Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGARUH BAHASA ASING TERHADAP BAHASA INDONESIA

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Arif Nur Rachman 19211070

Cindi Iklima 19211068

PRODI HUKUM

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Ucapan puji syukur kami panjatkan atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas

terselesaikannya makalah tentang “ Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa

Indonesia “ dan untuk memenuhi tugas mata Kuliah Bahasa Indonesia dengan

baik. Dalam penyajiannya kami menyusun tiap bab dengan uraian singkat dan

pembahasan serta kesimpulan akhir.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk

maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih

banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan

saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 16 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

KATA PENGATAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................1

C. TujuanPenulisan....................................................................................2

D. Manfaat Penulisan.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Penyebab Terjadinya Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia...........3

B. Kedudukan Bahasa Nasional dan Bahasa Asing.................................5

C. Fungsi Bahasa Asing sebagai Kata Serapan........................................6

D. Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Kosakata Bahasa Indonesia..........7

E. Cara Penyerapan Bahasa Asing.........................................................8

F. Fungsi Bahasa Asing..............................................................................9

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada jaman sekarang memang sulit kalau kita hanya menguasai satu bahasa

saja, karna pada jaman globalisasi seperti sekarang ini kita wajib menguasai

bahasa lain selain bahasa indonesia untuk berkomunikasi dengan bangsa

lain, akan tetapi kita harus bisa melestarikan bahasa indonesia sebagai

bahasa utama kita, bahasa yang harus sering dipakai dalam pergaulan kita.

Janganlah kita merasa malu menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa

pokok kita.

Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak

menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing

yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain :

bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Setiap pengaruh tentu akan menghasilkan suatu hal yang positif ataupun

negatif. Dalam konsep agama Hindu dikenal dengan adanya hukum rwa

bhineda (hal yang berlawanan), hal tersebut pasti terjadi pada semua kasus.

Kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa adalah

merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak bahasa lewat

pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa dan struktur

bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi pengaruh bahasa lain.

Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka berarti mudah menerima

pengaruh. Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur

1
bahasa yang bersifat terbuka. Oleh karena itu, dalam kontak bahasa akan

terjadi saling pengaruh.

B. Rumusan Masalah

1. Bercampurnya kosakata bahasa Indonesia dengan bahasa asing

2. Hampir tergesernya bahasa Indonesia oleh bahasa asing.

C. Tujuan Penulisan

Untuk memaparkan permasalahan dan penyebab terjadinya penggunaan

bahasa asing yang sekarang menjadi salah satu “budaya” masyarakat di

Indonesia.

D. Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca sebagai suatu

referensi untuk mengertahui pengaruh dari bahasa asing terhadap bahasa

Indonesia yang sekarang sudah menjadi budaya masyarakat di Indonesisa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebab Terjadinya Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia

1. Interferensi

Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai

bahasa Nasional berimplikasi bahwa kewibawaan akan berkembang

dalam masyarakat. Perkembanngan ini tentu menjadi masalah tersendiri

yang perlu mendapat perhatian, kedwibahasaan, bahkan kemultibahasaan

adalah suatu kecenderungan yang akan terus berkembang sebagai akibat

globalisasi. Di samping segi positifnya, situasi kebahasaan seperti itu

berdampak negatif terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa

daerah masih menjadi proporsi utama dalam komunikasi resmi sehingga

rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa

daerah.

banyaknya unsur pungutan dari bahasa Jawa, misalnya dianggap

pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi masuknya unsur pungutan bahasa

Inggris oleh sebagian orang dianggap pencemaran keaslian dan

kemurnian bahasa kita. Hal tersebut yang menjadi sebab adanya

interferensi. memberikan batasan interferensi adalah terbawa masuknya

unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga

tampak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang digunakan itu.

Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil

orang Indonesia ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang

3
menyebabkan timbulnya sikap tersebut adalah pandangan sosial ekonomi

dan bisnis. Penguasaan bahasa Inggris yang baik menjanjikan

kedudukan dan taraf sosial ekonomi yang jauh lebih baik daripada hanya

menguasai bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan yang

sudah tidak terelakkan lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa

dan budaya Indonesia yang secara perlahan tetapi pasti telah menjadi

bahasa primadona. Misalnya, masyarakat lebih cenderung memilih “pull”

untuk “dorong” dan “push” untuk “tarik”, serta “welcome” untuk

“selamat datang”.

Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap kemampuan

berbahasa Indonesia di berbagai kalangan, baik lapisan bawah,

menengah, dan atas; bahkan kalangan intelektual. Akan tetapi, kurangnya

kemampuan berbahasa Indonesia pada golongan atas dan kelompok

intelektual terletak pada sikap meremehkan dan kurang menghargai serta

tidak mempunyai rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.

2. Integrasi

Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap

bahasa Indonesia. menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari

bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan

dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang

memasukinya. Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang

cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah disesuaikan, baik

lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang

4
berintegrasi antara lain montir, riset, sopir, dongkrak.

3. Alih Kode

Alih kode ( code swiching) dan campur kode (code mixing) merupakan

dua buah masalah dalam masyarakat yang multilingual. Peristiwa

campur kode dan alih kode disebabkan karena penguasaan ragam formal

bahasa Indonesia. Alih kode adalah beralihnya penggunaan suatu kode

(entah bahasa atau ragam bahasa tertentu) ke dalam kode yang lain

(bahasa atau bahasa lain Campur kode adalah dua kode atau lebih

digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi

santai. Di antara ke dua gejala bahasa itu, baik alih kode maupun campur

kode gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah campur kode.

Biasanya dalam berbicara dalam bahasa Indonesia dicampurkan dengan

unsur- unsur bahasa daerah. Sebaliknya juga bisa terjadi dalam berbahasa

daerah tercampur unsur- unsur bahasa Indonesia. Dalam kalangan orang

terpelajar seringkali bahasa Indonesia dicampur dengan unsur-unsur

bahasa Inggris.

B. Kedudukan Bahasa Nasional dan Bahasa Asing

Kedudukan Bahasa Indonesia yang paling utama adalah sebagai bahasa

persatuan bangsa. Hal tersebut telah tercantum dalam Sumpah Pemudia,

yang berarti bahwa Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa

Nasional serta yang kedua sebagai Bahasa Negara.

1. Sebagai Bahasa Nasional

Dalam konteks sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki

5
fungsi yang sangat penting, yaitu:

a. Sebagai lambang kebanggan kebangsaan,

b. Sebagai lambang identitas nasional,

c. Sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya,

d. Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa

dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing

ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.

2. Sebagai Bahasa Negara

Selain sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia juga memiliki

kedudukan lain yaitu sebagai bahasa Negara seperti tercantum dalam

UUD 1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa

Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Bahasa resmi kenegaraan.

b. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,

c. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk

kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta

pemerintah, dan

d. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan

ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing

pertama. Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa

dalam hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang

dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut

6
digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa

asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum

dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut

mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi

sosial di lingkungan anak.

Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan tertentu, tidak

digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya sebagai

bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap

Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai

pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi

perkembangan bahasa ibu.

Bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, bahasa Jerman,

bahasa Jepang dan bahasa lainnya kecuali bahasa Indonesia dan bahasa

daerah berkedudukan sebagai bahasa asing. Kedudukan ini berdasarkan

atas kenyataan bahwa bahasa asing tertentu itu diajarkan di lembaga

pendidikan pada tingkat tertentu, dan di dalam kedudukan demikian,

bahasa-bahasa asing itu tidak bersaing dengan bahasa Indonesia baik

sebagai bahasa Nasional maupun bahasa Negara, serta dengan bahasa-

bahasa daerah baik sebagai lambang nilai sosial budaya maupun sebagai

alat perhubungan masyarakat daerah. Oleh sebab itu bahasa asing

berkedudukan sebagai bahasa ke tiga, dibawah bahasa Indonesia sebagai

bahasa Nasional dan bahasa daerah di masing-masing wilayah Nusantara.

7
C. Fungsi Bahasa Asing sebagai Kata Serapan

Fungsi bahasa asing sebagai kata serapan adalah dimana bahasa asing

tersebut berguna menjadi sebuah kata serapan yang ada didalam

bahasa indonesia.Kata Serapan merupakan kata yang berasal dari bahasa

asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima

pemakaiannya secara umum.

Berdasarkan taraf integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat

dibagi menjadi 2 golongan besar. Pertama, kata serapan yang belum

sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle

cock, long march, dan lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalam konteks bahasa

Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, kata

serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah

bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah

seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan

dengan bentuk asalnya.

Bahasa yang paling banyak diserap kata-katanya, berdasarkan referensi

penulis, yang pertama adalah bahasa Belanda. Hal ini terutama disebabkan

lamanya masa penjajahan oleh bangsa Belanda yang mencapai 3,5 abad.

Bahasa Belanda dipakai hingga masa pergerakan kemerdekaan dalam

komunikasi gagasan kenegaraan dan tentunya juga dipakai dalam kehidupan

sehari-hari.

Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Belanda :

 advokat (advocaat),

8
 brankas (brandkast),

 demokrasi (demokratie),

 eksemplar (exemplaar), dan lain-lain.

Setelah bahasa Belanda, yang menempati peringkat kedua dalam

penyerapan kata- katanya adalah bahasa Inggris.

Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris :

 aktor (actor),

 aktris (actress),

 bisnis (business),

 departemen (department), dan lain-lain.

D. Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Kosakata Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak

menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing

yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain :

bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Masuknya unsur-unsur asing ini secara historis juga sejalan dengan kontak

budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pemberi pengaruh.

Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan masuknya agama Hindu ke

Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia memunculkan identitas dirinya

sebagai bahasa Indonesia, kemudian bahasa Arab karena eratnya hubungan

9
keagamaan dan perdagangan antara masyarakat timur tengah dengan

bangsa Indonesia, lalu bahasa Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan

Belanda ke Indonesia, kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga

sekarang, salah satu faktor penyebabnya adalah semakin intensifnya

hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan

masyarakat pengguna bahasa Inggris. Unsur-unsur asing ini telah

menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga bahasa

Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan

sejalan dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan,

khususnya penyerapan kata-kata bahasa Inggris.

E. Cara Penyerapan Bahasa Asing

Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa

inggris ke dalam bahasa Indonesia.

1. Menyerap secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya.

Cara kedua adlah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya.

Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya mengacu pada ucapan

kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya, diselaraskan

dengan kaidah bahasa Indonesia.

2. Menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan

penyesuaian pada umumnya mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan

demikian akan terjadi dalam ejaannya, diselaraskan dengan kaidah

bahasa Indonesia.

10
Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata

dalam bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.

Contoh :

 Canteen (inggris) → Kantiin (ucapan) → Kantin (indonesia)

 Check (inggris) → Cek (ucapan) → Cek (Indonesia)

F. Fungsi Bahasa Asing

Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa seperti bahasa

Inggris, perancis, mandarin, belanda, jerman tidak memiliki kemampuan

untuk bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional maupun

bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak akan pernah

menjadi bahasa nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Walaupun pada

kenyataanya sebagian bahasa asing tersebut diajarkan di lembaga-lembaga

pendidikan tingkat tertentu.

Seperti bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Arab yang merupakan salah

satu bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi dan juga

berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan dan

peradabannya. Adapun fungsi bahasa asing yang lainnya ialah:

1. Alat penghubung antar bangsa

2. Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern

3. Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk

pembangunan nasional

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan bahasa asing di Indonesia sudah tidak aneh lagi. Bahkan

sekarang bahasa asing hampir menjadi budaya di masyarakat Indonesia.

Tetapi, seiring berkembangnya zaman, bahasa asing menjadi sebuah

tuntutan dalam era globalisasi seperti sekarang ini, tidak terlepas dari

fungsinya sebagai alat penghubung antar bangsa, sebagai alat pemanfaatan

di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan bahasa

Indonesian menjadi bahasa modern. Bahasa asing memberikan dampak

positif bagi penggunanya, tapi itu tidak menutup kemungkinan bahasa asing

juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia salah satu

dampak negatif nya yaitu mulai berkurangnya kesadaran Masyarakat

Indonesia untuk mempelajari dan mendalami bahasa “ibu” (bahasa

Indonesia) sebagai bahasa yang wajib untuk di pahami.

12
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Denny (2012). Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia [online].

http://dennyug34.blogspot.com/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam.html

Ibrahim, Ahmad (2012). Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa [online].

http://ahmadibrahim12.blogspot.com/2012/10/pengaruh-bahasa-asing-terhadap-

bahasa.html

Sutomo, Yohanes Gregorius Rascal Silvent (2012). Pengaruh Bahasa Asing

dalam Bahasa Indonesia [online].

Tersedia : http://rascalsilvent.blogspot.com/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-

dalam-bahasa.html

13

Anda mungkin juga menyukai