Anda di halaman 1dari 48

FISIK

A
DASA
R
S.Th. Susilowati, S.IP, SST.FT, M.Kes
KONSEP TERKAIT FISIKA
DASAR

magnet

fluida termo dinamika


PARTIKEL
ZAT
TEORI PARTIKEL ZAT

 Partikel
- satuan dasar (bagian terkecil) benda/zat/materi
- 3 jenis (atom, molekul, ion). 
 Atom
- zat tunggal terkecil, tak mudah terurai (atom H, atom O)
- terdiri atas inti (proton dan neutron) serta kulit (elektron).
- jumlah proton = elektron
- kumpulan/himpunan atom yang sama disebut unsur/elemen
(unsur H2, unsur O2)
- kumpulan/himpunan atom yang berbeda disebut
senyawa/compound (senyawa H2O, senyawa CO2)
TEORI PARTIKEL ZAT (lanjutan)

 Molekul
 satuan dasar (bagian terkecil) penggabungan/ikatan 2 atau >
atom sejenis disebut molekul unsur (1 molekul O2, 1 molekul H2)
 penggabungan/ikatan 2 atau > atom tidak sejenis disebut
molekul senyawa (1 molekul CO2, 1 molekul H2O)
 Ion
- atom yang bermuatan listrik, akibat Ƹ proton ≠ elektron
- disebut kation (ion negatif) bila Ƹ elektron > proton
- disebut anion (ion positif) bila Ƹ proton > elektron
- bisa berupa ion tunggal (H+) atau ion poliatom (OH-)
KLASIFIKASI ZAT
 Zat tunggal terdiri dari unsur dan senyawa
- senyawa elektrovalen, terbentuk akibat tarik menarik ion tak
sejenis, bersifat asam/basa kuat, misal Na+Cl-
- senyawa covalent, terbentuk akibat kerja sama atom-atom
pembentuk sehingga setiap kulit terluar punya kelengkapan jumlah
elektron, bersifat asam/basa lemah, misal H2O
 senyawa radikal, terbentuk seperti senyawa kovalen tetapi kulit
terluar belum tercukupi elektronnya, sehingga masih bisa menarik
unsur lain menjadi senyawa elektrovalen atau kovalen, misal OH

 Zat campuran terdiri dari homogen dan heterogen


- homogen (larutan) terdiri atas zat terlarut dan pelarut yang
menyatu, tidak bisa dipisahkan, misal gula dalam air.
- heterogen (suspensi) merupakan campuran kasar, awal kelihatan
menyatu, kemudian terpisah, dapat dipisah dengan penyaring, misal
tepung terigu dalam air.
- koloid (diantara larutan dan suspensi) merupakan campuran keruh
stabil, tak terpisah, tak dapat dipisah dengan penyaring biasa,
misal susu.
TEORI ATOM DALTON

 Benda/zat/materi terdiri dari partikel terkecil bernama atom yang


tak dapat dipecah lagi.
 Atom yang membentuk unsur memiliki massa dan sifat yang sama.
 Atom yang berbeda membentuk molekul zat
 Banyak kelemahannya
TEORI ELEKTRON LORENZ

 Benda/zat/materi terdiri dari partikel terkecil bernama atom yang


tak dapat dipecah lagi.
 Atom terdiri dari partikel inti bermuatan + (proton) dan neutron,
dikelilingi partikel bermuatan – (elektron)
 Proton menolak proton, elektron menolak elektron, proton dan
elektron tarik menarik.
 Elektron dapat berpindah tempat dan mudah bergerak dalam
konduktor.
 Atom bermuatan netral bila Ƹ proton = Ƹ electron, bermuatan
positif bila Ƹ proton > Ƹ electron, bermuatan negative bila Ƹ proton
< Ƹ electron.
ELECTRO CHEMICAL SERIES (ECS)
 ECS (deret elektrokimia, deret volta) adalah istilah untuk deretan
simbol logam dengan sifat-sifat tertentu.
 Lithium – Kalium – Barium – Calsium – Natrium – Magnesium –
Aluminium – Mangan – Zinc – Cerium – Cadmium – Cobalt – Nickel –
Stanum – Plumbum - (Hidrogen) – Cuprum – Hydrargyrum –
Argentum – Platina – Aurum
 dengan singkatan Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-
Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
 Semakin jauh dari H semakin besar beda potensial.
 Logam di kiri H cenderung memberi ion ke larutan sehingga
bermuatan > negatif daripada larutan, > reaktif (mudah melepas
elektron), > kuat sebagai reduktor (mudah mengalami oksidasi),
cenderung dalam bentuk ion.
 Logam di kanan H cenderung menerima ion dari larutan sehingga
bermuatan > positif daripada larutan, < reaktif (sulit melepas
elektron), > kuat sebagai oksidator (mudah mengalami reduksi),
cenderung dalam bentuk atom.
M A G N E
T
HIPOTESA WEBER
 = Teori molekul kemagnetan
 Logam tertentu, terdiri dari unsur penyusun (magnet elementer,
magnekul).
 Magnet elementer besi mudah berubah kedudukkannya, besi mudah
dijadikan magnet tetapi juga mudah kehilangan kemagnetannya.
 Magnet elementer baja sulit berubah kedudukkannya, baja sulit
dijadikan magnet tetapi juga sulit kehilangan kemagnetannya.
 Magnet elementer pada benda yang sudah menjadi magnet,
mengarah ke suatu arah tertentu, Utara dan Selatan.

