Anda di halaman 1dari 3

Keanekaragaman Bahasa Daerah, Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing

A. Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia

Bahasa daerah biasanya digunakan sebagai bahasa sehari-hari untuk berkomunikasi di


masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan tidak semua masyarakat memahami penggunaan
bahasa Indonesia yang baku. Kebiasaan penggunaan bahasa daerah ini sedikit banyaknya akan
berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Sebagai contoh, saya memiliki 2 teman
yang berasal dari daerah yang berbeda. Mereka berasal dari desa Lontar Utara dan Amuntai
Utara dalam mengucapkan sebuah kata misalnya “jendela” ia mengucapkan “tellongeng” dan
“lalungkang”.

Keanekaragaman bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan


merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Berbedanya bahasa di tiap-tiap daerah
menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat hulu yang merantau ke
Sungai Danau misalnya, mungkin mereka lebih senang berkomunikasi menggunakan bahasa
daerah dengan orang yang berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar
menambah keakraban diantara mereka.

Dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia:

a. Dampak Positif:
1. Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata,
2. Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia,
3. Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah,
4. Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
b. Dampak Negatif:
1. Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain,
2. Warga Negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan karena
terlalu banyak kosakata,
3. Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang
baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah,
4. Dapat menimbulkan kesalahpahaman. Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga
terdapat beberapa kata yang sama dalam pelafalan tetapi memiliki makna yang
berbeda.
Contoh:
 Tampar dalam bahasa Banjar artinya Memukul, kalo dalam bahasa Jawa
artinya tali.
 Pacul dalam bahasa Banjar artinya Lepas, kalo dalam bahasa Jawa artinya
cangkul.

Jika hal tersebut digunakan dalam situasi formal seperti, proses belajar mengajar yang
pesertanya beragam daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena itu,
penggunaan bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang tepat.

B. Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap
unsur-unsur asing terutama dalam hal kosakata. Penyerapan itu biasanya dari Negara yang
pernah berhubungan langsung dengan Indonesia baik melalui perdagangan, penjajahan
maupun dari perkembangan ilmu pengetahuan.

a. Pengaruh positif:
1. Dengan keberadaan bahasa inggris sebagai bahasa Internasional, pendidikan
Indonesia mulai dari taman bermain sampai dengan universitas memiliki kurikulum
dan pelajaran tentang bahasa inggris. Ini dilakukan agar sumber daya manusia
Indonesia dapat ikut andil dalam globalisasi dunia.
2. Semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan
semakin cepat pula prosses transfer ilmu pengetahuan.
3. Menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis, sekolah.
4. Menambah pembendaharaan bahasa Indonesia dengan adanya kata serapan.
b. Pengaruh Negatif:
1. Melunturkan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri.
2. Menurunnya derajat bahasa Indonesia.
3. Mempengaruhi tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Masuknya bahasa asing membuat bahasa Indonesia yang sedang berkembang saat
ini mulai sedikit terlupakan oleh sebagian remaja.
5. Sebagian besar masyarakat Indonesia lebih mementingkan mempelajari bahasa
asing yang lebih menjanjikan untuk kedudukan dan taraf ekonomi yang lebih baik.
Bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional dapat mengalihkan
perhatian masyarakat Indonesia terhadap bahasa Indonesia. Hal ini terjadi karena untuk
berkompetisi dengan Negara lain tentu masyarakat Indonesia lebih cendrung beralih
kepada bahasa Inggris. Sehingga bahasa Indonesia mulai terlupakan. Bukan hanya itu
bahkan sampai saat ini bahasa Indonesia juga telah dicampur adukkan dengan bahasa-
bahasa lain, sehingga muncullah istilah bahasa asing.
Bangsa Indonesia saat ini masih merupakan Negara berkembang sehingga
disarankan mempelajari bahasa asing agar dapat bersaing dengan bangsa-bangsa maju
lainnya. Tetapi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa juga tidak boleh
diabaikan dan tetap harus dipertahankan keberadaannya (dalam konteks bahasa
Indonesia yang baik dan benar). Semua itu kembali kepada setiap individu masyarakat
Indonesia dan jangan sampai bahasa asing menggeser bahasa nasional bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai