Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH

Disususun dan diajukan sebagai salah satu syarat melengkapi tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :

Ade Rufaidah Awalia, M.Pd

Kelompok 6 :

1. Dinda Larasasti
2. Niken Ayu Wulandari
3. Siti Nur Alfiah
4. Yeni Angire Tiah Putri

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN ASSYIFA TANGERANG

Jl. KH. Hasyim Ashari RT 02/01 No.108 Kel. Poris Plawad Utara Kec.
Cipondoh Kota Tangerang Provinsi Banten -15141

Tahun Akademik 2022-2023


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah ini dapat di dapat di selesaikan dengan
baik.makalah ini kami tulis guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa
Indonesia pada semester satu tahun 2022.

Di dalam penyusunan makalah ini,kami sudah berusaha untuk memberikan dan


mencapai hasil yang semaksimal mungkin . Oleh sebab itu pada kesempatan ini,
kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada
ibu Ade Rufaidah Awalia, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah bahasa
Indonesia .

Dan makalah ini di ambil dari berbagai macam referensi yang merupakan salah
satu sarana yang mana harapannya dapat membantu pembaca memahami dan
mendeskripsikan serta untuk mengembangkan secara maksimal potensi yang di
miliki pembaca. Adapun pembahasan yang akan kita bahas yaitu karya tulis
ilmiah,semoga dengan terselesaikan nya makalah ini dapat menjadi manfaat bagi
pembaca sekalian .

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum lah sempurna .oleh karna itu saran
dari kritik yang membangun dari pembaca sangat di butuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini. Karna hanya allah yang memiliki kesempurnaan di
dunia ini .kurang dan lebih nya mohon di maafkan.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Tangerang, September 2022

Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan menuangkan gagasan keilmuan dalam bahasa ilmia sering di lakukan
dalam ilmiah ,yaitu dalam kegiatan diskusi ,seminar ,symposium ,loka
karya ,orasi dan sejenisnya .pada kegiatan ilmiah tersebut penyaji di tuntun
memiliki kemampuan untuk menyampaikan argument secara lisan yang di
lengkapi pula dengan sajian argument keilmuan secara tertulis dalam bentuk karya
tulis ilmiah . selain itu mahasiswi slalu di tuntut menyampaikan argument dalam
karya tulis ilmiah baik dalam berupa artikel, laporan
kajian ,makalah ,skripsi ,ataupun tesis.

Karya ilmiah biasanya di tulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan
untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Maka sudah selayaknya lah ,jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar
hal-hal yang baru [aktual]dan belum pernah di tulis orang lain. Jika tulisan
tersebut sudah pernah di tulis dengan tema yang sama , tujuanya adalah sebagai
upaya pengembangan dari tema terdahulu , yang di sebut juga dengan penelitian
lanjutan.tradisi keilmuaan menuntut para calon ilmuan [mahasisiwa ]bukan
sekedar menjadi penerima ilmu akan tetapi sekaligus sebagai pemberi
[penyumbang] ilmu.

Dengan demikian tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat
membaca ,tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan -tulisan ilmiah .apalagi
bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara
Menyusun karya ilmiah .istilah karya ilmiah di sini mengacu pada karya tulis
yang penyusunan dan penyajianya di dasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja
ilmiah .

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian Karya Tulis Ilmiah (KTI) menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan menurut para ahli?
2. Bagaimana ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah (KTI)?
3. Apa jenis-jenis dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)?
4. Apa fungsi dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)?
5. Apa manfaat dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)?
6. Bagaimana struktur dari Karya Tulis Ilmiah(KTI)?
7. Bagaimana cara membuat Karya Tulis Ilmiah(KTI)?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui pengertian dari Karya Tulis Ilmiah (KTI) menurut KBBI
maupun menurut para ahli.
2. Mengetahui ciri-ciri dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)
3. Mengetahui jenis-jenis dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)
4. Mengetahui fungsi dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)
5. Mengetahui manfaat dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)
6. Mengetahui struktur dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)
7. Mengetahui cara membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI)

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Karya Tulis Ilmiah (KTI) menurut
KBBI maupun menurut para ahli.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)
4. Untuk mengetahui fungsi dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)
5. Untuk mengetahui manfaat dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)
6. Untuk mengetahui struktur dari Karya Tulis Ilmiah (KTI)
7. Untuk mengetahui cara membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah (KTI)
A. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karya, dapat diartikan sebagai


hasil sebuah usaha, upaya, perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis, atau
menulis memiliki arti segala kegiatan yang terkait dengan huruf, angka,
pena, atau media tulis yang lain.

Yang ketiga adalah ilmiah, menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti
bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah)
ilmu pengetahuan. Jika diartikan secara menyeluruh, Karya Tulis Ilmiah
merupakan sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis, dengan
menggunakan penerapan kaidah ilmiah, mengutamakan aspek rasionalitas,
mengusung permasalahan yang bersifat obyektif serta faktual.

Sangat disarankan, penulisan Karya Tulis Ilmiah, menggunakan kata yang


tidak ambigu, atau memiliki makna ganda, maka diperlukan penggunaan
gaya bahasa yang lugas, eksplisit, menggunakan variasi istilah ilmiah yang
sesuai dengan aturan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.

Agar dapat menulis dan dapat menyusun karya tulis ilmiah yang baik,
buku Karya Tulis Ilmiah Sosial (Edisi Revisi) oleh Yunita T. Winarto,
Ibnu Wahyudi, Ezra M. Choesin, Dkk dapat dijadikan referensi karena di
dalamnya dijabarkan bagaimana cara menemukan ide atau gagasan serta
menuangkan ide tersebut ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah.

B. Menurut Para Ahli


Terdapat juga pengertian karya ilmiah dari para ahli yaitu :
1. Eko Susilo, M.
Menurut Eko Susilo, M., Karya tulis ilmiah adalah artikel yang
diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan pada
observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun
menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bahasa
bersantun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/keilmiahannya.
2. Dwiloka dan Riana

Menurut Dwiloka dan Riana, Karya ilmiah atau artikel ilmiah adalah
karya seorang ilmuwan (dalam bentuk pembangunan) yang ingin
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh
melalui literatur, koleksi pengalaman, penelitian.

3. Titi Setiyoningsih, S.Pd, M.Pd

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan


dan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta
ini menyebutkan, bahwa Karya Tulis merupakan sebuah tulisan
yang dibuat berdasarkan metode ilmiah, yakni logika ilmu
pengetahuan, yang dimulai dari adanya masalah, tujuan, manfaat,
dan pentingnya hal tersebut dibahas, memuat adanya fakta, teori-
teori terdahulu, dan karya-karya terdahulu yang membawa hal
tersebut, kemudian ada metode, pembahasan, hingga kesimpulan,
tentunya referensi juga harus disertakan.

2.2 Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah


Karya Ilmiah memiliki beberapa ciri-ciri utama, yaitu:

1. Reproduktif. Reproduktif ini diartikan bahwa penelitian dapat diterima


oleh pembaca.
2. Tidak Bias atau Ambigu. Penelitian wajib menunjukkan hal-hal yang
jelas dan sesuai fakta di lapangan. Sehingga tidak menimbulkan
kebingungan dari pembaca.
3. Tidak Subjektif. Karya ilmiah juga tidak boleh ditulis berdasarkan
subjektivitas dari penulis tanpa adanya data-data pendukung.
4. Penggunaan Bahasa Baku. Bahasa baku wajib digunakan agar dapat
dimengerti oleh pembaca.
5. Sesuai dengan Kaidah Keilmuan. Penulisan karya ilmiah juga harus
memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan di bidang keilmuan.
Salah satunya adalah dengan menggunakan istilah-istilah akademik.
6. Dekoratif. Penelitian juga harus bisa menggunakan istilah yang
memiliki satu makna agar tidak bias.
7. Penggunaan Kalimat Efektif. Karya tulis ilmiah tidak diperbolehkan
untuk menuliskan pemborosan kata supaya dipanjang-panjangkan.
Penulisan kalimat yang efektif lebih disarankan agar lebih mudah
dipahami oleh pembaca. 

2.3 Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


Menurut ahli Karya Ilmiah terdapat tiga jenis yaitu antara lain makalah
dan skripsi, kertas kerja, laporan penelitian, tesis, dan lain-lain. Mungkin
sebagai orang awam anda masih asing dengan berbagai jenis Karya Ilmiah
ini. Berikut ini penjelasan dari jenis karya ilmiah :

 Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang mengutarakan suatu


masalah dan pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Menurut KBBI, makalah adalah tulisan
resmi suatu pokok dengan tujuan untuk dibacakan di muka umum
dalam suatu persidangan serta disusun untuk diterbitkan dan juga
merupakan karya tulis pelajar atau mahasiswa untuk laporan hasil
pengerjaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

 Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang ditulis menurut pendapat


orang lain dan diri sendiri. Data diperoleh melalui observasi
lapangan atau percobaan laboratorium. Menurut KBBI skripsi ialah
tulisan saintifik yang wajib dibuat oleh mahasiswa sebagai
persyaratan akhir pendidikannya.

 Kertas Kerja
Kertas kerja hampir sama dengan makalah, namun penjabaran
untuk kertas kerja lebih mendetail daripada makalah. Menurut
KBBI kertas kerja adalah karangan tertulis yang membahas
masalah tertentu yang disampaikan dalam suatu seminar untuk
mendapat jawaban lebih lanjut.

 Tesis

Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam


dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan
baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan
memperbincangkan pengujian terhadap satu atau lebih hipotesis
dan ditulis oleh mahasiswa pascasarjana untuk melengkapi syarat
guna memperoleh gelar magister (S2).

2.4 Fungsi Karya Tulisan Ilmiah


Secara umum fungsi karya ilmiah dibedakan menjadi tiga yaitu fungsi untuk
pendidikan, fungsi untuk penelitian, fungsi fungsional. Dibawah ini terdapat
pengertian dari tiap fungsi karya ilmiah yaitu :

 Pendidikan

Fungsi yang pertama yaitu untuk pendidikan, dimana dengan


menulis karya ilmiah akan memberikan pengalaman dan pelajaran
yang berharga bagi penulisnya. Karena penulis akan mampu
berpikir, menulis dan mempertanggung jawabkan hasil dari
penelitiannya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang sarjana,
mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti
makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi
umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi
dilakukan cukup mendalam.

 Penelitian

Berikutnya yang kedua yaitu untuk dunia penelitian, maksudnya


karya ilmiah yang ditulis berguna untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan berguna juga bagi seorang peneliti untuk
mempraktikkan prosedur ilmiahnya. Karya tulis ini sangat
membantu seorang peneliti untuk mendapatkan data yang akurat
serta rinci dari objek penelitiannya.

 Fungsional

Sebagai fungsi fungsional, fungsi ini maksudnya karya tulis ilmiah


dapat berguna sebagai alat untuk mengembangkan pengetahuan,
sebagai bahan pustaka dan untuk kepentingan disiplin ilmu
tertentu.

Adapun fungsi lainnya bagi karya tulis ilmiah misalnya yaitu:

 Untuk Suatu Penjelasan

Maksudnya karya tulis ilmiah dapat menjelaskan hal-hal yang


sebelumnya belum diketahui pembaca, misal seperti hal-hal yang
belum jelas dan tidak pasti, sehingga menjadi jelas dan pasti
kebenarannya.

 Untuk Prediksi

Suatu karya tulis ilmiah hasil penelitian dapat menjadi prediksi


mengenai suatu hal yang belum terjadi, sehingga kejadian tersebut
bisa diantisipasi atau bisa dicegah.

 Untuk Kontrol

Karya tulis ilmiah berguna juga untuk melakukan kontrol terhadap


benar atau tidaknya suatu pernyataan mengenai permasalahan.

2.5 Manfaat Karya Tulis Ilmiah


Karya Tulis Ilmiah, merupakan suatu karya cetak atau karya visual yang
melibatkan penulis dan pembaca. Pastinya karya tulis ilmiah memiliki manfaat
bagi penulis dan pembacanya diantaranya :

1. Dapat melatih pengembangan keterampilan membaca yang efektif.


Bagi penulis, menyusun karya tulis ilmiah membutuhkan sebuah
keterampilan tertentu, agar karya tulis ilmiah ini dapat dibaca dengan
nyaman, dimengerti, dan dipahami oleh pembacanya.

Sehingga penulis memerlukan keterampilan membaca yang efektif, agar


tidak membuang energi dalam menyusun karya tulis ilmiah. Bagi
pembacanya, karya tulis ilmiah melatih pembacanya untuk terampil
membaca mengenai hal-hal yang diperlukan, untuk membangun
pengetahuannya, tidak melebar ke topik atau tema yang tidak diperlukan.

2. Sebagai pengenalan terhadap aktivitas kepustakaan


Sebuah Karya Tulis Ilmiah, harus memiliki sumber dan narasumber.
Sumber penyusunan karya tulis ilmiah, didapat dari teori-teori para ahli
yang dibukukan, atau tertuang dalam jurnal ilmiah yang dapat diakses
melalui media internet. Sumber-sumber ini disebut sebagai sumber
pustaka.

3. Mendapatkan Kepuasan Intelektuan


Setiap penulis karya tulis ilmiah, membuat karya tulis ilmiah bukan hanya
sekedar menulis. Proses membuat karya tulis ilmiah melibatkan
intelektualitas penulis. Seluruh kemampuan kecerdasan penulis dilibatkan
disini. Karya tulis ilmiah disusun berdasar penelitian, percobaan,
wawancara dengan narasumber, serta menghimpun teori dari sumber-
sumber pustaka yang diperoleh. Ketika sudah mendapatkan hasil yang
dirasa cukup, berhasil mempersembahkannya di depan penguji atau
khalayak, maka penulis akan merasa puas, ketika karya tulis ilmiahnya
diterima oleh banyak orang.

4. Memperluas Cakrawala Ilmu Pengetahuan


Semakin berkualitas suatu karya tulis ilmiah, dilihat dari isi, tujuan dan
orisinalitas. Hal ini merupakan cerminan dari luasnya cakrawala ilmu
pengetahuan penulisnya. Suatu karya tulis ilmiah juga mewakili struktur
pemikiran dari penulisnya.
5. Sebagai Bahan Acuan atau Penelitian Pendahuluan untuk Penelitian
Selanjutnya
Karya tulis ilmiah satu dengan yang lain, pasti saling memengaruhi.
Terbitnya karya tulis ilmiah saat ini, sedikit banyak akan dipengaruhi oleh
karya tulis ilmiah sebelumnya. Karya tulis ilmiah sebelumnya, pasti juga
dipengaruhi oleh karya tulis ilmiah terdahulu.
Antar karya tulis ilmiah, jika memiliki fokus perhatian terhadap penelitian
yang sama, dengan sendirinya akan mencari acuan pendukung yang
terdekat.

6. Sebagai Peningkatan Perorganisasian Fakta dan Data Secara Sistematis


Dari asal katanya sendiri, karya tulis ilmiah mengisyaratkan suatu hasil
karya yang bersifat ilmiah, disertai dengan penelitian-penelitian dan
percobaan-percobaan, penyajian data yang nyata, kemudian diolah
menjadi sebuah kesimpulan dengan sistematika yang jelas dan dapat
dipertanggung jawab kan. Fakta yang terungkap berasal dari sumber yang
jelas, dengan data penelitian yang shahih, serta bukan hasil plagiasi.

7. Dapat Melatih untuk Menggabungkan Hasil Bacaan dari Berbagai Sumber


Seorang peneliti tidak dapat berdiri sendiri pada saat melakukan
penelitian,hingga Menyusun karya tulis ilmiah sebagai laporan.peneliti
yang melakukan penelitian ,memerlukan sumber pustaka sebagai landasan
teori pada saat melakukan penelitian .landasan teori tersebut ,berasal dari
berbagai sumber ,terutama jurnal ilmiah ,atau buku-buku yang diterbitkan
sebagai penunjang penulisan karya tulis ilmiah .

2.6 Struktur Karya Tulis Ilmiah


Setiap karya tulis ilmiah memiliki style guide atau selingkung yang berarti
pedoman tata cara penulisan yang ditentukan oleh jenis tulisan dan tujuan karya
tulis ilmiah ini dibuat. Secara umum, struktur karya tulis ilmiah, disajikan sebagai
berikut.

1. Judul Penelitian
Judul karya, diangkat berdasar tema dari karya tulis ilmiah yang akan
dibuat. Judul hendaknya ditulis seunik dan semenarik mungkin, sehingga
memunculkan keingintahuan dan rasa penasaran bagi calon pembacanya.
Selain memantik rasa penasaran bagi calon pembacanya, judul juga dapat
dibuat untuk memberi gambaran awal mengenai isi karya tulis ilmiah ini
bagi calon pembaca. Pada halaman judul ini, nama penulis, judul karya
tulis ilmiah, institusi atau lembaga, tanggal, bulan, tahun dan tempat karya
tulis ilmiah dibuat, ditulis dengan aturan rata tengah, diurutkan setelah
judul di bagian bawah.

2. Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan dari keseluruhan isi suatu karya tulis ilmiah,
abstrak berfungsi memberikan penjelasan kepada pembaca, agar secara
cepat, pembaca memahami isi, maksud dan tujuan dari penulis,
menuliskan karya tulis ilmiah tersebut. Abstrak bersifat informatif, namun
tidak terlalu panjang penulisannya, kurang lebih 250 kata.

3. Pendahuluan

Dari dasar kata pembentuknya, kita tahu bahwa pendahuluan ini berada di
depan, sebagai pemberi salam untuk pembaca. Pendahuluan, biasanya
menceritakan alasan penulis melakukan penelitian, apa yang
melatarbelakangi penelitian ini dilakukan, menceritakan tujuan, serta
manfaat dari karya tulis ilmiah ini dibuat.

4. Kerangka Teoritis

Dari asal katanya, kerangka berasal dari kata rangka, yang berfungsi
sebagai penyangga, pilar, garis besar, atau konsep. Sedangkan teori adalah
suatu pendapat atau argumen yang didapat berdasar penelitian atau
penemuan, yang didukung oleh data atau fakta penunjang.

Maka dengan definisi pengertian di atas, kerangka teori merupakan garis


besar rancangan konsep sistematis yang menjadi panduan sebuah
penelitian.
5. Metode Penelitian

Dari asal katanya, kerangka berasal dari kata rangka, yang berfungsi
sebagai penyangga, pilar, garis besar, atau konsep. Sedangkan teori adalah
suatu pendapat atau argumen yang didapat berdasar penelitian atau
penemuan, yang didukung oleh data atau fakta penunjang.

Maka dengan definisi pengertian di atas, kerangka teori merupakan garis


besar rancangan konsep sistematis yang menjadi panduan sebuah
penelitian.

6. Pembahasan

Pembahasan menjadi bagian yang paling panjang pada penulisan karya


tulis ilmiah. Pembahasan berfungsi menjelaskan tujuan, manfaat, metode,
kerangka teori, serta rumusan masalah, yang disertai dengan data-data
yang diperoleh. Jika karya tulis ilmiah ini dibagikan ke khalayak umum,
yang akan memunculkan tanya jawab, adalah pada bagian ini.

7. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan selalu berada di bagian akhir sebuah karya tulis ilmiah, yang
berisi pendapat dari penulis, atas semua yang telah dibahas. Tujuannya
adalah agar pembaca memperoleh wawasan baru dari subyek yang telah
dibahas. Saran biasanya berisi pesan dari penulis, agar suatu ketika, jika
pembaca ingin melakukan penelitian yang sama, mereka dapat
menemukan cara yang efektif, atau justru mengembangkan lebih luas lagi.

8. Daftar Pustaka
Digunakan oleh penulis dalam penelitiannya. Penulisan daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan sebuah daftar yang berisi sumber teori yang
biasanya dituliskan dengan format nama penulis, judul tulisan, nama
penerbitnya, identitas, dan kapan diterbitkan.Setelah kita bahas semua
keunikan tentang karya tulis ilmiah, ada baiknya kita lihat contoh karya
tulis ilmiah yang baik dan benar ya Gramedians.

2.7 Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah


1. Menentukan Topik Penelitian

Seperti layaknya perencanaan sesuatu, karya ilmiah bisa dibuat dengan

akan lebih mudah untuk melakukan langkah-langkah penelitian


selanjutnya. Ada banyak topik yang bisa diangkat dari aktivitas sehari-hari
maupun fenomena yang terjadi dan tersorot oleh media.

2. Membuat Kerangka Penelitian

Agar penelitian ilmiah tidak melantur dari rencana yang sudah dibuat,

ini akan membantu penyusunan karya ilmiah tetap sesuai dengan panduan
tulisan yang ditentukan sejak awal.

3. Mengumpulkan Bahan penelitian

Setelah membuat kerangka penelitian, karya ilmiah harus dibuat dari


berbagi data dan sumber informasi yang jelas. Kumpulkan sumber
informasi resmi yang valid agar hasil karya ilmiah bisa menghasilkan
kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian.

4. Menyusun Hipotesis

Tidak semua bahan penelitian akan berguna saat menulis karya ilmiah. Hal
tersebut bisa diputuskan setelah seseorang melakukan penyusunan
hipotesis dari bahan penelitian yang sudah terkumpul. Data dan sumber
informasi yang tidak jelas sebaiknya tidak digunakan.

5. Menyusun Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian akan menjadi pedoman yang bisa dimanfaatkan


seseorang untuk menulis karya ilmiah. Hal ini seperti kerangka kerja yang
bisa dijadikan acuan untuk melakukan sebuah analisis ilmiah atas
fenomena sosial maupun penelitian sains.
6. Melakukan percobaan Dengan Metode Penelitian

Proses ini merupakan salah satu hal penting yang menjadi inti dari sebuah
penulisan karya ilmiah. Penulis bisa menentukan metode penelitian yang
paling cocok untuk melakukan percobaan sains atau wawancara langsung
sebagai bentuk konkret penelitian di lapangan.

Tak terbatas pada penelitian di dalam sebuah ruangan laboratorium,


percobaan dengan metode wawancara atau survei angket juga bisa
diadaptasikan pada fenomena sosial. Karya ilmiah tidak hanya terbatas
pada penelitan kuantitatif, tapi juga kualitatif.

7. Mengumpulkan Data dan Menganalisis

Proses ini merupakan salah satu hal penting yang menjadi inti dari sebuah
penulisan karya ilmiah. Penulis bisa menentukan metode penelitian yang
paling cocok untuk melakukan percobaan sains atau wawancara langsung
sebagai bentuk konkret penelitian di lapangan. Tak terbatas pada
penelitian di dalam sebuah ruangan laboratorium, percobaan dengan
metode wawancara atau survei angket juga bisa diadaptasikan pada
fenomena sosial. Karya ilmiah tidak hanya terbatas pada penelitan
kuantitatif, tapi juga kualitatif.

8. Merumuskan Kesimpulan dan Teori

Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang
terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan dan
penginterpretasian data. Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan
dari semua yang didapatkan dari proses percobaan, pengamatan,
penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan fakta yang telah di paparkan di atas ,maka penulis
menyimpulkan bahwa

Anda mungkin juga menyukai