Bahasa menjadi hal utama dalam berkomunikasi. Tanpa adanya bahasa akan
membuat seseorang sulit dalam berinteraksi. Keragaman bahasa merupakan keunikan
tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus dilestarikan.
Keragaman bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas masing-
masing daerah. Bahasa daerah biasanya digunakan sebagai bahasa sehari-hari untuk
berkomunikasi di masyarakat setempat.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan
sesame warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan
dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4)
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah
memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami orang lain, kita ingin menyampaikan
gagasan yang dapat diterima oleh orang lain, kita ingin mempengaruhi orang lain dll.
Dengan adanya ragam bahasa di Indonesia maka sebaiknya apabila kita keluar
daerah, berbicara ditempat resmi,ataupun berbicara dengan orang yang bukan dari
daerah kita, kita menggunakan bahasa Indonesia, supaya bahasa yang kita sampaikan
dapat dipahami dengan mudah oleh sipendengar. Dan komunikasi kita dapat berjalan
dengan lancar.
Idiolek adalah varitas bahasa yang bersifat perseorangan. Manurut konsep idiolek,
setiap orang mempunyai varitas bahasanya, atau idioleknya masing-masing. Idiolek
ini berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dan
sebagainya.
Contoh: Ada ciri khas salah satu teman saya mengatakan kata “jahat”, kata jahat ia
gunakan dalam kalimat misalnya: “jahat banar baju nih timpang sebelah” atau “jahat
banar rasanya roti nih” Kata selanjutnya “nah lo jar” ini juga salah satu khasnya
misalnya, “nah lo jar bulik kalo inya” atau “nah lo jar kada jadi kalo” atau “nah lo jar
datang Gurunya”. Kata “jar”, kata jar selalu berada diujung kata-katanya. Walaupun
sebenarnya kata-kata itu memang berasal dari dia bukan ujaran dari orang lain, tapi
kata-katanya selalu di akhiri dengan kata jar. Lalu kata “kasian”, misalnya “inya
handak mencari rumah kasian orang sugih” atau “pamannya datang kasian maelangi
inya” atau abahku menelpon kasian” atau “inya handak begawi di kantor Desa
kasian”, dan lain-lain.
Sedangkan Dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang berbeda
dengan kelompok penutur yang lain berdasarkan letak geografi, faktor social, dan
lain-lain. Dialek dibedakan berdasarkan kosakata, tata bahasa, dan pengucapan.
Misalnya, dalam bahasa Banjar, bahasa orang Banjar di Banjar, Martapura,
Hulusungai, Tanjung, dll. Masing-masing memiliki dialek yang berbeda. Dialek suatu
daerah bisa diketahui berdasarkan tata bunyinya. Bahasa Banjar yang diucapkan
dalam dialek orang Bugis dapat dikenali karena tekanan katanya yang sangat jelas.
Ciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi
bahasa membangun pelafalan yang berbeda-beda.
Media social merupakan media yang banyak digunakan para penutur bahasa untuk
saling berkomunikasi jarak jauh melalui internet. Biasanya para penutur menggunaan
bahasa-bahasa gaul, mereka sering menciptakan kosakata baru untuk berkomunikasi
dalam media sosual tersbut. Penggunaan kosakata bahasa gaul terus berkembang dan
berganti mengikuti tren. Biasanya para penutur mengikuti bahasa gaul yang
digunakan oleh para artis. Misalnya, kata “sesuatu” yang biasa digunakan Syahrini.
Adanya kalimat, “Terus gue harus bilang wow, gitu?” yang sering dikatakan Soimah.
Kebanyakan mereka menyerap bahasa gaul dari televisi, dari sinetron-sinetron.
a. Huruf Kapital
Ayah ke luar Kota.
Adik membaca Al-Qur’an di kamar.
Tante baru tiba dari Tanjung.
Apakah kamu menangis?
Apakah Saudara kuliah di Universitas Mesir?
b. Huruf Miring
Saya membaca buku Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam di
Perpustakaan.
Majalah Femina terbit setiap hari Senin.
Sudah berumur 18 tahun, Rizky baru saja bisa menyebut huruf R.
Si Jago Merah mengamuk di perumahan warga Cilengku.
Awalilah setiap perbuatanmu dengan Bismillah.
c. Tanda Titik
Rara membaca buku dari Bapak Dr. Mansur, M.A
Pondok Pesantren Al-Falah Puteri di pimpin oleh Drs. Hj. Habibah Djunaidi,
M.A
Saya mengundang Anda dkk. menghadiri acara Seminar Nasional pada hari
Minggu.
Aku mengantuk.
Ratna menghadiri acara Akikah di Kecamatan.
d. Tanda Koma
Nak, jaga dirimu baik-baik!
Kalau kamu berhasil, saya akan memberi hadiah.
Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada semua orang.
Amuntai, 28 Mei 1997
Namun, kamu tetap harus tabah.
e. Tanda Titik dua
Seluruh peserta diharapkan membawa: 2 botol aqua, 1 roti, 3 plastik, dan
perlengkapan alat tulis.
Nama: Siska Rizky Amalia
Jakarta: Bumi Aksara, 1994.
Menerima sablon: baju, payung, kerudung, gelas,dll.
Tempat/Tanggal Lahir: Amuntai, 28 Mei 1997
f. Tanda Seru
Jangan pergi!
Tolong ambilkan buku itu!
Tolong belikan Ibu gula!
Tolong jaga dia!
Jangan kembali kesini lagi!
g. Tanda petik
Kata Ibu, “Tersenyumlah kepada semua orang”.
Cari dan bacalah buku “Tarbiyatul Aulad Fil Islam”!
Kata Chaca, “Rin, apa yang akan kamu lakukan sekarang?”
Misbah berkata, “Sahabatku, janganlah kamu berputus asa”.
“Ayah, jangan tinggalkan aku!”.
10. Bagaimana cara mengatasi kelemahan kalian dalam keterampilan
berbicara?
Menurut saya keterampilan berbicara dapat ditingkatkan dengan banyak latihan.
Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan berbicara seseorang dengan
membekali diri dengan ilmu pengetahuan, caranya dengan banyak membaca.
Membaca merupakan kegiatan memahami teks bacaan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi dari teks yang kita baca. Selain banyak membaca,
keterampilan berbicara bisa diatasi dengan memperkaya gaya bahasa, pilihan kata-
kata yang tidak monoton, menambah wawasan, sering berdiskusi atau berkumpul
dengan orang-orang yang terampil dalam berbicara, kita bisa berlatih berbicara di
local baik sebagai penanya atau pemberi tanggapan, moderator dan lain-lain.
11. buatlah contoh kalimat dengan menggunakan kata umum dan kata khusus,
kata konkret dan kata abstrak, sinonim, makna denotasi, dan makna konotasi.
Masing-masing sebanyak 5 buah kalimat!
Makna Konotasi
Karna bersar kepala, Robert dijauhi teman-temannya.
Meskipun Raya belum berhasil, Raya tidak gigit jari.
Kamu jangan seperti air di atas daunt alas.
Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati yang dingin.
Dia ringan tangan dan baik.
Makna Denotasi
Zakiyan memiliki seekor sapi merah
Adik duduk di kursi yang empuk yang terbuat dari busa.
Kakak sedang duduk di kursi goyang.
Nenek sedang menggulung tikar.
Tangan adikku terbakarketika bermain api
Kata Umum
Adik memetik bunga di taman.
Ibu memanggil tukang ke rumah.
Buku itu didalam kamar.
Ikan itu mati.
Belikan aku buah-buahan.
Kata Khusus
Adik memetik bunga mawar di taman.
Ibu memanggil tukang listrik ke rumah.
Buku itu diatas kasur.
Ikan mas itu mati.
Belikan aku buah apel.
Kata Konkret
Ibu membeli meja baru.
Rumah itu mengandung banyak sejarah.
Aira memasak nasi.
Mobil merah itu mogok.
Air itu terus mengalir.
Kata abstrak
Idemu sangat cemerlang
Buatlah gagasan-gagasan baru!
Islam itu cinta perdamaian.
Kejujuran merupakan mutiara bagi manusia.
Jangan terlalu banyak berangan-angan.
Sinonim
Binatang= fauna
Bohong= dusta
Haus= dahaga
Pakaian=baju
Bertemu=berjumpa.