Anda di halaman 1dari 3

1.

Dalam kedudukan suatu bahasa sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa nasional adalah sebagai
lambang kebanggaan kebangsaan, identitas nasional, alat perhubungan antar warga, antar
daerah dan antar budaya, serta alat pemersatu suku, budaya dan bahasa di suatu negara.
Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa negara seperti yang tercantum dalam UUD RI
bab XV pasal 36 (Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia), serta bahasa Indonesia dipakai di
segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan, bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam
pembangunan, fungsi bahasa nasional adalah sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa
pengantar pendidikan, alat perhubungan tingkat nasional dan alat pengembangan kebudayaan,
ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika terdapat sebuah bahasa yang memiliki kedudukan dan
fungsi seperti yang telah dijelaskan, maka bahasa tersebut dapat dijadikan bahasa nasional oleh
suatu negara.
2. Banyak pelajar yang putus sekolah karena narkoba. Hal ini dibuktikan dengan puluhan anak di
wilayah Indonesia putus sekolah akibat penyalahgunaan barang haram Narkoba.
Bahkan, puluhan anak itu masih ada duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan tidak jarang yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Banyak
anak yang tidak ingin sekolah meski orang tua berkecukupan. Bahkan, tidak jarang harus
memilih pergaulan bebas ketimbang sekolah, seperti berhura-hura dengan taman sebayanya
hingga menggunakan narkoba. Hal tersebut mendorong mereka untuk lebih memilih
menggunakan narkoba atau mencari uang untuk mendapatkan narkoba sehingga membuat
mereka putus sekolah. Tentunya hal tersebut sangat berdampak pada masa depan kita yang
tidak memiliki bekal ilmu pengetahuan dari bangku sekolah. Kita sebagai generasi muda
Indonesia merupakan cerminan masa depan Indonesia. Tentu, untuk mencerminkan masa
depan yang baik, maka kita harus rajin sekolah dan menjauhi hal-hal buruk yang dapat membuat
kita putus sekolah, salah satunya adalah narkoba. Untuk itu, mari kita menjauhi narkoba untuk
masa depan Indonesia yang lebih cerah

3. Dengan mempelajari sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia, maka manfaat yang secara
tidak langsung kita peroleh yaitu :
1. Kita telah melestarikan Bahasa Indonesia. Dengan mempelajari sejarah dan perkembangan
Bahasa Indonesia, kita dapat menumbuhkan sikap cinta tanah air serta menumbuhkan rasa
memiliki terhadap Negara Indonesia.

2. Kita dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar. Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa yang akan mempersatukan seluruh
masyarakat Indonesia, terlepas dari perbedaan-perbedaan yang ada. Kita dapat menjadi
generasi yang tetap mengingat sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia karena orang yang
melupakan sejarahnya sama saja dengan orang yang tak punya masa lalu, selain itu agar tata
bahasa kita bisa menjadi lebih baik dan tidak melenceng dari kaedah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.

4. Tujuan dari penggunaan kalimat efektif adalah menyampaikan gagasan, informasi, perasaan dari
si penulis kepada si pembaca atau si pembicara dengan pendengar baik secara lisan maupun
tulisan agar tidak terjadinya kesalahpahaman. Secara singkat, tujuan kalimat efektif adalah
menyampaikan informasi secara tepat dari penulis kepada pembaca atau pembicara ke
pendengar. Selain itu, kalimat efektif dapat membuat kalimatnya hemat sehingga tidak
menimbulkan banyak kata-kata yang tidak penting (majemuk). Dengan menggunakan kalimat
efektif, maka ketika menjalin suatu komunikasi yang memerlukan keterlibatan antar dua belah
pihak, yaitu pembaca dan penulis atau pendengar dan pemateri, dapat menghindari
miskomunikasi, mempermudah orang untuk memahami apa yang kita maksud baik secara lisan
maupun tulisan, serta dapat berkomunikasi dengan nyaman.
5. Mereka rela terjerumus ke dalam konflik yang mereka tidak inginkan karena terlena dengan
kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang masyarakat Indonesia khususnya
generasi muda Indonesia yaitu sebagai agent of change (agen perubahan) dan agent of social
control (agen pengawas sosial). Generasi muda Indonesia tidak lagi mengikuti tataran moral,
sosial dan akademik yang dapat memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat
sebagai kaum terpelajar. Generasi muda lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme
(berhura-hura) serta banyak pemuda yang tidak peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat
ini. Selain itu, kurangnya pemahaman bahwa di lingkungan ini maupun dimanapun berada
terdapat berbagai macam suku, kebudayaan,kepercayaan, ras dan keyakinan yang berbeda
beda, menjadikan kurangnya toleransi dan memahami pula bahwa mereka juga mempunyai hak
untuk mempercayai suatu agama, menganut suatu paham, atau melakukan kebudayaan atau
adat mereka, bukan hanya perihal yang mana yang mendominasi dan yang tidak. Generasi muda
perlu lebih ditata dan dipahami untuk meredam ego diri sendiri karena disini kita hidup bersama
agar tidak dapat mudah terjerumus kepada konflik yang tidak mereka inginkan
6. Permasalahan yang mungkin muncul dalam keberagaman sosial budaya dalam penggunaan
Bahasa Indonesia yaitu :
1. Timbulnya sikap etnosentrisme
Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang bertumpu pada kebudayaan sendiri. Hal ini
akan menimbulkan perasaan atau sikap meremehkan suatu suku atau kebudayaan. Setiap
kebudayaan, pasti memiliki logat pengucapan yang berbeda beda, dengan nada suara yang juga
berbeda dalam menggunakan Bahasa Indonesia. Akibat timbulnya etnosentrisme, maka
seseorang akan merasa bahwa penggunaan Bahasa Indonesia yang baik adalah penggunaan
yang digunakan oleh budayanya.

2. Timbulnya stereotip
Stereotip akan menimbulkan pandangan yang negatif terhadap suatu kelompok budaya.
Biasanya stereotip ini bersifat negatif. Berbeda dengan etnosentrisme, stereotip menganggap
penggunaan Bahasa Indonesia yang digunakan oleh budaya lain adalah salah. Contohnya
pandangan negatif terhadap suatu budaya tertentu yang dianggap kasar atau lainnya karena
menggunakan nada suara yang tinggi pada saat Berbahasa Indonesia.

3. Konflik Sosial dan Budaya


Primordialisme adalah sikap yang menganggap jika sukunya lebih baik dibanding suku lainnya.
Sikap ini bisa menimbulkan konflik sosial dan budaya di masyarakat karena minim toleransi dan
sikap saling menghormati. Dalam penggunaan Bahasa Indonesia, antar budaya akan saling
menyalahkan atau saling menjelekkan budaya orang lain akibat perbedaan logat pengucapan
serta nada suara.
7. Didalam kata penghubung pada saat penulisan Karya Ilmiah Skripsi, awal huruf kata
penghubung seperti dan, serta, atau, tapi, tetapi, namun, melainkan, padahal, sedangkan, yang,
agar, supaya, biar, biarpun, jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala, sejak, semenjak, sedari,
sewaktu, dan lain-lain, harus menggunakan huruf kecil karena kata penghubung termasuk
kedalam kata yang bersifat partikel. Pada kata yang bersifat partikel, huruf pertama tetap ditulis
dengan huruf kecil kecuali pada awal kalimat. Hal ini sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah serta Kaidah penulisan yang diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jika
seseorang menggunakan huruf besar pada awal kata penghubung selain di awal kalimat, maka ia
melanggar pedoman yang telah dibuat dan tidak menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar.
8. Cara kita menyikapi kedudukan Bahasa Indonesia yang terancam serta agar budaya Berbahasa
Indonesia tidak hilang yaitu dengan cara :
1. Jangan menggunakan bahasa asing secara berlebihan
Ketika seseorang menggunakan bahasa asing terus menerus, maka dapat membuatnya lupa
bahasa Indonesia. Seperti halnya jika kita tinggal di luar negeri dan selalu menggunakan
bahasa daerah tempat kita tinggal, lama kelamaan kita mungkin akan melupakan bahasa ibu
kita yaitu bahasa Indonesia.

2. Biasakan melakukan apapun menggunakan bahasa Indonesia


Saat melakukan aktivitas bersama teman, keluarga, tetangga, bahkan orang asing, kita harus
membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia. Selain bisa melestarikan bahasa Indonesia,
juga agar lawan bicara kita bisa mengerti apa yang kita bicarakan.

3. Meningkatkan rasa bangga dengan menggunakan bahasa Indonesia

Kita sebagai orang Indonesia harus bangga dengan bahasa Indonesia. Karena dengan bahasa
Indonesia dapat mempersatukan semua ras, agama, dan suku yang ada di berbagai daerah di
Indonesia. Segala perbedaan tidak dirasakan oleh semua elemen masyarakat karena bersatu
dalam satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai