Anda di halaman 1dari 4

BAHASA INDONESIA

1. Tuliskan empat alasan mengapa bahasa Melayu yang di jadikan atau di angkat menjadi
bahasa Indonesia!
2. Tuliskan bagaimana perkembangan bahasa Indonesia saat ini!
3. Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bahasa Indonesia saat ini!
4. Bahasa Indonesia di sebut juga Bahasa Nasional dan Bahasa Negara. Tolong jelaskan
Perbedaan Kedua Konsep itu!
5. Bagaimana fenomena yang terjadi saat ini terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia?
6. Kaitkan hal tersebut dengan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.
7. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Bahasa itu lebih tajam dari sebilah pedang”. Apa
maksud pepatah tersebut? Jelaskan.
8. Buatlah karangan singkat mengenai penggunaan ragam bahasa lisan di kalangan
masyarakat / keluarga Anda.

Jawab
1. Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :
A. Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,
B. Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,
C. Keikhlasan suku daerah lain ,dan
D. Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan
2. Perkembangan bahasa Indonesia saat ini semakin baik, apalagi dengan makin diminatinya
Bahasa Indonesia oleh masyarakat internasional. Bahkan Bahasa Indonesia pun saat ini
menjadi bahan pembelajaran di negara – negara asing seperti Australia, Belanda, Jepang,
Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus
mempersiapkan diri dengan baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan adalah masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa.
Terdapat suatu wacana bahwa bahasa Indonesia sendiri akan mempunyai sebuah tes
kemahiran (seperti TOEFL pada bahasa Inggris) yang akan diterapkan pada warga asing yang
akan tinggal di Indonesia. Tentu hal ini merupakan kabar baik karena sudah ada standar
kemahiran berbahasa Indonesia, namun jika bangsa Indonesia sendiri tidak dapat menghargai
bahasa Indonesia sebagai bahasa bangsanya, maka lambat laun bahasa ini akan mati.

3. Saat ini masyarakat sudah mulai mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam
pemakaian bahasa sehari-hari. Tentu dalam konteks pembicaraan non-formal alias bahasa
gaul, hal ini tidak menjadi suatu masalah yang signifikan, namun yang disayangkan
pemakaian bahasa gaul juga biasa terjadi pada sebuah forum ilmiah, media massa, kuliah,
seminar dan forum formal lain. Jika kita menilik apa penyebab utama mengapa fenomena ini
terjadi adalah kebiasaan bangsa Indonesia pada umumnya yang mengagungkan semua hal
yang berbau internasional, luar negeri, atau dapat dibilang berbau barat. Dengan kata lain,
secara kasar bangsa Indonesia kurang bangga dengan bahasa dan budayanya sendiri.
Pemakaian bahasa dan budaya asing dirasa lebih keren dan dapat diterima dalam pergaulan.

4. PENGERTIAN BAHASA NASIONAL_Sebuah bahasa nasional adalah suatu bahasa (atau


varian bahasa, contohnya dialek) yang memiliki sejenis hubungan de facto atau de jure
dengan seseirang dan mungkin melalui perluasan teritori yang mereka duduki. Sebutan ini
digunakan bermacam. Sebuah bahasa nasional bisa mewakili identitas nasional suatu bangsa
atau negara. Bahasa nasional secara alternatif bisa merupakan sebuah penetapan yang
diberikan pada satu bahasa atau lebih yang dituturkan sebagai bahasa pertama di teritori
sebuah negara.

BAHASA NEGARA/BAHASA RESMI_


Bahasa resmi adalah satu atau lebih bahasa yang dipakai oleh pemerintah dalam menerbitkan
maklumat-maklumat dan juga bahasa yang dipakai oleh warganya untuk berhubungan dengan
instansi pemerintah secara resmi. Bahasa resmi juga yang dipakai dalam pengajaran di
instansi pendidikan. Seringkali (salah satu) bahasa resmi suatu negara bukan bahasa asli
negara tersebut melainkan bahasa warisan dari kaum penjajah. Bahkan seringkali bahasa
resmi tidak memiliki penutur asli. Hal ini terjadi antara lain di beberapa negara di Afrika
bekas jajahan Perancis, Singapura dengan bahasa Inggris, Suriname dengan bahasa Belanda
dan Timor Leste dengan bahasa Portugis.

5. Saat ini masyarakat sudah mulai mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam
pemakaian bahasa sehari-hari. Tentu dalam konteks pembicaraan non-formal alias bahasa
gaul, hal ini tidak menjadi suatu masalah yang signifikan, namun yang disayangkan
pemakaian bahasa gaul juga biasa terjadi pada sebuah forum ilmiah, media massa, kuliah,
seminar dan forum formal lain. Jika kita menilik apa penyebab utama mengapa fenomena ini
terjadi adalah kebiasaan bangsa Indonesia pada umumnya yang mengagungkan semua hal
yang berbau internasional, luar negeri, atau dapat dibilang berbau barat. Dengan kata lain,
secara kasar bangsa Indonesia kurang bangga dengan bahasa dan budayanya sendiri.
Pemakaian bahasa dan budaya asing dirasa lebih keren dan dapat diterima dalam pergaulan.

Fenomena negatif yang masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yaitu
banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya menggunakan bahasa
Inggris, walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Merasa malu
apabila tidak menguasai bahasa asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang
apabila tidak menguasai bahasa Indonesia. Menganggap remeh bahasa Indonesia merasa
dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan
fasih, walaupun penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.

6. Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia


dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam
tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan
menggunakan bahasa gaul. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan
menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi. Gejala bahasa yang dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap
bahasa.

7. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pepatah diartikan sebagai peribahasa yang
mengandung nasihat atau ajaran dari orang tua-tua (biasanya dipakai atau diucapkan untuk
mematahkan lawan bicara). Pepatah "Bahasa itu lebih tajam dari sebilah pedang" memiliki
arti bahwa hanya dengan kata-kata kita dapat menyakiti hati orang lain, sehingga kita harus
senantiasa berhati-hati ketika bertutur kata.

8.. Di keluarga saya biasanya menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari,
tetapi terkandang menggunakan Bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa botteng.
Begitu juga saat berbicara dengan tentangga, menggunakan Bahasa Indonesia yang dicampur
dengan Bahasa Botteng, karena kebanyakan tentangga saya orang mamuju.

9. Kelebihan:
1.cukup mudah dipelajari oleh masyarakatnya sendiri
2.Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar kita dapat mengetahui
berbagai jenis Ragam Bahasa
3.Dapat menggunakan bahasa sesuai dengan wadahnya(dengan siapa kita berbicara)
4.Berbahasa Indonesia membuat kita tahu jati diri kita
Kekurangan:
1.bahasa yang cukup sulit dipelajari bagi orang luar negri
2.penggunaan bahasa indonesia yang baku membuat pemikiran seseorang terhadap kita
menjadi kaku
3.Banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam
berbicara maupun penulisan. Misalnya, di dalam Bahasa Indonesia kita mengenal adanya
EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan kata dan kalimat baku, penggunaan kalimat
majemuk, dan sebagainya.
4. Adanya ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia, sehingga kita
harus memahami apa arti ungkapan tersebut. Contoh: tangan kanan = orang kepercayaan.

Anda mungkin juga menyukai