
adanya suatu penggunaan unsur-unsur bahasa yang mubazir atau
pemborosan.hal ini berarti bahwa dalam bahasa indonesia ragam ilmiah
menuntut adanya suatu penggunaan bahasa secara hemat tanpa mengurangi
makna atau tujuan dari bahasa tersebut. Karakteristik mengenai keringkasan dan
kepadatan dari suatu bahasa indonesia ragam ilmiah dapat dilihat dari beberapa
aspek dari batasan bahasa. Batasan tersebut yakni, tata pilihan kata, tata
pembentukan kata, tata penulisan kalimat efektif, tata penulisan paragraf yang
baik, pemakaian kata dan makna kata yang tepat.

d. Konsisten Bahasa indonesia dalam ragam ilmiah bersifat logis dan


eksak. Ragam bahasa ini digunakan dalam kegiatan tertentu sesuai dengan
fungsinya dalam suatu karya ilmiah. Ada begitu banyak ragam yang digunakan
namun yang paling sering salah adalah ketidakkonsistensian bahasa indonesia
ragam ilmiah. Konsisten, artinya harus bersifat ajeg, taat asas, selaras, dan tidak
berubah-ubah. Unsur-unsur bahasa serupa pembentukan kata dan tata tulis
(pengunaan ejaan dan tanda-tanda baca ) digunakan sesuai kaidah yang berlaku
konsisten. Penggunaan istilah dalam bahasa Indonesia ilmiah juga perlu
dilakukan secara taat asas. Sebagai contoh, kata tugas untuk digunakan untuk
mengantarkan tujuan dan kata tugas bagi mengantarkan objek (Suparno, 1998).

B. Saran
Kami sarankan kepada pembaca agar membudayakan penggunaan bahasa
ilmiah dalam keadaan resmi (Formal) supaya bahasa Indonesia dapat melekat
pada diri kita masing-masing, agar kita lebih berani berbicara di depan umum
meskipun di dalam Lingkungan Informal terlebih dalam Lingkungan Formal.

DAFTAR PUSTAKA

·        http:// Bahasa Indonesi.com/dan-Penyusunan-Karangan-Ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai