NIM : 122111133006
1. Jelaskan dan berikan contoh ragam bahasa lisan (formal dan non formal) yang
ditemukan di sekitar anda!
Ragam bahasa lisan dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem
sebagai unsur dasar. Ragam bahasa ini sering memakai bahasa yang baku. Cara
menyampaikan pembicaraan secara lisan berbeda-beda sesuai dengan lingkungannya,
seperti pembicaraan yang dilakukan dalam keadaan formal, berbeda dengan
pembicaraan yang dilakukan dalam keadaan santai atau tidak formal. Ragam bahasa
baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi
pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya.
Ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata, serta kelengkapan unsur-unsur di dalam
struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan, karena situasi dan
kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang
disampaikan secara lisan.
Ragam bahasa lisan yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan tidak dapat disebut ragam
bahasa tulis, tetapi tetap sebagai ragam bahasa lisan yang dituangkan ke dalam bentuk
tulisan. Jadi, dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal.
Apabila kita perhatikan secara jeli, mayoritas pengguna jaringan internet, khususnya
fitur media sosial adalah remaja. Mirisnya, kebanyakan dari mereka tidak
menggunakan internet sebagaiamana mestinya. Alih-alih menggunakan media sosial
untuk berbagi informasi, mereka justru menggunakannya sebagai alat untuk
mencecar orang lain. Akibatnya, sering terjadi adu mulut di kolom komentar media
sosial. Selain itu, media sosial juga mereka gunakan untuk menyebarkan berita
bohong. Tentu saja hal ini merugikan orang lain yang membacanya. Tak hanya media
sosial, ada pula remaja yang terjebak dalam candu game online maupun tayangan
pornografi yang begitu mudah diakses lewat berbagai situs tak bertanggung jawab.
Apabila hal ini dibiarkan, maka generasi muda akan semakin kehilangan jati diri dan
moralitasnya sebagai pilar bangsa.
3) Kosa kata yang digunakan harus dipilih dengan cermat dan teliti.
Sang Penyair pernah menulis sebait puisi ini di atas secarik kertas lusuh. Saat itu dia masih
berambut panjang menggapai pundak dan bersuara parau karena banyak berorasi di hadapan
buruh. Ia menyelipkannya ke dalam sebuah buku tulis bersampul hitam dan mengatakan
itulah hadiah darinya untuk ulang tahunku yang ke-25. Sembari mengepulkan asap rokoknya
yang menggelung-gelung ke udara, dia mengatakan aku harus selalu bangkit, meski aku
mati.
Tetapi hari ini, aku akan mati.
Aku tak tahu apakah aku bisa bangkit.
…
Dan akhirnya tubuhku berdebam melekat ke dasar laut, di antara karang dan rumput laut
disaksikan serombongan ikan-ikan kecil yang tampaknya iba melihatku. Aku menyadari:
aku telah mati. Tubuhku akan berada di dasar laut ini selama-lamanya, dan jiwaku telah
melayang entah kemana. Sementara ikan-ikan biru, kuning, ungu, jingga mencium pipiku;
seekor kuda laut melayang-layang di hadapanku, aku mendengar suara ketukan yang keras.
Sebuah ketukan pada sebilah papan kayu…
Bapak, Ibu, Asmara, Anjani, dan kawan-kawan ... dengarkan ceritaku.
Hai, kak!
Kakak apa kabar di sana? Semoga kakak selalu dikaruniai kesehatan ya, kak. Aku, papa, dan
mama sehat-sehat kok.
Aku lagi seneng banget, kak! Hari ini, di kampusku lagi ada kegiatan Panca Tirta, acara
pengenalan UKM yang ada di Unair gitu deh. Seru banget lho, kak! Jadi, tadi tuh ada promosi
dari masing-masing UKM, dan mereka keren-keren semua pas presentasi, aku jadi bingung
mau ikut yang mana, soalnya semuanya kelihatan asyik untuk dicoba. Tapi, akhirnya aku
ikut 5 display UKM aja kak, yaitu Kerohanian (KMK Algonz), Bela Diri (Taekwondo),
Khusus (Penalaran), Olahraga (Sepak Bola), dan Seni (Paduan Suara). Di sana, aku dapet
informasi banyak banget, salah satunya tentang kreativitas mereka menciptakan kegiatan
meskipun di tengah pandemi COVID-19. Aku nggak sabar buat join UKM ke depannya nih,
apalagi katanya bakal ada wajib magang buat mahasiswa baru. Sepertinya aku bakalan join
UKM KMK Algonz deh!
Kakak sehat-sehat selalu ya, jangan lupa menerapkan protokol kesehatan secara ketat, karena
aku nggak mau kakak sakit. Kakak semangat juga ya kuliahnya di STFT Widya Sasana.
Sudah dulu ya, kak. Minggu depan aku bakalan kirim surat lagi. God bless you. Sayaaang
kakak! <3
Adikmu tersayang,
Talita Hariyanto