 Magnet elementer pada benda yang bukan magnet, saling


menetralkan karena membentuk lingkaran tertutup.
TENTANG MAGNET
 Magnet: benda yang dapat membuat benda tertentu (=benda
magnetis) tertarik/melekat padanya.
 Dibedakan menurut bentuk (ladam, jarum, batang, silinder dll) dan
menurut asal.

Menurut asal dibedakan menjadi:


- magnet alam/natural/kodrat  Fe3O4, bersifat permanen
- magnet buatan/artificial, bersifat permanen (dari besi keras, baja)
atau temporer (dari besi lunak)
TENTANG MAGNET (lanjutan)
 Macam benda terkait dengan tarikan magnet:
- feromagnetik, ditarik dengan kuat (besi, baja)
- paramagnetik, ditarik dengan lemah (platina)
- diamagnetik, tidak ada reaksi tarikan (emas)
 Mempunyai bagian tengah bersifat netral.
 Mempunyai ujung/kutub, yang memiliki gaya tarik terbesar, menunjuk
arah Utara (diwarnai merah) -Selatan (diwarnai biru) pada saat
berada dalam keadaan bebas.
 Garis penghubung Kutub Utara dan kutub selatan disebut Sumbu
Magnet.
SIFAT MAGNET
 Sifat magnet:
- mengambil arah Utara - Selatan
- menarik benda magnetis
- mengeluarkan medan/lapang magnet
 dapat memindahkan kemagnetannya
 kutub senama tolak menolak, kutub tak senama tarik menarik

 Hukum Coulomb:
Besaran gaya tolak menolak atau tarik menarik pada magnet,
berbanding lurus dengan kuat kutub dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak.
SUDUT MAGNETIS
 Berdasar sifat magnet (1) mengambil arah Utara – Selatan (2) kutub
senama tolak menolak dan kutub tak senama tarik menarik

Kutub Utara magnet tarik menarik dengan Kutub Selatan Magnet Bumi
yang terletak di Bathrust (Greenland)
Kutub Selatan magnet tarik menarik dengan Kutub Utara Magnet Bumi
yang terletak di Victoria Selatan (Tasmania)

 Kutub Magnet Bumi tidak berimpit dengan Kutub Geografis Bumi, sumbu
Magnet Bumi membentuk sudut 20o terhadap sumbu Bumi
SUDUT MAGNETIS (lanjutan)

 Sudut deviasi/deklinasi terbentuk antara sumbu magnet jarum dalam


keadaan setimbang dengan bidang meridian bumi.
 Sudut inklinasi terbentuk antara sumbu magnet jarum dalam keadaan
setimbang dengan bidang mendatar/horisontal

 Istilah yang berhubungan:


- isogen : garis penghubung tempat ber-deklinasi sama
- isoklin : garis penghubung tempat ber-inklinasi sama
- isodinam : garis penghubung tempat ber-medan magnet bumi sama
- aklin : keadaan saat magnet jarum tegak yaitu di kutub-kutub
magnet bumi (inklinasi 90o) dan di katulistiwa magnet bumi
(inklinasi 0o)
MEDAN MAGNET
 Medan magnet : ruang di sekitar magnet yang
masih merasakan/dipengaruhi magnet ybs.
 Di dalamnya terdapat garis gaya magnet (fluks
magnetik), garis-garis berarah dari Kutub Utara ke Kutub Selatan.
 Medan magnet dapat ditimbulkan oleh listrik
 arah medan magnet = Aturan Ampere (Aturan Tangan kanan)
 pada kawat lurus

 pada kawat kumparan

 Macam medan magnet


- Homogen : kuat medan dimanapun sama besar, garis gaya ǁ dng
jarak sama
- Sentral : kuat medan bervariasi, garis gaya tak ǁ dng jarak tak
teratur
PEMBUATAN MAGNET

 Pembuatan magnet secara gosokan


 menggunakan magnet
 kutub yang terjadi pada ujung dimulainya penggosokan pada benda
= kutub magnet yang menggosok
PEMBUATAN MAGNET (lanjutan)

 Pembuatan magnet secara induksi/imbas/influensi


 menggunakan magnet (tanpa sentuh)
- kutub yang terjadi pada ujung benda yang didekatkan magnet
ber >< an dengan kutub magnet yang didekati.
 bila dijauhkan, benda kehilangan kemagnetannya tapi masih ada
sisa sifat kemagnetan (magnet remanen).

 menggunakan listrik (= elektro magnet)


- benda berada dalam kumparan yang dialiri listrik
- kutub terjadi sesuai Aturan Ampere (Aturan Tangan Kanan).

ibu jari = arah Kutub Utara (N)


keempat jari = arah arus listrik (I)
PEMELIHARAAN DAN PENGGUNAAN MAGNET

 Pemeliharaan:
- penyimpanan dengan menutup kutub-kutub menggunakan besi lunak.
- hindarkan dari karat, trauma, suhu tinggi
- jauhkan dari medan listrik
 Penggunaan:
- kompas
- bel listrik
- telegraf
- dsb.
F L U I D
A
PENGERTIAN FLUIDA

 Fluida adalah zat yang dapat mengalir (zat cair, gas cair, aspal cair),
memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika
mendapatkan tekanan.
 Sifat fluida:
 Jarak molekul tidak tetap karena kohesi lemah.
 Tak dapat melawan secara tetap terhadap stresor geser.
 Mempunyai daya kompres/kompresibilitas
 Mempunyai kekentalan/viskositas
 Dibedakan menjadi fluida statik (hidrostatika) dan fluida dinamik
(hidrodinamika).
 Fluida statik antara lain tekanan, tegangan permukaan, kapilaritas.
 Fluida dinamik meliputi aliran fluida, viskositas.
FLUIDA STATIK

 Mempelajari fluida dalam keadaan tidak bergerak atau diam.


 Tekanan adalah gaya per satuan luas.
 Dalam zat cair, tekanan berhubungan dengan tekanan permukaan
zat cair (tekanan hidrostatik).
 Tekanan yang berhubungan dengan kolom udara disebut tekanan
barometer, semakin tinggi dari permukaan bumi tekanan semakin
berkurang (dengan catatan udara bersifat gas ideal dan suhu
seluruh atmosfir sama).
 Tekanan pada suatu fluida berakibat kenaikan tekanan ke segala
arah dengan sama besar (Prinsip Pascal).
 Berat benda yang tenggelam dalam fluida lebih rendah daripada di
luar fluida (Prinsip Archimedes), karena dalam fluida benda
mengalami gaya angkat/apung/bouyancy yang sebanding dengan
kedalaman (tekanan ke atas pada permukaan bawah benda >
tekanan ke bawah pada permukaan atas benda)
Gaya apung = berat fluida yang dipindahkan.
FLUIDA STATIK (lanjutan)

 Tegangan permukaan adalah stres tekanan atau ketegangan pada


permukaan zat cair.
 Contoh : jarum dapat diletakkan dengan hati-hati pada
permukaan air, serangga dapat berjalan pada permukaan air.
 Kapilaritas adalah peristia naik turunnya zat cair dalam tabung
yang berdiameter kecil akibat adaya adhesi dan kohesi.
- Contoh : zat makanan pada tumbuhan dapat naik dari dalam
tanah sampai ke daun, darah dapat mengalir dalam pembuluh
kapiler.
FLUIDA DINAMIK
 Mempelajari fluida dalam keadaan bergerak atau mengalir.
 Aliran dibedakan menjadi:
 Aliran lurus/laminar, aliran mulus karena setiap partikelnya tidak
saling berpotongan.
 Aliran turbulen/eddy, ditandai dengan lingkaran-lingkaran kecil
menyerupai pusaran.
 Contoh: aliran asap dari ujung rokok yang terbakar, berawal dari
aliran lurus kemudian alian turbulen.
 Aliran bisa berupa:
 Aliran lunak/steady, kecepatan partikel di suatu titik yang sama
selalu sama, terjadi bila laju aliran rendah dan tidak ada
penghalang.
 Aliran tak lunak/non steady, kecepatan partikel di suatu titik yang
sama selalu berubah, terjadi bila laju aliran tinggi dan banyak
penghalang.
 Contoh: air yang mengalir dengan tenang kemudian melalui tempat
yang di aduk-aduk.
FLUIDA DINAMIK (lanjutan)

 Aliran bisa berupa:


 Aliran termampatkan/compresible, bila fluida yang mengalir
mengalami perubahan volume ketika ditekan.
 Aliran tak termampatkan/incompresible, bila fluida yang mengalir
tidak mengalami perubahan volume ketika ditekan.
 Pada umumnya fluida yang mengalir merupakan incompresible.
 Aliran bisa berupa:
 Aliran berolak/rotational, bila fluida mengalir sambil berputar
misalnya pusaran air.
 Aliran tak berolak/irotational, bila fluida mengalir sambil
bergerak-gerak tetapi tidak berputar.
 Aliran bisa berupa:
 Aliran kental/viscous
 Aliran tak kental/nonviscous
 Semakin kental fluida semakin besar gesekan antar partikelnya.
CONTOH PERALATAN

 Contoh peralatan menggunakan prinsip fluida:

 dongkrak hidrolik

 pompa hidrolik ban sepeda


CONTOH PERALATAN

 Contoh peralatan menggunakan prinsip fluida:

 mesin hidrolik

 pesawat terbang
CONTOH FENOMENA ALAM

 Contoh fenomena alam yang berkaitn dengan prinsip fluida:

 Fenomena angin

 Fenomena tsunami
TERMO
DINAMIKA
PENGERTIAN TERMO DINAMIKA
 Umum: hubungan antara kalor dan bentuk enerji lain.
 Khusus: pengubahan enerji kalor ke bentuk enerji lain dan
pengaruhnya terhadap materi.
 Enerji kalor: enerji yang dimiliki suatu zat/sistem akibat suhu yang
dimiliki  bisa timbul akibat gerak/getaran molekul.
 Kalor:
- suatu bentuk enerji
- enerji yang ditransfer antar zat/sistem akibat perbedaan suhu.
- kekal, tak dapat diciptakan dan atau dimusnahkan.
- dapat dipindahkan.
- dapat dikonversi ke bentuk enerji lain
* turbin uap  kalor menjadi enerji kinetik untuk menjalankan
generator  enerji kinetik menjadi enerji listrik (lampu) 
enerji listrik menjadi radiasi elektromagnetik (sinar) 
diserap tubuh diubah lagi menjadi kalor
PENGERTIAN TERMO DINAMIKA (lanjutan)

 Suhu:
- derajat panas / kalor
 jumlah kalor yang ditransfer oleh zat tergantung kecepatan dan
jumlah atom/molekul yang bergerak.
 semakin cepat gerak semakin tinggi suhu
 semakin banyak atom/molekul yang bergerak semakin besar
jumlah kalor yang ditransfer
PERPINDAHAN KALOR
 Konveksi = aliran
Perpindahan kalor dengan mengikut sertakan perpindahan
partikel zat/materi penghantar/medium (yang berupa benda
cair dan gas).
 Air dingin direbus, di bagian bawah panas lebih dahulu dan
mengalir ke atas, bagian yang dingin di atas terdesak
sehingga mengalir ke bawah.
 Malam hari, udara di atas laut > panas drpd di atas darat
krn darat (padat) lebih cepat mengalami pendinginan, udara
di atas laut mengalir ke atas, udara di atas darat
menggantikan menuju atas laut, terjadi angin darat.
PERPINDAHAN KALOR (lanjutan)

 Konduksi = hantaran
Perpindahan kalor tanpa mengikut sertakan perpindahan partikel
zat/materi penghantar/medium (yang berupa benda padat).
 konduktor, penghantar yang baik/mudah
 isolator, penghantar yang jelek/sulit
 Salah satu ujung batang besi dibakar maka lama kelamaan
ujung yang lain terasa panas, batang besi tetap utuh.
 Radisi = pancaran
Perpindahan kalor tanpa melalui zat/materi penghantar/medium.
 Panas api unggun bisa terasa sampai ke tubuh kita, bukan
melalui medium udara (gas = isolator), tapi enerji panas
mengalami transfer menjadi enerji sinar yang dapat
dipindahkan melalui ruang vakum.
KONSEP DASAR TERMO DINAMIKA

Jenis sistem di semesta berdasarkan pertukaran kalor antara sistem


dan lingkungan:
 Sistem terisolasi
Tidak terjadi pertukaran kalor, benda, kerja antara sistem dan
lingkungan  tabung gas
 Sistem tertutup
Terjadi pertukaran kalor dan kerja tetapi tidak terjadi pertukaran
benda (atau terjadi pertukaran kalor dan benda tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja) antara sistem dengan lingkungan  rumah hijau
 Sistem terbuka
Terjadi pertukaran kalor, benda, kerja antara sistem dan lingkungan
 samudra
HUKUM DASAR TERMO DINAMIKA
 Hukum Awal (Zeroth Law)
Bila dua sistem dalam keadaan seimbang termal dengan sistem ketiga,
maka ketiga sistem saling setimbang termal satu sama lain.
 Hukum Pertama
Kalor dan kerja mekanik bisa saling tukar (mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan kalor dan sebaliknya), enerji tidak bisa dibuat atau
dimusnahkan tapi dapat ditransfer ke bentuk lainnya.
 Hukum Kedua (Hukum Degradasi Enerji)
Tidak mungkin terjadi perpindahan kalor ke sistem dengan suhu >
tinggi, akan terjadi penurunan enerji kalor dalam menghasilkan kerja
mekanik.
 Hukum Dasar Ketiga
Bila suatu sistem mencapai suhu 0 absolut, semua proses akan
berhenti.
KESETIMBANGAN TERMO DINAMIKA

 Kesetimbangan ini menyatakan, karakteristik yang menentukan


sifat (= properti) suatu sistem tidak akan berubah tanpa
provokasi dari luar (yang menambah atau mengurangi).
 Hukum dasar untuk mencapai kesetimbangan termodinamika
adalah Hukum Pertama dan Hukum Kedua.
 Syarat untuk mencapai kesetimbangan termodinamika, harus
ada kesetimbangan di dalam sistem maupun dalam hubungan
antara sistem dan lingkungan/sekitarnya, dalam hal:
- gaya/tekanan (sama, seimbang)
- reaksi kimia (reaksi sudah berhenti, materi/zat sudah tidak
bergerak/mengalir)
- suhu sama
BIO ELEKTRIK
SISTEM SARAF

 Sel saraf mempunyai ambang rangsang rendah.


 Ambang rangsang = batas nilai tertentu ketika saraf mau
bereaksi terhadap rangsang.
 Hukum All or None (Hukum Tuntas atau Gagal, Hukum Ya atau
Tidak), saraf mau bereaksi bila nilai rangsang sesuai dengan
nilai optimal yang dikehendaki, bila kurang tidak akan terjadi
reaksi, bila lebih tidak akan terjadi reaksi yang lebih.
 Muatan listrik pada saraf:
- potensial tidak beredar, terjadi lokal, termasuk potensial
elektrotonus, potensial sinap, potensial motor end plate.
- potensial beredar, yaitu impuls (= gelombang rangsang).
POTENSIAL TIDAK BEREDAR
 = Potensial membran diam (resting potential), yaitu muatan
listrik pada saraf dalam keadaan diam.
 Beda potensial 40 – 70 mV
 Bagian luar sel bermuatan > positif, bagian dalam sel bermuatan
< positif (dikatakan > negatif)
 Penyebab perbedaan muatan listrik pada potensial tidak
beredar:
- dinamakan dasar ionik eksitasi.
- secara fisiologis jumlah ion positif di luar sel > banyak karena:
* banyak Na+ ditransport aktif keluar dari sel dan
sedikit Na+ berdifusi/merembes masuk ke dalam sel
* sedikit K+ ditransport aktif masuk ke dalam sel dan
banyak K+ berdifusi/merembes ke luar dari sel.
POTENSIAL BEREDAR
 = Potensial aksi (action potential), yaitu muatan listrik pada
saraf dalam keadaan terangsang.
 Terjadi segera setelah rangsang datang.
 Terjadi perubahan kutub membran, bagian dalam sel menjadi
bermuatan positif dan bagian luar sel menjadi bermuatan
negatif  peristiwa depolarisasi membran.
 Sebelum mencapai maksimal, terjadi perubahan kembali seperti
muatan semula  peristiwa repolarisasi membran  disusul
potensial membran diam lagi.
 Selang seling peristiwa ini dinamakan impuls.
 Impuls berjalan merambat pada saraf tak bermielin dan
meloncat melalui nodus ranvier pada saraf bermielin, menuju
ujung akson (jalur ortodromik) dan pangkal akson (jalur
antidromik), jalur antidromik akan terhenti pada sinap pertama
yang dijumpai.
POTENSIAL BEREDAR (lanjutan)

