Anda di halaman 1dari 26

BAHASA INDONESIA

1
Alat komunikasi,
Simbol,
BAHASA Sistem,
Arbitrer,
Konvensi

bagi Bukan sekedar alat kom,


FUNGSI
Bangsa & Negara tetapi alat politis untuk
BAHASA
mempersatukan

Bahasa Indonesia
Umum
Sbg Bhs Nas Sbg Bhs Negara

Alat ekspresi Lambang identitas Sbg bhs resmi negara


Alat komumunikasi Lambang kebanggaan Pengantar resmi lemdik
Alat adaptasi & intgr sos Alat persatu masyarakat Perhub tkt nasional
Alat kontrol sosial Perhub antarbud & daerah Alat Bang Iptek dan Bud
2
RAGAM BAHASA

Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan


Bidang Sarana Pencampuran

Agama Lisan Daerah/Nas


Hukum Tulis Tinggi/Rendah
Jurnalistik Baku/Tdk Baku

BAHASA INDONESIA
yang
BAIK & BENAR

Sesuai dengan Sesuai dengan


situasi kaidah
3

Positif SIKAP BAHASA Negatif

Afektif Psikomotorik
Kognitif
(Perasaan) (Perbuatan)
(Pengetahuan)

TUJUAN
BELAJAR BAHASA

Utama Tambahan

Penguasaan bahasa, -Pengenalan diri - Pemahaman orang lain


lisan dan tertulis -Pemahaman Lingk - Bang proses berpikir
4

EJAAN

Kaidah pelambangan bunyi,


berupa cara menuliskan huruf, kata, kalimat, dan menggunakan tanda baca

Tujuan Agar teratur dalam penulisan

Contoh : memberitahukan, memberi tahu, beri tahukan


antarkota, di-charter, mem-PTUN-kan, Jawa Barat

Ejaan Ch. Van Ophuysen, 1901


yang pernah berlaku Republik/Suwandi, 19 Maret 1947
EYD, 16 Agustus 1972
5

PENULISAN HURUF PENGGUNAAN TANDA BACA

Abjad ( konsonan, vokal) 1. Titik


Pemenggalan kata 2. Koma
Huruf kapital 3. Titik Koma
Huruf miring 4. Titik Dua
5. Hubung
6. Pisah
PENULISAN KATA 7. Elipsis
8. Tanya
9. Seru
Kata Dasar 10. Kurung
Kata Turunan 11. Kurung Siku
Bentuk Ulang 12. Petik
Gabungan Kata 13. Petik Tunggal
Angka dan Lambang Bilangan 14. Garis Miring
15. Penyingkat/Apostrof
Menurut EYD, aspek2 yg perlu diperhatikan berkaitan dengan :
Penulisan kata, al. Penulisan huruf, penulisan kata, penulisan huruf
serapan dan penngunaan tanda baca.

Dalam EYD penulisan huruf menyangkut dua masalah,


1) Penulisan huruf Kapital dan
2) Penulisan huruf miring

Penulisan Huruf Besar atau Kapital


a. Dipakai sbg huruf pertama kata pada awal kalimat, contoh :
Dia siswa yang pandai.
Apakah Ahmad sudah berangkat?
b. Dipakai sbg huruf pertama petikan langsung, contoh :
Lisa bertanya, “Mengapa anak-anak itu kelaparan?”
“Kemarin Dina pulang terlambat,” katanya.
“Besok pagi,”kata Bu Karim, dia akan berangkat.”
c. Dipakai sbg huruf pertama dalam ungkapan yg berhub dgn nama
Tuhan, agama, dan kitab suci, contoh : Allah, hamba-Mu, dll
d. Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yg diikuti nama
orang.
contoh : Rosulullah, Nabi Isa, Raden Ajeng Kartini, Kiai Haji Ahmad Dahlan,
Sultan Agung.
e. Huruf pertama unsur nama jabatandan pangkat yg diikuti nama orang atau dipakai
sbg pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
contoh :
Ketua MPR Amir Macmud, Jenderal Sumitro, Gubernur Jawa Tengah,
Departemen Keuangan, Kalimantan Tengah.
f. Huruf pertama unsur nama orang
contoh : Ampere, Mohammad Yamin, Dewi Sartika.
Huruf Kapital tdk digunakan sbg huruf pertama orang yg digunakan sebagai nama
jenis atau satuan. Contoh : 20 ampere, mesin diesel, 10 volt.
g. Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
contoh : bangsa Indonesia, suku Batak Karo, bahasa Melayu.
Huruf kapital tdk dipakai apabila nama bangsa, suku, dan nama bahasa itu dipakai
sbg bentuk dasae kata keturunan.
contoh : pengindonesiaan kata asing, kesunda-sundaan dll.
h. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah.
contoh : tahun Hijriyah, bulan Agustus, hari Natal, hari Jumat dll.
Huruf Kapital tdk dipakai sbg huruf pertama peristiwa sejarah yg tdk dipakai sbg
nama. Contoh : Soekarna dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
i. Huruf pertama nama geografi, namun tdk dipakai sbg huruf pertama istilah
geografi yg tdk mjd unsur nama diri. Huruf kapital tdk pula dipakai sbg huruf
pertama nama geografi yg digunakan sbg nama jenis
contoh :
- Asia Tenggara - daerah tenggara
- Bukit Barisan - pergi ke bukit
- Danau Toba - air danau
j. Huruf pertama nama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah &
ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata spt dan.
contoh : Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Menteri
Kehakiman dan HAM, Undang-undang Guru dan Dosen.
k. Huruf pertama semua unsur kata di dlm nama buku, majalah, surat kabar, dan
judul karangan kecuali kt seperti di, ke, dari, dan yang, untuk yg tdk terletak pd
posisi awal.
contoh : Ia penulis buku Hak Gus Dur untuk Nyleneh.
Sudah dua bulan ayah belangganan koran Republika
i. Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
contoh : M.Pd. (magister pendidikan), Tn (tuan), S.S. (sarjana sastra)
J. Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan spt bapak, ibu, kakak,
adik, dan paman yg dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
contoh : “Selamat siang, Pak?” Ujar Alam.
Adik bertanya, “ Itu apa, Bu?
Surat Saudara sudah saya terima.
Huruf Miring
a. Huruf Miring dipakai utk menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar
yg dikutip dlm tulisan
contoh : buku Mukjizat Salat dan Doa
majalah Aku Anak Shaleh
koran Kompas
b. Huruf miring dipakai utk menegaskan atau mengkhusukan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata.
contoh : Huruf pertama kata abad ialah a
Dia bukan menipu, tetapi ditipu
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan kecil hati!
c. Huruf miring dipakai utk menulis kata nama ilmiah atau ungkapan asing
kecuali yg telah disesuaikan ejaannya.
contoh : Nama ilmiah buah manggis Carcinia mangostana.
Lalat buah, Drosophila melanogaster, memiliki 13.600 gen.
Alhamdulillah, akhirnya kelas kami menjadi juara.
Weltanschanung antara lain diterjemahkan menjadi pandangan
hidup.
Penulisan Kata
Kaidah penulisan kata berkenaan dengan hal-hal berikut :
1. Kata dasar, adlh kata yg blm mengalami pengimbuhan, pegulangan,
pemajemukan. Contoh : buku, itu, tebal.
2. Kata berimbuhan adlh kata yg telah mengalami proses pengimbuhan, baik
awalan, sisipan, dan akhiran. Penulisan kata berimbuhan, berlaku ketentuan sbb
a. Antara imbuhan dgn kata dasarnya hrs ditulis serangkai.
contoh : bergetar, sebar luaskan, menggarami.
b. Jika bentuk dasarnya berhuruf awal kapital, mk penulisan antara kedua
unsur itu hrs dituliskan kata penghubung.
contoh : se-Indonesia, pan-Afrikanisme
c. Jika imbuhan itu dibubuhkan pd gab kt, mk gab kt itu ditulis serangkai
contoh : garis bawah menggarisbawahi
anak tiri dianaktirikan
3. Kata ulang, adalah kata yg mengalami proses perulangan, baik sebagian ataupun
seluruhnya. Kata ulang ditulis secara lengkap dgn menggunakan tanda penghubung.
Contoh : bolak-balik, sayur-mayur, tunggang-langgang
4. Gabungan kata (kt majemuk), kata yg dibentuk dua kata atau lebih.
a. Secara umum gab. Kata ditulis terpisah
contoh : duta besar, kambing hitam,
b. Gab kt yg mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dpt ditulis dgn
tanda hubung.
contoh : alat pandang-dengar, anak-istri saya, buku sejarah-baru.
c. Gabungan kata yg hub antarunsur-unsurnya sudah sangat erat ditulis serangkai.
contoh : acapkali, adakalanya, belasungkawa, beasiswa,bumiputra,daripada, darmabakti,
darmawisata, bilamana, bagaimana, astagfirullah. Olahraga, saptamarga, kilometer,
syahbandar, kacamata, kasatmata, halalbihalal dsb.
5. Kata ganti ku-, kau-,-mu, dan –nya ditulis serangkai dgn kata yg mengikuti dan yg
diikutinya. Contoh : kubaca,kauambil, bukumu, rumahnya.
6. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yg mengikutinya kecuali di dlm gab
kata yg sudah lazim dianggap sbg kata seperti daripada dan kepada.
Contoh : di rumah, ke sekolah, dari kantor.
7. Kata si dan sang, ditulis terpisah dr kata yg mengikutinya
contoh : si pengirim, sang kancil
8. Partikel ditulis dgn ketentuan sbb.
a. Partikel –lah, -kah, -tah, dan –pun ditulis serangkai dgn kata yg mengikutinya
Contoh : bacalah,apakah, apatah, kalaupun
b. Partikel pun yg berarti ‘juga’ ditulis terpisah dari kt yg mendahuluinya
Contoh : jika ayah berangkat, adik pun ingin berangkat.
c. Partikel per yg berarti ‘mulai, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian yg
mendahuluinya.
Contoh : Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
Harga kain itu Rp65.000,00 per helai.
Mereka masuk ruangan satu per satu
9. Singkatan dan akronim

Singkatan (bentuk yg diperpendek, yg terdiri satu huruf atau lebih)


a. Singkatan nama org, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dgn tanda titik.
Contoh : E. Kosasih, Ice Sutari K.Y., M.Pd., Bpk., Jend..
b. Singkatan nama resmi lembaga, badan atau organisasi serta nama dokomen resmi yg
terdiriri atas huruf awal kata, ditulis dengan huruf kapital & tidak diikuti dgn tanda titik.
Contoh : DPR, KPK, UUD.
c. Singkatan umum yg terdiri atas tiga huruf atau lbh diikuti satu tanda titik. contoh : dll.,
dsb., hlm., sda., yth.
d. Lambang kimia, singkaan satuan, takaran, timbangan, dan mata uang tdk diikuti tanda
titik. Contoh : Cu (kuprum), l (liter), cm (centimeter), kg (kilogram), Rp (Rupiah).
Akronim (singk. Gab huruf awal, gab suku kata, ataupun, gab huruf awal dan suku
kata dari deret kata yg diperlakukan sbg kata).
e. Akronim nama diri yg berupa gab huruf awal dr deret kata ditulis seluruhnya dgn huruf
kapital. Contoh : OSIS, NATO, PORKI, UGM, UNY.
f. Akronim nama diri yg berupa gab suku kata atau gab huruf dan suku kata dari deret kata,
ditulis dengan huruf awal kapital. Contoh : Polri, Sumut, Menakertrans.
g. Akronim yg bukan nama diri yg berupa gab huruf awal, suku kata, ataupun gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya, ditulis dgn huruf kecil. Contoh: pemilu,
sembako,pungli, sukwan
6
TATA BAHASA/GRAMATIKA

Fonologi Morfologi Sintaksis Semantik Etimologi

ttg ttg ttg ttg asal


bunyi kata kalimat makna -usul

Unsur pembentuk kata


adalah morfem Terikat
Morfologis afiks

Morfem Morfem
Bebas Terikat
Terikat kata
Sintaksis tugas
kata dasar
7
Contoh:
P manisan
Pengimbuhan Kata jadian/ pemanis
R
kata turunan maniskan
O
S
E Contoh:
S Pengulangan kuda-kudaan
Kata ulang
tetamu
sayur-mayur
M
O Contoh:
R Pemajemukan Kata majemuk rumah sakit
F kapal layar
O anak emas
L
O
G Contoh:
Penggabungan Kata gabung
I rindu sekali
S rumah baru
sedang pergi
8

ALOMORF Variasi morfem sesuai dengan


lingkungan yang dimasukinya

mem- p/b/f me+baca membaca


men- t/d/c/j/z/sy me+datang mendatang
me- meny- s me+sesal menyesal
meng- k/g/h/kh/vokal me+gambar menggambar
menge- kata bersuku satu me+bom mengebom

bel- ajar ber+ajar belajar

ber-
r ber+renang berenang
be-
Suku pertama ber+ ternak beternak
berakhiran -er
BENTUK DAN MAKNA
SATUAN BENTUK BAHASA

Mahasiswa belum mengetahui jenis kata utama


• FONEM

• KARANGAN
• MORFEM

• ALINEA
• KATA

• KALIMAT

• FRASA
FONEM
SATUAN BENTUK TERKECIL DALAM BAHASA

Perhatikan peranan fonem sebagai pembeda makna


a. Seret (sêrêt) = tersendat-sendat; tidak lancar
b. Seret (sèrèt) = menarik suatu benda menyusur
tanah
c. Apel (apê) = nama buah
d. Apel (apè) = wajib mengikuti upacara

Perhatikan peranan fonem lain ini


e. Cari-jari-lari-mari-tari
f. Bayu-kayu-kuyu-sayu
g. Kerang-perang-serang-terang
MORFEM
SATUAN BENTUK TERKECIL YANG DAPAT MEMBEDAKAN
MAKNA DAN ATAU YG MEMPUNYAI MAKNA

Morfem imbuhan (-an, di-, -lah, me-, ter-):


a. makanan
b. dimakan
c. makanlah
d. Memakan
e. Termakan
DAPAT BERUPA :
Partikel (bentuk terkecil yg dapat membedakan arti : 1. IMBUHAN
lah, kah, tah, pun) 2. PARTIKEL
3. KATA DASAR
Perhatikan maknanya
f. Sepeda , ambil, dingin, kuliah
g. Adepes, libma, ningid, hailuk

Contoh kata dasar tsb ada yg bermakna dan ada yg


tdk bermakna
KATA
BENTUK TERKECIL DARI KALIMAT YG DAPAT BERDIRI
SENDIRI DAN MEMPUNYAI ARTI

Ada sepuluh jenis kata, yaitu :


a. Kata benda (nomina)
b. Kata kerja (verba)
c. Kata sifat (adjektiva)
d. Kata ganti (pronomina)
e. Kata keterangan (adverbia)
f. Kata bilangan (numeralia)
g. Kata sambung (konjungsi)
h. Kata sandang (artikel)
i. Kata seru (interjeksi)
j. Kata depan (preposisi)

Kata dasar yang bermakna dan contoh dari 10 jenis


kata diatas adalah :
FRASA
KELOMPOK KATA YANG TIDAK MENGANDUNG PREDIKAT
DAN BELUM MEMBENTUK KLAUSA ATAU KALIMAT

PERHATIKAN CONTOH BERIKUT :


1. Bahasa Indonesia
2. Sejumlah persoalan pelik
3. Air minum kakek
4. Minggu yang lalu

Kelompok kata diatas tidak berpredikat


Predikat = kata yang menerngkan perbuatan/ tindakan atau
sifat dari subyek
5. Ayu minum air
6. Sabun itu harum

Contoh frasa lainnya :


7. Jumpa pers
8. Haus kekuasaan
9. Siap tempur
10. Terjun payung
FRASA
KELOMPOK KATA YANG TIDAK MENGANDUNG
PREDIKAT DAN BELUM MEMBENTUK KLAUSA ATAU
KALIMAT
CIRI-CIRI FRASA :
1. Tidak mempunyai predikat
2. Pemaknaannya berbeda dengan idiom
Idiom = dua kata atau lebih yang membentuk makna
baru dan makna tsb sudah bergeser jauh dari makna
kata asal

Contoh idiom :
3. Tipis kuping
4. Gulung tikar
5. Panjang tangan
6. Makan hati
9

Bentuk mirip/bervariasi,
BBB
namun
hanya satu yang benar

fotokopi mengubah teladan


foto kopi di pinggir
merubah tauladan
fotochopy dipinggir
merobah toladan
photokopi
photochopie mengesampingkan andal
photocopy menerapkan handal
mengenyampingkan mengetrapkan

Faktor/penyebab Tdk menguasai struktur


terjadinya BBB
Tdk menguasai perbendaharaan kata

Tdk sengaja

Tdk ada kesadaran


10

BBB BBB
JENIS BBB pada Kelompok Kata
pada Kata

1. Penambahan unsur
Kata Dasar Kata Turunan Cth: rumahnya saya
2. Penghilangan unsur
Cth: sesuai …
Struktur 3. Penukaran posisi
1. Perubahan
tdk tepat Cth: ini hari
Cth: bener, fikir
4. Bentuk jamak berlebihan
2. Penambahan Cth: Cth: banyak tamu-tamu
Cth: himbau mengenyampingkan,
5. Bentuk Jamak tdk tepat
dipelajarkan
Cth: suatu usul-usul
3. Penghilangan 6. Padanan tidak serasi
Cth: mentri, liat Cth: berulangkali
7. Penulisan tdk tepat
Cth: menganaksungai
11

DIKSI
Def.
Kriteria
Pemilihan kata yang bermakna tepat
untuk mengungkapkan suatu gagasan

1. Ketepatan 2. Kecermatan 3. Keserasian

mewakili ggs menggunakan kata Menggunakan kata


yg disampaikan sesuai dgn keperluan sesuai dgn bentuk/situasi

Faktor Kebahasaan
Hindarkan penggunaan:
Makna denotatif/ Hub. Makna
Makna konotatif Kelaziman
Makna jamak ganda
Makna mirip/fungsi sama
F. Nonkebahasaan
Makna saling ganda
Kata Bersinonim Makna konteks tdk tepat Situasi Kom
Tujuan Kom
Sarana Kom

Anda mungkin juga menyukai