DISUSUN OLEH:
Bunga Annisa Azzahra (43220110058)
Shindy Novita Sari (43220110153)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehinnga kami dapat menyelesaikan
naskah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia;
dengan judul “Pengaruh Bahasa Daerah dan Bahasa Asing terhadap
Perkembangan Bahasa Indonesia”
kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
September 2020
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar ..................................................................1
Bab 1 ...................................................................................3
Pendahuluan ......................................................................
Bab 2 ................................................................................... 4
Pembahasan .......................................................................
BAB III................................................................................ 14
PENUTUPAN.....................................................................
Daftar Pustaka....................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1 .1 Latar Belakang
Kita tahu bahwa Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, baik secara lisan
maupuun tertulis. Ini adalah fungsi dasar Bahasa. Setelah dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari, yang didalamnya selalu ada nilai- nilai dan status, Bahasa
tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari- hari, baik
sebagai manusia suku maupun anggota bangsa. Semuanya itu dituangkan dalam
bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Dinegara kebijaksanaan
nasional berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan yang dapat dipakai
sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah Bahasa.
1 .2 Perumusan masalah
1 .3 tujuan
1 .4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2 .1 Pengaruh Bahasa Asing
Meunurut Hartman dan Stonk dalam Chair (1998 : 160) interferensi terjadi
akibat terbawanya kebiasaan- kebiasaan ujaran Bahasa Ibu atau dialek ke dalam
Bahasa atau dialek kedua.
Menurut Jendra (1991 : 105) ada tiga unsur pokok pembangunan interferensi,
yaitu :
1. Bahasa sumber atau Bahasa donor adalah Bahasa yang menyusup unsur-
unsurnya atau sistemnya ke dalam Bahasa lain.
2. Bahasa penerima atau Bahasa resipen adalah Bahasa yang menerima atau
yang disisipi oleh Bahasa sumber.
3. Adanya unsur Bahasa yang terserap (importasi) atau unsur serapan.
3. Unsur Bahasa yang menyusup ke dalam struktur Bahasa yang lain dapat
menimbulkan dampak negative.
4. Interferensi merupakan gejala ujaran yang bersifat perseorangan, dan
ruang geraknya dianggap sempit yang terjadi sebagai gejala parode
(speech).
Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh Bahasa Inggris, lihat terjemahan
kalimat berikut :
2. Dampak negatif:
Tulang dalam Bahasa Batak bermakna abang atau adik dari ibu.
Bere dalam Bahasa Batak bermakna anak dari kakak atau adik perempuan.
Ambiguitas (kata benda) berasal dari Bahasa inggris yaitu ambiguity yang
berarti suatu kontruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti. Hal ini
mengakibatkan terjadinya lebih dari satu makna ini dapat terjadi saat pembicaraan
lisan ataupun dalam keadaan tertulis.
Ambigu menurut kamus besar Bahasa Indonesia yaitu bermakna lebih dari
satu (sehingga kadang-kadang menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan,
dsb) ; atau bermakna ganda.
10
1. Ambiguitas Fonetik
2. Ambiguitas Gramatikal
3. Ambiguitas Leksikal
“kapan emas kawinnya?” hal ini telah menjadi ambigu karena si penutur
baik sengaja atau tidak menyebut mas (panggilan lelaki dalam Bahasa Jawa)
dengan emas, yang berarti sejenis logam yang dijadikan perhiasan. Kalimat
tersebut bisa menimbulkan banyak tafsiran.
Orang tua bisa memiliki dua makna yang berbeda. Yang pertama adalah
orang tua seseorang yakni Ayah dan Ibu. Abi dan Umi. Bapak dan Emak.
Atau makna kedua adalah orang yang dituakan. Untuk mengetahui makna
sebenarnya, perlu mengetahui konteks kalimat atau keutuhan kalimat.
Misalnya :
Orang tua Hafid bernama Maenmunah dan Baskoro.
Orang tua itu masih bekerja karena anak-anaknya tidak menafkahinya
secara materi.
11
3. Ambiguitas Leksikal
Terjadi karena setiap kata dalam Bahasa memiliki makna lebih dari satu.
Tidak heran kita sering keliru menafsirkan suatu kata. Makannya makna dari
suatu kata bisa berbeda tergantung dari kalimat bersangkutan. Contoh :
Contoh :
Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat artinya perkataan.
Logis artinya sesuai dengan logika., benar menurut penalaran, atau masuk akal
(KBBI)
Contoh lain, dalam surat undangan biasanya ada kalimat seperti ini: “..atas
kehadirannya kami hanturkan terimakasih..”
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Ambiguitas (kata benda) berasal dari Bahasa inggris yaitu ambiguity yang
berarti suatu kontruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti. Ambiguitas
sering juga disebut ketaksaan yang dapat diartikan dan ditafsirkan lebih dari satu
makna. Hal ini mengakibatkan terjadinya lebih dari sati makna ini dapat terjadi
saat pembicaraan lisan ataupun dalam keadaan tertulis.
Menurut kamus besar bahas Indonesia. Kalimat logis adalah perkataan yang
masuk akal. Kalimat artinya perkataan. Logis artinya sesuai dengan logika, benar
menurut penalaran, atau masuk akal, atau masuk akal. Sedangkan kalimat non
logis adalah perkataan yang tidak masuk akal.
15
Daftar Pustaka
http://www.bimbie.com/ambiguitas-makna.htm
Kafeilmu.com/kalimat-ambigu-ambiguitas/
http://badanbahasa.kemendikbud.go.id/
http://www.academia.edu/
kontribusi kelompok 2 :