Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dian Andini Puspitaningrum

NIM : P27226019159

Kelas : D4 B FISIOTERAPI

1. Sebutkan alasan mengapa memilih bahasa melayu sebagai sumber bahasa indonesia!
2. Mengapa bahasa jawa tidak digunakan sebagai sumber bahasa indonesia?
3. Bagaimana proses perkembangan bahasa indonesia sekarang ini?

Pada masa penjajahan di indonesia, Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari


bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai
pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan
menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi, sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat
dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan
didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini bahasa
Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia
yaitu :

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan
bahasa perdangangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu tidak
dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan
dalam arti yang luas.

Bahasa jawa tidak bisa menjadi sumber dari bahasa indonesia adalah karena bahasa jawa
sulit untuk dipelajari. Walaupun mayoritas penduduk di indonesia adalah orang jawa namun,
tidak semua bahasa jawa itu sama. Tidak semua daerah di pulau jawa menggunakan bahasa
jawa yang sama, terkadang cara pengucapan, cara penyampaian dan arti atau maksud yang
diutarakan berbeda. Selain itu, bahasa jawa memiliki tingkatan berdasarkan kesopanan seperti
Ngaka (ngoko), Madya, Krama (kromo inggil), yang memiliki perbedaan kosakata serta tata
bahasa. Dalam masyarakat Jawa, bahasa Jawa Ngoko biasa dipakai untuk percakapan sehari-
hari antar teman sebaya, sementara bahasa Jawa Kromo digunakan oleh kaum bangsawan,
atau sering dianggap sebagai bahasa ningrat bagi orang dalem keraton kesultanan. Jika
bahasa digunakan dalam bahasa indonesia akan bertentangan dengan prinsip yang telah
disepakati oleh para tokoh dahulu yaitu kesetaraan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang digunakan untuk menyatukan dan
mempermudah komunikasi antarsuku yang ada di Indonesia. Saat ini banyak terjadi
pergeseran makna yang membombardir kekukuhan bahasa Indonesia. Keberadaan Bahasa
Indonesia mengalami banyak perkembangan dari sejak awal terbentuknya hingga saat ini
karena keterbukaannya. Ada dua fenomena yang terjadi dewasa ini yang berkaitan dengan
Bahasa Indonesia, yaitu :

A. Fenomena Positif
Bahasa Indonesia telah berkembang dengan baik di kalangan masyarakat.
Terbukti dengan digunakannya bahasa Indonesia oleh para ibu (khususnya
ibu-ibu muda) dalam mendidik anak-anaknya. Dengan demikian, anak-anak
menjadi terlatih menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan di masa
depan mereka memiliki keterampilan berkomunikasi menggunakan bahasa
Indonesia. Kita juga perlu berbangga hati dengan digunakannya bahasa
Indonesia dalam produk-produk perusahaan luar negeri, baik dalam
kemasannya, prosedur penggunaannya, maupun keterangan produk yang
dihasilkan. Mereka melakukan hal ini untuk mempermudah promosi, sehingga
produk mereka laku dipasarkan di Indonesia. Dari contoh di atas, dapat
disimpulkan bahwa keberadaan bahasa Indonesia diakui oleh masyarakat
Internasional khususnya para pengusaha asing.
B. Fenomena Negatif
Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak ditemukan perkembangan
bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia, seperti munculnya
bahasa gaul, bahasa komunikasi kelompok bermain atau bahasa prokem,
bahasa SMS dan bahasa yang sedang banyak dibicarakan belakangan ini yaitu
Bahasa Alay.
Dewasa ini, kesadaran untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan
remaja mulai menurun, mereka lebih senang menggunakan bahasa gaul daripada bahasa
Indonesia. Fenomena seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi, karena hal ini dapat merusak
kebakuan dan merancukan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia harus tetap berkembang,
walaupun diterpa oleh kemunculan bahasa-bahasa asing dan bahasa pergaulan. Kita
seharusnya malu jika tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, karena kita
pemiliknya. Sekarang ini, kita cenderung menyepelekan dan mencampuradukkannya dengan
bahasa daerah, seperti mencampurnya dengan bahasa Jawa. Fenomena ini sering kali kita
jumpai dalam pergaulan sehari-hari, contohnya di sekolah, saat jam pelajaran kita
menggunakan bahasa Indonesia, tetapi saat kembali bercengkerama dengan teman-teman,
kita lupa akan bahasa Indonesia. Sebaiknya antara bahasa daerah dan bahasa Indonesia harus
berkembang seimbang, agar peran bahasa Indonesia di era global ini diakui dan tetap berdiri
tegak di bumi Indonesia. Bahasa gaul, bahasa prokem, bahasa Indonesia yang mengalami
penginggrisan harus dapat ditekan dan hanya sebatas untuk komunikasi pergaulan. Bahasa
pada hakikatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan. Orang Indonesia
sebaiknya belajar mencintai bahasa nasionalnya dan belajar memakainya dengan kebanggaan
dan kesetiaan, sehingga membuat orang Indonesia berdiri tegak di dunia ini walaupun dilanda
arus globalisasi dan tetap dapat mengatakan dengan bangga bahwa orang Indonesia menjadi
bangsa yang berdulat yang mampu menggunakan bahasa nasionalnya untuk semua keperluan
modern. Untuk meningkatkan peran bahasa Indonesia di era global dan tetap
mempertahankan budaya daerah seharusnya pemerintah memberlakukan peraturan atau
Undang-undang tentang tata susunan, isi, dan penggunaan bahasa Indonesia yang benar
dalam surat kabar, tabloid, maupun majalah-majalah remaja. Sebaiknya dalam majalah
remaja perlu diisikan kolom khusus bacaan berbahasa Indonesia yang benar, untuk media
elektronik, seperti TV khususnya televisi swasta dan radio diadakan acara debat, cerdas
tangkas, diskusi, dan acara yang menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Tetap diadakan
ujian nasional bahasa Indonesia dan pemberian penghargaan kepada orang yang mampu
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai