Anda di halaman 1dari 1

Nama : hangga kristanto

jawaban :
1. Setiap bahasa pada dasarnya merupakan simbol jati diri penuturnya, begitu pula halnya dengan
bahasa Indonesia juga merupakan simbol jati diri bangsa. Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus
senantiasa kita jaga, kita lestarikan, dan secara terus-menerus harus kita bina dan kita kembangkan
agar tetap dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana komunikasi modern yang mampu
membedakan bangsa kita dari bangsa-bangsa lain di dunia. Lebih-lebih dalam era global seperti
sekarang ini, jati diri suatu bangsa menjadi suatu hal yang amat penting untuk dipertahankan agar
bangsa kita tetap dapat menunjukkan keberadaannya di antara bangsa lain di dunia.

2. Bahasa daerah sebagai salah satu kekayaan bangsa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi bagi
masyarakat pendukungnya. Selain sebagai alat komunikasi intraetnik, bahasa daerah juga berfungsi
sebagai pendukung bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia. Atas dasar fungsi ini seharusnya
bahasa daerah terus dibina dan dikembangkan dalam rangka memperkukuh ketahanan budaya
bangsa.
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa maksudnya adalah bahwa bahasa
Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan bahasa di Nusantara, tanpa
harus menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar
belakang bahasa daerah yang bersangkutan.

3. Salah satu kelemahan orang Indonesia untuk bersaing dengan orang luar negeri adalah bahasa.
Kultur bahasa Indonesia yang tidak menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar membuat
sebagian besar rakyat Indonesia hanya bisa berbahasa Indonesia. Kesadaran itulah yang kini mulai
disadari keinginan belajar dan menggunakan bahasa asing mulai tumbuh. - Namun seiring waktu
keinginan belajar bahasa asing justru membuat bahasa Indonesia terpinggirkan. Banyak anak usia
sekolah, terutama kaum milenial yang tinggal di kota besar, yang terliha gagap berbahasa Indonesia.
Banyak diantara mereka yang bahkan lebih fasih
berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia. Mengapa itu bisa terjadi? Keinginan mempersiapkan
anak memasuki era globalisasi tentu boleh-boleh saja. Namun jika itu mengorbankan jati diri
bangsa apalah gunanya. Namun yang terjadi tidak seperti yang diperkirakan, anak-anak justru
semakin asing dengan bahasa lokal. Menjamurnya bahasa bilingual memperparah kondisi ini,
beberapa sekolah yang berlabel “sekolah Internasional” bahkan menggunakan bahasa asing sebagai
bahasa pengantar kegiatan belajar satu mata pelajaran yang diajarkan hanya beberapa jam dalam
seminggu.

Anda mungkin juga menyukai