Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini uang dalam wujudnya terdiri dari lembaran – lembaran kertas dan
kepingan – kepingan logam yang dicetak dan dicap yang pengaruhnya amat besar
dalam kehidupan manusia.. Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai perananan
yang sangat penting. Dengan adanya uang kegiatan ekonomi masyarakat menjadi
lebih lancar. Uang digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang atau jasa yang
dibutuhkan. Uang juga digunakan untuk menyimpan kekayaan dan untuk membayar
hutang. Apa yang terjadi jika di dunia ini tidak ada uang? Tentu manusia menjadi
repot. Jika tidak ada uang, kita mungkin akan membayar iuran sekolah dengan
kelapa, beras, ayam, kambing atau barang lainnya. Oleh karena itu semakin besar
jumlah uang yang diperoleh maka makin puaslah seseorang karena barang yang
diperolehnya akan semakin banyak.
Sistem keuangan modern dengan uang kertas, uang logam, cek, dan kartu kredit
tidak tercipta dalam sekejap mata. Uang sebagai alat pembayaran yang sah tidak
tercipta dalam waktu yang sekejap Diperlukan waktu berabad – abad sampai orang
menemukan sistem keuangan seperti pada zaman modern seperti ini. Melihat semakin
berkembangnya uang dan semakin banyaknya peredaran uang di Negara kita,
sangatlah penting adanya lembaga keuangan di Negara kita, entah itu sebagai tempat
menyimpan atau meminjam guna membuka usaha demi meningkatkan taraf hidup
masyarkat
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk menulis makalah
mengenai “ UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN “
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penulis
merumuskan, pokok permasalahan :
1. Apakah yang dimaksud dengan uang ?
2. Bagaimana sejarahnya sehingga kita dapat mengenal uang ?
3. Ada berapa macam uang ?
4. Apa fungsi dari uang itu sendiri ?

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 1


5. Apa motif seseorang membutuhkan uang ?
6. Apakah yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan ?
7. Ada berapa macam lembaga keuangan yang ada di Indonesia ?
8. Apa yang dimaksud dengan pasar modal dan bursa efek?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian uang
2. Untuk mengetahui awal mulai manusia menggenal uang
3. Untuk mengetahui macam-macam uang
4. Untuk mengetahui fungsi dari uang
5. Untuk mengetahui motif seseorang membutuhkan uang
6. Untuk mengetahui pengertian lembaga keungan
7. Untuk mengetahui macam-macam lembaga keungan yang ada di Indonesia
8. Untuk mengetahui pengertian pasar modal dan bursa efek

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 2


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Uang
Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai peranan yang sangat penting.
Dengan adanya uang, kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih lancar. Uang
digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Uang
juga digunakan untuk menyimpan kekayaan dan untuk membayar hutang. Bahkan
dengan adanya uang, kalian dapat mengatakan bahwa bukumu lebih mahal daripada
pensil temanmu, dan sebagainya. Apakah yang dimaksud dengan uang itu? Setelah
membaca uraian di atas, kalian dapat menyimpulkan bahwa uang adalah suatu benda
yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan
melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang
bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.
2.2 Sejarah Uang
Masyarakat yang masih primitif, kehidupannya masih sangat sederhana. Hal
ini pernah dialami oleh nenek moyang kita. Mereka dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan cara mengambil dan memanfaatkan barang yang ada di sekitar
tempat tinggalnya. Perkembangan peradaban manusia juga menggeser tujuan
kegiatan produksi masyarakat. Semula, masyarakat memproduksi barang hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya, lalu berkembang menjadi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan orang lain
(untuk dijual). Selanjutnya, terjadilah perdagangan dengan cara tukar-menukar antara
barang dengan barang lain yang dinamakan barter (pertukaran innatura). Pertukaran
barang dengan barang dapat terjadi jika syarat-syarat dapat dipenuhi. Syarat-syarat itu
sebagai berikut.
a. Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang yang akan
ditukarkan.
b. Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saling membutuhkan barang
yang akan dipertukarkan tersebut pada waktu yang sama.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 3


c. Barang-barang yang akan dipertukarkan harus mempunyai nilai yang sama.
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia maka pertukaran dengan cara
barter menjadi semakin sulit dilakukan. Bahkan, karena kebutuhan setiap orang
semakin banyak dan beragam, maka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tidak
mungkin lagi ditempuh dengan cara barter. Karena menghadapi kesulitan dalam
melakukan pertukaran barter, manusia terdorong untuk mencari cara pertukaran
yang lebih mudah. Manusia mulai menggunakan uang barang dalam melakukan
pertukaran.
Contoh uang barang yaitu garam, senjata, dan kulit hewan. Pada umumnya
benda-benda yang digunakan sebagai uang barang oleh masyarakat setempat
memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Digemari oleh masyarakat setempat.
b. Jumlahnya terbatas.
c. Mempunyai nilai tinggi.
Namun dalam kenyataannya uang barang tersebut masih mengandung
kelemahan juga. Kelemahannya sebagai berikut.
a. Sulit dipindahkan.
b. Tidak tahan lama.
c. Sulit disimpan.
d. Nilainya tidak tetap.
e. Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya.
f. Bersifat lokal.
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat mendorong kegiatan transaksi
menjadi semakin sering dan bahkan semakin kompleks. Hal ini menimbulkan
kesulitan bagi manusia untuk membawa uang logam dalam jumlah besar (berat dan
repot). Untuk mengatasinya, pemilik emas dan perak cukup melakukan transaksi
dengan menunjukkan bukti penyimpanan emas dan perak yang berupa surat bukti
penyimpanan. Surat bukti penyimpanan tersebut dikeluarkan oleh lembaga yang
menerima titipan emas dan perak. Lama kelamaan yang beredar dalam masyarakat
adalah kertas sebagai tanda bukti penyimpanan emas dan perak tersebut. Di
Indonesia, sekarang beredar uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan Bank
Indonesia. Kedua jenis uang tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a. Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 4


Uang yang beredar di Indonesia diterima oleh masyarakat umum karena
masyarakat percaya bahwa uang tersebut dapat digunakan sebagai alat tukar dan
alat pembayaran.
b. Mudah Disimpan dan Nilainya Tetap
Uang yang beredar di Indonesia mudah disimpan. Bentuknya kecil sehingga
praktis menyimpannya. Kalian dapat menyimpan uang di saku maupun di
dompet karena ukuran uang tidak besar. Uang Rp10.000,00 yang kalian simpan
di saku selama seminggu tetap bernilai Rp10.000,00.
c. Mudah Dibawa ke Mana-mana
Uang kertas dan uang logam mudah dibawa ke mana-mana karena ukurannya
kecil dan tidak berat. Namun demikian, jika kalian mempunyai uang logam
cukup banyak agak berat untuk membawanya. Kalian dapat menukarkannya
dengan uang kertas dengan nilai yang sama.
d. Mudah Dibagi Tanpa Mengurangi Nilai
Jika kalian mempunyai selembar uang kertas ratusan ribu rupiah dan ingin
menggunakannya untuk membeli buku seharga Rp20.000,00, kalian tidak
mengalami kesulitan. Penjual buku akan memberikan uang pengembalian
Rp80.000,00. Dengan demikian, selembar uang ratusan ribu rupiah tersebut
dapat dibagi tanpa mengurangi nilainya. Sepuluh lembar uang sepuluhan ribu
rupiah sama nilainya dengan selembar uang ratusan ribu rupiah bukan?
e. Jumlahnya Terbatas Sehingga Tetap Berharga
Uang kertas dan uang logam dicetak dengan jumlah terbatas untuk menjaga
nilainya. Uang tersebut juga dibuat dari bahan khusus dan diberi ciri khusus
sehingga sulit untuk dipalsukan.
f. Ada Jaminan
Uang yang beredar di Indonesia dijamin oleh pemerintah. Oleh karena itu,
semua orang mau menerima uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran yang
sah. Uang kertas yang beredar merupakan uang kertas kepercayaan (fiduciary)
atau uang tanda (token money). Disebut uang kepercayaan karena nilai bahan
untuk membuat uang jauh lebih rendah daripada nilai yang tertera (tertulis)
dalam uang. Uang kertas juga merupakan uang tanda, karena masyarakat
bersedia menerima uang kertas dengan alasan terdapat tanda sah sebagai uang
yang dikeluarkan oleh pemerintah.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 5


Hampir semua negara di dunia mengeluarkan uang kertas. Penggunaan uang kertas
mempunyai berbagai keuntungan dan kerugian. Keuntungan tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Ongkos bahan dan pembuatan murah.
b. Mudah dibawa.
Adapun kelemahan dari penggunaan uang kertas adalah sebagai berikut.
a. Terkadang mudah dipalsukan.
b. Tidak tahan lama.
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menuntut adanya alat
pembayaran yang lebih mudah dan aman. Sekarang banyak diciptakan uang giral,
yaitu rekening atau tagihan pada suatu bank yang dapat dipergunakan sebagai alat
pembayaran. Contohnya cek, giro bilyet, telegraphic transfer, kartu kredit (credit
card), dan traveler’s check (cek perjalanan).
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang
dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan
jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia
dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang
dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran
hutang.Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda
pembayaran.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada
barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem
ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama
untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang
didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan
dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan
kemakmuran.
2.3 Macam – Macam Uang

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 6


Jenis-jenis uang dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu berdasarkan bahan
pembuatannya, nilainya, lembaga yang mengeluarkan, dan berdasarkan kawasannya.
a. Berdasarkan Bahan Pembuatannya
1 ) Uang logam
Uang logam adalah uang dalam bentuk koin dan biasanya terbuat dari logam
perunggu, perak, dan emas. Contoh uang logam yang ada di Indonesia yaitu Rp50,00;
Rp100,00; Rp200,00; Rp500,00; dan Rp1.000,00.
2 ) Uang kertas
Uang kertas merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau bahan
lainnya yang memiliki kualitas tinggi yaitu tahan air, tidak mudah robek atau luntur.
Uang kertas yang ada di Indonesia yaitu Rp1.000,00; Rp5.000,00; Rp10.000,00;
Rp20.000,00; Rp50.000,00; Rp100.000,00.
b. Berdasarkan Nilainya
1 ) Uang bernilai penuh ( full bodied money money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas
uang sama dengan nilai bahan yang digunakan dalam membuat uang. Dengan kata
lain, nilai nominal uang sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang
tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas
yang dikandungnya.
2 ) Uang tanda ( token money money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang tanda apabila nilai yang tertera di atas uang
lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang. Dengan kata lain,
nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat
uang Rp1.000,00 bank sentral mengeluarkan biaya Rp750,00.

c. Berdasarkan Lembaga yang Mengeluarkan


1 ) Uang kartal

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 7


Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh bank sentral baik berupa uang
logam maupun uang kertas yang berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah, dan
wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari.
2 ) Uang giral
Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan
(deposito) yang dapat ditarik setiap saat sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di
kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia
tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Uang giral
dapat ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan perintah pembayaran
(telegraphic transfer).
a) Giro bilyet adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, atau sarana perintah pembayaran lainnya dengan cara
transfer uang. Giro sangat bermanfaat bagi pengusaha, karena dengan giro berbagai
pembayaran untuk berbagai transaksi dalam jumlah besar tidak perlu dilakukan
dengan tunai. Cukup dengan menggunakan selembar kertas cek (untuk pembayaran
tunai) atau bilyet giro (untuk pembayaran nontunai).
b) Cek adalah surat perintah dari seseorang yang mempunyai rekening di bank agar
bank membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya disebutkan dalam cek
tersebut atau orang yang membawa cek. Orang yang mempunyai rekening di bank
dan mendapat buku cek dari bank disebut client (nasabah).
c) Telegraphic transfer, pembayaran menggunakan telegraphic transfer dilakukan
dengan memindahkan sebagian atau seluruh rekening di bank kepada seseorang yang
ditunjuk yang bertempat di daerah lain.
d. Berdasarkan Kawasan
1 ) Uang lokal
Uang lokal merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu. Contohnya
rupiah di Indonesia, yen di Jepang, ringgit di Malaysia, dan sebagainya.

