KELOMPOK 2 :
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat
berkah dan karunia-Nya yang sudah diberikan kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Ejaan Bahasa Indonesia Edisi V”. Penulisan makalah ini disusun
dengan memberikan informasi tambahan mengenai hakikat agama Islam dan juga
untuk memenuhi tugas dan diberikan dalam mata kuliah pendidikan agama Islam.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan baik
dari teknis penulisan ataupun materi, mengingat akan kemampuan dan
pengalaman yang kami miliki belum cukup banyak. Maka dari itu, segala kritik
dan saran dari semua pihak kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
masalah ini khususnya kepada Ibu Dr. Fatmawati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang sudah memberikan tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Kata serapan antar bahasa adalah hal yang lumrah, jika terjadi kontak
bahasa lewat pemakai pasti akan terjadi serap-menyerap kata. Dengan adanya
proses penyerapan akan menimbulkan saling meminjam dan saling pengaruh
asing. Peminjaman ataupun penyerapan dari suatu bahasa itu sendiri pasti
dilatar belakangi oleh berbagai macam faktor.Yang biasanya mengalami
perubahan proses peyerapan adalah bunyi bahasa dan kosa kata
Yang terakhir adalah bahasa Inggris dan itu terjadi hingga sekarang, faktor
yang begitu dominan tentunya karena pertukaran ilmu pengetahuan dan
teknologi antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pengguna bahasa
inggris.Karena hal-hal yang telah dikemukakan tersebut dalam makalah ini
penulis akan mencoba membahas tentan penulisan unsur serapan, kaedah
penuliasan ejaan berdasarkan pedoman EYD, dan contoh-contoh kata
serapan.
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun agar kita semua lebih memahami tentang tata bahasa
Indonesiadengan baik dan benar. Sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari agar dalamsetiap komunikasi, kita akan dipermudah dengan
adanya satu bahasa yang baku dan dapatdimengerti oleh setiap golongan
masyarakat Indonesia serta mempermudah dalam mencarireferensi, karena
segala hal tentang kata serapan dan penggunaan tanda baca telah
terangkumdalam satu makalah ini. Dan ini juga akan dipersentasikan dikelas
dalam mata kuliah BahasaIndonesia. Serta penyusun mengharapkan dengan
makalah ini dapat menyadarkan kepadaseluruh masyarakat Indonesia tentang
bagaimana pentingnya penggunaan tata bahasa yang benar. Serta, untuk
mengetahui bagaimana penulisan unsur serapan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Latar Belakang
3. Tujuan
c. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu daftar,
perincian, tabel, atau bagan.
g. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu. Misalnya:
2. Tanda Koma ( , )
a.Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam perincian berupa kata,
frasa, atau bilangan. Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, jalannya licin!
Nak, kapan kuliahmu selesai?
Siapa namamu, Dik?
Dia baik sekali, Bu.
Dengan hormat,
Salam sejahtera,
Salam takzim,
Hormat kami,
Kepala Badan,
Rektor,
a.n. Kepala Badan
Sekretaris Badan,
(tanda tangan)
Hurip Danu Ismadi
NIP 196110051988031002
k.Tanda koma digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, nama
keluarga, atau nama marga. Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, M.Hum.
Siti Aminah, S.H., M.H.
b. Tanda titik koma digunakan pada bagian perincian yang berupa frasa verbal.
Misalnya:
Syarat mengikuti ujian penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
1. berkewarganegaraan Indonesia;
2. berijazah sarjana S-1;
3. berbadan sehat; dan
4. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
c. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian perincian
dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma. Misalnya:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; serta
pisang, apel, dan jeruk.
Agenda rapat ini meliputi
a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan
program kerja; serta
c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.
a. Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
langsung diikuti perincian atau penjelasan. Misalnya:
Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari.
Saya akan membeli alat tulis kantor: kertas, tinta, spidol, dan
pensil.
1. Ketua : Ahmad
Wijaya
Wakil Ketua : Deni
Simanjuntak
Bendahara : Aulia
Arimbi
d. Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya:
e. Tanda titik dua digunakan di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kitab suci, serta (c) judul dan anak judul suatu
karangan. Misalnya:
Ultimart 5 (2): 98–105
Surah Ibrahim: 2–5
Matius 2: 1–3
Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Mastera
f. Tanda titik dua dapat digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. Misalnya:
pukul 01:35:20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35
menit, 20 detik)
01:35:20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
00:20:30 jam (20 menit, 30 detik)
00:00:30 jam (30 detik)
5. Tanda Hubung ( - )
a. Tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris. Misalnya:
Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
ra baru ….
Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
put laut.
Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.
Parut jenis ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
c. Tanda hubung digunakan untuk (a) menyambung tanggal, bulan, dan tahun
yang dinyatakan dengan angka, (b) menyambung huruf dalam kata yang
dieja satu demi satu, dan (c) menyatakan skor pertandingan. Misalnya:
11-11-2022
p-a-n-i-t-i-a
2-1
se-Indonesia
peringkat ke-2
tahun 2000-an
hari-H
ber-KTP
di-SK-kan
ciptaan-Nya
D-3
S-1
KTP-mu
BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia)
P4TK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan)
P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)
h. Tanda hubung digunakan untuk menandai imbuhan atau bentuk terikat yang
menjadi objek bahasan. Misalnya:
i. Tanda hubung digunakan untuk menandai dua unsur yang merupakan satu
kesatuan. Misalnya:
suami-istri
Soekarno-Hatta
Konferensi Asia-Afrika
6. Tanda Pisah ( — )
c. Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan, tanggal (hari, bulan, tahun),
atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'. Misalnya:
Tahun 2019—2022
Tanggal 5—10 April 2022
Senin—Jumat
Jakarta—Bandung
7. Tanda Tanya ( ? )
a. Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya. Misalnya:
8. Tanda Seru ( ! )
b. Tanda elipsis digunakan untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog. Misalnya:
c. Tanda elipsis digunakan untuk menandai jeda panjang dalam tuturan yang
dituliskan. Misalnya:
d. Tanda elipsis di akhir kalimat diikuti dengan tanda baca akhir kalimat
berupa tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. Misalnya:
a. Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Misalnya:
b. Tanda petik digunakan untuk mengapit judul puisi, judul lagu, judul
artikel, judul naskah, judul bab buku, judul pidato/khotbah, atau
tema/subtema yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya:
c. Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus. Misalnya:
a. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam
petikan lain. Misalnya:
tadulako 'panglima'
marsiadap 'saling bantu'
ari
a. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di
dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Misalnya:
a. Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan
penandaan masa 1 tahun yang terbagi dalam 2 tahun takwim. Misalnya:
Nomor: 7/PK/II/2022
Jalan Kramat III/10
Pilih salah satu moda 'Pilih salah satu moda transportasi darat atau
transportasi darat/laut! laut!'
Buku dan/atau majalah 'Buku dan majalah atau buku atau majalah
dapat dijadikan sumber dapat dijadikan sumber rujukan.'
rujukan.
Kecepatan mobil ini dapat 'Kecepatan mobil ini dapat mencapai 150 km
mencapai 150 km/jam. setiap jam.'
c. Tanda garis miring digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di
dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Misalnya:
Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya
Jawa.
Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.
Maka adalah seorang/-orang/raja di dalam Bidakara.
Syahdan, /maka/ beberapa dipersembahkan oleh segala wazir
/perdana menteri/ yang besar-besar kepada baginda.
Jika demikian, /itu dan/ marilah, kita mufakat dan musyawarah.
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan dijelaskan di bawah ini. Di
dalam kaidah ini ada asal bahasa yang dicantumkan di dalam tanda kurung,
misalnya (Wolio), yang berarti berasal dari bahasa Wolio.
ḥalāl ()حالَل
َ halal
riḍā' ()رضًا
ِ rida
'ajā'ib ( ajaib
َُع َجاِئب
)
ṭā'ūn ( taun
طَا ُعوْ ٌن
)
ta'rīf ( takrif
ٌ ْري
ْف ِ تَع
)
ufuq ٌ ُ)ُأف
(ق ufuk
uṣūl ( usul
ُأصُوْ ٌل
)
baa bal
l
octa okt
af af
paa pal
l
aesthetics, esthetic estetika
haemoglobin, hemoglobi hemoglobi
n n
palaeography, paleogra paleografi
phy
aerobe aerob
aerosol aerosol
taekwondo (Kor taekwon
ea) do
deta deta
il il
reta reta
il il
trail trail
er er
aura aura
caustic kaustik
hydrau hidraul
lic ik
bleganjur (Ba bleganj
li) ur
bleketepe (Ja blekete
wa) pe
blok (Belanda blok
)
calomel kalomel
catalyst katalis
constructi konstru
on ksi
consul konsul
cubic kubik
cursor kursor
cluster kluster
crystal kristal
cent sen
central sentral
circulati sirkula
on si
circus sirkus
abiocoe abiose
n n
coelom selom
cyber siber
cylinder silinde
r
accomodation akomodas
i
accordeon (Belan akordeon
da)
acculturation akulturasi
accumulation akumulasi
acclimatization aklimatisa
si
accreditation akreditasi
14. Gabungan huruf cc yang diikuti e dan i menjadi ks. Misalnya:
accent aksen
accesso aksesori
ry
accident aksiden
al tal
vaccine vaksin
ecchymo ekimos
sis is
sacchari sakarin
n
zucchini zukini
charisma karisma
mechanic mekanik
cholera kolera
chorus korus
chromosome kromosom
technique teknik
Misalnya:
che ce
ck k
rac rak
ket et
tick tik
et et
creatief (Beland kreatif
a)
crematie (Belan krema
da) si
cresol (Inggris) kresol
critic (Inggris) kritik
crêpe (Prancis) krep
croissant (Pranc kroisa
is) n
abstra abstr
ct ak
conta konta
ct k
contr kontr
act ak
çab sab
da da
çast sast
ra ra
rāçi rasi
ḥāḍir (ٌضر
ِ ) َحا hadir
dhandhang (Jaw danda
a) ng
dharma (Sansker darma
ta)
dhingklik (Jawa) dingkli
k
effect efek
regulati regul
on asi
synthesi sintes
s is
26. Gabungan huruf ea yang dilafalkan /i/ menjadi i. Misalnya:
apotheek (Belan apote
da) k
idee (Belanda) ide
nominee (Inggris nomi
) ne
eideti eideti
c k
meio meio
sis sis
prote prote
in in
Misalnya:
geomet geome
ry tri
stereo stereo
zeolite zeolit
neutro neutron
n
eugeno eugeno
l l
europi europiu
um m
meunasah (Ac meunas
eh) ah
keukeuh (Sund keukeuh
a)
sadeu (Rejang) sadeu
ʼāri ( arif
f ٌ َار
ف ِ ع
)
faṣī ( fasi
ḥ ِ َف
ص ْي ٌح h
)
facto fakto
r r
fana fanat
tic ik
fossi fosil
l
laghu (Sansker lagu
ta)
sorghum sorgu
m
spaghetti spage
ti
magrib ( magrib
ٌَم ْغ ِرب
)
37. Huruf ḥa dan ha ( حdan هArab) menjadi h. Misalnya:
iṣlāḥ ( islah
ِإصْ اَل ٌح
)
ma'mū ( makmu
m َمْأ ُموْ ٌم m
)
mu'mī ( mukmi
n ُمْؤ ِم ٌن n
)
wuḍū' ( wudu
ُوضُوْ ٌء
)
40. Harakat kasrah atau bunyi /i/ (Arab) yang dilafalkan pendek atau panjang
menjadi i. Misalnya:
iamb iamb
us us
ion ion
iota iota
caries karies
speci spesi
es es
variet variet
as as
ḥijā ( hija
b ٌِح َجاب b
)
khuṣūṣ ( khusus
ٌُخصُوْ ص
)
klem (Belanda klem
)
klenik (Jawa) kleni
k
kliniek (Belan klini
da) k
krans (Beland kra
a) ns
kri (Aceh) kri
krida (Sansker krid
ta) a
kenpo (Jepang kemp
) o
lunpia (Cina) lumpi
a
tenpura (Jepa tempu
ng) ra
contingent konting
en
congress kongres
linguistiek (Belan linguisti
da) k
foetus fetus
oestrogen estrog
en
croissant (Pranci kroisan
s)
point (Inggris) poin
reservoir (Belan reservo
da) ir
astrolo astrol
og og
biosco biosk
op op
provoo provo
st s
53. Gabungan huruf oo yang dilafalkan /u/ menjadi u. Misalnya:
kamomoose (Wol kamomoo
io) se
noosphère noosfer
zoology zoologi
micropho mikrofo
ne n
phase fase
spectogra spektogr
ph af
ampla ampla
ng ng
impla impla
nt n
pleno pleno
praja praja
prod prod
uct uk
pseudonym pseudonim
psychiatry psikiatri
psychosoma psikosomat
tic ik
pterodac pterodak
tyl til
pteropod pteropod
a a
ptyalin ptialin
equator ekuator
frequen frekuen
cy si
muṭla ( mutla
q ق ْ ُم
ٌ َ طل k
)
qurūn ( kurun
قُرُوْ ٌن
)
rhesus resus
rhinosco rinosk
pe op
rhombus rombu
s
wāriś ٌ ار
(ث ِ ) َو waris
khuṣū ( khusu
ṣ ٌُخصُوْ ص s
)
scandiu skandiu
m m
score skor
scotopia skotopia
scuba skuba
scutella skutela
sclerosis sklerosis
manuscri manuskr
pt ip
adolescenc adolesen
e s
luminescen luminese
ce ns
oscilator osilator
scintillatio sintilasi
n
hyoscyami hiosiami
ne na
scyphistom sifistoma
a
schema skema
schizophre skizofren
nia ia
scholastiek skolastik
asrār (Arab) asra
r
asri (Sansker asri
ta)
srisip (Jawa) srisi
p
71. Huruf t yang diikuti i dan dilafalkan /s/ menjadi s. Misalnya:
muṭla ( mutla
q ق ْ ُم
ٌ َ طل k
)
syarṭ ( syara
ٌشَرْ ط t
)
ṭabīb ( tabib
ٌطَبِيْب
)
bathok (Jawa) batok
methode (Belan meto
da) de
thesis tesis
putre putre
n n
transf transf
er er
matra matra
jujitsu jujitsu
mochitsuki mocitsuki
tsunami tsunami
bus bus
mod mod
us us
unit unit
77. Harakat damah atau bunyi /u/ (Arab) yang dilafalkan pendek atau panjang
menjadi u. Misalnya:
ufuq ٌ ُ)ُأف
(ق ufuk
qāmūs ( kamus
ٌقَا ُموْ س
)
aquari akuariu
um m
dualis dualis
me me
equato ekuator
r
duet duet
frequenc frekuens
y i
conduit konduit
e e
equinox ekuino
ks
equival ekuival
ent en
duodenum duodenu
m
fluorescen fluorese
ce ns
quota kuota
82. Gabungan huruf uu menjadi u. Misalnya:
lectuur lektur
prematu premat
ur ur
vacuum vakum
evacuati evaku
on asi
vision visi
vitamin vitami
n
84. Huruf wau ( وArab) yang tidak terletak pada akhir kata tetap w. Misalnya:
jadw ( jadw
al َج ْد َو ٌل al
)
wujū ( wuju
d ُوجُوْ ٌد
) d
ukhuwwa ( ukhua
h ٌُأ ُخ َّوة h
)
macroxenoglossophob makroxenoglosofo
ia bia
xenon xenon
xylophone xilofon
87. Huruf x pada tengah kata atau akhir suku kata menjadi ks. Misalnya:
executiv eksekutif
e
taxi taksi
complex komplek
s
latex lateks
excepti eksep
on si
excess ekses
excisio eksisi
n
excitati eksita
on si
excalatie ekskalasi
excavatie ekskavasi
excomunnica ekskomunik
tie asi
excoriation ekskoriasi
excubation ekskubasi
excursie ekskursi
exclusief eksklusif
excretie ekskresi
hidāya ( hidaya
h ٌِهدَايَة h
)
ziyārah ( ziarah
ٌارة
َ َِزي
)
zeni zeni
th t
zodi zodi
ac ak
zygo zigo
te t
zamān ٌ ) َز َم
(ان zaman
żāt ٌ ) َذ
(ات zat
1. Deret konsonan pada akhir kata bahasa Arab disisipi vokal yang sama
dengan vokal sebelumnya (/a/, /i/, atau /u/) di antara deret konsonan tersebut.
Misalnya:
milk ٌ ) ِم ْل
(ك milik
2. Deret konsonan pada akhir kata bahasa Arab dapat ditambah vokal /u/.
Misalnya:
waqt ٌ ) َو ْق
(ت waktu
accu aki
'allāmah alamah
ballet balet
commission komisi
effect efek
espresso espreso
ferrum ferum
gabbro gabro
kaffah kafah
onnagata onagata
pizza piza
salfeggio salfegio
tafakkur tafakur
tammat tamat
terracotta terakota
ummat umat
Misalnya:
4. Unsur serapan yang sudah lazim digunakan dan tidak sesuai dengan kaidah
umum penulisan unsur serapan tidak diubah.
Misalnya:
alamat
bengkel
dongkrak
faedah
heran
kabar
Kamis
khotbah
koperasi
lafal
lahir
majedub
majelis
majemuk
majenun
makalah
medan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a.Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah.
Dilihat dari taraf penyerapannya, penulisan unsur serapan ada tiga, yaitu: kata
asing, kata asing yang dipertahankan karena sifat keinternasionalannya, dan
kata asing yang berfungsi untuk memperkaya.
b. Penggunaan tanda baca sangat berarti dalam bahasa tulisan, terutama dalam
penulisan karya ilmiah sangat penting untuk diperhatikan. Banyak pengguna
bahasa yang kurang mengindahkan kaidah tanda baca, sehingga tulisan yang
disusunnya tidak mencapai sasaran. Adanya penggunaan tanda baca yang
tepat dapat membantu pembaca memahami tulisan dengan tepat.
3.2 Saran
Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk selalu mengingatkan kepada
masyarakan untuk dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang
baik dan benar, karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam
proses pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini. Daftar Pustaka
Hs, Widjono Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembang Kepribadian di
Perguruan Tinggi, Jakarta: Grasindo. Depdikbub. (1987). Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukkan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidkan dan Kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA
3 b. Apasaja jenis-jenis
dari tanda baca.
4 c. Apasaja contoh-
contoh penggunaan dari
tanda bac