A.
1. C
2. A
3. E
4. E
5. C
6. C
7. C
8. C
9. D
10. A
B.
1. a. Kurangnya pemahaman masyarakat akan arti dari bahasa yang kadang masyarakat
menganggap kalau bahasa asing justru menjadi bahasa yang khas dari indonesia,
kurangnya pemahaman masyarakat inilah yang memicu keengganan berbahasa, lalu
mencul proses asimilasi.oleh karena itu masyarakat harus bisa mempelajari tentang
budaya bangsa lebih luas lagi.
b. sebenarnya menurut saya silang budaya itu baik, karena bisa memperluas
pengetahuan masyarakat akan pemehaman makna bahasa. Dan masyarakat pun juga
bisa membedakan bahasa daerah dan asing, juga bisa memahami makna dari bahasa
daerah dan asing juga.
c. prospek kedepannya untuk bahasa indonesia sangat maju tentunya, karana bahasa
indonesia merupakan bahasa yang santun, sopan , mudah dipahami,dll. Untuk
memahami arti bahasa indonesia pun mudah dan tidak terlalu berbelit-belit.
Sebenarnya semua orang itu bisa kok berbahsa indonesia asalkan bisa memahami
makna per maknanya.
2. Seharusnya masyarakat lebih memahami arti dan makna dari bahasa indonesia dan
daerah dari pada bahasa asing, masyarakat juga harus bisa memahami dengan baik
lagi tentag hal ini. Sebaiknya silang budaya itu baik juga tetapi bukan berarti kita
harus gengsi dengan bahasa kita sendiri, kita juga harus bangga dengan bahasa kita.
Boleh-boleh saja menggunakan bahasa asing sebagai bahasa sehari-hari tetapi
menggunakan bahasa bangsa itu lebih baik.
Pengaruh budaya terhadap bahasa dewasa ini banyak kita saksikan. Banyak kata
atau istilah baru yang dibentuk untuk menggantikan kata atau istilah lama yang sudah
ada.Hal tersebut karena dianggap kurang tepat, tidak rasional, kurang halus,atau
kurang ilmiah. Misalnyakata pariwisata untuk menggantikan turisme, katawisatawan
untuk menggantikan turis atau pelancong. Kata darmawisata untuk mengganti kata
piknik; dan kata suku cadang untuk mengganti kata onderdil. Kata-kata turisme, turis
danonderdil dianggap tidak nasional. Karena itu perlu diganti yang bersifat nasional.
Kata-kata kuli dan buruh diganti dengan karyawan, babu diganti dengan
pembantu rumah tangga, dan kata pelayan diganti dengan pramuniaga,karena kata-
kata tersebut dianggap berbau feodal.Begitu juga dengan kata penjara diganti dengan
lembaga pemasyarakatan, kenaikan harga diganti dengan penyesuaian harga,
gelandangan menjadi tuna wisma, pelacur menjadi tunasusila adalah karena kata-kata
tersebut dianggap halus ; kurang sopan menurut pandangan norma sosial. Proses
penggantian nama atau penyebutan baru masih terus akan berlangsung sesuai dengan
perkembangan pandangan dan norma budaya di dalam masyarakat.Begitu juga bahasa
yang diplesetkan yang tidak lepasdari perkembangan pengetahuan, pertukaran budaya,
dan kemajuan informasi sekarang ini. Sebagaimana Mansoer Pateda mengatakan
bahwa bahasa yang diplesetkan sangat berhubungan erat dengan perkembangan
pemakai bahasa untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan kemauannya.16
Misalnya kata kepala diplesetkan menjadi kelapa, tolong diplesetkan menjadi lontong,
reformasi diplesetkan menjadi repot nasi, partisipasi diplesetkan menjadi partisisapi.
Begitu juga dalam kalimat misalnyaI am going to school menjadi ayam goreng to
school.
Pada masa sekarang ini makin dirasakan pentingnya fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi. Kita menyadari bahwa interaksi segala macam bentuk kegiatan akan
lumpuh tanpa bahasa.Melalui bahasa semua pikiran,perasaan maupun informasi dapat
disampaikan pada orang lain, namun untuk menyampaikan hal tersebut tentu kita
harus menggunakan kalimat yang efektif agarmudah dipahami.Kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa dalam percakapan sehari-hari kita sering menggunakan bahasa
asing (campuran),singkatan-singkatan,bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari
yang belum tentu dimengerti oleh orang lain.Hal ini pulalah yang mendorong Penulis
untuk membahas kesalahan-kesalahan berbahasa yang sering kita lakukan dalam
percakapan sehari-hari.
Manfaat :
“tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian
pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk ”
*.Carilah guru yang serba tahu dan tidak menyembunyikan hal-hal buruk
*.Pengikut, pembantu, budak yang baik untuk diambil adalah abdi yang berbudi.