2 ) Uang regional

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 8


Uang regional adalah uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas
dari uang lokal. Misalnya di kawasan Benua Eropa berlaku mata uang tunggal Eropa
yaitu euro.
3 ) Uang internasional
Uang internasional adalah uang yang berlaku antarnegara. Misalnya US dolar
menjadi standar pembayaran internasional.
2.4 Fungsi Uang
Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
1. Fungsi asli atau fungsi primer, meliputi: sebagai alat tukar umum dan sebagai
satuan hitung.
a ) Uang sebagai alat tukar ( medium of exchange exchange)
Uang sebagai alat tukar dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan
melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup
menggunakan uang sebagai alat tukar. Contohnya, ketika disuruh ibu membeli sayur
di pasar, kalian menukarkan uang yang kalian miliki dengan sayur yang ingin kalian
beli. Dengan demikian uang dapat mempermudah transaksi jual beli.
b ) Uang sebagai alat satuan hitung ( unit account account)
Uang sebagai alat satuan hitung dapat digunakan untuk menunjukkan nilai
berbagai macam barang dan jasa yang diperjualbelikan. Uang juga dapat
menunjukkan besarnya kekayaan dan menghitung besar kecilnya pinjaman.
Contohnya, harga sebuah tas sekolah sebesar Rp50.000,00. Sementara itu harga
sepasang sepatu sebesar Rp100.000,0. Contoh ini menunjukkan bahwa uang dapat
dipakai untuk menentukan dan membandingkan nilai suatu barang, yaitu nilai tukar
sepasang sepatu sama dengan nilai 2 buah tas sekolah.
2. Fungsi turunan atau fungsi sekunder, meliputi: sebagai alat pembayaran,
sebagai standar pembayaran utang, sebagai alat penimbun kekayaan, sebagai alat
pembentukan modal dan pemindahan modal, dan sebagai ukuran harga atau pengukur
nilai.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 9


a ) Uang sebagai alat pembayaran
Uang sebagai alat pembayaran digunakan untuk membayar berbagai bentuk
transaksi seperti pembayaran gaji, pembayaran tagihan listrik, dan sebagainya. Uang
juga dapat digunakan untuk mempermudah menentukan standar pencicilan utang
piutang secara tepat dan cepat. Selain itu, dapat mempermudah menentukan berapa
besar nilai utang piutang yang harus diterima atau dibayar.
b ) Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Adakalanya penghasilan seseorang sebagian digunakan untuk konsumsi,
sebagian lagi ditabung. Uang yang ditabung tersebut dikatakan sebagai alat penimbun
kekayaan yang dapat digunakan untuk berjaga-jaga, spekulasi, dan untuk kegiatan
investasi di masa akan datang.
c ) Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Uang dapat juga berfungsi sebagai alat pemindah kekayaan. Misalnya, Pak
Tagor tinggal di Medan. Kemudian Pak Tagor dipindahtugaskan ke Makassar. Pak
Tagor berniat pindah rumah ke Makassar. Pak Tagor memutuskan untuk menjual
rumahnya yang ada di Medan. Uang hasil penjualan rumah digunakan untuk membeli
rumah baru di Makassar. Dengan demikian Pak Tagor telah memindahkan kekayaan
berupa rumah dari Medan ke Makassar. Lebih jelasnya tentang pembagian fungsi
uang lihat bagan di bawah ini.
2.5 Motif Seseorang Membutuhkan Uang
Apakah kalian membutuhkan uang? Tentu saja, semua orang
membutuhkannya. Ada beberapa alasan mengapa seseorang membutuhkan uang.
Berikut ini alasan-alasan yang mendorong seseorang membutuhkan uang.
1) Motif Transaksi
Setiap orang mempunyai berbagai macam kebutuhan. Untuk memenuhi
kebutuhannya, seseorang membutuhkan uang. Uang yang dimiliki digunakan untuk
transaksi jual beli. Kalau kalian ingin membeli buku tulis, tentu kalian memerlukan
uang untuk memperolehnya.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 10


