Anda di halaman 1dari 3

SUKA BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan seharusnya kita menggunakannya


dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu menggunakan bahasa Indonesia harus dengan baik
dan benar, bukan dicampur adukan dengan bahasa daerah, bahasa asing dan bahasa “gaul”.
Dalam hal ini media berpengaruh kuat kepada masyarakat dalam berbahasa. Tetapi pada
kenyataannya, media justru menampilkan atau menulis berita yang cenderung menggunakan
bahasa Indonesia yang “dicampur” bahasa gaul, bahkan bahasa asing.

Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau dan belum
lembaga pemerintahan dan masyarakat yan memberikan perhatian terhadap masalah ini.
Apabila penggunaan bahasa Indonesia kian hari terus tergeser oleh bahasa asing atau bahasa
daerah, maka posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional akan terlupakan oleh
masyarakat Indonesia. Dalam hal ini bagaimanakah berbahasa Indonesia yang baik dan
benar? Agar kita mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sebagai rakyat Indonesia sudah seharusnya kita menjunjung tinggi bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat penting di Negara
Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, berarti telah
menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang dikerahkan dalam sumpah pemuda.

Pemakain bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau. Tetapi bukan pemerintah
atau masyarakat yang memberikan perhatin terhadap kekacauan ini. Sebagai contoh seorang
pengarang buku Tata Cara Praktis Bahasa Indonesia, Abdul Chaer. Beliau sudah jelas
menguraikan cara penggunaan kaidah-kaidah umum bahasa Indonesia, agar pembaca
memperoleh kemampuan berbahasa Indonesia baik secara tertulis maupun lisan. Tetapi pada
kenyataannya, media elektronik dan media cetak cenderung memakai bahasa Indonesia tanpa
memperhatikan kaidah-kaidah tersebut

Sebagian besar masyarakat masih menggabungkan penggunaan bahasa daerah dengan


bahasa Indonesia, terutama bahasa daerah dari tempatnya berasal. Kemunculan bahasa
seorang anak berkaitan dengan bahasa pertama yang diperoleh dari orang terdekatnya atau
dapat dikatakan orang tua yang mendasari latar belakang budaya anak tersebut. Selain itu,
lingkungan tempat anak berkembang juga sangat mempengaruhi bahasa seorang anak.
Contoh ungkapan berbahasa Indonesia dengn warna bahasa daerah yang seharusnya kita
hindari adalah:

1. Saya ucapkan sugeng rawuh kepada Bapak Bupati.


2. Silahkan dhahar seadanya.
Penuturang yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah:
1. Saya ucapkan selamat datang kepada Bapak Bupati.
2. Silahkan makan seadanya.
Banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengetahui bagamana berbahasa Indonesia yang
baik dan benar. Adapun peyabab orang sudah jarang menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar adalah:
1. Terjadinya dwi bahasa.
Bahasa daerah masih menjadi komunikasi resmi terutama pada masyarakat pedesaan
sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.
2. Terjadinya globalisasi.
Dengan adanya bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, maka banyak orang
menyelipkan bahasa Inggris dalam berbahasa. Contoh: open untuk buka, closed untuk
tutup, welcome untuk selamat datang.
3. Munculnya bahasa gaul.
Dewasa ini pemakaian-pemakaian bahasa Indonesia yang baik dalam kehidupan sehari-
hari mulai bergeser dan digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang lebih
dikenal dengan “bahasa gaul”. Bahkan dalam situasi resmi pun bahasa gaul kadang
muncul sehingga mengakibatkan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak
benar. Contoh:gue (aku,saya), elo (kamu), nyokap (ayah,ibu).

Untuk mencegah hal-hal tersebut mungkin kita sebagai remaja harus mamakai bahasa
Indonesia di kalangan remaja. Memahami struktur bahasa Indonesia yang kurang paham. Dan
memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar dilingkungan formal baik di Kampus maupun
ditempat kerja.

Berbahasa Indonesia yang baik dan benar memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Mempersatukan bhinekatunggalikha dengan mengatasi batas-batas kedaerahan sehingga


mampu membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa Indonesia.
2. Menjadikan kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulan dengan
bangsa lain.
3. Membawa kewibawaan karena berpendidikan yang terpelajar.
4. Sebagai acuan tentang tepat tidaknya pemakaian bahasa sehingga memberi kesadaran
adanya aturan baku dan layak dipatuhi.

Anda mungkin juga menyukai