Penelitian ini merupakan upaya menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hal apa yang menyebabkan rendahnya rasa bangga generasi
muda Indonesia terhadap penggunaan Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menumbuhkembangan rasa bangga pada
generasi muda Indonesia terhadap Bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui apa dampak jika seseorang tidak menumbuhkembangkan rasa
bangga terhadap Bahasa Indonesia
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang sumber datanya dari sumber literatur
(Library Research). Pemecahannya adalah dengan cara menganalisis tulisan-tulisan yang
pernah ditulisnya. Baik itu berupa esai, puisi, dan lain sebagainya.
Dari penelitian ini peneliti meyimpulkan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan
bahasa persatuan di Indonesia. Namun, dalam era globalisasi ini, banyak anak muda yang
lebih tertarik dengan bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu ada
upaya untuk menumbuhkembangkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia. Adapun
dengan cara pembekalan karya-karya sastra Indonesia, aktif menggunakan bahasa Indonesia,
hingga memperkenalkan bahasa Indonesia dengan cara unik lainnya. Kita sebagai bangsa
Indonesia harus menumbuh kembangkan rasa bangga terhadap Bahasa Indonesia karena
apabila tidak menumbuh kembangkan rasa bangga terhadap Bahasa Indonesia akan
menimbulkan banyak dampak buruk bagi kita bangsa Indonesia. Adapun dampak tersebut
yaitu akan menyebabkan bangsa Indonesia kehilangan identitas, kehilangan warisan budaya
hingga berkurangnya eksistensi bahasa Indonesia
KATA KUNCI
Menumbuh Kembangkan, Rasa Bangga Bahasa Indonesia
o bahasa indonesia
o rasa bangga
o generasi muda
o faktor penyebab
o upaya menumbuhkan
o dampak
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki lebih dari 300 bahasa daerah. Hal ini
dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau, sehingga
terdiri atas banyak suku dan adat istiadat. Meskipun memiliki banyak bahasa
daerah, Indonesia juga memiliki bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia dan
sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia 1945 pasal
36, yang menyebutkan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Bahasa Indonesia telah melewati perjalanan panjang dalam sejarahnya dan terus
berkembang sejalan dengan perubahan zaman, dari masa kuno hingga era digital
sekarang ini, bahasa Indonesia senantiasa beradaptasi dengan kebutuhan
komunikasi masyarakatnya. Sampai saat ini, bahasa Indonesia adalah bahasa yang
hidup dan terus berkembang dengan pengayaan kosakata baru, baik melalui
penciptaan maupun melalui penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi yang
mempersatukan bangsa dan dapat digunakan untuk komunikasi sehari-hari, sebagai
media dan pendidikan, serta dapat menjadi identitas nasional.
Kita sebagai warga negara Indonesia harus mencintai bahasa Indonesia. Cinta
terhadap bahasa Indonesia artinya harus mengenal, memahami, mencintai, serta
menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa yang baik artinya sesuai dengan
kaidah EYD (Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan). Kemudian penggunaan
bahasa yang baik, artinya kita harus menggunakan bahasa Indonesia secara
komunikatif sesuai dengan konteks sosial, agama, budaya, pendidikan, dan
lingkungan di mana pun kita berada.
Namun dibalik pentingnya Bahasa Indonesia, tidak dapat mengelak pula terdapat
fenomena rendahnya rasa bangga bangsa Indonesia terhadap bahasanya sendiri
yang sebetulnya dapat dilihat tiap seseorang berbicara ataupun menulis, seperti
ketika berkomunikasi dengan teman serta melihat hasil penulisan karya ilmiah. Pada
zaman sekarang terjadi pergeseran penggunaan bahasa Indonesia dengan adanya
penggunaan bahasa asing, penggunaan bahasa asing selama ini dinilai lebih
mengena ke semua golongan masyarakat, adanya anggapan bahasa asing dinilai
lebih kreatif, efektif, dan mudah dipahami menghasilkan masyarakat seakan kurang
percaya diri saat menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini membuat warga negara
Indonesia lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa
Indonesia, padahal bahasa Indonesia merupakan jati diri kita sendiri sebagai bangsa
Indonesia. Hal ini makin menggambarkan rendahnya rasa bangga masyarakat
Indonesia terhadap bahasa nasionalnya yaitu Bahasa Indonesia. Tentu hal tersebut
sangat merugikan bagi bangsa Indonesia, oleh karena itu kita haruslah
mengembangkan sikap rasa bangga terhadap Bahasa Indonesia dan kita harus bisa
mempertahankan identitas kita sebagai bangsa Indonesia yaitu Bahasa Indonesia
MASALAH
1. Hal apa yang menyebabkan rendahnya rasa bangga generasi muda Indonesia
terhadap penggunaan Bahasa Indonesia?
2. Bagaimana cara menumbuhkembangan rasa bangga pada generasi muda
Indonesia terhadap Bahasa Indonesia?
3. Apa dampak jika seseorang tidak menumbuhkembangkan rasa bangga terhadap
Bahasa Indonesia?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui hal apa yang menyebabkan rendahnya rasa bangga generasi
muda Indonesia terhadap penggunaan Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menumbuhkembangan rasa bangga pada
generasi muda Indonesia terhadap Bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui apa dampak jika seseorang tidak menumbuhkembangkan
rasa bangga terhadap Bahasa Indonesia.
MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan atikel ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi penting mengenai pentingnya penggunaan Bahasa
Indonesia.
2. Memberikan solusi untuk menumbuhkembangkan rasa bangga terhadap Bahasa
Indonesia pada masyarakat Indonesia.
3. Berguna bagi akademisi yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan
baru serta manfaat dari memiliki rasa bangga terhadap penggunaan Bahasa
Indonesia.
PEMBAHASAN
1. 1. Hal-Hal yang Menyebabkan Rendahnya Rasa Bangga Generasi Muda terhadap
Bahasa Indonesia
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya rasa bangga generasi muda terhadap
penggunaan Bahasa Indonesia yaitu melibatkan aspek sosial, budaya, pendidikan,
serta perkembangan zaman. Berikut adalah pembahasan lebih mendalam tentang
faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Persepsi Tentang Bahasa Resmi
Beberapa orang mungkin menganggap Bahasa Indonesia hanya sebagai
bahasa resmi atau bahasa formal yang harus digunakan di sekolah atau dalam
situasi tertentu. Hal ini bisa membuat bahasa ini terasa kaku atau kurang
relevan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereduksi rasa bangga
terhadap penggunaannya.
2. Pendidikan yang Tidak Memadai
Sistem pendidikan di Indonesia sering kali kurang memberikan penekanan
yang cukup pada pengajaran Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru-
guru yang kurang terlatih dan kurangnya standar pengajaran dapat
mengakibatkan kurangnya pemahaman dan apresiasi terhadap bahasa ini
(Sumber: Sudaryanto, 2015).
3. Pengaruh Globalisasi dan Bahasa Asing
Globalisasi telah memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk bahasa.
Kemajuan teknologi dan dominasi budaya populer asing, terutama dalam
bahasa Inggris, dapat mengurangi kepentingan dan apresiasi terhadap Bahasa
Indonesia. Globalisasi dan teknologi telah membawa pengaruh budaya asing
yang besar, terutama dari budaya Barat, ke dalam kehidupan sehari-hari
generasi muda. Musik, film, dan media sosial sering kali menggunakan bahasa
asing, yang dapat mengurangi eksposur mereka terhadap Bahasa Indonesia.
Generasi muda mungkin lebih memilih untuk menggunakan bahasa asing
karena dianggap "modis" atau "keren."
4. Rendahnya Literasi Bahasa Indonesia
Literasi bahasa mencakup kemampuan membaca, menulis, dan berbicara.
Rendahnya tingkat literasi bahasa Indonesia berkontribusi pada rendahnya
rasa bangga masyarakat terhadap bahasa ini, karena masyarakat mungkin
tidak memiliki keterampilan yang cukup dalam bahasa ini (Sumber:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2017).
5. Pelestarian Bahasa Daerah yang Kuat
Indonesia memiliki beragam bahasa daerah yang kaya dan beraneka ragam.
Upaya pelestarian bahasa daerah yang lebih kuat dapat membuat beberapa
orang merasa lebih terikat pada bahasa daerah mereka daripada Bahasa
Indonesia, yang mungkin dianggap sebagai bahasa "asing" (Sumber:
Dardjowidjojo, 2000).
6. Kurangnya Apresiasi terhadap Karya Sastra dan Budaya Bahasa Indonesia.
Apresiasi terhadap karya sastra dan budaya bahasa Indonesia penting dalam
membangkitkan rasa bangga terhadap bahasa ini. Rendahnya apresiasi
terhadap karya-karya sastra, seni, dan budaya bahasa Indonesia dapat
mengurangi rasa bangga masyarakat (Sumber: Budianta, 2005).
7. Penggunaan Teknologi dan Internet
Internet adalah sumber informasi dan hiburan utama bagi generasi muda.
Banyak konten online, termasuk media sosial, video, dan situs web,
menggunakan bahasa asing. Generasi muda mungkin lebih terpapar pada
bahasa asing daripada Bahasa Indonesia saat mereka berinteraksi online.
8. Kemajuan Bahasa Gaya Hidup
Kemajuan bahasa gaya hidup, seperti singkatan atau slang, dapat mengurangi
kualitas penggunaan Bahasa Indonesia. Hal ini bisa membuat Bahasa
Indonesia terkesan kurang serius atau tidak pantas untuk komunikasi yang
lebih formal.
SIMPULAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki lebih dari 300 bahasa daerah. Hal ini
dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau, sehingga terdiri
atas banyak suku dan adat istiadat. Meskipun memiliki banyak bahasa daerah,
Indonesia juga memiliki bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia dan sebagaimana
yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia 1945 pasal 36, yang
menyebutkan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
Kita sebagai warga negara Indonesia harus mencintai bahasa Indonesia, cinta
terhadap bahasa Indonesia artinya harus mengenal, memahami, mencintai, serta
menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Penggunaan bahasa yang baik artinya sesuai dengan kaidah
EYD (Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan). Kebanggaan terhadap bahasa
adalah sikap yang mengutamakan bahasa yang dibanggakan sebagai lambang
identitas pribadi atau kelompok dan sekaligus membedakannya dari orang atau
kelompok lain dan sebagai satu wujud kepribadian dan intelektualitas.
SARAN
Diharapkan kepada masyarakat khususnya generasi muda bangsa dapat mengerti
faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya rasa bangga terhadap penggunaan
bahasa indonesia yang melibatkan aspek sosial, budaya, pendidikan, dan
perkembangan zaman.
Pentingnya Edukasi tentang Sejarah Bahasa untuk mengajarkan generasi muda
tentang sejarah bahasa Indonesia dan peran penting dalam membangun identitas
nasional.
Mendorong generasi muda untuk terlibat dalam aktivitas kreatif dengan bahasa
Indonesia, seperti menulis cerita, puisi dan juga lagu. Memastikan kualitas
pengajaran bahasa indonesia di sekolah adalah kunci untuk mendorong kreativitas
dan kemampuan berbahasa indonesia.