2) Motif Berjaga-jaga
Selain untuk melakukan transaksi, alasan seseorang membutuhkan uang
adalah untuk berjaga-jaga. Mengapa? Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di
masa yang akan datang. Apakah selalu dalam kondisi baik atau sebaliknya. Oleh
karena itu, untuk menghadapi keadaan tersebut, seseorang menyisihkan sebagian
uangnya untuk disimpan sehingga ia akan lebih siap menghadapi keadaan di masa
yang akan datang.
3) Motif Spekulasi
Biasanya orang yang memengang uang dalam jumlah banyak akan melakukan
transaksi yang sifatnya spekulasi. Misalnya uang yang mereka miliki digunakan
untuk membeli saham pada perusahaan tertentu yang dinilai bisa memperoleh
keuntungan yang besar, meskipun dengan risiko yang tinggi karena sifatnya yang
tidak pasti.
2.6 Pengertian Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatannya menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya lagi kepada masyarakat. Lembaga keuangan
merupakan perantara antara pihakpihak yang mempunyai kelebihan dana dengan
pihak yang memerlukan dana. Lembaga keuangan terdiri atas bank dan lembaga
keuangan bukan bank.
Lembaga keuangan adalah suatu badan yang bergerak dibidang keuangan untuk
menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki fungsi
utama ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat
ataupun sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau
masyarakat.
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang
menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini
diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan
ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit
Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana
pensiun, dan bisnis serupa lainnya.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 11


Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal
dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada
perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah
yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari
individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para
investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana
tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah
merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan
pendapatan.
2.7 Jenis-jenis Lembaga Keungan yang ada di Indonesia
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.
1. Lembaga Keuangan Bank
a. Pengertian Bank
Kata bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banca yang berarti meja yang
digunakan sebagai tempat penukaran uang. Menurut Undang-Undang N0. 10 Tahun
1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat banyak.
Pada dasarnya bank tersebut dapat dikelompokkan menjadi Bank Umum dan
Bank Perkreditan Rakyat. Selain itu, juga terdapat Bank Sentral dan Bank Indonesia.
Bank Sentral diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999
tentang Kemandirian Bank Sentral, sedangkan Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan yang disahkan pada tanggal 25 Maret 1992.
b. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank
Menurut Pasal 2 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,
dalam melakukan usahanya, perbankan di Indonesia berasaskan demokrasi ekonomi

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 12


dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi dilaksanakan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Menurut pasal 3 Undang-
Undang No. 7 Tahun 1992, fungsi utama Perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan sebagai penyalur dana masyarakat. Menurut Pasal 4 Undang-
Undang No. 7 Tahun 1992 Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan
ekonomi, dan stabilitas ekonomi ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
c. Jenis-Jenis Bank
Menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, jenis bank terdiri
atas bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Selain itu, juga terdapat Bank
Sentral yaitu Bank Indonesia.
1) Bank Sentral
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Sentral (Bank Indonesia)
merupakan lembaga negara yang independen/mandiri, bebas dari campur tangan
pemerintah dan pihak-pihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam
undang-undang. Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang didirikan
berdasarkan undang-undang.
Tujuan Bank Indonesia adalah mengatur dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Kestabilan nilai rupiah tampak dari perkembangan laju inflasi dan
perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Untuk mencapai tujuan
tersebut, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut.
a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
b) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
c) Mengatur dan mengawasi bank.
d) Sebagai penyedia dana terakhir bagi bank umum, dalam bentuk bantuan likuiditas
Bank Indonesia.
2) Bank Umum
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank umum berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Bank umum memiliki bentuk hukum yaitu:

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 13


a) perseroan terbatas (PT),
b) koperasi, atau
c) perusahaan daerah.
Bank umum hanya dapat didirikan oleh:
a) warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, atau
b) warga negara Indonesia dengan warga negara asing dan atau badan hukum asing
secara kemitraan.
Bank umum yang berbentuk hukum Perseroan Terbatas (PT) ada yang
dimiliki negara dan swasta. Bank umum milik negara tersebut adalah Bank BNI,
Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).
Sedangkan bank umum berbentuk PT yang dimiliki swasta terdiri atas bank
swasta nasional dan swasta asing. Bank swasta nasional tersebut misalnya Bank
Central Asia (BCA), Lippo Bank, Bank Danamon, dan Bank Internasional Indonesia
(BII). Bank umum swasta asing misalnya First National City Bank (Citibank). Bank
of America, Chase Manhattan Bank, Standard Chartered Bank, dan Bank of Tokyo.
Bank umum yang berbentuk koperasi, misalnya Bank Umum Koperasi
Indonesia (Bukopin), Bank Umum Koperasi Kahoeripan, dan Bank Umum Koperasi
Jawa Barat. Pemerintah daerah di Indonesia memiliki perusahaan daerah. Perusahaan
daerah tersebut bergerak di bidang usaha antara lain perbankan. Bank milik
pemerintah daerah terdapat pada setiap daerah tingkat satu. Misalnya, Bank Nagari
(Sumatra Barat), BPD Bali, Bank DKI, Bank Jabar, Bank Jatim, BPD Yogyakarta,
dan BPD Maluku.
Tugas pokok Bank Umum menurut Pasal 6 UU No.10 Tahun 1998 adalah sebagai
berikut.
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
b) Memberikan kredit.
c) Menerbitkan surat pengakuan utang.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 14


d) Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan
dan atas perintah nasabahnya.
e) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah.
f) Menempatkan dana pada peminjam atau meminjamkan dana pada bank lain baik
dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan cek atau sarana
lainnya.
g) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan
dengan atau antarpihak ketiga.
h) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga (safe deposit
box).
i) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak.
j) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk
surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
k) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat.
l) Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip
syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
m) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Selain tugas pokok di atas, sesuai dengan Pasal 7 UU No. 10 Tahun 1998, Bank
Umum dapat pula melakukan kegiatan berikut ini.
a) Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
b) Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan. Contohnya sewa guna usaha, modal ventura perusahaan efek, asuransi,
serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpangan dengan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 15


c) Melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit,
dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998, Bank
Umum dilarang melakukan kegiatan sebagai berikut.
a) Melakukan penyertaan modal, kecuali sebagaimana dimaksud dalam pasal 7
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.
b) Melakukan usaha perasuransian.
c) Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pasal 6 dan 7
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat hanya diperbolehkan menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau
bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Namun, BPR juga boleh memberikan
kredit kepada masyarakat sebagaimana dilakukan oleh bank umum. Menurut pasal 13
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, BPR mempunyai tugas sebagai berikut.
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
b) Memberikan kredit kepada masyarakat.
c) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil.
Menurut pasal 14 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, BPR dilarang melakukan
kegiatan sebagai berikut.
a) Menerima simpanan dalam bentuk giro dan turut serta dalam lalu lintas
pembayaran.
b) Melakukan usaha dalam valuta asing.
c) Melakukan penyertaan modal.
d) Melakukan usaha perasuransian.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 16


e) Melakukan kegiatan usaha lain di luar kegiatan usaha, sebagaimana yang dimaksud
dalam pasal 13 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Adapun bentuk hukum BPR dapat memilih salah satu dari:
a) Perusahaan Daerah (khusus untuk milik pemerintah daerah),
b) Koperasi, dan
c) Perseroan Terbatas (PT).
Di beberapa kota di Indonesia banyak berdiri bank syariah. Bank Syariah
tersebut dapat berasal dari bank umum maupun bank perkreditan rakyat (BPR). Bank
umum tersebut antara lain Bank BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah, dan Bank
Danamon Syariah. Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
menurut syariah Islam. Pada bank Syariah dikenal beberapa istilah dalam
melaksanakan
kegiatannya, misalnya :
1. Mudharabah, yaitu prinsip bagi hasil,
2. Musharakah, yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal,
3. Murabahah, yaitu prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan, dan
4. Ijarah, yaitu pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa
pilihan.
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
a. Pengertian Lembaga Bukan Bank
Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan yang memberikan
jasa-jasa keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung (non
depository). Lembaga keuangan bukan bank terdiri dari beberapa jenis, yaitu lembaga
pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan kartu
kredit, perusahaan perasuransian yang diantaranya asuransi keuangan dan asuransi
jiwa serta reasuransi, dana pensiun yang terdiri dari dana pensiun pemberi kredit dan
dana pensiun lembaga keuangan, dana perusahaan efek, reksadana, perusahaan
penjamin, perusahaan modal ventura dan pegadaian.
Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia mempunyai jenis-jenis sebagai berikut.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 17


