OLEH:
Kelompok 1
PEBRIYUDIN
GHAFUR ROHIYATMA
TIARA NOVRILIA
Baku
Logis
Kuantitatif
Tepat
Denotatif yang berlawanan dengan konotatif.
Runtun
1. Baku.
Contoh:
“Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan.”
Ide kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang
tepat. Pengembangan dakwah mempunyai masalah kendala.
Tidak logis apabila masalahnya kita tingkatkan. Kalimat di atas
seharusnya “Pengembangan dakwah kita tingkatkan.”
3. Kuantitatif
contoh :
Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan” lulusan perguruan tinggi. Arti
kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi,
dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat
di atas dapat kita benahi menjadi Da’i di Gunung Kidul 5 orang
lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan pesan
4. Tepat
Contoh:
“Jamban pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”
Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu
mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren.
5. Denotatif yang berlawanan dengan konotatif