Ada lebih dari 700 macam bahasa daerah di Indonesia yang dalam
Seminar Politik Bahasa Nasional tahun 1975 di Jakarta, disimpulkan fungsi-
fungsinya yakni:
Selain itu, dalam situasi tertentu bahasa daerah dapat menjadi pelengkap bahasa
Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintah di tingkat daerah.
Contoh paling mudah dapat kita temui dalam lingkup pergaulan anak-anak
muda. Kalangan muda pada umumnya memiliki persepsi bahwa seseorang akan
dianggap tidak gaul saat seseorang menggunakan bahasa daerahnya. Apalagi
remaja masa kini sangat menyukai sesuatu yang berbau milenial. Bahasa daerah
dianggap sebagai sesuatu yang tidak milenial sehingga ditinggalkan begitu saja.
Kini, persepsi ini tidak hanya di berkembang di kalangan muda saja, tapi juga di
kalangan masyarakat umum. Akibatnya jumlah penutur bahasa daerah pun
semakin berkurang dan wilayah pemakaiannya pun semakin menyusut. Hal ini
tentu dapat memicu kepunahan bahasa daerah. Dalam hal ini, UNESCO telah
mencatat ada sekitar 139 bahasa daerah yang terancam punah dan 15 bahasa
benar-benar telah mati di Indonesia.