 Penyebab peristiwa pergantian muatan listrik pada potensial aksi:


dinamakan dasar ionik konduksi.
 secara fisiologis jumlah ion positif di luar sel berkurang pada
peristiwa depolarisasi membran karena permeabilitas membran
terhadap Na+ meningkat sehingga banyak Na+
berdifusi/merembes masuk ke dalam sel.
secara fisiologis jumlah ion positif di luar sel bertambah lagi
pada peristiwa repolarisasi membran karena permeabilitas
membran terhadap K+ meningkat sehingga banyak K+
berdifusi/merembes keluar dari sel.

 Bila rangsang dikenakan terus menerus dengan kekuatan konstan,


maka frekuensi potensial aksi akan menurun dan perjalanan impuls
melambat  dinamakan proses adaptasi.
POTENSIAL MEMBRAN DIAM

POTENSIAL AKSI
POTENSIAL ELEKTROTONUS

 Terjadi bila saraf diberi rangsang yang > kecil daripada ambang
rangsang.
 Tidak terjadi potensial aksi.
 Dilihat dalam percobaan kelistrikan:
- di bawah katoda terjadi depolarisasi kecil = katelektrotonus,
bila diteruskan akan terjadi abnormal potensial aksi =
kontaksi tetanik
- di bawah anoda terjadi penambahan jumlah muatan positif
sehingga terjadi hiperpolarisasi = anelektrotonus, bila
diteruskan akan terjadi stop penghantaran (bisa digunakan
untuk anestesi pada operasi = anodal block), bila kemudian
aliran listrik diputus akan terjadi abnormal potensial aksi =
kontraksi sluggish
POTENSIAL SINAP

 Sinap adalah tempat terjadinya hubungan antara sel saraf yang


mendatangi dengan sel saraf yang didatangi.
 Bila impuls dari sel saraf yang mendatangi sampai pada sinap,
terjadi perubahan kimia pada sinap.
 Perubahan kimia ini merupakan rangsang bagi sel saraf yang
didatangi sehingga terjadi depolarisasi disitu, yang akan diikuti
dengan repolarisasi dst (terjadi impuls baru di sel saraf yang
didatangi)
POTENSIAL MOTOR END PLATE

 Motor end plate adalah tempat terjadinya hubungan antara sel


saraf yang mendatangi dengan otot yang didatangi.
 Bila impuls dari sel saraf sampai pada motor end plate, keluarlah
bond asetilkolin  berubah menjadi free asetilkolin  terjadi
depolarisasi  rangsang bagi otot untuk kontraksi.
 Otot mudah kontraksi (tetanik) bila
 kelebihan free asetilkolin
 kekurangan Ca++ (hipokalsemia)
 Otot sulit kontraksi (paralitik) bila
 kekurangan free asetilkolin
 kekurangan K+ (hipokalemia)
NEURO TRANSMITER
 Neuro transmiter adalah zat kimia yang memfasilitasi perjalanan
impuls antar sel saraf maupun dari sel saraf ke otot.
 Bersifat eksitasi (menguatkan rangsang) atau inhibisi
(melemahkan/menghambat rangsang).
 Termasuk neuro transmiter eksitasi:
- asetilkolin
- asam glutamat
- enkefalin
- endorfin

 Termasuk neuro transmiter inhibisi:


- noreprineprin
- epineprin
- dopamin
- glisin
- asam gama aminobutirat
- serotonin

Anda mungkin juga menyukai