Ø Lembaga pembiayaan pembangunan (Development Finance Corporation).
Kegiatan lembaga inl adalah memberikan kredit jangka menengah dan jangka
panjang (lebih dari setahun).
Ø Lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga (lnvestment
Finance Corporation). Kegiatan lembaga ini adalah sebagai perantara dalam
penerbitan dan menjamin serta menanggung terjualnya surat-surat berharga. Lembaga
keuangan ini tidak boleh memberikan kredit.
Ø Koperasi simpan pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di
bidang perkreditan. Modal koperasi simpan pinjam diperoleh dari simpanan para
anggota yang terdiri atas simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan
dari sumber lain yang sah.
Koperasi simpan pinjam bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Usaha yang dilakukan memberikan pinjaman kepada para anggotanya dengan syarat
yang mudah tanpa jaminan dan bunga rendah.
Ø Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang memberikan jaminan atau
pertanggungan kepada nasabah atau yang tertanggung untuk resiko kerugian, sesuai
surat perjanjian bila terjadi sesuatu. Di samping usaha pokok memberi jasa
pertanggungan juga melayani peminjaman uang. Peminjaman terbatas kepada orang-
orang yang telah mempertanggungkan diri.
Dalam kegiatan perasuransian sering dijumpai istilah premi dan polis
asuransi. Premi asuransi adalah pembayaran tahunan pada suatu perusahaan asuransi
untuk suatu polis asuransi. Polis asuransi adalah kontrak tertulis antara perusahaan
asuransi dan pihak yang dijamin serta memuat persyaratan dan ketentuan perjanjian.
Dalam kehidupan sehari-hari istilah asuransi jiwa lebih dikenal.
Asuransi jiwa memberikan jasa dalam penanggulangan resiko yang dikaitkan dengan
hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Ø Pegadaian

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 18


Pegadaian adalah suatu lembaga yang memberikan pinjaman kepada nasabah dengan
jaminan barang atau surat-surat berharga. Nasabah wajib melunasi semua hutang,
apabila tidak dapat membayar lunas hutangnya, barang jaminan tersebut akan
dilelang.
Kegiatan usaha perum pegadaian
a. Menyalurkan uang pinjaman kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai.
b. Menerima jasa titipan yaitu pelayanan kepada masyarakat yang akan menitipkan
barang.
c. Kredit pegawai yaitu kredit yang diberikan kepada pegawai berpenghasilan
tetap.
Ø Badan pengelola dana pensiun
Dana pensiun adalah dana yang disediakan pemerintah bagi para pegawai
negeri atau yang disediakan oleh perusahaan bagi karyawannya sebagai cadangan
untuk hari tua. Dana pensiun diperoleh melalui potongan gaji para pegawai maupun
karyawan setiap bulan, saat pegawai atau karyawan tersebut masih aktif bekerja.
Fungsi dana pensiun adalah untuk memberi pensiunan kepada seseorang yang
berhenti tugas dinasnya karena telah mencapai usia tertentu.
Ø Pasar Modal Bursa Efek
Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, dan
lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Istilah lain bagi pasar modal adalah bursa efek.
Adapun efek artinya surat-surat berharga.
Di dalam pasar modal, barang yang diperdagangkan tidak seperti pada pasar barang
seperti baju, sepatu, tas, tetapi barang yang diperdagangkan berupa surat-surat berharga.
Surat-surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal disebut instrumen pasar modal.
Instrumen di pasar modal dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu saham, obligasi,
dan derivatif.
1 ) Saham, merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dengan adanya modal yang
disetor. Jika kalian menanam modal di suatu perusahaan, maka kalian ikut andil dalam
kepemilikan perusahaan tersebut. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin
besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 19


tersebut disebut dividen. Adapun jenis saham dibedakan menjadi dua yaitu saham biasa
(common stock) dan saham preferen (preferred stock).
2 ) Obligasi,merupakan surat pengakuan utang jangka panjang yang dikeluarkan suatu
perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh dana. Selain perusahaan, pemerintah juga
menerbitkan obligasi untuk memperoleh dana pembangunan, misalnya perbaikan jalan,
pembangunan gedung sekolah, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Pemegang obligasi akan
memperoleh bunga secara periodik dan akan menerima pokok pinjaman pada tanggal jatuh
tempo. Keuntungan membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk kupon.
3 ) Derivatif, merupakan bentuk turunan dari saham. Derivatif yang ada di Indonesia berupa
warrant dan right.
a) Warrant, yaitu efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegang efek untuk membeli saham langsung dari perusahaan tersebut dengan harga dan
waktu yang telah ditetapkan.
b) Right, yaitu hak dari pemegang saham yang ada untuk membeli saham baru yang akan
diterbitkan oleh perusahaan sebelum saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain atau hak
memesan efek terlebih dahulu.
Perusahaan yang melakukan penjualan surat-surat berharga disebut emiten,
sedangkan pembeli surat-surat berharga yang ditawarkan oleh emiten disebut investor.
Contoh bursa efek di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia yang merupakan
gabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 20


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi dan berlaku di dalam
wilayah tertentu. Para ahli dan pemikir ekonomi biasanya memberikan makna
yang berbeda-beda mengenai uang. Meskipun demikian, pengertian umum uang
adalah sama, yakni benda yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Syarat-syarat uang adalah sebagai berikut.
Diterima umum (acceptability), Mudah disimpan, Mudah diangkut atau
mudah dibawa (portable), Mudah dibagi-bagi, Tidak mudah rusak (durability),
Mempunyai kestabilan nilai (stability of value), Harus ada kontinuitas.
3. Fungsi uang yang sedemikian penting itu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
fungsi primer, fungsi sekunder, dan fungsi dinamis.
4. Ada dua lembaga keuangan yang penting, yakni bank dan lembaga keuangan
bukan bank. Usaha pokok bank adalah (a) menghimpun dana dari masyarakat; (b)
memberikan kredit kepada masyarakat; (c) memberikan jasa-jasa lalu lintas
pembayaran; dan (d) memberikan jasa-jasa dalam peredaran uang. Usaha pokok
bank ini melekat secara inheren dalam setiap bank.
5. Jenis-jenis bank meliputi:
a. Berdasarkan undang-undang jenis bank ada tiga, yaitu: bank sentral, bank
umum, bank perkreditan rakyat.
b. Berdasarkan kepemilikan modalnya, jenis bank antara lain: bank pemerintah,
bank swasta nasional, bank swasta asing, dan kerja sama bank swasta nasional
atau swasta asing.
B. Saran
Dalam pembahasan di atas dijelaskan bahwa uang itu sangat penting dan
sangat vital keberadaannya dan akibat yang ditimbulkan jika uang yang beredar itu
jumlahnya atau sedikit, maka saran penyusun adalah apabila ingin mendapatkan uang
maka bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan hematlah dalam penggunaannya.
Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini baik dari segi isi, penulisan

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 21


maupun tanda baca, penyusun sangat mengharapkan saran dan masukan dari pembaca
yang konstruktif. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 22


DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Uang
http://yastory.blogspot.com/2013/04/pengertian-lembaga-keuangan-bank-dan.html
http://blogbelajar-pintar.blogspot.com/2013/09/jenis-jenis-lembaga-keuangan-bukan-
bank.html
http://silmiikaffah.wordpress.com/2013/03/15/fungsi-dan-peranan-lembaga-
keuangan/
Subroto, Djoko. Daru Wahyuni. 2008 . Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi 3. Jakarta :
Bumi Aksara.
Deliarnov, Drs,. M. Sc. Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi. 2007. Pekanbaru :
Erlangga.
Suyanto. Nurhadi. 2007. Ilmu Pengetahuan social Ekonomi.Yogyakarta : Erlangga.
http://www.google.com. 31 April 2010. Uang dan Lembaga Keuangan.

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KEUNGAN 23

Anda mungkin juga menyukai